Diamond Lover - Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
Setelah dicium sampai pusing itu, Valerie Pei baru menyadari dirinya sedang tidak bermimpi, sekali lagi dia membuka matanya dan melihat bulu mata Leon Gu yang panjang dan ekspresi mabuknya?
Mabuk? Valerie Pei hanya merasa matanya kabur, dengan sekuat tenaga mendorongnya, saat ini kesadarannya sudah mulai kembali, hanya kemerahan di wajahnya belum hilang, dia mencengkram sudut selimut seakan sedang melindungi dirinya dari sesuatu.
“Kenapa kamu disini?” Valerie Pei tanpa sadar mundur, melihatnya tanpa sadar dia teringat perihal Naomi Ye yang akan masuk dalam keluarga Gu, bagaimanapun dia tidak bisa tenang.
“Sudah sadar? Jika sudah ayo pulang.” Leon Gu sudah menyibakkan selimut Valerie Pei, dengan alami menunggu Valerie Pei turun dari tempat tidur.
Wajah Valerie Pei terlihat mencibir, dia bilang pulang maka akan pulang begitu saja? Apakah akan lebih mudah daripada membiarkan Naomi Ye masuk? Benar benar meremehkannya!
“Tidak, aku di sini tidur dengan nyenyak, aku tidak ingin bergerak.” Valerie Pei kembali merebut selimut dan menyelimutinya di tubuhnya, sikapnya akan berbaring.
Leon Gu tahu dia masih marah, jadi menuruti kemauannya, hanya saja tiba-tiba dia bangkit, dan berbaring di sisi lain Valerie Pei, kemudian merengkuh dirinya ke dalam pelukannya.
“Baiklah, jika tidak mau pulang maka tidur di sini saja.” Leon Gu benar-benar menganggap di sini rumahnya sendiri, tadi siapa yang sebal bahkan tidak mengijinkan masuk kesini?
Kali ini giliran Valerie Pei yang tidak bisa tenang, jika Gianna Wei tahu kalau Leon Gu berbaring di tempat tidur ini, apakah dia akan membuang tempat tidur ini? Bukan, bagaimana Leon Gu bisa naik ke atas? Dimana Gianna Wei? Bagaimana bisa dia dengan tenang menyerahkan dirinya padanya? Benar saja, Gianna Wei tidak bisa diandalkan untuk mengerjakan sesuatu!
“Leon Gu jangan membuat kekacauan lagi.” Valerie Pei melepaskan tangan Leon Gu, bagaimana bisa dia memeluknya seperti tidak terjadi apa-apa, mengatakan perkataan itu padanya, tidak ada cinta di antara mereka, yang ada hanyalah keterikatan.
Dia bisa membiarkan Naomi Ye masuk, dia tidak perlu berhadapan lagi dengannya, seharusnya dia senang, sekarang untuk apa dia membawa orang yang selalu menentangnya ke rumah?
“Tidak tidur? Kalau begitu lakukan hal lain saja.” Leon Gu juga ikut duduk dengan Valerie Pei, kemudian mengulurkan tangannya dan memeluk pinggangnya, dagunya bertopang di bahunya, “Aku tidak keberatan di sini, hm…”
Dahulu Valerie Pei hanya merasa bahwa Leon Gu bossy, kenapa hari ini dia sangat tidak masuk akal, bukankah kemarin mereka bertengkar?
Dia berbalik, untungnya dagu Leon Gu yang ditaruh di bahu Valerie Pei tidak menggunakan tenaga, jika tidak maka dia akan langsung terjatuh.
“Apakah kamu ingat bahwa pagi ini kita akan bertemu dengan pengacara? Kenapa, apa kamu ingin mengucapkan selamat tinggal untuk yang terakhir kalinya?” Valerie Pei menarik jarak dengan Leon Gu.
Apa yang dikatakan Gianna Wei memang tidak salah, tidak tahu sejak kapan, mungkin Valerie Pei jatuh cinta pada orang ini, mungkin saat dia membelanya di saat kakek ingin memberikan “pelajaran” kepadanya. Mungkin saat di tempat kecelakaan di kota A melihat dia melepaskan jas hujan untuk para korban, saat dia menyeka air mata yang keluar dari sudut matanya saat tidak ada orang yang memperhatikan. Atau mungkin saat dia menggandeng tangannya berjalan di jalan itu….
Tapi meskipun cinta, juga tidak bisa mentolerir dia membawa wanita lain masuk, cintanya masih tidak dalam, setelah kasus ini selesai, dia tidak akan tenggelam dalam, luka ini juga akan dengan cepat sembuh.
“Kamu yang mengatakan ingin bertemu dengan pengacara, bukan kita.” Leon Gu mengangkat bahunya dengan acuh, yang muncul di wajah tampannya adalah kelicikan.
“Kalau begitu apa kamu sedang bercanda denganku? Kamu menginginkan Naomi Ye masuk, kamu juga ingin aku terus menjadi istrimu, meskipun di zaman kuno aku juga tidak akan mengizinkan suamiku memiliki banyak istri.” Ekspresi Valerie Pei menunjukkan tidak akan bernegosiasi lagi, masalah ini, dia bersiap akan tetap mempertahankannya sampai akhir.
Akhir dari cerita ini ada dua, dia dan Leon Gu bercerai, Leon Gu dan Naomi Ye bersama, atau Naomi Ye hilang dari kehidupan mereka, dia dan Leon Gu masih bisa hidup bersama-sama. Dalam pengertiannya, tidak mungkin ada kemungkinan ketiga.
“Aku tidak ingin menikah dengannya, istriku hanya satu yaitu kamu, dia hanya tinggal di keluarga Gu saja, aku tidak akan menyentuhnya, satu jari pun tidak, bagaimana?” Leon Gu mendekatkan jarak dengan Valerie Pei, tangannya dengan alami diletakkan di pinggangnya.
Valerie Pei benar-benar merasa ini adalah mimpi, nada bicara Leon Gu seperti memohon, apa maksudnya sebenarnya?
“……”Kata-kata Valerie Pei tersumbat di tenggorokannya, bagaimana bisa dia percaya denganLeon Gu, mereka berdua memiliki hubungan belasan tahun, Naomi Ye tinggal di keluarga Gu, tinggal di satu atap yang sama tidak akan terjadi apapun, perkataan seperti ini benar-benar tidak ada orang yang percaya.
“Naomi Ye datang ke kantorku mengatakan karena kami tidak bekerja sama dengan Ye’s Corp, ayahnya sangat malu dan menjadi marah, ingin menyerahkan video itu, jadi….”
“Jadi sebagai gantinya, mereka membiarkan Naomi Ye tinggal di Keluarga Gu, mengapa tidak langsung membiarkan kita bercerai, biar dia menduduki posisi sebagai Nyonya Muda Besar Keluarga Gu, bukankah akan lebih nyaman?” Valerie Pei merebut perkataan Leon Gu, pantas saja Naomi Ye bisa berada di kantor tadi sore, malamnya Ayah Ye bertemu dengan kakek.
“Kakek tidak akan setuju jika kita bercerai.”
“Bagaimana denganmu?”
“Tidak akan.”
Nada tegas Leon Gu terdengar di dalam ruangan, Valerie Pei hanya merasa waktu seperti berhenti, Leon Gu juga berkata dia tidak akan setuju untuk bercerai, kenapa, bukankah saat dia siuman dia memikirkan berbagai cara untuk bisa bercerai dengan Valerie Pei? Sekarang memiliki kesempatan yang sangat baik seperti ini, dia malah ingin melepaskannya.
Namun tak peduli apa alasannya, hati Valerie Pei seperti tiba-tiba mendapatkan kebebasan, sesuatu yang menyumbat seketika terlepas.
“……”Mata Valerie Pei berputar, seketika tidak tahu bagaimana menjawabnya, “Aku mengantuk, aku tidur dulu.”
Dia menjatuhkan dirinya, memunggungi Leon Gu tidur, meskipun Leon Gu mengatakan bahwa tidak akan bercerai dengannya, namun membiarkan Naomi Ye masuk tetaplah keharusan, mengatakan dia penakut juga baik, dia tidak ingin masuk penjara, dia memiliki alasan yang tak bisa dikatakan, meskipun hari itu ada saksi, dia juga tidak bisa mengatakannya.
Benar apa kata Gianna Wei, yang paling penting adalah apakah Leon Gu mencintai Naomi Ye, bila tidak cinta, meskipun dia menempati posisi Nyonya Muda Besar, maka tetap saja tidak akan mendapatkan cintanya. Jika Leon Gu mencintai Naomi Ye, maka meskipun mereka tidak menikah dan tinggal di luar maka tetap saja akan bahagia.
Namun yang membuatnya tidak yakin adalah sebenarnya siapa yang ada di dalam hati Leon Gu?
Merasa orang di belakangnya juga berbaring, tangannya terulur dari belakang ke depan untuk memeluk pinggangnya, wajahnya mendekati lehernya, nafas panas berkeliling di sekitar lehernya, tanpa sadar jantungnya berdegup dengan kencang.
“Aku tidak mencintai dia.” Apakah Leon Gu bisa membaca pikiran, bisa tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Valerie Pei sekarang? Namun kata-kata ini jelas seperti sebuah pil penenang yang membuat hati Valerie Pei jauh lebih tenang.
Dia bilang tidak cinta, kalau begitu tidak cinta….
Menjelang subuh, Gianna Wei bergegas keluar dari rumahnya, hanya mengenakan selendang dan rok selutut, sengaja berdiri di tengah angin dingin, satpam di pintu gerbang sudah beberapa kali menyuruhnya masuk menunggu, namun wajahnya acuh tak acuh, mereka tidak tahu apakah bos mereka tengah malam otakknya tidak waras atau….
Baru sampai setelah mobil Audi A8 hitam menembus kegelapan malam dan berhenti tepat di hadapan Gianna Wei, para satpam baru memahami maksud sebenarnya dari bos mereka.
Gianna Wei tidak menunggu mobil berhenti, dia langsung membuka pintu mobil dan masuk, rupanya yang gemetar membuat orang tidak tahan untuk tertawa.
“Hu, sangat dingin.” Gianna Wei menarik lengan pria itu, memohon kehangatan dari tubuhnya.
Finn He melepaskan tangannya dari tangan Gianna Wei dengan tanpa ekspresi, dan berkata, “Sudah tahu dingin masih tidak memakai baju lebih tebal, sudah sepantasnya.” Sembari bicara, Finn He menaikkan temperature lebih tinggi di mobilnya, udara yang hangat bertiup ke tubuh Gianna Wei membuatnya jauh lebih hangat, dia berpikir apakah tadi seharusnya juga membuang syal itu, dengan begitu apakah mungkin nada bicara Finn He akan lebih baik?
“Rumahku sudah dijajah orang, apakah bisa ke rumahmu untuk meminjam tempat, pagi hari aku akan segera pergi.” Gianna Wei mengatupkan kedua tangannya, memandang wajah tampan Finn He dari samping, apakah orang ini tidak bisa tersenyum saat melihatnya?”
“Tidak bisa.” Finn He berkata, sudah melajukan mobilnya.
“O….ada pacar ya….kalau begitu aku tidak akan menganggu kalian, terserah kalian ingin melakukan apa, kalian bisa menganggap aku seperti angin….” Mendengarnya Gianna Wei bersandar di kursi dengan sedih, benar-benar tidak sadar apa yang sedang dikatakannya.
“He!” Apa Gianna Wei salah dengar? Barusan Finn He sedang tertawa? Sudahlah, kira-kira itu tawa dingin, “Orang sebesar ini bisa dianggap angin, kamu anggap aku buta?”
Tiba-tiba Gianna Wei menoleh, apakah tadi Finn He sedang bercanda dengannya? Kapan dia bicara kepada dirinya selain menggunakan kalimat deklaratif?
“Finn He, kamu, kamu, kamu……”
“Kurang ajar, aku antarkan kamu ke keluarga He.” Ekspresi Finn He segera berubah, mempercepat laju mobilnya ke arah kediaman keluarga He, sepertinya tidak seharusnya mengatakan hal yang baik padanya, bahkan saat ini juga tidak seharusnya membiarkan dirinya muncul di mobilnya.
Valerie Pei meminta maaf kepada pada Gianna Wei atas apa yang dilakukan di kamarnya, setelah membungkukkan badannya dan meminta maaf lagi, kemudian keluar dengan tegap.
Dia tahu tangan Leon Gu masih belum sembuh, namun masih saja keluar mengendarai mobil untuk mencarinya, Valerie Pei benar-benar tidak tahu sebenarnya apa yang sedang dipikirkannya.
Dia dengan alami memberikan kunci kepada Valerie Pei, kemudian dirinya duduk di kursi sebelah supir, dia tidak bisa tidur nyenyak tadi malam, kamar Gianna Wei terlalu harum, dia tidak terbiasa mencium aroma seperti itu, jadi dia hanya bisa tidur di dalam mobil untuk mengisi jam tidurnya yang hilang.
Pagi hari di Kediaman Utama Keluarga Gu, Henry Gu melihat keduanya muncul di meja sarapan seolah tidak terjadi apa-apa, dia ingin bertanya namun akhirnya menahan diri.
“Kakek, beberapa hari lagi kakakku akan berulang tahun, aku ingin pulang untuk merayakan ulang tahun dengannya.” Leon Gu mengira bahwa Valerie Pei sudah memahami masalah ini, tetapi dalam satu malam yang tenang, balasan yang diberikan Valerie Pei adalah kalimat ini.
Henry Gu melirik ke arah Leon Gu, dia juga menatap ragu ke arah Valerie Pei, jelas terlihat bahwa Leon Gu juga tidak tahu mengenai masalah ini.
“Merayakan ulang tahun itu bagus, kamu sudah empat tahun disini, juga tidak pernah pulang untuk merayakan ulang tahun bersama mereka, sudah waktunya pulang.” Alasan ini sangat masuk akal, ada alasan apa yang bisa disangkal Henry Gu?
“Beberapa hari ini Leon sedang sibuk dengan Theme Park, tidak perlu ikut pulang bersamaku.” Valerie Pei tahu Henry Gu mungkin ingin meminta Leon Gu juga ikut pergi, jadi dia berkata duluan, “Aku akan meminta izin ke sekolah Willie pagi ini.”
“Oh? Willie bisa bertemu dengan paman lagi? Juga kakek dan nenek, bagus bagus!” Willie bertepuk tangan mendengarnya, “Paman akan berulang tahun, Willie ingin memberikan hadiah untuk paman!”
“Willie ingin memberikan hadiah apa?”
“Ingin menulis kartu ucapan, juga….”
Valerie Pei sudah tidak peduli lagi akan pandangan Leon Gu terhadap masalah ini, dia dan Willie berdiskusi akan memberi hadiah apa untuk Jacob Pei, sedangkan hati Leon Gu terasa campur aduk.
Novel Terkait
Jalan Kembali Hidupku
Devan HardiWahai Hati
JavAliusLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyMy Secret Love
Fang FangThat Night
Star AngelCinta Seorang CEO Arogan
MedellineDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)