Diamond Lover - Bab 366 Tidak Bisa Menahan
Fransiska hanya merasa telah tertidur cukup lama, hingga akhirnya tidurnya terganggu dengan sebuah cahaya yang membuat dia terasa tidak nyaman, lalu dengan tangannya dia menghalangi cahaya yang masuk tetapi ada sebuah suara yang terdengar begitu gembira.
Fransiska mendengar suara wanita yang tidak ia kenal, bermain dengan tawanya, dan tidak menghindari.
Seketika, Fransiska kembali mendengar suara yang tidak asing, seketika terdengar begitu dekat, seketika juga terdengar jauh.
Tidak mungkin, Fransiska mengelengkan kepalanya, bagaimana mungkin Brandon bermain dengan wanita lain seperti ini, bahkan jika dia bukan milik Fransiska tetapi bagaimana bisa dia bermain seperti ini dengan saat keluarganya baru saja pergi.
Fransiska mulai perlahan terbiasa dengan terang di dalam kamar, cahaya ini mulai memasuki jarinya, tetapi ini memang benar kamarnya Brandon, lalu dua gadis yang bermain dengan pria di atas kasur ini, bagaimana mungkin dia tidak mengenali jika ini bukan Brandon lalu siapa?
Perlahan dia turun dari sofa dan seperti tidak percaya dengan mata kepalanya sendiri, Brandon sedang merangkul seorang wanita sambil memberikan kecupan di wajahnya, dengan di tangan satu lagi Brandon memeluk wanita lain, seperti sedang membagi-bagikan tubuhnya.
Dengan tatapan ini, membuat Fransiska mendapatkan pukulan yang cukup besar.
“Bran... Brandon!” Fransiska berdiri tak jauh dari kasur, dengan pelan memanggil seseorang yang berada di kasur, seperti tidak ada pemberitahuan apapun dia melihat Brandon membawa wanita lain pulang.
Bukankah mereka telah merencanakan untuk menikah di musim panas tahun depan? Dia sendiri tidak bercanda dengan Brandon, lalu apakah Brandon yang bercanda dengan dia?
Brandon mendengar suara yang tidak asing ini, menarik diri dari “kesibukan” ini untuk melihat ke arah Fransiska dan tersenyum.
Tetapi wanita di sampingnya berusaha untuk menarik perhatiannya, di tubuh mereka ini tidak mengenakan baju yang cukup dengan satu tarikan saja akan membuat itu jatuh.
“Jika kamu tidak keberatan, bermain lah bersama.” Brandon seperti mengundang Fransiska, lalu duduk di atas kasur dengan tangan yang di penuhi pelukan, kemudian dengan senyuman yang terbuka dia meminta Fransiska untuk ikut.
Hal ini membuat otak Fransiska seperti memutih.
Dulu ketika dia mengejar Ethan, dia sendiri tidak mengatakan apapun, setidaknya hal itu tidak membuat dia malu, lalu sekarang di depan dua orang luar ini.
Apalagi, mereka bertumbuh bersama sejak kecil hingga sekarang, bagaimana bisa Brandon mengatakan hal ini?
Fransiska seperti menahan air matanya, dia memutarkan tubuhnya sambil berjalan keluar, Brandon sungguh berubah, berubah menjadi orang yang tidak ia kenal, bukan lagi seseorang yang menyukai dia, dan juga hanya ada dia seorang di mata Brandon.
Dia seperti tidak dapat menerima Brandon yang seperti ini, dan dengan perubahan yang seperti ini membuat dia ingin melarikan diri saja.
Suara pintu terbuka dengan keras begitu juga ketika pintu itu tertutup, beriringan dengan pintu tertutup, hati Brandon seperti semakin masuk kedalam.
Dia melihat ke arah pintu, dengan cukup lama ia tidak sadar, dua wanita yang tadinya bermain dengan asik bersama pria ini, sekarang menjadi terdiam, karena ingin menarik perhatiannya, alhasil Brandon malah terjatuh ke bawah kasur dengan tatapan terdiam.
Ketika tatapan mata ini bertemu dengan kedua wanita itu, mereka semakin ingin menarik perhatiannya Brandon...
“Bang——” dalam seketika, pintu kamar ini terbuka dengan kasar, kedua wanita berambut pirang ini terkejut lalu melihat ke arah pintu.
Kemudian Brandon yang berbaring di atas kasur tanpa reaksi apapun, pada saat ini dia berdiri dengan malasnya sambil melihat ke arah pintu, dia ingin melihat siapa yang berani sekali menendang pintunya itu.
Ketika tatapan Brandon belum sempat melihat ke arah pintu lalu seorang bayangan telah berjalan ke depannya dengan cepat mengambil baju wanita dan menghempaskan ke wajah mereka.
“Keluar——” Fransiska menunjuk ke arah pintu, sambil berteriak ke arah kedua wanita ini.
Benar dia kembali, dia merasa di saat seperti ini dirinya harus bisa mengerti Brandon, sakit karena kehilangan orangtua tidaklah bisa di mengerti oleh semua orang, atau mungkin Brandon menggunakan cara ini untuk membuat dirinya kebas dan lupa akan kesakitan ini karena kehilangan orangtuanya.
Jika pada saat ini dia meninggalkannya, Brandon pasti akan semakin masuk ke dalam jurang, dia harus menarik Brandon keluar dari sana.
Bukankah dia telah berjanji akan bersama dengan Brandon, untuk apapun yang terjadi.
Tatapan mata gadis berambut pirang ini tidak bergerak, karena Brandon lah yang mengajak mereka kesini, dan jikalau mereka pergi pasti harus menunggu Brandon yang mengatakan hal tersebut, wanita yang di cuekin oleh Brandon ini, darimana datangnya keberanian dia ini?
“Aku ada tunangan dia, jika kalian terus saja ingin berperan seperti ini, maka akan aku pastikan jika kalian tidak akan bisa hidup di Italia ini!” Walaupun Fransiska terus saja berkata kepada dua gadis berambut pirang ini tetapi tatapan matanya selalu tertuju kepada Brandon.
“....” Brandon terdiam melihat ke arah Fransiska, dia sendiri bisa menebak jika Fransiska tidak semudah itu menyerah, lalu sekarang ketika dia ingin mundur, hatinya ini terasa tidak karuan.
Jika itu dulu, Brandon melihat Fransiska seperti ini mungkin hatinya akan sangat bahagia, tetapi sekarang semua keadaan telah berubah, dia tidak bisa membiarkan Fransiska berada di sisinya.
“Pergilah.” Brandon tidak melihat tatapan mata Fransiska, dia takut jika Fransiska mencari sesuatu dalam tatapan matanya, dia takut jika dia melihat kesakitan ini, karena hal ini membuat dia merasa semakin sakit.
Wanita berambut pirang ini mendapatkan perintah dari Brandon, maka dari itu mereka memunggut bajunya dan pergi dengan tidak rela juga tidak lupa memberikan sebuah tatapan kepada Fransiska.
Fransiska dengan tanpa bereaksi melihat Brandon, kedua wanita yang pergi ini tidak membuat dia melihat.
Ketika kedua orang ini pergi, Brandon dengan malasnya berada di dalam selimut, juga tidak melihat lagi ke arah Fransiska, Brandon yang berada di bawah selimut, tidak menutup matanya dan tetap mendengar ruangan yang tenang ini.
Dengan seperti ini Fransiska berdiri di samping kasur sambil melihat dia.
Kenapa dia yang telah bersusah payah ingin bersama dengan Brandon tetapi, Brandon malah tidak ingin bersama dengannya?
“Brandon, kamu sendiri telah mengatakan jika kamu tidak mungkin tidak menginginkan aku, lalu kenapa sekarang kamu malah menjadi seperti ini?” Fransiska memeluk kedua tangannya, ingin mencari sebuah jawaban.
Tetapi yang ia dapatkan hanyalah tenang.
“Aku tahu kepergian paman dan tante membuat sebuah pukulan yang besar untukmu tetapi aku akan tetap bersama denganmu, lalu kamu jangan bersikap seperti ini kepada dirimu sendiri, jangan bersikap seperti ini... kepada aku.”
Dia sadar jika Brandon yang berada di dalam selimut tidak bergerak.
“Apakah benar kamu tidak mencintai aku lagi?”
Setelah pertanyaan ini keluar, Fransiska seperti bergetar, dia takut jawaban yang keluar ini adalah sebuah jawaban yang tidak ingin ia dengar, tetapi dia yang menjawab tetap terdiam.
Fransiska tidak bisa menahan keheningan ini lagi, dia berjalan ke arah kasur lalu menjulurkan tangannya untuk membuka selimut dan terlihat orang itu tidak tidur, seketika kedua matanya berkedip sambil mendengar suara hatinya yang terobek tanpa peringatan apapun.
“Apakah kamu ingin hancur? Baik aku akan menemanimu!” Sambil berkata, Fransiska membuka baju dan celananya di depan Brandon, dan menyadari tatapan matanya semakin serius.
Brandon seperti setengah duduk, dan telah mengepalkan kedua tangannya di bawah selimut, seperti tidak bisa memberikan sebuah keamanan untuk Fransiska, dia hanya bisa mendorongnya saja.
Tetapi dia malah takut, dia takut ketika dia kembali, dia telah pergi jauh, apakah mereka yang bisa saling melewati saja?
“Aku tidak tertarik kepadamu.” Brandon memalingkan wajahnya, tidak melihat tubuh yang tidak berpakaian itu.
“Kamu bisa tertarik kepada wanita lain, lalu tidak untukku?” Fransiska berkata dengan dingin, dia melepaskan sepatunya lalu berada di kasur Brandon, membawa wajahnya ke dirinya kemudian mengecupnya.
Dia tidak akan membiarkan Brandon berdiam sendiri, melihat dirinya yang seperti ini, tentu Brandon tidak akan tega, selama hampir 12 tahun bersama, Fransiska sangat mengenal Brandon, dia pasti masih.
Tetapi Brandon tidak membalas kecupannya, dengan dinginnya dia melihat, melihat dia menindih tubuhnya, dengan membuka pakaiannya tetapi dia tetap tidak melakukan apapun.
Dia merasa lelah, dia duduk di atasnya dengan air mata mengalir, sambil terus memukul dadanya.
“Kenapa kamu bersikap seperti ini kepadaku, bukankah kita akan menikah lalu kamu akan menaruh cincin itu di tanganku, kemudian apakah kamu akan menganggap semua ini tidak ada? Fransiska berkata kepada Brandon.”
“Semua kesakitan juga keperihan mu, kamu dapat katakan kepadaku, kita bisa melewati semua ini, dengan sikapnya yang ingin melarikan diri ini, tidak hanya menyakiti dirimu seorang...” Pada akhirnya, Fransiska sungguh tidak memiliki tenaga lagi untuk berbicara kepada Brandon, dia duduk di samping kasur tanpa berkata.
Kenapa semua permasalahan ini menjadi seperti ini, apakah dirinya tidak pantas mendapatkan cinta? Berakhir dengan Ethan membuat dia berpikir bisa bersama dengan Brandon selamanya, lalu sekarang semua ini menjadi seperti ini, apakah yang di atas sana ingin melihat dia tidak bahagia?
Brandon melihat tubuh yang seperti tersesak disana, hati ini sungguh terasa sakit, dia sunggh merasa tidak tahan melihat seseorang yang ia cintai menjadi terluka karenanya, dia sangat berharap semua kesakitan ini berada di dirinya seorang.
Dengan pelan dia memeluk Fransiska, lalu memakaikan pakaian untuknya.
“Pergilah, bukankah kamu tidak menginginkan aku?” Fransiska berusaha memukul lengannya Brandon, pria yang tidak berbicara itu tadi, lalu ingin memeluk dia sekarang?
“Maaf maaf...” Brando memeluk Fransiska dengan erat, bagaimanapun dia memukulnya, dia tidak akan melepaskan dia.
Dia tidak akan melepaskan lagi, walaupun dia tahu kebersamaan mereka ini membuat Fransiska mengalami bahaya, tetapi dia tidak ingin Fransiska tidak memiliki hari esok lagi, dengan seperti ini apa bedanya dia dengan Ethan?
“Aku mencintaimu, selalu mencintaimu, tidak pernah melepaskanmu, hal yang paling bahagia adalah bersama denganmu.” Brandon berkata di telinga Fransiska dan terus mengatakan jika dia mencintainya.
Fransiska merasa hatinya lega, Brandon tidak mungkin tidak menginginkan dia, dia adalah orang yang di cintai selain kakaknya.
“Tadi kamu, kamu bersama kedua...” Fransiska menyeka air mata di wajahnya, dia bertanya dari mana keberanian Brandon membawa kedua wanita itu kerumah dan bermesraan di depannya.
“Maaf semua ini salahku, maafkan aku ya?” Brandon hanya ingin membuat Fransiska pergi, tetapi sekarang rencana ini gagal, dia sungguh tidak ingin mengatakannya lagi.
Fransiska tidak berkata lagi, lalu kembali mengecupnya, dia ingin memberitahunya jika dia tahu bahwa dia mencintainya, ingin selalu menjaganya.
Brandon merasa tercenggang, lalu mengecupnya, di mulai dari pasif menjadi aktif.
Semua ini seperti berjalan seperti angin dan air mengalir, mereka menyelesaikan urusan yang tidak di selesaikan di kota A, menjadi selesai...
Novel Terkait
Siswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiPrecious Moment
Louise LeeInnocent Kid
FellaThat Night
Star AngelThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)