Diamond Lover - Bab 182 Tidak Setuju
Valerie Pei dan Jacob Pei masih berada di kamar membicarakan beberapa hal, sebagian besar mengenai bisnis Keluarga Pei di kemudian hari, Jacob Pei pada akhirnya menyetujui Valerie Pei kembali membantu perusahaan, namun dengan syarat Leon Gu tidak akan tiba-tiba muncul membuat keributan, kalau tidak dia akan membawa Valerie Pei ke tempat yang tidak akan bisa ditemukan oleh Leon Gu.
Saat keduanya sedang bernegosiasi, Ibu Pei masuk dengan wajah yang panik, berkata : “Ayah kalian pingsan!” Ibu Pei masih menjaga ketenangannya.
Jacob Pei langsung menyerbu keluar kamar begitu mendengarnya, melihat Ibu Pei yang seperti akan tumbang kapanpun Valerie Pei juga segera maju memapah.
“Ibu, jangan khawatir, aku akan segera menghubungi Kak Ethan.” Valerie Pei mengambil ponsel Ibu Pei dan menelepon Ethan Chen, “Kak Ethan, ayahku pingsan, cepat hubungi dokter, aku akan mengantarkannya ke rumah sakit.” Tidak menungggu Ethan Chen berbicara, Valerie Pei menutup telepon dan memapah Ibu Pei berjalan ke arah ruang tamu.
Ethan Chen menutup telepon, dengan sedikit canggung melihat dua orang di depannya, barusan perawat memanggilnya, berkata ada pasien yang terkena luka bakar, dan bersikeras berkata kepalanya sakit curiga dia menderita suatu penyakit, harus menemui kepala rumah sakit, dia awalnya lembur di rumah sakit, setelah rapat dia akan pulang, mendengar perawat berkata seperti itu, merasa mungkin datang untuk membuat keributan, dia menghampiri melihat ternyata Leon Gu dan Fransiska Yin!
Yang paling membuat marah adalah Fransiska Yin tidak mau dokter dan perawat lain yang mengobati luka bakarnya, dia menunjuk Ethan Chen, dia sebagai kepala rumah sakit, namun di saat yang bersamaan juga seorang dokter, dia tidak tega melihat ada masalah pada kaki pasien, jadi berganti jas dokter dan mengobati luka pada kaki Fransiska Yin.
Mengingat orang ini adalah pacar mantan suami Valerie Pei, Ethan Chen juga tidak begitu berbelas kasihan saat mengobati, hanya mengobati dengan cepat, saat akan pergi, dia menerima telepon Ibu Pei, masih belum sempat berbicara, orang di ujung telepon langsung menutup telepon setelah berbicara.
Bila tidak salah dengar, itu adalah suara Valerie Pei, kenapa dia kembali? Saat ini Leon Gu masih berada di sini.
“Lukanya sudah tidak apa-apa, setiap hari datang ke rumah sakit untuk mengganti perban...Jangan terkena air.” Merasa selesai menjelaskan, Ethan Chen akan pergi menyiapkan hal yang dikatakan Valerie Pei, beberapa waktu ini Keluarga Pei tidak terlalu damai, Jacob Pei baru saja kembali setelah terlibat masalah, Ayah Pei juga pingsan.
Bukankah hal-hal sial ini dimulai sejak tahun baru saat Willy pergi?
“Apa tidak perlu rawat inap? Sepertinya sangat parah!” Fransiska Yin melihat Ethan Chen, ingin melihat tatapan yang berbeda dari matanya, namun ekspresinya tidak berubah sedikitpun.
“Jangan membuat keributan, hanya luka bakar saja untuk apa tinggal di rumah sakit, kembali ke hotel dan istirahat dengan tenang.” Leon Gu semakin merasa ada yang ganjil pada Fransiska Yin, kapan melihatnya begitu tidak malu-malu menginginkan seorang pria menyentuh kakinya? Dia ingat Keluarga Yin memiliki dokter khusus untuk memeriksa Fransiska Yin, lagipula seorang wanita, barusan Leon Gu masih ingin mencari seorang dokter wanita, namun Fransiska Yin meminta perawat untuk memanggil kepala rumah sakit datang kemari....
Äku tidak membuat keributan, barusan aku mendengar suara kakak ipar, dia berkata ayahnya pingsan, akan mengantarnya ke rumah sakit, bukankah aku sedang membantumu?” Fransiska Yin begitu panik dan mengatakan hal yang ingin disembunyikan Ethan Chen.
Ethan Chen mengernyit melihat Fransiska Yin, barusan mereka berdua sangat dekat, kira-kira isi percakapan telepon terdengar oleh Fransiska Yin, masih ingin menyembunyikan hal ini dari Leon Gu, sekarang dia tahu Valerie Pei kembali, apa yang akan dilakukan selanjutnya?
“Pingsan, apa yang terjadi?”Leon Gu dihadang di luar pintu oleh Valerie Pei, dia ingin masuk, namun memikirkan dia yang kembali karena mengkhawatirkan Jacob Pei, sebelum melihat Jacob Pei aman dia tidak akan tenang, jadi setelah mempertimbangkannya dia membiarkan Valerie Pei berdiskusi dengan Keluarga Pei.
Dia baru saja pergi, ini baru beberapa jam, terjadi sesuatu pada Ayah Pei? Dia lebih khawatir Valerie Pei tidak tahan dan menjadi lebih menyalahkan dirinya, saat dia melihat Valerie Pei di bandara, ekspresinya sangat khawatir.
“Tidak tahu.” Ethan Chen hanya mengatakan yang sebenarnya, barusan saat dia menerima telepon Valerie Pei, masih belum sempat bertanya padanya dia langsung menutup telepon, “Leon Gu, aku peringati kamu, jangan muncul di hadapan Valerie Pei seperti ini!” Ethan Chen melihat sebentar Fransiska Yin, membawa pacar menemui mantan istri, hanya Leon Gu yang bisa melakukan hal seperti ini.
Tidak menunggu jawaban Leon Gu, Ethan Chen langsung keluar dari ruang pemeriksaan, pingsan bisa parah bisa ringan, dia bergegas memanggil dokter di dalam IGD, dulu Ayah Pei juga melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit mereka, dia juga memanggil dokter yang merawat Ayah Pei, semuanya menunggu di pintu menunggu Ayah Pei datang.
Leon Gu meminta Fransiska Yin untuk diam di dalam ruang pemeriksaan, dia juga keluar dari ruang pemeriksaan, dia mengkhawatirkan Ayah Pei, lebih mengkhawatirkan Valerie Pei, melihat Jacob Pei menyetir mobil ke rumah sakit, dokter dan perawat mengangkat Ayah Pei keluar, Valerie Pei mengikuti di sebelahnya, sambil memapah Ibu Pei, sambil mengkhawatirkan Ayahnya.
Saat ini dia ingin maju dan memeluk Valerie Pei, menepuk punggungnya memberitahunya untuk jangan khawatir, semuanya akan segera berlalu, tapi kakinya seperti terpaku di tanah, dia masih ingat dia pernah berkata dia sangat tidak nyaman melihatnya, menyuruhnya pergi!
“Barusan melakukan pemeriksaan sepintas, dicurigai adalah pendarahan otak, harus segera melakukan operasi, tanda tangan di sini.” Ethan Chen keluar dari balik tirai, membawa formulir operasi untuk ditandatangani Jacob Pei, Jacob Pei dengan cepat menandatangani formulir operasi tersebut.
“Terima kasih untuk kerja kerasnya!” Jacob Pei menepuk pundak Ethan Chen, Ethan Chen sekarang fokus pada mengurus rumah sakit, sangat jarang turun tangan untuk operasi, kali ini dia turun tangan sendiri.
“Jangan khawatir, Paman diantarkan dengan cepat, tidak akan ada masalah yang besar.” Ethan Chen juga menepuk pundak Jacob Pei, pada saat yang bersamaan mengecilkan suaranya, “Leon Gu ada di sini, Valerie juga ada di sini, jangan biarkan dia mengganggunya.”
Jacob Pei juga langsung melihat Leon Gu saat sampai tadi, namun dia mengerti keadaan, tidak mengatakan apapun di saat ini, hanya terus berdiri tidak jauh dari tempat Valerie Pei, tidak maju ke depan, Valerie Pei melihatnya pun juga menganggap seperti tidak melihat.
Ibu Pei duduk di atas kursi, masih belum pulih dari perihal Ayah Pei yang pingsan, Valerie Pei melihat Ethan Chen mendorong Ayah Pei masuk ke ruang operasi, Jacob Pei juga berjalan menghampiri.
“Kak, bagaimana keadaan Ayah?” Valerie Pei mendongakkan kepala bertanya pada Jacob Pei, mengisyaratkan bila keadaannya parah maka tidak usah mengatakannya, keadaan Ibu Pei juga tidak terlalu baik.
“Pendarahan otak, harus dioperasi, Ethan Chen yang melakukan operasi, jadi tidak perlu khawatir, Ayah tidak akan ada apa-apa.” Jacob Pei menghibur Valerie Pei dan Ibu, pada saat yang bersamaan melihat ke arah Leon Gu, “Sekarang kalian tunggu di sini, bila lelah pergi beristirahat di kantor Ethan Chen saja, di sana ada sebuah kasur, aku masih ada urusan, akan segera kembali.”
Sambil berbicara, Jacob Pei akan berjalan ke arah Leon Gu, Valerie Pei tidak berharap terjadi konflik antara Jacob Pei dan Leon Gu di saat seperti ini, jadi dia menarik Jacob Pei, sedangkan Leon Gu juga melihat Jacob Pei seperti akan berjalan menghampirinya, juga berniat berjalan kemari.
“Kak, masalah ini akan aku urus sendiri, kamu pergi menjaga Ibu.” Ucapan Valerie Pei sangat tegas, tidak ingin Jacob Pei ikut campur dalam urusan ini.
Jacob Pei melihat Leon Gu sebentar, kembali mengalihkan pandangan pada Valerie Pei, berkata : “Bila ada masalah panggil aku.”
Setelah menyuruh Jacob Pei pergi, Valerie Pei baru sedikit lebih tenang, apa dia sedang khawatir Jacob Pei akan memukul Leon Gu? Kenapa masih mengkhawatirkan orang ini, dia sudah memiliki banyak pacar, tidak perlu dia khawatirkan.
Melihat Leon Gu berjalan selangkah demi selangkah ke arah dirinya, Valerie Pei ingin mundur, ingin menjauhinya, inign lari dari dunianya, namun kakinya tidak bisa bergerak, hanya melihatnya berjalan kemari, sore tadi hanya melihatnya sebentar membuat benteng yang dibangun di hatinya runtuh, sekarang dia berjalan kemari dengan tatapan khawatir dan sedih, Valerie Pei tidak tahu ekspresinya ini benar-benar berasal dari hatinya, atau berpura-pura.
“Sudah kembali?”Leon Gu bertanya dengan suara pelan, tidak ada rasa emosi dan marah saat berada di pintu bandara tadi, “Bila sudah kembali maka ikut aku pulang.”
Bila sudah kembali maka ikut aku pulang.....
Kalimat ini seperti mantra yang berputar-utar di kepala Valerie Pei, namun sudah tidak bisa kembali, dia dan Leon Gu sudah bercerai, dia memiliki istri, dan pacar-pacar!
“Kita sudah bercerai.”Valerie Pei tidak tahu beberapa waktu ini Leon Gu sedang mencari dirinya, juga tidak tahu dia hampir gila karenanya, jadi dia baru bisa dengan begitu tenang berkata mereka sudah bercerai.
“Aku tidak setuju.” Leon Gu berdiri berjarak setengah meter darinya, tidak merangkul pundaknya, tidak menarik tangannya, hanya berdiri di sana, melihat istri yang sudah lama tidak dijumpainya.
Dia merindukannya, setiap saat memikirkannya, merindukannya juga membencinya, kenapa dia bisa begitu kejam meninggalkannya untuk menanggung ini sendiri, namun dia juga kasihan padanya, sebenarnya seberapa sedihnya dia sehingga merencanakan begitu lama untuk meninggalkannya?
“Keluarga Pei dan Keluarga Gu sudah menarik garis batas, sudah bukan masalah kamu setuju atau tidak.” Dulu saat Leon Gu berkata ingin bercerai, alasan tidak jadi bercerai karena Henry Gu menggunakan statusnya sebagai kepala keluarga untuk menekannya, sekarang Henry Gu setuju dengan permohonan bercerai Valerie Pei, bahkan berkata dengan begitu tegas, sudah tidak ada kesempatan untuk kembali lagi.
“Asal kamu kembali denganku, aku bisa menganggap ini semua tidak terjadi, kamu tetaplah istriku, aku akan bicara pada kakek.” Leon Gu sudah merendahkan dirinya sampai tahap ini agar Valerie Pei kembali bersamanya, ingin dia kembali ke sampingnya.
Namun, bagaimana bisa menganggap semuanya tidak terjadi? Apa Willie bisa kembali dari kematian, apa Naomi Ye bisa tidak muncul dalam Keluarga Gu? Tidak mungkin!
“Tidak perlu, aku yang tidak ingin kembali ke Keluarga Gu, tidak ingin kembali....ke sampingmu, aku tidak ingin menanggung penderitaan kehilangan Willie di dalam rumah itu, dibandingkan dua orang menderita bersama, aku memilih pergi, meninggalkanmu sendiri.” Leon Gu tidak menyangka keputusan Valerie Pei, dia bisa begitu tenang mengatakannya, ucapan membiarkannya menanggung penderitaan itu sendiri, membiarkannya menanggung penderitaan kehilangan Willie sendiri.”
Siapa yang berkata harus bersama-sama menjalani waktu yang kelam ini, sekarang orang yang berbalik adalah dia!
“Willie adalah ikatan terakhir di antara kira, dia tidak ada lagi, kita juga tidak memiliki keperluan untuk terus bersama, aku tidak mencintaimu, tidak ada satu wanita pun yang bisa mencintai orang yang memperkosa dirinya!” Valerie Pei menyelesaikan kalimat ini dengan bengis, dia tidak pernah mengungkit hal yang terjadi empat tahun yang lalu di hadapan Leon Gu, namun begitu mengungkit, seperti sebuah pisau yang menusuk hati Leon Gu, sakit hingga tidak bisa bernapas.
Sedangkan yang lebih membuat hatinya sakit adalah, dia bisa berkata dia tidak pernah mencintainya! Apakah hari-hari bahagia yang mereka lalui itu palsu?
Kenyataannya, saat Valerie Pei mengatakan ucapan ini, kedua tangannya memegang erat ujung bajunya, setiap kata menghabiskan seluruh tenaga Valerie Pei, dia mendorongnya dengan kedua tangannya sendiri, dia yang mengubur masa depan keduanya sendiri, kalau begitu tidak perlu kembali lagi!
“Kak Leon, kakak ipar?” Fransiska Yin didorong di kursi roda oleh perawat, melihat suasana kedua orang tersebut yang canggung, dia ingin meringankan sedikit, bila Valerie Pei salah paham dengan hubungannya dengan Leon Gu maka akan celaka.
Novel Terkait
Pernikahan Tak Sempurna
Azalea_Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaBlooming at that time
White RosePejuang Hati
Marry SuCantik Terlihat Jelek
SherinBehind The Lie
Fiona LeeDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)