Diamond Lover - Bab 70 Menyerahlah!

Varelie selalu ingin mengembalikan perkataan yang dikatakan setelah meneguk alkohol itu, dan ingin sekali menabrakan dirinya ke dinding, karena ketika Leon mendengar perkataan Valerie lalu terdiam sejenak dan berkata kemudian tersenyum : “Mungkinkah kamu mencintai aku?”

Sepanjang perjalanan Leon tidak memperdulikan Leon, sungguh ingin sekali lagi membuang dia di jalanan, kemudian memikirkan waktu yang tidak pagi lagi juga luka yang belum sembuh, maka dia merelakannya, hanya saja tanpa di sadari mobil ini berjalan dengan semakin cepat dan waktu untuk kembali kerumah lebih cepat.

Memarkirkan mobil di parkiran, Valerie melepaskan seat belt ingin menghindari suasana ini, dia memutuskan untuk lain kali agar berpikir dulu sebelum berbicara, contohnya seperti perkataan tadi dia tidak boleh mengatakan hal itu, sangat memalukan!

Tangan kiri Leon menahan Valerie yang ingin turun dengan pelan juga bertenaga, dia menariknya kesamping, lalu wajah kedua orang ini terbilang dekat, mungkin hanya beberapa cm saja, bahkan dia bahkan bisa melihat bayangan dirinya di bola matanya.

Iya, kondisi ini seperti ada yang salah.

“Aku... ingin turun dari mobi...” Valerie berkata dengan gagap, dengan Leon yang dalam ini? Dalam? Valerie bahkan melihat sepasang mata mata Valerie dengan perasaan dalam, mungkin karena malam ini minum terlalu banyak...

“Sebenarnya aku juga merasa, hidup bersamamu adalah hal yang tidak buruk.” Leon menggunakan tangan kirinya menarik Valerie, lalu tangan kanannya memegang wajahnya dengan wajah yang di dandanan yang tidak medor, sambil menyentuhnya sangat menyenangkan.

Empat tahun ini Valerie melihat wajah ini, walaupun dia sedang tidak sadarkan diri, tetap saja wajahnya terlihat pucat juga tampan, dan temannya di kota A ada Nathan, juga wajah yang tidak kalah tampan dengan Leon, Jacob, Lucas, Ethan, dan Alfred.

Tetapi tampan yang seperti Leon, dengan kecemoohannya, keseriusannya membuat Valerie merasa tidak bisa bernafas...

“Mencari pasangan dan hidup bersama, bukankah semua itu begitu...” Valerie dengan tidak merasa seperti itu dan berkata, dia ingin pergi dari Leon kemudian turun dari mobil, lalu dengan perlahan membuat dia masuk kedalam dekapannya, tanpa bereaksi lalu merasa bibir ini terasa memanas, apakah Leon mengecupnya?

Valerie turun dari mobil dengan memerahkan wajahnya, dengan tanpa sadar tangannya memegang bibirnya, dia baru saja melihat senyuman di bibir Leon, seperti sebuah senyuman keberhasilan, dan sekarang detak jantungnya berdetak dengan kencang!

Dia berjalan dengan tidak cepat, dan mengetahui orang dari belakang terus mengikutinya, dia sendiri tidak mengejarnya dan terasa punggung ini bertambah sebuah mata, Valerie sungguh ingin melihat seperti apa wajahnya Leon ini.

“Ah——” Kemudian berjalan di sebuah jalan kecil Valerie terkejut dengan sebuah bayangan hitam yang keluar dan berteriak semua sikapnya seperti berada di belakangnya, tidak ada menyadari adanya orang yang datang, apalagi orang yang datang ini memang sengaja mengejutkan dia.

Emily keluar dari sebuah pohon, lalu menjulurkan tangannya untuk mengejutkan Valerie, hanya saja tidak di sangka jika kakak ipar seterkejut ini.

“Kakak ipar ini aku, jangan takut jangan takut!” Emily menjulurkan lidahnya, dia dapat merasakan sebuah tatapan panas melihat dari belakangnya Valerie, dia hanya ingin menjahili kakak ipar saja...

Valerie memegang dadanya, sambil menepuk pundaknya Emily.

“Aku sudah katakan jangan melakukan ini, dia sungguh tidak mendengarnya.” Tidak tahu Austin yang keluar dari mana mengetuk kepalanya Emily dan tersenyum kepada Valerie.

Pada saat ini Leon telah tiba disana dan keempat tatapan orang ini saling melihat.

“Sudah kembali kerumah.” Wajah Leon sudah tidak memperlihatkan senyuman tadi, apakah berganti mimik wajah seperti memutarkan bola mata baginya? Pada saat ini seperti tidak tahu apa lagi yang menganggu dia.

“Kakak, malam ini keluar kemana dengan kakak ipar, kenapa tidak mengajak aku.” Melihat Leon, Emily menyingkirkan Austin lalu mendekati Leon.

“Kencan donk, bocah ini kembalilah untuk berjalan, kamu akan ujian nasional, dan tidak berharap kamu bisa masuk ke sekolah ternama, yang terpenting kamu tidak membuat paman ketiga untuk membuatkan sebuah sekolah maka artinya kamu berhasil.” Leon berkata dengan tidak berperasaan, Emily memperlihatkan wajah sedihnya.

Dia langsung menghempaskan tangannya Leon lalu mencari kakak iparnya dan berkata : “Kakak ipar, kamu lihatlah kakak ini, dia selalu mengangguku, selalu saja melihat kekuranganku!” Emily berkata dengan manja kepada Valerie, lalu memperlihatkan ekspresinya dia hanya suka karena kakak dan kakak ipar mempunyai hubungan yang lebih mencintai, tidak seperti dulu ingin pergi begitu saja.

Valerie melihat kearah Leon, sebenarnya dia ingin mengatakan jika Leon orang ini memang suka membuat orang lain merasa tidak suka.

“Emily, menurutku kamu juga harus belajar dengan benar, aku dengar tutor baru itu baru kembali dari luar negeri, yang jelas hanya tinggal beberapa bulan saja, bertahanlah sedikit.” Valerie malah sependapat dengan Leon, baru saja mengira bisa mendapatkan hiburan dari kakak ipar, malah sekarang terlihat jelas jika kedua orang ini bersama.

“Kalian berdua ini orang jahat, kalian bekerja sama untuk menjahili aku!” Emily tidak akan melepaskannya jika semua ini tidak sesuai keinginannya.

Austin yang melihat ini mengebelakangi tangannya, tanpa diketahui kedua tangan ini memegang dengan erat di belakang, bagaimana bisa Valerie dan Leon jadi bersatu, apalagi semenjak kepulangan mereka dari kota A, hubungan mereka seperti tidak bisa di jelaskan, jika mengatakan mereka bermesraan terkadang mereka seperti orang asing, lalu jika mengatakan mereka tidak bermesraan mereka terkadang terbilang kompak.

Dia harus membuat mereka segera berpisah! Dia dapat menahan jika Valerie menjaga manusia tumbuhan, tetapi dia tidak dapat menahan kemesraan mereka! Bagaimana dia tidak melihat jika kedua orang ini tadi berciuman di dalam mobil, setelah itu Valerie turun dengan wajah memerah, dia takut jika terus seperti ini, Valerie akan menyukai Leon.

“Baiklah, setelah kamu ujian nasioanl, aku akan memberikan apa yang kamu inginkan.” Bukankah Valerie sedang menyelamatkan diri? Yang terjelas Emily merasa kakak dan kakak ipar menjahili dia.

“Kalian ini bekerja sama, kasihan aku yang sendirian ini.” Emily mengelengkan kepalanya lalu seperti mengingat sesuatu, “Ada yang salah, aku masih memiliki kakak kedua, benarkan kakak kedua?” Emily melepaskan Valerie lalu kembali kepada Austin.

“Kakak kedua, kita yang sendirian ini harus bersatu agar tidak di jahili oleh sepasang suami istri ini.” Emily yang berkata ini membuat Leon dan Valerie tertawa.

Austin merasa ekspersi wajahnya terlihat canggung karena dia tidak bisa masuk kedalam bercandaan ini, dia sekarang bahkan tidak ingin melihat senyuman di wajah Valerie karena Leon yang ikut tersenyum!

“Emily sudah malam, aku dan kakak iparmu mau kembali beristirahat.” Tidak tahu apakah Leon sengaja atau tidak, dengan mengatakan istirahat untuk menarik perhatian seseorang.

Wajah Valerie kembali memerah, ditengah cahaya gelap ini dia menarik ujung bajunya Leon dengan berarti disini ada seorang gadis yang belum genap berumur 18 tahun, bukankah perkataan ini tidak pantas?

Dan alhasil Leon tetap memperlihatkan wajahnya itu dan membuat Valerie seperti berpikir kearah yang tidak baik.

“Sudahlah aku tidak menganggu kalian lagi, mungkin saja setelah aku ujian nasional, William akan mempunyai seorang adik lagi, jadi pada saat itu aku punya pekerjaan yang aku kerjakan!” Pemikiran Emily selalu berada di luar pemikirannya Valerie, seorang gadis yang belum genap 18 tahun, mengolok-olok mereka dengan mudahnya.

“Benar juga, setelah mendapatkan nilaimu yang jelek itu, mungkin perlu memberikan kejutan ini!” Leon sekali lagi sengaja menjahili Emily tetapi perkataan ini tertuju kepada satu orang lagi.

“Kakak sungguh menyebalkan, aku tidak mau menghiraui kamu lagi!” Bagaimanapun Emily hanya seperti seoran nacha, dengan perkataan Leon membuat dia memutarkan tubuhnya dan pergi.

Valerie sedikit tidak tenang, lalu menyalahkan Leon dan berkata : “Emily masih kecil dan bukankah perkataanmu ini terlalu kejam?”

“Setelah dua hari lagi pasti akan membaik, dan lagi jika dia tidak mendapatkan tekanan ini, maka paman ketiga pasti akan membuatkan sekolah.” Walaupun Leon tidak dekat dengan Emily dalam empat tahun ini, tetapi dia cukup mengetahui sikapnya itu, dan waktu selanjutnya dia pasti akan merasa marah dan setidaknya tidak selambat sekarang.

“Apakah kalian para kakak ini selalu menyakiti adik kalian?” Valerie melihat ke arah Leon, dia sama dengan Jacob tidak akan memperlakukan adiknya dengan baik, jika memang harus mengatainya mereka pasti tidak akan menggunakan perkataan yang enak di dengar, “Ada yang salah, Austin tidak sekasar kamu.”

Perkataan ini kembali ke Austin, Austin yang berdiri disana sedikit tercenggang, dengan seperti ini, di hati Valerie dia tidak seperti itu.

Leon melihat ke arah Austin, seketika adegan dia dan Valerie yang berpelukan di restoran kembali berpelukan, tatapan menantang Austin pada saat itu dia masih mengingatnya dengan jelas.

Dia tidak pernah mendengar jika adik dan istrinya bisa menipu bukan?

Seluruh tubuh Leon mengeluarkan auranya, Varelie yang berdiri disana dapat merasa hal ini, dan mungkin kapan saja hal ini bisa meledak.

“Austin hanya tidak baik kepada adiknya, juga baik kepada kakak ipar bukan?” Leon tidak tahu sedang berbicara dengan siapa, tetapi nadanya terbilang gelap.

Valerie tidak suka orang yang suka membelokan lalu berkata : “Benar, Austin memang baik juga sopan, bahkan bisa berpikir secara menyeluruh, juga tidak akan memanfaatkan urusan pribadi, dan terakhir tidak berbicara dengan gelap seperti seseorang.”

Austin tentu puas dengan pujian yang diberikan oleh Valerie, apalagi pujian ini berada di depan Leon, tangan erat yang berada di belakang perlahan melembut, dia terlihat menarik dengan kedua orang yang memulai keributan, lebih baik mereka ribut lebih luar agar diketahui orang orang...

“Valerie aku akan memberikan kesempatan sekali lagi untukmu berbicara dengan baik.” Leon mengelapkan wajahnya, dia bahkan berani mengatakan pria lain lebih baik di depannya, mau ditaruh kemana wajah suaminya ini?

“Aku sedang berbicara dengan baik, kamu seharusnya bisa menempatkan diri maka aku tidak perlu berbicara lagi.” Valerie seperti orang yang dilembuti tidak dikasari, hanyan dengan Leon berkata dengan sedikit nada yang tinggi, maka dia akan merasa tidak nyaman lalu tidak ingin kalah di depannya.

Setelah berkata, Valerie melihat ke arah Austin dan berkata : “Austin selamat malam, aku masuk dul ya.”

Austin tetap memperlihatkan senyuman diwajahnya, setelah mendengar kata selamat malam wajahnya tersenyum dengan dalam dan menjawab : “Iya, selamat malam.”

Valerie tidak menghiraukan Leon, lalu berjalan ke arah villa.

Kedua orang ini menyimpan tatapannya dari Varelie, Leon sendiri berjalan terlebih dulu lalu berkata dengan dalam : “Austin, ada beberapa hal juga orang yang tidak bisa kamu sentuh, maka kamu menyerahlah.”

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu