Diamond Lover - Bab 112 Selamat Ulang Tahun

Valerie Pei merapikan gaunnya, berdiri di ruangan sekecil ini bersama Leon Gu, ia tak dapat menyembunyikan wajahnya yang tersipu malu. Pesawat sejak tadi telah mendarat, tapi ia masih belum berani keluar hingga saat ini, sungguh memalukan!

“Kau masih belum mau keluar? Mereka pasti menunggu dengan cemas,” Leon Gu mengelus rambut Valerie Pei, rambutnya yang tadinya baik-baik saja kini menjadi berantakan, Valerie Pei membiarkannya tergerai untuk menutupi kulit punggungnya.

Valerie Pei tersipu dan mengenyahkan tangan Leon Gu, seharusnya tadi ia mendengarkan perkataan kakaknya dan tak perlu datang kemari, begitu ia datang, ia langsung di... olehnya, dan kini semua orang menunggu di luar, bagaimana caranya ia keluar!

“Sebenarnya efek obat ini belum sepenuhnya hilang, kita bisa melanjutkan di sini...” memang suhu tubuh Leon Gu tidak sepanas sebelumnya, tapi ia hanya pulih untuk sementara, ia mendengar kakaknya mengatakan telah memerintahkan Ethan Chen untuk memeriksanya begitu turun dari pesawat.

Saat Leon Gu mengatakannya, Valerie Pei segera menendang kaki Leon Gu, “Seharusnya kubiarkan saja kau mati di toilet!” Leon Gu tetap menyengir meskipun ditendang.

Setelah itu Valerie Pei segera keluar dari toilet sambil menjinjing gaunnya, Leon Gu mengikuti di belakangnya. Untungnya hanya tersisa Jacob Pei di kabin pesawat, sepertinya ia sengaja menunggu lebih lama, tapi begitu melihat Valerie Pei dan Leon Gu keluar, ekspresinya segera menjadi canggung.

“Umm... masih perlu pergi ke rumah sakit kah?” tanya Jacob Pei dengan canggung, Leon Gu sudah tampak jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya...

“Tak perlu.”

“Tetap ke rumah sakit saja.”

Kata Valerie Pei dan Leon Gu di saat yang bersamaan. Saat ini Leon Gu hanya ingin pulang ke rumah, tapi Valerie Pei tetap ingin ia pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, ia takut masih ada efek lanjutan.

Mendengar Leon Gu berkata seperti itu, Valerie Pei segera membantahnya, ia menoleh padanya dan berkata, “Kau diberi obat oleh seseorang dan tak mau pergi ke rumah sakit, bagaimana jika terjadi sesuatu?”

“Bukankah kondisiku sudah jauh lebih baik? Pulang saja, oke?” Leon Gu merangkul pinggang Valerie Pei, dan tanpa sadar mempererat rangkulannya, tak bisa melakukan apapun padanya sungguh menyiksa.

“Jangan, tetap pergilah ke rumah sakit untuk diperiksa.”

“Pulang saja.”

Mereka terus berdebat apakah hendak ke rumah sakit dulu atau pulang. Di satu sisi, Jacob Pei sangat menyesal telah menunggu mereka, tadi ia takut Valerie Pei merasa malu berjalan keluar, maka ia menyuruh kakek, nenek, dan orang tuanya untuk pergi dulu, dan ia telah menitipkan William pada ayahnya, dan Nathan Xia juga segera keluar begitu pesawat mendarat.

Lalu ia kembali duduk dan menunggu selama kurang lebih setengah jam, tapi kini mereka berdua masih berdebat apakah pergi ke rumah sakit dulu ataukah pulang ke rumah.

“Atau aku pergi dulu, kalian lanjutkan saja di sini?” kata Jacob Pei memotong perdebatan mereka, maksud perkataannya sangat jelas, Valerie Pei terdiam dan tak bisa berkata-kata, ia menatap tajam Leon Gu lalu segera berjalan keluar dari kabin, meninggalkan kedua pria itu.

Jacob Pei menatap Leon Gu sambil tersenyum penuh arti, lalu mengikuti Valerie Pei berjalan keluar dari kabin. Leon Gu juga mengikuti mereka.

Akhirnya, Leon Gu tetap tidak pergi ke rumah sakit, ia bertemu Ethan Chen di pintu keluar bandara, tadi di pesawat, Jacob Pei menjelaskan betapa parahnya kondisi Leon Gu, tapi saat Ethan Chen melihatnya, ia merasa Leon Gu tampak sangat bersemangat.

Hari ini terjadi kecelakaan lalu lintas yang cukup parah, dan para pasien itu dirujuk ke rumah sakit mereka, karena tidak cukup orang, ia sebagai Kepala Rumah Sakit juga turut membantu di ruang gawat darurat. Setelah sibuk sepanjang hari, Jacob Pei menelepon dan menyuruhnya ke bandara, mengatakan kondisi Leon Gu sangat parah, tapi ternyata malah seperti ini?

Kakak beradik Pei benar-benar tidak tahu malu!

Agar tidak semakin dibuat jengkel oleh mereka berdua, Jacob Pei segera pergi dengan menumpang mobil Ethan Chen, dan Leon Gu merangkul Valerie Pei memasuki mobil yang dikirim Keluarga Pei untuk menjemput mereka.

Sepanjang perjalanan, Leon Gu terus menggenggam tangan Valerie Pei, lalu ia melepaskan cincin di jari manis Valerie Pei, dan saat Valerie Pei menatapnya dengan terkejut, ia juga melepaskan cincin di jari manisnya lalu memasukkannya ke kantong celananya.

Apa yang hendak ia lakukan?

Valerie Pei sama sekali tak memahami Leon Gu, apa yang ingin dilakukannya?

“Kau...” kemarin di perjamuan ia baru saja menyatakan perasaannya, kenapa sekarang ia melepas cincin pernikahan mereka? Apakah yang dikatakannya di perjamuan kemarin tidak sungguh-sungguh? Apakah ia sedang menipu orang-orang? Lalu bagaimana dengan di pesawat tadi? Pria yang terus mengatakan ia mencintainya? Apakah ini hanya karena efek obat?

“Ibu bilang ulangtahunku adalah 1 Januari, hari itu dokter salah melihat jam,” Leon Gu mengelus jari Valerie Pei dengan lembut, jarinya sangat panjang dan lentik, ia sangat suka menggenggamnya erat-erat, “Ucapkan selamat ulang tahun untukku.”

Valerie Pei tertegun, jadi perjamuan makan kemarin malam hanyalah perjamuan makan biasa, bukan pesta ulang tahun? Apakah ia sedang bercanda?

“Cepatlah, kenapa malah melamun?” Leon Gu meremas tangannya untuk membuat Valerie Pei tersadar dari lamunannya.

“Apakah kau bercanda, bukankah ulang tahunmu kemarin?” Valerie Pei tak mempercayai perkataan Leon Gu, apakah dengan kehebatan Keluarga Gu, mereka bahkan bisa mengganti hari ulang tahun mereka?

“Aku tak bercanda, ulang tahunku benar-benar hari ini, jadi kau masih punya waktu sehari untuk menyiapkan kado ulang tahun, kali ini jangan berusaha menghindar.”

Mendapati ia memergokinya belum menyiapkan kado ulang tahun, Valerie Pei menjadi panik dan dengan terbata-bata berkata.

“Baiklah, anggap saja ulang tahunmu 1 Januari... kalau begitu... selamat ulang tahun,” mana mungkin Valerie Pei tak menyadari tatapan Leon Gu yang penuh hasrat, untungnya mereka sedang berada di mobil dan ada seorang supir di dalam mobil.

“Terlalu tidak tulus,” Leon Gu menggeleng dan melepaskan genggaman tangannya, lalu membalikkan badan dengan ekspresi marah.

Valerie Pei merasa tak berdaya, bukankah hanya hari ulang tahun?

“Selamat ulang tahun!” Valerie Pei meraih tangan Leon Gu dan mendongak untuk melihat ekspresinya, setelah mengatakan 3 kata itu, ia mendengar suara tawa supir dari depan, ia merasa sangat malu.

Leon Gu akhirnya menoleh saat mendengarnya, di wajahnya tampak senyuman puas, tiba-tiba ia meraih sesuatu dari kantong celananya, ia mengepalkan telapak tangannya lalu meletakkannya di atas telapak tangan Valerie Pei. Dan saat ia membukanya, Valerie Pei tak bisa berkata-kata.

Ini adalah sepasang cincin yang berbeda, dan tak mungkin ia tak mengenalinya. Ini adalah cincin yang didesain oleh Nicole Chen yang merupakan ahli desain perhiasan untuk Valerie Pei, ia terus menyimpan gambarnya di ponselnya, tak disangka ia membuatkannya untuknya!

“Ini, bagaimana kau bisa mendapatkan ini?” tanya Valerie Pei sambil menatap kedua cincin di telapak tangannya. Cincin perempuannya berbentuk separuh bagian hati, dan di dalamnya terdapat banyak batu permata, cincin laki-lakinya berbentuk separuh bagian hati sisanya, dan di dalamnya juga ada permata, tapi tidak sebanyak dan tak terlalu mencolok dibandingkan cincin Valerie Pei. Jika disatukan, kedua cincin itu membentuk hati utuh.

“Aku melihatnya saat kau menatap fotonya di ponselmu, aku merasa desain itu cukup bagus, pasti akan sangat indah setelah dibuat,” sambil berkata, Leon Gu mengangkat tangan kanan Valerie Pei dan memasangkan cincin itu ke jarinya.

“Benar-benar jauh lebih indah dibandingkan cincin yang tadi,” kata Leon Gu sambil menatap jari lentik Valerie Pei dengan penuh rasa puas, ia sengaja memasangkannya di hari ulang tahunnya.

Kemarin dan hari ini, Leon Gu terus menerus memberinya kejutan besar, kemarin ia menyatakan perasaannya terhadapnya di hadapan begitu banyak orang, dan hari ini ia lagi-lagi memasangkan cincin ke jarinya.

“Sayang sekali kau tak memakai cincin ini saat hari pernikahan 4 tahun lalu, apakah belum terlambat jika aku baru memberikannya hari ini?” Leon Gu mencium tangan kanannya yang sedang mengenakan cincin itu, lalu menatapnya sambil tersenyum hangat, senyum yang melelehkan segalanya.

Valerie Pei tiba-tiba teringat saat ia baru sadar dari koma, saat ia membuka mata, ia tak mengenalinya. Ia ingat setelah itu, ia selalu menatap dan memperlakukannya dengan penuh kebencian, rasa muak, dan penuh permusuhan, baik di hadapan Keluarga Gu maupun saat mereka sedang sendiri, ia tak pernah mengacuhkannya. Setiap hari mereka bertengkar, tapi tak disangka, hari ini ia memasangkan cincin ke jarinya dan mencium tangannya seolah ia adalah harta paling berharga di dunia.

Ia memberitahu Gianna Wei, ia tak tahu sejak kapan perasaannya terhadap Leon Gu berubah, ia sering mencuri pandang padanya saat ia sedang membaca di ruang bacanya, dan setiap kali melewati kantornya, ia juga tak bisa menahan diri untuk menatap ke arahnya, membantunya sikat gigi setiap pagi... dan semakin lama ia semakin tulus melakukannya, ia selalu merasa ia mencintainya secara sepihak.

Ia ingin mencegah dirinya agar tidak semakin dalam mencintainya, tapi tak bisa. Dan setelah Leon Gu mengatakan ia mencintainya, dan memasangkan cincin di jarinya, ia tak punya pilihan lain selain kembali mencintai Leon Gu.

“Belum terlambat,” belum terlambat baginya untuk memasangkan cincin di jari Valerie Pei setelah 4 tahun, belum terlambat.

Leon Gu menyerahkan cincin laki-lakinya pada Valerie Pei dan berkata, “Pakaikan padaku,” ia mengulurkan tangan kirinya dan menunggu Valerie Pei memasangkan cincinnya.

Saat mereka menikah 4 tahun lalu, yang memasangkan cincin pada Valerie Pei adalah seorang pria yang mengenakan topeng wajah Leon Gu, sedangkan cincin Leon Gu, Valerie Pei sendirilah yang memasangkannya pada Leon Gu yang sedang koma, berjanji sehidup semati pada pria yang mungkin takkan bangun lagi.

Dan saat itu ia tidak melakukannya dengan sukarela, namun dengan penuh kebencian, tapi kini saat ia menerima cincin itu, ia merasa sangat gembira, ia memasangkan cincin itu pada jari Leon Gu.

“Valerie, mari hidup bersama dengan bahagia, kau, aku, dan William, kita akan menjadi keluarga, oke?” Leon Gu memeluk Valerie Pei, bahkan ia sendiri terkejut mendengar dirinya berkata seperti ini, hidup bersama dengan bahagia, awalnya ia mengatakan ini hanya untuk membohongi ayah, ibu, dan kakeknya, tapi kini ia mengatakannya dengan penuh ketulusan.

Awalnya ia ingin menceraikan Valerie Pei, ia membuatnya jatuh koma, ia hanya bisa berbaring selama 4 tahun, dalam 4 tahun ini, entah seberapa khawatirnya orang tua dan kakeknya, dan jika ia benar-benar tak kembali tersadar, Valerie Pei telah menghancurkan seluruh keluarganya. Tapi ia tidak mengusirnya karena William, ia tak ingin menjadi ayah yang tak bertanggung jawab dan tak ingin William tumbuh dalam keluarga yang single-parent, maka ia mempertahankan hubungannya dengan Valerie Pei.

Dan setelah beberapa lama, perasaan yang sebelumnya tak pernah ada tiba-tiba muncul, saat Valerie Pei pulang ke Kota A, ia mengejarnya. Ia juga berinisiatif membantu saat terjadi masalah di keluarga mereka, ia mengira ia melakukannya sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai pria, tapi jika kau tak mencintai orang itu, untuk apa kau rela repot-repot bertanggung jawab?

“Baiklah, baiklah!” Valerie Pei mengangguk, menjadi sebuah keluarga, terdengar sangat menggembirakan dan menyenangkan!

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu