Diamond Lover - Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
“Maaf, aku ingin sendiri.”Valerie Pei menundukkan kepalanya dan berkata kepada Leon Gu. Setelah semua orang pergi, dia menyadari sekarang saat bersama dengan Leon Gu di sebuah ruang yang sama membuatnya merasa tertekan, ia tidak bisa bernapas dengan normal.
“Kembali ke kamar satu jam lagi.”Leon Gu memberi Valerie Pei tidak lebih dari satu jam, tapi ini sudah waktu yang bisa dia toleransi. Hari ini adalah hari ketujuh William meninggal, ia takut Valerie Pei akan berpikir sembarangan, kemudian akan menyakiti dirinya sendiri lagi.
Valerie Pei mengangguk, berbalik dan memasuki kamar William, menutup pintu, dia masuk dan melihat semua yang ada di ruangan itu, dia mengatur ulang seprai yang telah dikacaukan oleh Leon Gu tadi, dan meletakkan mainan yang berantakan di kotak penyimpanan lagi, menempelkan salah satu sudut yg terlepas dari sebuah poster......
Buka lemari, dan di dalamnya ada beberapa pakaian yang belum sempat dipakai William. Mereka pergi berbelanja hari itu dan dia membeli banyak pakaian baru untuk William, beberapa di antaranya bahkan masih memiliki label...... Baju itu dipakai oleh William dan mereka saat mereka berada di ruangan untuk menyusun puzzle. Ini adalah seragam sekolah William. Dia selalu tidak menyukai seragam sekolah ini, sebenarnya, William sangat imut saat memakai seragam sekolah...
Tempat ini penuh dengan kenangan William, Valerie Pei sedang memegang pakaian William, mencoba menemukan sedikit aroma William di atasnya, dan menemukan jejak keberadaan William.
Sambil memegangi bajunya, sepotong puzzle jatuh dan mendarat di karpet. Itu adalah potongan puzzle yang tidak bisa ditemukan Valerie Pei. Melihat puzzle ini, air mata Valerie Pei jatuh, bagaimanapun tidak bisa di hentikan.
Dia tahu bahwa puzzle yang ditempatkan di depan makam William bukanlah puzzle yang aslinya. Ternyata puzzle itu ada di sini. Apakah William yang menendang puzzle itu pada saat itu dan puzzle itu tergulung di pakaiannya? Valerie Pei memegang potongan puzzle seolah-olah seperti memeluk William, duduk di tanah dan menangis tanpa suara.
Satu jam, ini adalah waktu yang diberikan Leon Gu kepada Valerie Pei, dan itu juga waktu yang diberikan Valerie Pei kepada dirinya sendiri. Tanpa menunggu Leon Gu masuk dan memanggilnya, dia meninggalkan ruangan sendirian, menyeka semua air mata, dan memulihkan ketenangannya.
Sejak Naomi Ye mereka membuat keributan di rumah Keluarga Gu mengatakan ingin menikah, setelah Valerie Pei dan Leon Gu mengatakan seperti itu, Naomi Ye tidak berani lagi membahas masalah pernikahan, sedangkan kehidupannya di rumah Keluarga Gu semakin menyedihkan, para Nyonya dan nona bangsawan pada dasarnya, mereka tidak peduli padanya, beberapa pria yang menjadi tuan rumah juga tidak akan memiliki kontak dengan kerabat perempuan, hidupnya di keluarga Gu tidak baik.
Dia hanya bisa memikirkan cara untuk menyenangkan Leon Gu dan belajar menjadi istri yang baik.Dia tahu bahwa Valerie Pei sibuk bekerja dan Leon Gu juga sibuk bekerja, jadi dia memasak makan siang di rumah di pagi hari dan membawanya ke perusahaan pada siang hari.
Pada hari itu awalnya Leon Gu dan Valerie Pei sedang mengadakan pertemuan di ruang konferensi. Pada akhir pertemuan, sudah lewat jam dua belas. Karyawan hanya ingin pergi ke kafetaria perusahaan untuk makan. Leon Gu tahu bahwa Valerie Pei sudah lama tidak makan dengan baik. Pada jam dua siang, Valerie Pei akan mengadakan pertemuan dengan perusahaan lain, jadi dia ingin pergi makan dengannya.
Rany Tang pergi juga, Valerie Pei menarik Rany Tang dengan sengaja, tidak ingin sendirian dengan Leon Gu.
Tepat ketika keluar ruang pertemuan, Valerie Pei hendak kembali ke kantor untuk mengambil tas, dia tiba-tiba melihat Naomi Ye menunggu di sofa di luar kantor Leon Gu. Dia membawa sesuatu seperti kotak nasi di tangannya, menatap Valerie Pei dan Leon Gu keluar, dan dengan senang hati meletakkan kotak itu dan berjalan ke arah mereka.
“Rany Tang, ayo pergi.”Valerie Pei memperhatikan Naomi Ye datang dan mengajak Rany Tang ke kantornya. Rany Tang dengan penuh gegabah mengikuti Valerie Pei. Dia baru saja melihat ekspresi Valerie Pei berubah. Dia pernah bekerja di bawah tangan Leon Gu sebelumnya, jadi tentu saja dia tahu siapa Naomi Ye itu.
Leon Gu sedikit mengernyit, awalny sudah memastikan akan pergi makan dengan Valerie Pei untuk makan siang. Betapa sulitnya mengundang Valerie Pei untuk makan, tapi sekarang semua hancur.
“Leon, aku tahu pekerjaanmu sangat berat. Aku membuatkan makanan untukmu. Kamu tidak perlu makan makanan dari kantin perusahaan!”Naomi Ye, seperti istri dan ibu yang baik, menyiapkan makan siang untuk suaminya dan mengantarnya ke perusahaan, ketika dia mengatakan ini, ada karyawan yang lewat. Mereka semua adalah karyawan yang baru saja rapat. Mereka semua sedikit terkejut. Bukankah istri CEO Gu adalah CEO Pei? Mengapa ada wanita lain di sini?
Pantas saja CEO Gu dan CEO Pei kelihatannya berselisih akhir-akhir ini. Ternyata ada pihak ketiga...
Valerie Pei masuk ke kantor, mengemasi tasnya, dan mengambil dokumen yang dibutuhkan untuk rapat di sore hari. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun selama proses berkemas, Rany Tang dibuat terkejut.
"Rany Tang, kamu memberi tahu CEO Gu bahwa aku tidak akan makan siang, dia ingin makan dengan siapa terserah dia, katakan padanya tanpa ada satu kata pun yang terlewatkan! Aku akan menunggumu di restoran."Valerie Pei mengemasi barang-barangnya, setelah berkata kepada Rany Tang, dia berjalan ke arah lain, tidak ingin melihat Leon Gu dan Naomi Ye di sana.
Rany Tang merasa sangat tertekan, jika ini diberitahukan kepada Leon Gu, Leon Gu pasti akan menghancurkannya, tapi Valerie Pei adalah atasan langsungnya dan hanya bisa memberanikan diri dan berjalan menuju Leon Gu.
“Tidak makan, aku masih ada rapat sore nanti dan harus keluar sekarang.”Leon Gu menolak Naomi Ye. Dia tahu bahwa dia tidak bisa makan makanan ini. Jika dia makan, bukankah Valerie Pei akan marah besar?
"CEO Gu..."Rany Tang berjalan mendekat, berpikir bahwa cepat meninggal akan cepat terlahir kembali. Jika Valerie Pei menunggu di restoran dengan lama, dia akan memarahinya lagi,"CEO Pei berkata dia tidak akan makan siang, kamu ingin makan dengan siapapun terserah, dia ingin aku memberitahumu tanpa melewatkan satu katapun, ia menungguku di restoran... "Rany Tang menggigil ketika dia mengucapkan seluruh kalimat. Dia tidak berani menatap mata Leon Gu, karena takut dia akan menghabisinya.
Tapi tidak ada amarah seperti yang dia duga, Leon Gu hanya berkata kepada Naomi Ye:“Jangan lakukan hal seperti ini lagi nanti, pergilah berbelanja dengan ibu dan yang lainnya saat kamu menganggur. Aku tidak punya waktu untuk menemanimu.”Leon Gu juga bergegas kembali ke kantor dan mengambil kunci untuk mencari Valerie Pei.
“Nona Ye.”
Rany Tang mengangguk kepada Naomi Ye, dulu saat menjadi sekretaris Leon Gu, ia pernah bertemu Naomi Ye beberapa kali, hanya saja tidak menduga sekarang masih bisa menemuinya di kantor, dan juga terlihat sedikit aneh, hubungan segitiga?
Naomi Ye tidak mempedulikan Rany Tang, dia adalah sekretaris Valerie Pei, jadi tentu saja dia tidak akan bersikap baik.
Leon Gu keluar lagi dan berkata kepada Rany Tang:“Ayo pergi, bukankah ada rapat di sore hari?”
Rany Tang segera mengerti, mengangguk dan pergi bersama Leon Gu, Karyl Wang di sana juga mengikuti, mengangguk ke Naomi Ye dan mengikuti Leon Gu. Tampak seperti sungguh ada rapat, bukannya hanya makan saja!
Masakan yang Naomi Ye masak dengan menghabiskan waktu di pagi hari, Leon Gu bahkan tidak melihatnya, masih terletak di atas meja. Naomi Ye kesal dan membuang kotak makanan ke tempat sampah. Jika tidak berhasil sekali, dia akan memasaknya dua kali. Leon Gu akan menerimanya suatu hari nanti!
Valerie Pei telah memesan hidangan di restoran dan menunggu Rany Tang datang, tetapi dia tidak menyangka bahwa tiga orang datang, dan dia menambahkan beberapa hidangan lagi.Rany Tang dan Karyl Wang duduk bersama, Leon Gu dan Valerie Pei duduk bersama. Tangan Rany Tang dan Karyl Wang di bawah meja mereka pegang erat-erat.
Kedua bos tidak berbicara saat ini, tetapi suasananya terlalu memalukan. Mereka ingin pergi, tetapi mereka tidak berani mengatakannya. Setiap detik terasa seperti satu abad telah berlalu. Mengapa mereka harus memperlakukan dua sekretaris kecil seperti ini?
Jadi mereka memikirkan cara yang baik. Di bawah meja Karyl Wang memanggil Rany Tang, Rany Tang pergi untuk menjawab telepon dan meninggalkan meja makan. Rany Tang yang telah melarikan diri, menelepon Karyl Wang lagi, dan keduanya berlari keluar dengan lancer, tidak berani kembali lagi.
Valerie Pei makan hidangan di atas meja untuk dirinya sendiri, dan tidak mengurangi nafsu makannya karena kedatangan Leon Gu. Hanya ketika kenyang baru bisa memiliki kekuatan dan tidak bisa di jatuhkan.
“Aku tidak tahu dia akan datang, aku telah mengatakan kepadanya untuk tidak datang ke perusahaan lagi nanti.”Leon Gu menjelaskan hal ini. Dia sangat takut jika Valerie Pei akan salah paham. Hubungan antara mereka berdua sudah tegang sekarang. Jika kehadiran Naomi Ye membuat mereka bertengkar, khawatir tidak ada kemungkinan untuk memperbaiki hubungan mereka.
"Tidak masalah, aku akan lebih jarang tinggal di perusahaan nanti. Dia akan datang kapan pun yang dia mau." Valerie Pei tampaknya sangat murah hati,"Lihat dia, dia sangat baik, dia memasak hidangan yang enak, dan lembut serta perhatian. Itu pasti tipe yang disukai pria. Faktanya, itu pilihan yang baik bagimu untuk bersamanya. Aku adalah orang dengan temperamen yang buruk, pelit dan egois, dan ingin berkuasa. Aku jelas bukan istri yang baik, dia...”
"Kamu hentikan!"Leon Gu memotong pembicaraan Valerie Pei, dia begitu meremehkan dirinya sendiri, meninggikan Naomi Ye, kenapa dia begitu tidak senang saat mendengarkannya.
"Itu fakta, bukan? Yang dibutuhkan orang sukses sepertimu adalah istri yang baik, bukan penolong bisnis."Valerie Pei masih menyantap hidangan di atas meja, masalah serius seperti ini dia malah membahasnya di meja makan, terdengar sedikit pelit.
“Valerie Pei, aku bilang kamu sudah cukup, tidakkah aku tahu wanita seperti apa yang cocok untukku? Masih perlu kamu disini memberitahuku?”Leon Gu menjawab begitu saja. Sekarang Valerie Pei tidak akan mengatakan bahwa dia ingin bercerai, tetapi dia selalu secara tidak sengaja membicarakan kata-kata baik Naomi Ye dan merendahkan dirinya tidak ada gunanya. Tujuannya adalah untuk dia memindahkan pandangannya ke Naomi Ye, tapi saat dia melihat Naomi Ye datang untuk mengantarkan makan siang dia menjadi marah, leon Gu merasa Valerie Pei adalah makhluk yang sangat sulit untuk dimengerti.
Valerie Pei mengangkat bahu. Dia tidak suka mendengarkannya, dia juga tidak akan bicara. Dia memberi Leon Gu beberapa sayuran, yang dia suka. Ingat waktu itu Naomi Ye memberinya udang, dan dia memberinya banyak udang juga. Leon Gu memakan semuanya, Valerie Pei memberinya, dia memakan semuanya.
Leon Gu juga sangat senang dengan perilaku mesra Valerie Pei. Dulu, Valerie Pei jarang memberi Leon Gu makanan. Perilaku tersebut membuat Leon Gu merasa bahwa orang di sebelahnya adalah istrinya. Ia merasa bahwa Valerie Pei juga seorang istri yang baik. Hanya kurang satu kesempatan untuk mengembangkannya, atau sekarang kesempatan itu ada di sini.
“Aku ingin mempromosikan Karyl Wang atau Rany Tang. Perusahaan memiliki banyak hal, aku tidak dapat melakukannya sendiri. Keduanya sangat mampu dan mengenal perusahaan dengan lebih baik. Bagaimana menurutmu?”Valerie Pei benar-benar merasa lelah dengan pekerjaan akhir-akhir ini, dan juga ada keegoisan lainnya.
“Baiklah, jadi kamu juga punya waktu luang... untuk menjadi seorang istri yang baik.”Leon Gu sangat setuju. Valerie Pei lebih sibuk darinya sekarang, seolah-olah seluruh keluarga Gu hanya dia yang sibuk sendirian. Dia tidak membicarakannya sebelumnya, hanya tidak mau, memprovokasi perselisihan antara keduanya, sekarang setelah Valerie Pei berkata, dia secara alami setuju.
"Oke, menjadi istri yang baik."
Novel Terkait
Gaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangMy Goddes
Riski saputroMata Superman
BrickCinta Yang Berpaling
NajokurataPerjalanan Selingkuh
LindaCinta Yang Terlarang
MinnieDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)