Diamond Lover - Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
Saat Leon Gu sambil memegang hpnya, hatinya merasa sangat kesal, orang saja sudah memiliki pasangan dan melanjutkan kehidupan romantis berdua di luar negeri, dirinya yang sebagai mantan suami ini malah masih menyanjung-nyanjung sampai begitu ekstrim, tidak ada orang yang suka dengan dirinya di Kota A, mulutnya berkata tidak akan peduli dengan masalah Keluarga Pei, namun dia sekarang malah harus menurunkan harga diri untuk memohon Finn He!
“Kakak Ketiga, tolong kamu bantu tanya Kakak tertua Valerie Pei itu membuat kesalahan apa, sudah sekian lama dia masih belum dilepaskan, Keluarga Pei sudah sangat panik dan tidak memiliki cara lain!” Mulutnya memang sangat keras, saat Ethan Chen datang meminta tolong kepadanya dia berkata harus melihat suasana hatinya terlebih dahulu, baru lewat berapa lama saja dia sudah pergi memohon Finn He.
Finn He yang di sebelah telepon tersebut tidak langsung menyetujuinya, atau memang tidak ingin menyetujuinya, akhir-akhir ini di Leon Gu sudah membuat banyak gosip di Kota S, pada dasarnya mereka sekarang sudah dianggap sebagai satu geng dengan Leon Gu, perbuatan Leon Gu sedikit banyak mewakili Finn He dan Joe Sun, dan dia masih tidak tahu harus mengontrol diri, malah bersama dengan adik dari teman yang 9 tahun lebih muda darinya, benar-benar membuat Finn He merasa sangat malu, itu sebabnya Joe Sun terpikir untuk memberitahukan masalah Jacob Pei kepada Leon Gu, agar dia bisa berhenti, dia pergi ke Kota A dan ia memang berhenti berulah, tapi yang kena batunya sekarang adalah Finn He!
Finn He sambil melototi Joe Sun yang duduk di sofa, hanya bisa melampiaskan amarahnya ke Joe Sun.
“Urusan Keluarga Pei itu kamu masih mengurusnya, fokus mencari Valerie Pei saja dan bertanya kepadanya dengan jelas, kalau harus bercerai ya bercerai, harus menikah ya menikah, kami benar-benar dibuat kamu sampai tidak ingin berangkat kerja!” Melihat Joe Sun tertawa, Finn He melemparkan bantal sofa ke Joe Sun, tapi dengan cepat ia menghindar.
“Ini juga bukan masalah besar, kamu bantu aku tanya saja apa kesalahan yang dibuat oleh Kakak tertua Valerie Pei! Nanti aku sendiri yang menangani urusan di belakang!” Leon Gu merasa kesal tanpa sebab, saat mendiskusikan sesuatu dengan Finn He dan Joe Sun, dia selalu bersusah payah menghitung setiap langkah dengan jelas, "Istriku ini hilang dari tangannya Gianna!”
Leon Gu baru melontarkan kata tersebut, Finn He langsung kehabisan kata-kata, Valerie Pei memang pergi dengan bantuan Gianna Wei, tapi kalau bukan karena ada yang dia tidak suka dari Leon Gu sendiri, bagaimana orang bisa pergi begitu saja? Lagi pula, dia hanya Paman kecilnya Gianna Wei saja, setiap kali Leon Gu selalu menggunakan Gianna Wei untuk mengancamnya, memangnya tahu kalau dirinya pasti akan mengikuti permintaannya?
“Tunggu, aku tanya dulu!” Dan akhirnya baik Gianna Wei atau Cindy Ye, dua kartu ini, asal Leon Gu mengeluarkan salah satunya saja, Joe Sun atau Finn He pasti akan mendengarkan permintaannya.
Dulu saat Gianna Wei berkata kalau Leon Gu adalah orang jahat, ia pun sekalian memarahi Finn He, sebenarnya Finn He masih sangat peduli terhadapnya, mungkin berbeda dengan kepedulian yang diinginkan oleh Gianna Wei.
Setelah mendapatkan jawaban pasti dari Finn He, Leon Gu baru menutup telepon, dengan kecewa ia duduk di atas ranjang, ia masih belum menenangkan diri dari masalah Valerie Pei dan Nathan Xia sedang bersama-sama berada di luar negeri.
Di sebelah sana, Finn He melemparkan hp ke sofa, dia tidak langsung pergi mencari tahu alasan Jacob Pei ditangkap.
“Aku bilang kenapa kamu memberitahukan masalah ini kepada Leon Gu? Kali ini aku dilibatkan lagi, terakhir kali adalah Billy Han, sekarang adalah Erald Xu, kami Keluarga He sudah hampir menyinggung semua orang!” Finn He benar-benar ingin menggantungkan Leon Gu dan memukulnya, lalu dengan diam-diam menghilangkan dia, biar tidak ada orang yang akan menusuknya dari belakang!
“Apakah kita berhutang kepadanya di kehidupan sebelumnya?” Joe Sun mengangkat bahu, menunjukkan bahwa dia tidak dapat menjawab pertanyaan ini.
Finn He tertegun, dan berkata: “Yang berhutang bukanlah dia!” Yang dia berhutang, sepertinya hanya ada gadis itu……
.
Leon Gu tetap ingin pergi, dia sudah mengetahui kalau kasus Jacob Pei ini sudah diserahkan ke atas dari Finn He, kali ini Erald Xu pasti harus mengalahkan Jacob Pei, karena jika Jacob Pei berhasil naik pangkat, maka akan mengancam kedudukan Erald Xu sekarang, Jacob Pei jauh lebih kecil dari dia, dia tidak akan mau menyerah padanya, jadi dia pun bertindak terlebih dahulu, menangkap kesalahan Jacob Pei lalu melaporkannya.
Mengira kalau Jacob Pei akan membela diri, akhirnya setelah dia masuk pun hanya terus terdiam! Masalah ini tentu sja menjadi semakin besar, dan pas dengan keinginan Erald Xu.
Jadi sekarang juga sudah tidak berarti lagi untuk tinggal di Kota A, dia harus pergi mencari beberapa koneksi, dan mengeluarkan Jacob Pei sebelum kasusnya ditetapkan, kalau tidak, sampai pada saat itu Jacob Pei mungkin saja akan masuk penjara karena sudah mengatahui aturan hukum malah melanggarnya, melanggar hukum karena keuntungan pribadi, nanti Valerie Pei pasti akan sangat sedih, awalnya memang masalah dia dengan Valerie Pei masih belum diselesaikan, sekarang muncul lagi masalah Jacob Pei, bagaimana dia dan Valerie Pei dapat duduk dan membicarakan semuanya dengan baik?
Leon Gu ini juga mulut saja yang jahat, jelas-jelas dia tahu Valerie Pei sekarang sedang bersama Nathan Xia di luar negeri, tapi dia pun tidak tega jika benar-benar membiarkan Keluarga Pei dan tidak peduli kepada mereka, dengan diam-diam ia menertawakan diri sendiri, ia benar-benar ditaklukan oleh Valerie Pei ini, di dalam hatinya pun muncul sebuah niat untuk mencari Valerie Pei, setelah masalah Jacob Pei selesai, lihat saja dia pasti akan bergegas terbang ke Amerika untuk mencarinya!
“Fransiska, kamu benar-benar tidak mau pergi?” Keesokan harinya, Leon Gu pagi-pagi sudah bangun untuk bersiap-siap berangkat ke Kota Jing dengan penerbangan yang paling pagi, semalam dia sudah berkata kepada Finn He, setelah ragu-ragu dengan lama akhirnya Finn He memutuskan untuk bertemu dengan Leon Gu di Kota Jing.
Tapi pagi tadi Fransiska Yin berkata dia belum ingin pergi, masih ingin main di sini untuk beberapa waktu, Leon Gu memang sudah sangat terburu-buru, sekarang Fransiska Yin tidak ingin pergi, dia juga tidak memiliki cara untuk membawa dia untuk pergi bersama.
“Uhm, kamu bukannya harus kembali lagi, aku tunggu kamu di sini saja.” Fransiska Yin tetap terduduk di sofa, sama sekali tidak ada maksud untuk pergi.
“Baiklah, kamu tinggal di sini, jangan membuat masalah, aku kira-kira akan kembali ke sini 2 3 hari lagi.” Leon Gu sambil melihat jam, bersiap-siap pergi.
Baru hendak pergi, dia teringat sesuatu, berkata: “Aku memindahkan telepon dari Keluarga Gu ke hp kamu, tahu kan kamu harus ngomong apa?”
“Iya paham!” Fransiska Yin membuat sebuah tanda OK dengan tangannya, lalu langsung mendesak Leon Gu untuk pergi, karena dia akan ketinggalan pesawat.
Saat Leon Gu tiba di Kota Jing, dia tidak berhasil menunggu kedatangan Finn He, malah Jhonny Chen yang tiba, Leon Gu ingat kalau Finn He dan Jhonny Chen itu saling kenal, terakhir kali saat Valerie Pei menghalangi tembakan untuk Leon Gu, dialah yang menyelamatinya, namun ia sudah berjanji dengan Finn He, Finn He malah tidak kemari, malah membiarkan Jhonny Chen yang kenal dengan Valerie Pei kemari, Leon Gu merasa kurang senang.
Kemarin dia sudah berkata dengan begitu kejam dengan Ethan Chen, harus meminta Valerie Pei yang datang memohon kepada Leon Gu, dan Leon Gu mungkin akan membantu, tapi sekarang Ethan Chen kemari, masalah dia diam-diam membantu Keluarga Pei mungkin saja orang Ethan Chen mereka sudah tahu semua!
Leon Gu berjabat tangan dengan Jhonny Chen, tapi dia tidak mengungkit masalah Jacob Pei, dia ingin tahu apakah Jhonny Chen ini diminta Finn He untuk membantu Keluarga Pei, atau dia sendiri yang ingin membantu Keluarga Pei, hubungan yang ada di dalam ini terlalu unik.
Kalau Jhonny Chen sendiri yang ingin membantu Keluarga Pei, maka Leon Gu tidak perlu turun tangan dalam masalah ini, Dia juga tidak berutang budi kepada Finn He, tapi kalau Jhonny Chen diminta kemari oleh Finn He, maka dia berutang budi kepada Finn He, sama juga, Keluarga Pei juga berutang budi kepada Leon Gu.
“Kakak ketiga berkata kalau dia ada urusan di Kota S tidak sempat kemari, jadi meminta aku yang kemari.” Jhonny Chen mengenakan setelan jas berwarna hitam, wajahnya yang terlihat sopan itu menunjukkan aura yang serius, hanya satu kalimat dari dia saja sudah mematahkan keraguan Leon Gu, sebenarnya dia tidak ingin datang kemari, kalau bukan karena masalah ini melibatkan Keluarga Pei, dia pasti tidak akan ada hubungan apapun dengan Leon Gu.
Kecuali untuk urusan Keluarga Pei, Bagi dia, bekerja sama dengan Leon Gu itu sama sekali tidak ada artinya.
“Terima kasih banyak.” Sekarang Leon Gu tetap menunjukkan sikapnya yang sebagai menantu Keluarga Pei, mewakili Keluarga Pei bersama Jhonny Chen untuk membebaskan Jacob Pei dari tempat itu.
“Tidak perlu, aku hanya diminta oleh Kakak ketiga, malam nanti ada janji makan bersama dengan David Jing, dia adalah Ketua Senior di Wilayah Militer Barat Daya, cucunya Jerry Jing dan aku serta Kakak Ketiga sebelumnya adalah teman seperjuangan, mereka memiliki hubungan yang unik dengan kelompok Erald Xu, kita pergi ke sana mereka belum tentu akan membantu kita, namun pasti tidak akan menolak kita.” Jhonny Chen menjelaskan satu per satu dengan Leon Gu, masalah ini dia juga tidak bisa menjamin kalau David Jing akan membantu, tidak ada orang yang ingin menyinggung musuh sendiri untuk orang yang tidak memberikan keuntungan kepada diri sendiri.
Leon Gu memikirkan nama David Jing ini di dalam benaknya, terdengar sangat familiar, lalu ia baru teringat kalau dulu David Jing itu kenal dengan Kakek Kedua, dan Kakek Kedua sering mengungkit nama ini kepada Leon Gu, lalu setelah Kakek Kedua meninggal, Keluarga Gu pun jarang berkontak lagi dengan mereka, dengan alamiah hubungan dengan Keluarga Jing pun terputus.
Jhonny Chen membawa Leon Gu ke hotel terlebih dahulu, dia sendiri masih ada urusan jadi ia pergi terlebih dahulu, malam nanti ia baru bersama dengan Leon Gu pergi ke restoran untuk bertemu dengan David Jing, Leon Gu pergi ke hotel, namun ia tidak terpikir untuk beristirahat, walaupun sekarang ia sedang membantu Keluarga Pei, tapi masalah mencari Valerie Pei ini dia tidak pernah bersikap santai.
Ingin menelepon Brandon Chu, lalu ada sebuah nomor asing tiba-tiba meneleponnya, itu adalah nomor dari Kota S, tidak tahu juga pemikiran yang datang dari mana, Leon Gu mengira itu adalah Valerie Pei, lalu ia pun langsung mengangkatnya, dan ternyata orang itu adalah Henry Gu, saat sebelum ia pergi ia memindahkan telepon Keluarga Gu ke hp Fransiska Yin, tujuannya agar mereka tidak tahu kemana ia pergi, sekarang Henry Gu meneleponnya dengan nomor lain, dia benar-benar tidak bisa bersembunyi.
“Leon Gu, aku beri kamu 3 jam, kamu langsung kembali ke Kota S, jangan ikut campur dalam urusan Keluarga Pei, kamu dan Valerie Pei sudah bercerai! Urusan kamu sendiri aja belum ditangani dengan baik, masih mengurus urusan orang lain?” Saat Leon Gu mengangkat telepon, Henry Gu langsung berkata dengan tegas, dia benar-benar tidak menyangka cucu ia sendiri ternyata diam-diam pergi ke Kota A, untuk membantu Keluarga Pei!
“Kakek, kamu yang mengajari aku untuk jangan menyerah di tengah jalan, aku baru membantunya dengan setengah mana mungkin aku bisa pulang begitu saja?” Leon Gu hanya menaruh hp tersebut dari telinganya sedikit, wajahnya sama sekali tidak terlihat rileks, masalah ini dia pasti tidak akan mendengarkan Henry Gu.
Henry Gu benar-benar kesal dengan Leon Gu yang menggunakan apa yang dia ajarkan untuk membalas kata-kata dirinya sendiri, tapi dia juga tidak berdaya. Leon Gu sudah hampir berusia 30, dia seorang kakek tua juga tidak bisa mengontrolnya lagi.
“Baik, kamu ingin membantu Keluarga Pei, maka bantulah dengan kemampuan kamu sendiri, jangan menggunakan satu sen pun dari Keluarga Gu!” Henry Gu sudah termasuk memberikan ijin secara tidak langsung, dia tahu setelah Jacob Pei terjadi masalah, perusahaan Keluarga Pei mereka juga terjadi masalah, sedang pada saatnya membutuhkan uang, perusahaan Leon Gu sendiri sekarang sedang sibuk dengan proyek Theme Park, tidak memiliki aset lancar dalam jumlah yang besar, saat ini juga tidak bisa memberikan dana yang besar kepada Pei’s Corp, sudah tidak perlu diragukan lagi ini pasti akan mematahkan niat Leon Gu.
“Kakek, ini Kakek yang berkata sendiri ya!” Leon Gu melihat Henry Gu memberikan ijin secara tidak langsung, akhirnya wajahnya menunjukkan senyuman, dia tahu kalau Kakeknya tidak tega terhadap Valerie Pei, makanya membiarkan dia membantu Keluarga Pei!
“Huh------” Henry Gu mendengus dengan dingin, benar-benar merasa kesal karena Leon Gu, Pria di Keluarga Gu mana ada yang ditinggalkan wanita, Leon Gu ini malah seperti demikian, dan masih bersikeras mendekatkan diri.
“Kakek, kamu tahu…..” Leon Gu ingin bertanya kepada Henry Gu dimana Valerie Pei sekarang, tapi berpikir-pikir, Keluarga Pei pasti tidak akan memberitahukan kepada Henry Gu dimana Valerie Pei berada, setelah Valerie Pei pergi Kakek juga tidak meminta orang pergi mencarinya, jadi Leon Gu baru bertanya dengan setengah pun langsung terdiam.
Bagaimana mungkin Henry Gu tidak tahu apa yang dipikirkan cucunya sendiri, ia menghelakan nafas lalu berkata: “Membantu Keluarga Pei dan mencari Valerie Pei, di antara 2 masalah ini, kamu ingin aku menyetujui kamu melakukan yang mana?”
Novel Terkait
Wanita Yang Terbaik
Tudi SaktiHanya Kamu Hidupku
RenataBaby, You are so cute
Callie WangCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinDiamond Lover
LenaCinta Seorang CEO Arogan
MedellineDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)