Diamond Lover - Bab 373 12 Tahun
“Hei? Apakah bos tidak berada di kantor ?” Ferry Ying baru saja pergi ke kantor Stevanny Shi, dan menemukan bahwa dia sudah tidak berada di kantor, ketika Ferry keluar untuk bertanya kepada kasir, dia malah melihat Stevanny Shi baru saja keluar dari pintu dan berdiri diam di tempat.
“Nyonya bos baru saja pergi.” Karyawan kasir menunjuk ke arah luar.
Hanya Ferry Ying seorang yang tidak bersedia memanggil Stevanny Shi dengan sebutan nyonya bos, yang ditulis badan hukum kafe adalah Stevanny Shi, dan tentu bosnya adalah Stevanny Shi.
Karena dia adalah nyonya bos, maka seharusnya ada seorang bos.
Walaupun Ferry Ying sudah melihat cincin pernikahan di tangan Stevanny Shi.
Dia membawa bubuk coklat di tangannya, dan hendak diberikan kepada Stevanny Shi untuk dibawa pulang, agar dia juga bisa membuatnya sendiri di rumah, dia berjalan beberapa langkah ke sisi pintu, tapi dia melihat Stevanny Shi berjalan ke arah sebuah mobil.
Jacob Pei turun dari mobil, lalu berjalan ke sisi Stevanny Shi, dan membawanya di sisinya dengan penuh kasih sayang, memeluknya, kemudian membuka pintu mobil dan membiarkanya naik ke mobil, dalam seluruh proses tersebut, Stevanny Shi membelakangi Ferry Ying, dan Ferry tidak bisa melihat ekspresinya.
Tapi entah kenapa, Ferry Ying merasa sosok bayangan Stevanny Shi, terlihat tidak bahagia.
Setelah Jacob Pei menutup pintu mobil, dia berjalan ke arah kursi pengemudi, pada saat itu juga, Ferry Ying melihat wajah Jacob Pei dengan jelas, dan dia masih ingat bahwa dia pernah melihat orang ini di dalam televisi atau di koran, tapi, dia tidak bisa mengingat siapa orang tersebut untuk sementara waktu.
Tapi dia melihat wajah Stevanny Shi yang duduk di kursi penumpang bagian depan dengan jelas, lalu dia pun sedikit mengerutkan alis.
Tanpa berpikir, Ferry Ying berlari ke arah mobil tersebut dengan cepat, sebelum Jacob Pei menyalakan mobil, dia mengetuk jendela mobil.
Kedua orang yang berada di dalam mobil melihat ke arah luar, ketika melihat Ferry Ying, Stevanny Shi mengerutkan alis, lalu membuka jendela mobil.
“Bos, aku membawakanmu bubuk coklat, kamu bisa membuatnya dan meminumnya sendiri di rumah, yang bisa sangat membantu memperbaiki suasana hatimu.” Ferry Ying membungkuk, lalu menaruh bungkusan diantara dia dan Stevanny Shi.
Stevanny Shi menatap Ferry Ying sekilas, bukankah bubuk kopi di kafe adalah miliknya, dan kenapa dia masih menggunakan kata “Memberikan” ini.
“Ah, aku yang membawanya sendiri, aku merahasiakannya, dan memberikannya untukmu, ini bukan dari kafe.” Mungkin dia bisa melihat pemikiran Stevanny Shi, maka Ferry Ying menambahkan perkataan.
Jacob Pei meletakkan tangannya di atas setir, lalu memandang kedua orang yang sedang berbicara tanpa rasa kesal, bahkan ketika Ferry Ying melihat ke arahnya, dia menganggukkan kepala.
Mungkin ini merupakan perbedaan pria dewasa dan anak muda, sejak awal, Ferry Ying tidak pernah menandang Jacob Pei secara detil, tapi dia melihat cincin di tangan Jacob dengan serius, sepertinya, cincin tersebut berpasangan dengan milik Stevanny Shi.
“Baiklah, terima kasih.” Ketika melihat keramahan Ferry Ying, Stevanny Shi hanya bisa menerimanya, dia juga tidak ingin membiarkan Ferry Ying untuk tinggal lebih lama dan membiarkan dia melihat identitas orang lain yang duduk di dalam mobil.
Ferry Ying menyerahkan bungkusan kepada Stevanny Shi, kemudian berdiri sambil kelihat orang di dalam mobil.
Jacob Pei menggunakan tombol di samping untuk mengontrol jendela mobil dan mengganti jendela, sambil berkata di saat yang bersamaan : “Apakah tidak apa-apa meminum kopi ketika hamil ?”
Suaranya tidak besar, tapi sebelum jendela mobil tertutup, suara tersebut terdengar di dalam telinga Ferry Ying.
Kemudian Jacob Pei tanpa ragu menyalakan mobil dan pergi, ketika mobil sudah berangkat sejauh puluhan meter, Jacob Pei melihat Ferry Ying yang masih berdiri diam di tempat dari kaca spion, sepertinya, dia masih belum tersadarkan kembali dari masalah kehamilan ini.
Stevanny Shi yang masih berkemampuan rendah sama sekali tidak menyadari apa niat Jacob Pei, dia hanya memegang bubuk coklat tersebut, sambil merenungkan, yang dipikirkannya bukan Ferry Ying, melainkan Jacob Pei.
Bersama dengannya, sepertinya hanya tersisa depresi sekarang, setelah kembali dari kota S, dia seperti merasa terengah-engah, sepeeti burung yang kehilangan kebebasan, dan terjebak di dalam sangkar.
“Apakah tadi itu adaah karyawan baru ?” Jacob Pei mengendarai mobil, sambil bertanya dengan santai.
Stevanny Shi menganggukkan kepala tanpa merasakan ada hal yang tidak beres, dia hanya merasa, bersama dengan Jacob Pei sekarang, dia sepertinya sedang berusaha untuk mencari beberapa topik pembicaraan, jika tidak akan terjadi keheningan yang tidak terbatas.
“Dia menyukaimu.” Tatapan mata Jacob Pei ditarik kembali dari kaca spion, lalu fokus melihat ke arah depan, tanpa ada gelombang apapun yang terdengar di dalam nada suaranya.
Stevanny Shi mengira bahwa dirinya sudah salah mendengar, lalu dia menoleh untuk melihat Jacob Pei, untuk sementara waktu dia tidak tahu harus berkata apa, atau khawatir tentang apa yang telah dia katakan, Jacob Pei akan memiliki cara untuk berurusan dengan Ferry Ying, sama seperti saat berurusan dengan Thiago Lu.
Tapi dia merasa tidak masuk akal, Ferry Ying hanya merupakan karyawannya.
Kepercayaan dia terhadap Jacob Pei, apakah sudah benar-benar tidak tersisa lagi sedikitpun ?
“Omong kosong apa yang kamu katakan.” Stevanny Shi sedang bercanda dengan Jacob Pei, tapi jelas diketahui bahwa Jacob Pei tidak suka bercanda.
Di lampu merah, Jacob Pei menghentikan mobil di jalanan sambil menunggu, lalu melihat di zebra cross ada seorang ibu menggandeng seorang anak yang berusia 7 atau 8 tahun sedang menyebrang di depan mobil mereka, tiba-tiba dia mengingat 7 atau 8 tahun kemudian, apakah Stevanny Shi juga akan seperti ini ?
Stevanny Shi juga melihatnya mengikuti tatapan mata Jacob Pei, lalu melihat ekspresi wajah ibu yang bahagia, dan juga senyuman bahagia di wajah anaknya.
Secara alami tangannya langsung mengelus perutnya sendiri, setelah 8 bulan, dia juga akan memiliki anak sendiri, juga bisa seperti ibu ini yang tersenyum dengan bahagia……
Setelah lampu merah berlalu, Jacob Pei kembali menyalakan mobil, suasana di dalam mobil kembali seperti semula, dan kembali ke dalam masalah Jacob Pei.
“Ferry Ying hanya karyawan, aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya, kamu jangan sembarangan berpikir, ok?” Stevanny Shi hanya merasa Jacob Pei sangat kehabisan kata-kata dalam hal ini, kenapa dia bisa mengatakan bahwa seorang karyawan menyukai dirinya?
Tapi dia tidak tahu kekhawatiraj di dalam hati Jacob Pei, kekhawatiran dan ketakutan yang berasal dari seorang pria berusia 36 tahun terhadap seorang wanita berusia 24, mereka berdua, berbeda 1 generasi!
“Berhenti.” Stevanny Shi melihat Jacob Pei tidak menjawab, lalu dia memintanya untuk berhenti dengan suara yang berat.
Setelah Stevanny Shi hamil, Jacob Pei selalu memperhatikannya, pada saat ini Stevanny Shi memintanya untuk menghentikan mobil dan dia juga berhenti di samping, sebelum mobil berhenti dengan baik, Stevanny Shi pun turun dari mobil.
Momen itu, benar-benar membuat Jacob Pei terkejut, dia segera melepaskan sabuk pengaman dan mengikuti Stevanny Shi turun dari mobil, sebelumnya temperamen Stevenny Shi sangat baik, setelah dia mengetahui masalah Thiago Lu, dia membuat Jacob semakin sulit memahaminya.
Dia mengikutinya, tapi dia melihat bungkusan yang ada di tangannya dibuang ke dalam tong sampah, lalu Stevanny berbalik dan melihatnya.
“Dengan seperti ini kamu tidak akan merasa curiga lagi, kan?” Stevanny Shi menunjukkan ekspresi wajah yang berat, dia tidak suka Jacob Pei yang sembarangan menebak, jika karena 1 bungkusan bubuk coklat yang kecil ini, membuat dia salah paham,maka lebih baik dia membuang bungkusan ini.
Barang seperti ini akan ada lagi, tapi Jacob Pei hanya ada 1.
Stevanny Shi yang menyadari hal ini, menemukan bahwa dirinya benar-benar mencintai Jacob Pei, bahkan jika dia melakukan sesuatu yang membuat Thiago Lu menyesal, dia masih bisa menyembunyikan masalah tersebut di dalam hatinya dan tidak perlu di ungkit lagi.
Dia tidak ingin membiarkan masalah yang sudah berlalu mempengaruhi mereka berdua yang sekarang, tapi dia mengingatnya secara tidak sadar.
Selembar kertas, kusut, jika di luruskan kembali, juga tidak akan sebagus sebelumnya.
Jacob Pei tersenyum, ternyata Stevanny Shi turun dari mobil di karenakan hal ini, dia mengira Stevanny ingin melakukan sesuatu.
“Kita naik ke mobil terlebih dahulu, ok?” Beberapa mobil lewat dari sisi jalan, dan beberapa orang juga melihat sebenarnya apa yang mereka berdua lakukan.
Jacob Pei membopong Stevanny Shi, dan membawa Stevanny Shi yang sombong ke mobil, lalu dirinya sendiri kembali ke kursi pengemudi.
Dia menyalakan mobil, lalu melaju ke arah rumah keluarga Pei.
“Aku hanya membicarakan sebuah fakta, aku tidak salah paham denganmu yang menyukainya.” Jacob Pei berkata dengan tenang, sambil mengendarai mobil, dengan tatapan mata yang melihat ke arah depan, orang yang dia pedulikan ada di mobil, dan dia tidak ingin membiarkan tragedi tersebut terulang lagi.
“Apakah kamu tidak suka dengan karyawan yang memberikan sesuatu kepada bos? Kenapa cara berpikirmu begitu aneh!” Bagi Stevanny Shi, ini merupakan hal yang normal, demi berterima kasih kepada Stevanny Shi yang memberikannya pekerjaan ini, maka Ferry Ying memberikannya hadiah kecil, tidak ada yang salah dengan itu, kenapa hal tersebut menjadi begitu hanyak makna di sisi Jacob Pei.
Jacob Pei menggelengkan kepala sambil tersenyum, Stevanny Shi selalu tidak paham terhadap begitu banyak hal, maka ketika dia hidup bersama dengan Thiago Lu sebelumya, jelas-jelas pihak lawan tidak ingin menikah dan ingin mengakhiri hubungan tersebut, tapi dia malah tidak menyadarinya.
“Cara berpikir orang yang lebih tua seperti kalian benar-benar aneh !” Stevanny Shi bersandar di kursi pengemudi dengan cemberut, dan mengabaikan Jacob Pei.
Mungkin ini merupakan letsk permasalahannya, setelah Jacob Pei mendengar perkataan “Orang yang lebih tua”, senyuman di wajahnya tiba-tiba menyusut, jika sebelumnya, Stevanny Shi mengatakan perkataan seperti ini maka Jacob Pei bisa tersenyum.
Tapi setelah melihat seorang pemuda yang menunjukkan kebaikannya terhadap Stevanny Shi hari ini, Jacob Pri tidak bisa tersenyum dan membiarkannya berlalu, dia mengendarai mobil dengan diam, sambil memikirkan umur kedua orang tersebut.
20 tahun, mungkin, di antara mereka benar-benar memiliki sedikit perbedaan, mungkin, memang ada perbedaan yang sangat besar.
Dia mencintainya, hal itu adalah cinta dan kasih sayang yang tergabung bersama, hanya saja dia harus bersikap baik pada wanita ini. Dia mengandalkannya , dalam menjalani rasa cinta yang dia berikan padanya, dia mengalami kekurangan kasih sayang dari ayah sejak kecil, dan dia menjadi seorang suami, saudara laki-laki sekaligus ayahnya.
Dia merasa cinta seperti ini, sedikit berubah bentuk, dan bisa muncul sesekali dalam berhubungan ke depannya, juga akan sering muncul untuk mengingatkannya bahwa, perbedaan di anata ra mereka begitu besar.
“Bersama denganku, apakah sangat membosankan ?” Tiba-tiba, Jacob Pei bertanya.
Statusnya, umurnya, ditakdirkan untuk tidak bisa memberikan Stevanny Shi cinta yang kuat dan penuh dengan gairah, yang bisa dia berikan adalah, ketergantunngan jangka panjang, dan perasaan seperti air yang mengalir jauh, seorang gadis muda berusia 24 tahun, apakah bisa menahan perasaan seperti ini ?
Apakah dia seharusnya mengejar cinta yang lebih menggairahkan, yang membuat dia merasa hidup, dan bukan terjebak.
Stevanny Shi memalingkan kepala, dan menatap Jacob Pei, lalu menemukan bahwa di wajahnya yang tampan tersembunyi sebuah perasaan muram, apakah perkataan yang dikatakannya tadi, membuat dia merasa tidak senang ?
Tapi, perkatannya dikatakan seperti biasa, tanpa ada perbedaan.
“Aku tidak bermaksud seperti itu.” Stevanny Shi menganggukkan kepala dengan tegas, dia hidup bersama dengan Jacob Pei, tidak merasakan bosan sama sekali.
Hanya saja perasaannya, sekarang mereka berdua, seperti masuk ke jalan buntu, kedua orang jelas-jelas sudah tahu bahwa tidak ada jalan di depan, tapi mereka tetap bersikeras untuk tidak mengatakan apapun, dan terus berjalan maju.
“Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan? Jika kamu tidak mengatakannya, bagaimana aku bisa tahu apa yang kamu pikirkan ?” Stevanny Shi langsung berbalik, dan menatap ke arah Jacob Pei yang sedang mengedarai mobil dengan serius, dia tidak suka dengan Jacob Pei yang mengangkat sudit bibir seperti ini.
“Duduk.” Jacob Pei berkata kepada Stevanny Shi dengan kepala yang tidak bergerak, lalu di saat yang bersamaan dia melambatkan kecepatan mobil.
Ada suatu masa, ketika Jacob Pei menyukai perasaan saat mobil melaju kencang di jalanan, dan dia memiliki rekor memecahkan segala kehormatan dalam waktu kurang dari setengah tahun.
Dia yang sekarang, malah melaju dengan mempertahankan kecepatan rendah, hanya karena di kursi penumpang bagian depan duduk seseorang dia sayangi.
Stevanny Shi hanya merasa bahwa dirinya sedang memukul kapas dengan tinjunya, dia bersemangat untuk membicarakan sesuatu dengan Jacob Pei, tapi dia malah memintanya untuk duduk diam.
Tidak hanya Jacob Pei yang merasakan bahwa ada masalah pada umur mereka berdua, sekarang Stevanny Shi sudah mulai merasakannya bahwa dia memiliki sedikit perbedaan dengan Jacob Pei.
“Apakah kamu sudah tidak menyukaiku?” Mungkin, masalah yang bisa dirasakan Stevanny Shi adalah ini, sekarang dia merasa Jacob seperti tanggung jawab baginya, karena ada anak di dalam perutnya.
“Kenapa kamu bertanya seperti ini.” Jacob Pei tidak tahu bagaimana perasaan Stevanny Shi ini muncul, dan dia merasa sangat sulit untuk dijelaskan.
Mungkin juga orang yang sedang hamil memang sembarangan berpikir.
“Ini hanya perasaan.”
Novel Terkait
Loving Handsome
Glen ValoraMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyePrecious Moment
Louise LeeThe Richest man
AfradenThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiDon't say goodbye
Dessy PutriDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)