Diamond Lover - Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda

Leon yang melihat mobil Valerie yang semakin jauh hatinya terasa khawatir, khawatir kejadian dia menabrak lalu membawa mobil dengan bahaya, mobil di kota S sangatlah banyak bagaimana jika dia kenapa napa?

Tetapi Naomi yang berada di samping terus saja menahannya.

“Leon maaf, kemarin malam aku tidak sengaja, aku hanya...” Naomi terdengar memohon kepada Leon, berharap dia dapat memaafkannya, dia sungguh tidak bisa terima sikap Leon yang tidak menghiraukan dia ini.

Leon tidak melampiaskan amarah ini kepada Naomi, sekarang semua ini adalah perbuatannya Naomi, dia seharusnya tahu sikapnya itu, malah melakukan hal seperti ini, konsekuensi seperti ini seharusnya sudah dia pikirkan dari awal.

“Naomi, aku harus bekerja, jika ada sesuatu nanti saja di bicarakan lagi.” Leon menghempaskan tangan Naomi, tanpa menunggu menunggu jawaban Naomi dia segera berjalan kesana.

“Malam ini kamu pulangkan?” Naomi yang mengikuti Leon dan bertanya, dia tidak ingin mengakui dia menyesal, setelah menjadi sah dengan Leon, dia terlihat tidak berubah malah semakin terlihat dingin, apakah di matanya hanya ada Valerie seorang saja?

Langkah kaki Leon terhenti kemudian tersenyum dan berkata : “Jika tidak pulang aku bisa kemana?” Ini adalah rumahnya dan Valerie!

Naomi yang melihat Leon tersenyum hatinya merasa lebih lega dan bekata : “Baik, jika seperti itu malam aku akan membuatkan makanan kesukaanmu, kamu makan di tempatku ya? Sekarang kita adalah sepasang suami istri, bisakah kamu lebih baik kepadaku?”

Suara Naomi terdengar memohon juga dengan tatapan berharap.

“Tidak perlu, dirumah ada dapur.” Leon bukannya tidak suka dengan masakan buatan Naomi, hanya saja tidak menyukai semua darinya.

Dia telah menaiki mobil, dengan mobil cooper berwarna merah, kemacetan pagi hari kota S yang penuh, begitu juga dengan tolnya, Leon sendiri merasa kacau dia ingin menghubungi Valerie juga merasa takut tidak di angkat olehnya, maka dari itu dia menghubungi Karyl untuk bertanya apakah Valerie telah tiba di perusahaan.

Karyl berkata tidak tetapi dengan segera dia berkata jika Ceo Pei telah tiba, dengan wajah yang terlihat tidak enak dia masuk ke dalam kantor, lalu membuka jendelanya, dia tahu urusan Leon dan Naomi yang mendaftar itu, hal ini membuat Valerie merasa marah.

Setelah menutup teleponnya, Leon tetap menunggu keadaan di kota S, hanya saja Karyl yang berada di perusahaan di mintai untuk masuk keruangannya Valerie.

“Ceo Pei.” Karyl sendiri sangat berterimakasih dengan promosian dari Valerie pada saat itu tetapi sekarang berdiri disini, hatinya terasa tidak nyaman.

“Beberapa hari yang lalu ada tugas keluar kota?” Valerie duduk dikursi dengan satu tangan memegang berkas, sambil melihat kearah Karyl.

Valerie dari dulu selalu berbicara secara langsung, tidak seperti hari ini yang mengutarakan dengan lama, dia sendiri juga dapat melihat jika Valerie terlihat tidak senang hari ini, tetapi tidak tahu apakah dia mengetahui Leon dan Naomit telah mendaftar atau belum.

“Benar.” Karyl menganggukkan kepalanya.

“Ceo Gu juga ikut?”

“Benar.”

“Mendaftar di Dubai?”

Karyl tidak berani mengatakan benar, urusan pribadi para atasan, mereka para bawahan tidak bisa ikut campur.

“Sejak kapan kewarganegaraannya di ganti, apakah tahu?” Valerie sekarang sudah tahu berapa lama Leon merencanakan semua ini, jadi dia telah mempersiapkan semua ini ketika mereka berada di Belgium dan Jerman, lalu bagaimana perasaan dia bersama dengannya diluar negeri?

“Ceo Pei, kami hanya bawahan dan aku sungguh sulit untuk mengatakan ini.” Leon adalah atasannya Karyl di perusahaan, walaupun Valerie adalah istrinya Leon juga adalah wakil Ceo tetapi dia tidak berani melaporkan hal ini kepada Valerie.

Valerie sendiri tidak menyusahkan Karyl lalu meminta dia keluar, tetapi jika di pahami dari perkataan Karyl, Valerie dapat mengetahui jika Leon telah mempersiapkan hal ini dari mereka berencana keluar negeri.

Ketika di luar negerti mereka keluar dan kembali secara bersamaan, telepon genggam Leon juga dimatikan, dengan menganti warga kenegaraan bukanlah hal yang dapat di selesaikan dalam sehari, maka dari awal Leon telah merencanakan semua ini, maka itu sebelum William meninggal atau sesudah William meninggal?

Valerie takut untuk mengetahui ini, tetapi urusan William seperti sebuah batu yang besar, dia menghubungi pihak kepolisian, dia ingin mengetahui lebih.

Tetapi ketika telepon tersambung, terdengar lawan bicara berkata, seluruh jiwa Valerie merasa tidak enak, dan pada akhirnya teleponnya terjatuh ke lantai.

“Kasur telah di tarik!”

Sudah di tarik! Dia tidak pernah menarik kasus ini, semua ini pasti Leon! Pasti dia, agar bisa mendaftarkan diri bersama Naomi, maka dari itu tidak memperdulikan kasusnya, kenapa Leon bisa melakukan hal seperti ini, dia sungguh mencintai Naomi! Dari awal hingga sekarang apakah dia tidak peduli kepadanya dan William?

Maka dari itu dari terjadi permasalahan hingga sekarang dia tidak terlihat marah, awalnya dia mengira jika dia menutupi semua ini darinya, dia berpikir jika dia ingin membantunya melewati hal ini... ternyata semua ini, Leon bahkan tidak peduli dengan William, maka dari itu dia terlihat begitu tenang, bahkan belum sebulan William meninggal, dia telah menarik kasus ini lalu bersama dengan Naomi!

Dia bukan hanya tidak berperasaan, berdarah dingin!

“Kenapa tidak sarapan dan pergi begitu saja?” Leon mendorong pintunya lalu terdengar suara yang khawatir, tetapi ketika Valerie melihat dia hatinya terlihat bingung takut.

Bagaimana dia menutupi dirinya? Ternyata inikah yang dinamakan satu atap dengan tujuan yang berbeda?

Leon melihat wajah Valerie yang tercengang itu, dia yakin jika dia sedang merasa sedih, juga marah karena dia dan Naomi yang mendaftar tetapi semua ini karena keluarga Ye yang mengancamnya akan video itu, apa yang bisa dia lakukan?

Maka dari itu dia hanya bisa mendaftar bersama Naomi tetapi walaupun telah mendaftar tetap saja dia tidak akan melakukan perubahan kepada Naomi!

Leon berjalan kesana, melihat telepon genggam yang tergeletak dilantai, lalu membungkukkan tubuhnya untuk membantu Valerie mengambilnya, Valerie yang takut jika dia melihat riwayat teleponnya, maka dari itu dengan segera mengambil telepon genggam itu dan menyimpannya di laci, dia yang sekarang telah sadarkan diri, dia sungguh tidak tahu ada berapa banyak hal lagi yang Leon tutupi dari dirinya atau mungkin saja Leon sedang merencanakan sesuatu sekarang, sungguh dia tidak boleh ketahuan Leon lagi.

“Kenapa, kenapa dahimu berkeringat? Panaskah?” Leon menjulurkan tangannya untuk memegang dahinya Valerie, tetapi dia tidak merasakan panas, hanya terasa dingin dan seluruh wajahnya terlihat dingin.

Valerie dengan tanpa sadar menghindari tangannya Leon lalu berkata : “Tidak... tidak apa apa...” Valerie sungguh seperti tidak bisa sadar akan kasus William yang di tarik, dan sekarang Leon yang berada disini, dia seketika merasa dulu keberanian dia di kota A untuk melawan Leon begitu rentan, bahkan tidak mampu menyelesaikan satu kalimatpun.

“Jika tidak enak beristirahatlah, biarkan pekerjaanmu di kerjakan kepada para pengawai oke?” Leon mengambil sebuah sapu tangan dan dengan pelan menyeka keringatnya Valerie.

Tetapi Valerie merasa takut, pada saat ini bisa saja Leon menggunakan sebuah cara untuk menghadapinya, bibirnya terus berkata tidak ingin bercerai tetapi semua perlakuannya terlihat ingin bercerai dengannya.

Apakah dia memiliki dendam kepadanya karena empat tahun lalu telah membuat dia menjadi manusia tumbuhan dan sekarang dia ingin membalaskan dendamnya?

Valerie hanya merasa semakin bingung, merasa tidak tahu semua perkataan Leon dulu itunya benar adanya atau hanya omong kosong saja, juga dirinya sendiri tahu karena ini jiwanya sedikit aneh.

“Baik aku tahu, aku akan pulang.” Valerie mengeluarkan telepon genggamnya dari laci lalu memasukannya kedalam tas, dia yang sekarang sungguh tidak berani tinggal seatap dengan Leon lagi.

Leon juga tidak melarang, Valerie yang seperti ini tidak bisa meneruskan pekerjaannya, tetapi juga takut dia kembali ke rumah dan berpikir dengan sembarangan.

“Bagaimana jika aku meminta Fransiska menemanimu, dia baru saja kembali dari luar negeri.” Leon tetap merasa tidak tenang jika Valerie berada di rumah seorang diri, mengingat Gianna yang berada di pihak Valerie, mungkin saja dia bisa mengerakan Valerie untuk bercerai dengannya tentu saja dia merasa tidak tenang Valerie bersamanya.

Orang orang yang Leon percaya hanya beberapa orang saja, dengan meminta Fransiska menemaninya, Fransiska sendiri juga tidak terlihat lemah, maka akan lebih tenang jika dia yang menemani Valerie.

Tetapi Valerie tidak berpikir seperti itu, Leon yang meminta Fransiska menemani dia dan bukan Gianna, ini berarti Leon sedang memantau dia!

“Terserah.” Valerie tidak tahu cara apa lagi Leon menghadapi dia.

Leon langsung menghubungi Fransiska, dengan kemarin yang melihat Fransiska bisa berbincang dengan Valerie, mungkin bisa membantunya untuk berbicara dengan Valerie.

Fransiska sendiri juga tidak ada hal yang di kerjakan, setelah mendapatkan telepon dari Leon dia segera menuju kesana dengan pakaian seninya, juga rambut panjang dan senyumannya, Valerie tentu saja tahu jika Fransiska telah di peralat oleh Leon.

Tetapi demi tidak berada di satu ruangan dengan Leon, dia lebih memilih pergi dengan Fransiska dan pergi, dia akan mencari cara untuk menghindari Fransiska!

“Kakak ipar, apakah ada tempat yang ingin kamu tujui?” Fransiska menggandeng tangannya Valerie, terlihat sangat dekat, walaupun baru bertemu sekali Fransiska sangat menyukai wanita pemberani seperti Valerie.

“Berjalan jalan diluar saja.” Valerie hanya tidak terbiasa ada orang yang memegang lengannya, dan dengan dia seperti ini dia menjadi tidak bisa pergi, di kantor ada Leon yang memantaunya, dirumah ada Nova dan sekarang ada Fransiska.

“Baiklah.” Fransiska juga tahu jika Valerie tidak tertarik, dia juga merasa tidak puas dengan perbuatan Leon akhir-akhir ini, juga tidak ingin menganggu kejiwaan Valerie, maka apapun yang dia katakan iya saja.

Kedua orang ini berjalan di pusat kota, bahkan tidak di sangka bisa bertemu Nathan, di sisinya ada seorang wanita yang mengikuti, kakak juga berkata jika Nathan telah bertunangan sekarang, mungkin saja wanita ini adalah tunangannya, wanita ini terlihat baik dan sangat cocok dengan Nathan.

Nathan sendiri juga tidak menyangka bisa bertemu dengan Valerie disini, dengan merasa sungkan dia melepaskan tangan tunangannya tetapi hanya melihat saja dia tahu jika Valerie hidup dengan tidak enak.

“Valerie, baru saja ingin menghubungimu, tidak disangka kita bertemu disini, ayo kita makan siang bersama?” Nathan hanya ingin mengetahui kondisi Valerie sekarang.

Valerie sedikit berpikir lalu menganggukkan kepalanya, maka keempat orang ini menuju ke tempat makan.

Valerie sekarang sungguh ingin mencari seseorang untuk berbincang dengannya, untung saja bertemu dengan Nathan, tentu saja dia ingat perkataan Leon yang melarang dia bertemu dengan Nathan, bahkan satu menit saja tidak boleh tetapi itu hanya janji pada saat itu dan sekarang semua ini berubah dan janji itu menjadi musnah.

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu