Diamond Lover - Bab 137 Jangan Bilang Maaf
“Kak, apakah kamu baik-baik saja? "Emily Gu merasa kasihan pada kakaknya, sekarang bukan hanya Valerie Pei yang terluka, terlebih lagi Leon Gu lebih terluka daripada Valerie Pei, dia belum beristirahat sepanjang malam, pada dasar apa Jacob Pei melampiaskan amarahnya pada kakaknya?
Selain itu, Emily Gu marah padanya terakhir kali Jacob Pei datang, sekarang mereka melihat kerah kakaknya ditarik oleh Jacob Pei dan merasa tidak puas.
“Kak, lepaskan.” Valerie Pei sudah mendorong tangan Presley Jiang dan meletakkan tangannya di tangan Jacob Pei yang menarik kerah Leon Gu. Suaranya samar dan tidak mirip seperti biasanya, Jacob Pei melepaskan kerah Leon Gu, tetapi gagasan untuk membawa William dan Valerie Pei kembali tidak berkurang sama sekali,dia baru saja memberi tahu Ethan Chen dan yang lainnya di pesawat bahwa jika keluarga Gu melakukan sesuatu yang tidak dapat dimaafkan pada Valerie Pei, bahkan jika mereka harus merebutnya, mereka harus merebut kembali Valerie Pei.
“Kamu tidak perlu berkemas, langsung pergi ke bandara.” Jacob Pei menggandeng Valerie Pei dan hendak pergi, Ethan Chen dan yang lainnya tidak menghentikan Jacob Pei, meskipun kelakuannya sekarang terlihat sangat tidak rasional bahkan tidak menghargai keluarga Gu, bahkan Lucas Qin yang paling waras pun menuruti perilaku Jacob Pei saat ini, sekarang mereka melihat ke Valerie Pei yang dulunya tak kenal takut, sekarang ditindas oleh orang lain.
Tapi Valerie Pei tidak mengikuti Jacob Pei, dia melepaskan tangan Jacob Pei dari pinggangnya dan menarik napas dalam-dalam.
Jacob Pei memperhatikan Valerie Pei melepaskan tangannya, terkejut dan tidak tahu harus berkata apa.
“Kak jika kamu ingin kembali, kembalilah sendiri, pemakaman William diadakan di rumah Gu dan dimakamkan di pemakaman keluarga Gu.” Nada suara Valerie Pei tidak berubah, seolah-olah sedang memberikan pernyataan.
Jacob Pei juga tidak sabar, dia bergegas dari Kota A setelah menerima panggilan untuk memberikan kekuatan untuk adiknya, tapi sekarang adiknya menyuruhnya kembali sendirian!
"Valerie, kamu..."
“Kak, jika ada sesuatu bisakah kamu katakan setelah pemakaman William?” Leon Gu meraih lengan Jacob Pei dan memblokirnya di depan Valerie Pei. Meskipun itu adalah nada bertanya, tidak ada ruang untuk diskusi, kemudian berkata dengan suara rendah, "dengan situasi Valerie saat ini, kakak masih ingin berdebat dengannya?"
Jacob Pei menelan semua apa yang baru saja dia katakan, dia selalu ingin mendukung Valerie Pei, dalam hal ini keluarga Gu yang telah menganiaya Valerie Pei, sekarang William ada di aula leluhur, tetapi selain Leon Gu dan Emily Gu, dimana anggota lain? Mereka ingin meletakkan Valerie Pei dan William pada posisi apa? Karena mereka tidak menghargai Valerie Pei, keluarga Pei akan membawa mereka kembali ke Kota A dan biarkan mereka memberi kasih sayang padanya.
Mungkin gagasan melindungi Valerie Pei telah memenuhi pikiran Jacob Pei, jadi dia tidak memikirkan betapa rapuhnya perasaan Valerie Pei saat ini, dia tidak menghiburnya ketika datang tetapi ingin membawanya pergi begitu saja, dia baru saja kehilangan anak dan ingin bersama Leon Gu sekarang...
“Kakek Gu terkena serangan jantung, dia ada di rumah sakit sekarang.” Tidak ada orang yang mengerti Jacob Pei selain Valerie Pei, dia tahu alasan mengapa Jacob Pei kesal begitu masuk, dia melihat hanya ada sedikit orang di sini,jika masalah besar terjadi pada keluarga Gu mereka akan berkumpul bersama dan masalah serius seperti kematian William, hanya ada dua junior di aula leluhur, membuat Jacob Pei merasa marah.
Mendengar perkataan Valerie Pei, Jacob Pei sedikit menekan amarah di hatinya, namun ia masih kesal dengan cedera di belakang Valerie Pei. Di keluarga Pei, Jacob Pei hanya akan memukul pantatnya jika Valerie Pei membuat kesalahan serius dan tidak rasional,sekarang ada begitu banyak luka di punggungnya.
Ada juga beberapa bekas luka samar di pinggang, yang jelas merupakan luka lama, kehidupan seperti apa yang telah adiknya jalani di keluarga Gu selama ini? Ketika Valerie Pei kembali ke rumah Pei setengah tahun yang lalu, ayah Pei mengatakan bahwa Valerie Pei dapat kembali dengan selamat sedangkan putra Gu telah koma selama empat tahun, dia tidak kehilangan lengan atau kakinya selama empat tahun ini sudah merupakan toleransi keluarga Gu.
Ayah Pei juga mengatakan jika seseorang membuat Jacob Pei koma, bahkan jika orang tersebut sedang mengandung anak Jacob Pei, jika dia tinggal di rumah Pei, mereka pasti akan menggunakan seribu cara untuk membuat orang tersebut merasa tidak enak.
“Leon, biarkan kakakku mengawasi tempat ini, mari pergi ke rumah sakit untuk menjenguk kakek.” Valerie Pei memegang tangan Leon Gu, mengangguk ke Ethan Chen dan yang lainnya kemudian pergi bersama Leon Gu.
Leon Gu mengangguk, lalu berkata kepada ayah dan ibu Pei, "Maaf ayah ibu ..."
“Pergilah ke rumah sakit dan temui ayahmu, biarkan kami yang mengurus tempat ini.” Ayah Pei memandangi putri dan menantunya dan menekan kesedihan di dalam hatinya, dia juga merasa tertekan saat memandanginya, dia sekarang masih berkata maaf?
“Terima kasih, Ayah.” Leon Gu memegang tangan Valerie Pei dengan erat, pemahaman Ayah Pei saat ini memberinya banyak kekuatan, setelah memberi isyarat kepada Ethan Chen dan yang lainnya, dia membawa Valerie Pei ke rumah sakit, saat Henry Gu pingsan tadi, dia begitu khawatir dan berharap bahwa penyakit itu bisa dipindahkan ke tubuhnya sehingga kerabatnya tidak perlu menderita kesakitan seperti itu.
Cuaca hari ini sangat suram dibandingkan beberapa hari yang lalu,udara dingin yang kuat melewati kota S yang akan menyebabkan dan hujan salju dalam dua hari ke depan.
Tangan Valerie Pei dipegang oleh tangan hangat Leon Gu yang bisa menghalau dingin di tubuhnya.
“Maaf kakakku memperlakukanmu seperti itu barusan.” Valerie Pei memegang Leon Gu dan tidak melangkah maju, semua orang sangat sedih akan kepergian William tapi tidak ada yang lebih sedih dari pada Valerie Pei dan Leon Gu.
Valerie Pei adalah seorang wanita, dia bisa menangis untuk menghilangkan rasa sakitnya, tetapi Leon Gu tidak memiliki perasaan apapun sampai sekarang, dia harus menghibur Valerie Pei, mengurus hubungan antara keluarga Ye dan keluarga Gu, memikirkan segala cara menyuruh Finn He kemari dan sekarang masih harus menghadapi Jacob Pei, siapa yang mempertimbangkan bahwa Leon Gu juga kehilangan putranya, hatinya juga berdarah!
“Jangan minta maaf, kakak juga merasa khawatir padamu, aku baik-baik saja.” Leon Gu sedikit menundukkan kepalanya dan memegang wajah Valerie Pei, dari tadi malam saat dia membantu Valerie Pei memblokir cambuk di aula leluhur, wajah Valerie tampak menyesal, sekarang ekspresinya masih begini, dia tidak bersalah!
Valerie Pei mengangguk, ingin berjalan ke tempat parkir bersama Leon Gu, melihat Naomi Ye yang mengenakan pakaian biasa dan akan berjalan ke arah mereka. Valerie Pei sudah tidak ingin melihatnya sebelum kecelakaan William, sekarang dia lebih tidak ingin melihatnya, jadi Valerie Pei mempercepat langkah kakinya.
Di pagi hari di depan kantor polisi, saat mendengar Naomi Ye berkata bahwa dia ingin kembali ke eumah Gu, Leon Gu ingin memberi tahu Naomi Ye untuk kembali ke rumah Ye tetapi Naomi Ye tidak memberinya kesempatan untuk berbicara, sekarang dia masih keluar dan ingin membuat Valerie Pei marah!
Pada saat ini, Valerie Pei tidak ingin mencari masalah dengan Naomi Ye, dia takut dia tidak bisa menahan diri untuk menabrak Naomi Ye. Leon Gu juga memahaminya, mempercepat langkah, dia sudah membiarkan pengemudi menunggu di sini sejak awal, jadi ketika tiba di tempat parkir mereka lansgung melaju pergi, Leon Gu melihat kekesalan Naomi Ye di kaca spion, dia sudah menyuruhnya pindah dari rumah Gu sebulan yang lalu tetapi dia bersikeras jadi tidak bisa menyalahkan kedinginan Leon Gu sekarang.
Saat Valerie Pei dan Leon Gu pergi ke rumah sakit, Henry Gu sedang menjalani operasi. Dokter di Hong Kong bergegas datang setelah menerima panggilan Leon Gu, operasi berlanjut dan menunggu dokter Chris datang, dokter Chris datang begitu mereka tiba,setelah berbicara dengan Leon Gu, dia segera pergi untuk mempersiapkan operasi.
Orang-orang di keluarga Gu tidak memiliki banyak perasaan saat melihat Valerie Pei dan Leon Gu, sekarang Henry Gu didorong ke ruang operasi, dia pernah menjalani operasi jantung sebelumnya, jika kali ini operasi lagi ditambah dengan usia Henry Gu saat ini menjadi pertanyaan apakah Henry Gu bisa selamat keluar dari ruang operasi, jika Henry Gu pergi, apakah Henry Gu akan langsung menunjuk Leon Gu sebagai kepala keluarga Gu?
Setelah Leon Gu lahir tahun itu, ia tumbuh bersama Henry Gu dan dilatih sebagai penerus. Setelah Leon Gu koma empat tahun lalu, Henry Gu berkata bahwa ia akan memilih kembali kepala keluarga, tetapi pada akhirnya Leon Gu bangun kembali setengah tahun lalu, Henry Gu pasti mengaktifkan kembali surat wasiat aslinya.
Sekarang hanya orang yang benar-benar memedulikan keselamatan Henry Gu tidak akan berpikir terlalu jauh, tetapi hati orang-orang susah ditebak, siapa yang tahu apa yang sedang mereka pikirkan?
Leon Gu melihat Emily Gu, dia melihat CCTV rumah Gu, ada adegan di mana Emily Gu dan Naomi Ye sedang berbicara di luar aula leluhur, menurut pemahaman Leon Gu, hubungan antara Naomi Ye dan Emily Gu tidak baik mauupun buruk, meski di malam hari kualitas gambarnya sangat buruk, tetapi terlihat samar-samar bahwa ekspresi Emily Gu dan Naomi Ye tidak terlalu baik.
Saat bertemu dengan Emily Gu saat ini, Leon Gu menariknya ke samping, dia tidak ingin menarik perhatian orang lain, Emily Gu juga mengikuti Leon Gu.
Di pintu masuk tangga, Leon Gu menatap Austin Gu dengan ekspresi tidak ramah dan berkata, "Kamu dan Naomi Ye berada di luar aula leluhur tadi malam, apa yang kalian bicarakan, kemudian Lindy berlari dengan panik,dia tidak memberitahumu tentang William? "
“Aki sudah menjelaskan masalah ini kepada polisi, jika kamu ingin mendengarnya, aku akan mengatakannya lagi.” Austin Gu juga tidak tidur sepanjang malam, matanya juga memerah dan menjawab pertanyaan Leon Gu, “setelah meneleponmu kemarin, aku bertemu dengan Naomi Ye, dia kebetulan ke sana, kami semua tahu betapa pentingnya aula leluhur, ibuku juga berada di dalam semalam, wajar jika sedikit gugup. Kemudian Lindy berlari mendekat dan Naomi Ye menegurnya kenapa begitu panik, selain itu tidak ada yang lain. "
"Selain itu, menurutku Naomi Ye tidak akan melakukan hal seperti itu, kamu sudah mengenalnya lebih dari sepuluh tahun, apakah kamu masih tidak mengenalnya? Jangan gunakan apa yang disebut cinta untuk membingungkan pikiran."
Leon Gu tahu bahwa adiknya sangat baik, tapi dia bukan cucu tertua, keluarga Gu sangat memperhatikan tingkat, jangan ungkapkan kelebihan Leon Gu, meskipun dia sedikit tidak bisa dibandingkan dengan Austin Gu, Henry Gu juga akan melatih Leon Gu menjadi kepala keluarga. Ini adalah aturan keluarga Gu yang tidak bisa diubah.
Jadi ketika Austin Gu mengatakannya, Leon Gu tidak terkejut, hanya terkejut mengapa Austin Gu membantu Naomi Ye berbicara, bukankah dia seharusnya bersimpati dengan Valerie Pei saat ini?
Novel Terkait
Unlimited Love
Ester GohMy Secret Love
Fang FangHanya Kamu Hidupku
RenataMenunggumu Kembali
NovanThis Isn't Love
YuyuDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)