Diamond Lover - Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
Nampaknya ada sedikit keretakan di antara Valerie Pei dan Handy Ji. Tanpa saling menyinggung keretakan ini, keduanya melalui hari dengan tenang-tenang saja. Mereka tidak berani menyentuh titk lemah masih-masing.
Berselang beberapa hari, Valerie Pei ditelepon ibunya untuk kembali ke Kota A. Wanita itu mengabarkan bahwa kakak iparnya, Stevanny Shi, mengalami keguguran. Valerie Pei tidak paham dengan kronologis masalah yang coba diceritakan olehnya, namun secara garis besar, ia menangkap bahwa Jacob Pei dan Stevanny Shi nampaknya mengalami satu insiden.
Merasa situasi agaknya serius, si wanita langsung memesan tiket pesawat. Ketika ia pulang ke rumah untuk membawa koper, Handy Ji mendampinginya. Valerie Pei kali ini memutuskan untuk tidak membawa Ellie, jadi ia harus mengantarkannya ke rumah kediaman keluarga Gu dulu. Tidak disangka-sangka, ketika menarik koper keluar rumah, ia berjumpa dengan Leon Gu. Pria itu sepertinya juga baru keluar dari rumah.
Ketiganya terhenyak secara bersamaan. Valerie Pei tahu bahwa Leon Gu sudah tahu tentang hubungannya dan Handy Ji. Leon Gu tidak tahu bahwa Valerie Pei sudah tahu soal ini, namun tahu dia belum tahu soal pengusirannya dari rumah keluarga. Sementara itu, Handy Ji tidak tahu bahwa Leon Gu tinggal di sebelah Valerie Pei, juga tidak tahu apakah mereka selama ini secara sembunyi-sembunyi melangsungkan komunikasi.
Singkatnya, ketiga orang itu sekarang memiliki pemikiran sendiri-sendiri dan tidak ingin dua yang lainnya tahu.
“Kebetulan sekali, aku kemari untuk mengambil barang yang tertinggal.” Leon Gu tersenyum canggung. Tetapi, alasan ini sepertinya agak ngasal. Lihatlah, ia tidak memegang benda apa pun di tangan.
Valerie Pei menghentikan koper. Ia dalam hati berpikir, kebetulan sekali bisa bertemu Leon Gu, jadi ia bisa menyerahkan Ellie sekarang juga.
“Aku harus ke Kota A karena suatu urusan. Aku tidak membawa Ellie, jadi dia tinggal bersamamu dulu beberapa hari ini? Maaf merepotkan.”
Alis si pria sedikit terangkat. Mungkinkah telah terjadi sesuatu dalam keluarga Pei?
Leon Gu tanpa sadar mulai mengkhawatirkan keluarga tersebut. Entah ini kebiasaan yang berkembang sejak kapan. Sekalinya ada sesuatu terkait keluarga Pei dan Valerie Pei, ia akan sangat memedulikannya.
Namun, dengan identitasnya sekarang, ia nampaknya tidak punya kepentingan untuk mengkhawatirkan itu. Buklankah di sisi Valerie Pei sudah ada pria lain? Terus, pria itu buat apa merangkul bahunya begini? Ingin menunjukkan hak kepemilikan kah?
“Iya.” Leon Gu hanya menjawab begini. Ia tidak mampu memikirkan respon lain.
Ini pertama kalinya Handy Ji dan Leon Gu berjumpa sejak pengakuan Leon Gu di rumah kediaman keluarga Gu. Si pria pertama diam saja, namun secara sengaja mendekap Valerie Pei. Ini sebuah ekspresi kecemasan, jadi langsung kelihatan betapa cemasnya ia di depan kedua orang.
Valerie Pei, yang daritadi terus memikirkan Jacob Pei dan Stevanny Shi, tidak tertarik berbicara lebih lama lagi. Setelah mendengar persetujuan Leon Gu, wanita itu buru-buru menarik koper ke area lift. Handy Ji, dirinya, dan Leon Gu pada akhirnya menaiki lift sempit yang sama. Mereka diam-diaman selama di dalam.
Selanjutnya, si wanita baru tersadar bahwa mobil jeep si pria tidak ada di tempat parkir. Mungkin faktor inilah yang membuatnya berpikir Leon Gu tidak lagi ada di rumah. Tanpa berpikir lebih panjang, wanita itu langsung menaiki mobil bersama Handy Ji.
Leon Gu berdiri di tempat dengan linglung. Kedepannya, apa pun yang terjadi pada keluarga Pei, orang yang akan mendampingi Valerie Pei adalah Handy Ji ya……
Suasana hatinya sangat risih.
Ketika bersiap pergi ke taman kanak-kanak untuk menjemput Ellie, Leon Gu mendapat telepon dari Mario Yin. Beberapa waktu terakhir, termasuk sekarang, Christian Huo dan Mario Yin benar-benar berada di luar negeri. berada di luar negeri beberapa waktu lalu, dan mereka juga sedang di luar sekarang. Brandon Chu sendiri telah pulang ke Italia.
Melalui telepon, si pria ia diberitahu bahwa Fransiska Yin mengalami kecelakaan mobil di Kota A. Dari penuturan lawan bicaranya, di dalam mobil itu sepertinya masih ada satu orang lagi. Berhubung sedang di luar negeri, Mario Yin tidak bisa buru-buru pulang kemari. Karena Leon Gu berada di dalam negeri dan cukup familiar dengan orang-orang kota A, ia meneleponnya dengan maksud memintanya pergi ke Kota A dan mengecek kondisi Fransiska Yin.
Sudah menganggap Fransiska Yin sebagai adiknya sendiri, juga sedang tidak ada urusan apa-apa, pria itu setuju untuk menjenguknya sebagai wakil Mario Yin. Hanya saja, ia perlu menitipkan Ellie ke rumah kediaman keluarga Gu dulu.
Setelah menelepon ibu, pria itu segera memesan tiket pesawat dan mengambil sejumlah uang. Setiap teringat bahwa uang yang ia pegang sekarang adalah uang Emily Gu, sekujur tubuh Mario Yin terasa tidak nyaman.
Begitu naik ke pesawat, Leon Gu baru teringat tentang Handy Ji dan Valerie Pei lagi. Jangan-jangan mereka bertiga ada di penerbangan yang sama?
Leon Gu seketika merasa menyetujui permintaan Mario Yin sungguh sebuah keputusan yang keliru. Berhubung pesawat yang terbang ke Kota A adalah pesawat kecil, dari kursi kelas bisnisnya, si pria bisa punya pengamatan yang cukup luas. Valerie Pei tidak ada di kelas bisnis, itu berarti dia ada di kelas ekonomi.
Si pria bangkit berdiri, lalu dengan hati-hati membuka tirai yang memisahkan kelas ekonomi dan kelas bisnis. Setelah beberapa saat mencari, seperti yang diekspektasikan, Leon Gu melihat Valerie Pei tertidur dengan mengenakan penutup mata di salah satu kursi samping jendela. Yang mengejutkan adalah tidak ada Handy Ji di sisinya.
Sebenarnya, ikut atau tidak ikutnya Handy Ji bukan urusan Leon Gu. Ia sendiri juga tidak tertarik untuk menyapa Valerie Pei dan bilang kata-kata semacam “kebetulan sekali kita ketemu di pesawat lagi”. Sebabnya, kalau si wanita tahu ia juga naik penerbangan ini, dia pasti akan berpikir dirinya sengaja mengikutinya kesana-kemari.
Leon Gu menutup tirai dan kembali ke tempat duduk. Selama dua jam penerbangan, pria tersebut terus duduk dengan gelisah. Setelah pesawat mendarat, bagai lagi dikejar tentara di belakang, Leon Gu jadi penumpang pertama yang turun. Bukan hanya itu, ia juga buru-buru menghentikan sebuah taksi dan bergegas ke rumah sakit.
Valerie Pei sendiri tidak bisa tidur nyenyak di pesawat. Penyebabnya, ia terus mengkhawatirkan situasi Stevanny Shi dan Jacob Pei. Bagaimana bisa mereka langsung berkonflik setelah menikah sesaat? Walau kakak laki-laki yang agak kasar, dia pasti tetap memperlakukan istrinya sendiri dengan sebaik mungkin.
Sama halnya dengan Leon Gu, wanita itu juga buru-buru turun dari pesawat. Ia menaiki mobil yang sudah menanti kedatangannya, lalu langsung melaju ke rumah sakit.
Taksi Leon Gu dan mobil Valerie Pei mempertahankan kecepatan yang sama. Alhasil, keduanya tidak memiliki kesempatan untuk berpapasan.
Saat ingin menghampiri petugas resepsionis dan bertanya di mana kamar Fransiska Yin, Leon Gu tidak sengaja menjumpai Ethan Chen. Wajah prai itu terlihat sangat gelap. Pada momen itu, si pria baru ingat ini adalah rumah sakit Ethan Chen. Apalagi, Fransiska Yin dan Ethan Chen juga bisa dikatakan punya suatu hubungan dengan pria yang satu itu.
Leon Gu berlari dan menghentikan Ethan Chen. Yang dihampiri tidak menyangka bakal berjumpa dengannya di sini. Tadi, pihak rumah sakit mengabarkan bahwa yang akan datang adalah Mario Yin.
“Fransiska Yin di mana?”
“Di ruang pasien.” Oke, Ethan Chen tahu Leon Gu kemari untuk menghampiri Fransiska Yin. Fransiska Yin dan Stevanny Shi memiliki hubungan yang baik. Ketika wanita yang pertama menyupiri wanita yang kedua, mereka mengalami kecelakaan. Keduanya tidak mengalami luka yang kelewat parah, hanya saja anak yang tengah dikandung Stevanny Shi tidak berhasil diselamatkan.
Selanjutnya, Ethan Chen membawa Leon Gu ke ruang pasien Fransiska Yin. Selain kepala yang terbentur, si wanita tidak mengalami luka serius di sekujur tubuh. Sayangnya, sisi emosionalnya masih sangat tidak stabil. Wanita itu kaget setengah mati melihat pendarahan Stevanny Shi sesaat setelah kejadian.
Alhasil, saat melihat sosok Leon Gu, Fransiska Yin langsung memeluknya.
Melihat adegan ini, hati Ethan Chen bergejolak. Jadi, di dllam hati gadis ini, orang-orang dari sisi lainlah yang lebih bisa menenangkan hati.
“Tenanglah, kamu baik-baik saja.” Si pria memapah punggung si wanita. Dalam benaknya, Fransiska Yin adalah gadis yang tidak kenal kata takut. Dia waktu itu bilang ke Mario Yin bahwa dia berada di Paris, namun nyatanya malah ada di Kota A. Begitu tahu dirinya dibohongi, si pria langsung membawanya ke Paris dengan kesal. Akhir-akhirnya, wanita ini balik lagi ke Kota A. Tidak ingin membuatnya merasa tersiksa, Mario Yin pun membiarkannya tinggal di tempat yang dia pilih.
Alhasil, kecelakaan mobil pun terjadi. Ketakutan kan kamu, ingin bertemu kakak kan kamu? Sekarang, kakaknya hanya menyaksikan semua ini dari luar negeri.
“Kakak Leon Gu…... Steva keguguran…… aku tidak sengaja…… benar-benar tidak……” Fransiska Yin menggelengkan kepalanya di pelukan Leon Gu. Ini adalah kalimat pertama yang ia utarakan sejak tadi pagi siuman.
“Siapa Steva?” Si pria mendongak dan bertanya ke Ethan Chen dengan bingung.
Yang ditanya merasa kedatangan Leon Gumembuat situasi semakin rumit. Apakah Mario Yin sengaja menyuruh dia kemari karena yang mengalami keguguran adalah istri -lah yang secara khusus meminta Leon Gu untuk datang karena yang mengalami keguguran adalah istri Jacob Pei?
“Istri Jacob Pei.”
Leon Gu tiba-tiba teringat Valerie Pei tadi bilang ada urusan di sini. Jangan-jangan yang ia maksudkan adalah urusan Steva, istri Jacob Pei.
Sekarang, sebagai wakil Mario Yin, Leon Gu punya kepentingan untuk mendatangi keluarga Pei dan minta maaf atas semuanya. Dengan kedatangannya ini, ia tidak mungkin tidak bakal berjumpa dengan Valerie Pei. Langit benar-benar deh…… Tahu dirinya tidak ada kerjaan, ia malah diberikan kerjaan yang memusingkan!
“Fransiska Yin, berbaring dan istrahatlah yang cukup.” Leon Gu membantu si wanita untuk berbaring, lalu merapikan selimutnya: “Kakakmu sekarang di luar negeri. Ia akan datang secepat mungkin. Tenang, semua akan baik-baik saja.”
Faktanya, Leon Gu tidak tahu apakah semuanya memang akan baik atau tidak. Kandungan keguguran, dua kata ini sangat tragis dan menyedihkan.
Sampai ketika Fransiska Yin sudah terlelap, Leon Gu baru meninggalkan ruangannya.
Di luar, Ethan Chen lagi bersandar pada dinding. Melalui kaca ruangan, ia mengamati Fransiska Yin yang terlelap di dalam.
Leon Gu tidak mau mencampuri hubungan si pria dan si wanita, namun tindakan si wanita yang tadi langsung memeluknya membuatnya kepikiran sesuatu soal ini. Ia tidak tahu apa yang terjadi di antara mereka berdua dalam empat tahun terakhir. Fransiska Yin adalah gadis yang baik, Ethan Chen juga lajang…… kok situasinya malah tidak mengenakkan sih?
Saat ia memasuki ruang pasien bersamaan dengan Ethan Chen, Fransiska Yin lebih memilih menahan dirinya. Dalam kalimat lain, saat berada di titik terlemah, si wanita lebih memilih ia dibanding pacarnya. Dari sini, bisa dilihat bahwa Ethan Chen memperlakukannya dengan kurang baik.
“Urusan Fransiska Yin dan kamu, aku pikir kamu harus bicara dengan Mario Yin sedatangnya ia kemari. Nanti, jelaskanlah mengapa adiknya yang baik-baik itu jadi seperti ini.”
Alis Ethan Chen mengernyit.
“Aku ingin menengok Steva dan minta maaf sebagai wakil Mario Yin.”
“Iya.” Yang diberi tahu mengangguk. Ia menatap Fransiska Yin lagi sejenak, lalu membawa Leon Gu ke area ruang perawatan intensif.
Setibanya di sana, Leon Gu langsung menjumpai anggota-anggota keluarga Pei, termasuk Valerie Pei. Ketika masuk ke salah satu ruangan, pria itu juga melihat Jacob Pei tengah berjaga di dalam dengan memakai hazmat. Tubuh Stevanny Shi pada dasarnya sudah lemah. Dengan keguguran yang menyebabkan kehilangan darah yang sangat banyak ini, sekali pun tubuhnya nanti pulih, dia mungkin tidak bisa hamil lagi.
Ketika tadi baru tiba, Valerie Pei juga sudah dikabari Ibu pei bahwa yang berada semobil dengan Stevanny Shi adalah Fransiska Yin. Ia memutuskan untuk menunggu kondisi Stevanny Shi stabil dulu, baru kemudian menjenguk yang satunya lagi. Tetapi, perwakilan dari sisi sana malah datang duluan.
Ia tidak menyangka mereka diwakili oleh Leon Gu.
Hubungan antara keluarga Gu dan keluarga Pei kurang baik. Dengan kondisi Stevanny Shi yang keguguran and mungkin tidak bisa punya anak lagi seperti sekarang, keluarga Gu makin tidak senang dengan kedatangan Leon Gu. Yang pertama “menyerang”-nya adalah Javiar Pei.
“Mau apa kamu kemari?” Javiar Pei berdiri di depan Leon Gu. Ia terlihat tidak bersedia membiarkannya maju barang untuk sejengkal.
“Javiar Pei!” Ethan Chen mengedipkan mata pada si pria. Dia adalah yang termuda di sini, jadi tidak etis baginya buat bersikap keras begini.
Dengan ragu, Valerie Pei menyuruh Javiar Pei duduk. Tidak peduli bagaimana, mereka harus menghargai kedatangan perwakilan keluarga Yin, tidak peduli siapa orangnya. Kalau situasi dibiarkan menggantung, itu akan jadi bom waktu.
“Ayo bicara di tempat lain.” Melihat raut tidak senang ibunya, si wanita bertutur pelan pada si pria. Mereka akan mendiskusikan sesuatu yang tertanam sebagai memori buruk di benak setiap anggota keluarga Pei, jadi ibu memang lebih baik tidak mendengarkan.
Leon Gu mengangguk. Mereka pun pergi bersama-sama ke taman bunga di depan rumah sakit. Suasana sedikit intens.
Novel Terkait
Hei Gadis jangan Lari
SandrakoThe Winner Of Your Heart
ShintaBeautiful Lady
ElsaHidden Son-in-Law
Andy LeeCinta Di Balik Awan
KellyDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)