Diamond Lover - Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
Leon yang melihat mobil Valerie yang semakin jauh hatinya terasa khawatir, khawatir kejadian dia menabrak lalu membawa mobil dengan bahaya, mobil di kota S sangatlah banyak bagaimana jika dia kenapa napa?
Tetapi Naomi yang berada di samping terus saja menahannya.
“Leon maaf, kemarin malam aku tidak sengaja, aku hanya...” Naomi terdengar memohon kepada Leon, berharap dia dapat memaafkannya, dia sungguh tidak bisa terima sikap Leon yang tidak menghiraukan dia ini.
Leon tidak melampiaskan amarah ini kepada Naomi, sekarang semua ini adalah perbuatannya Naomi, dia seharusnya tahu sikapnya itu, malah melakukan hal seperti ini, konsekuensi seperti ini seharusnya sudah dia pikirkan dari awal.
“Naomi, aku harus bekerja, jika ada sesuatu nanti saja di bicarakan lagi.” Leon menghempaskan tangan Naomi, tanpa menunggu menunggu jawaban Naomi dia segera berjalan kesana.
“Malam ini kamu pulangkan?” Naomi yang mengikuti Leon dan bertanya, dia tidak ingin mengakui dia menyesal, setelah menjadi sah dengan Leon, dia terlihat tidak berubah malah semakin terlihat dingin, apakah di matanya hanya ada Valerie seorang saja?
Langkah kaki Leon terhenti kemudian tersenyum dan berkata : “Jika tidak pulang aku bisa kemana?” Ini adalah rumahnya dan Valerie!
Naomi yang melihat Leon tersenyum hatinya merasa lebih lega dan bekata : “Baik, jika seperti itu malam aku akan membuatkan makanan kesukaanmu, kamu makan di tempatku ya? Sekarang kita adalah sepasang suami istri, bisakah kamu lebih baik kepadaku?”
Suara Naomi terdengar memohon juga dengan tatapan berharap.
“Tidak perlu, dirumah ada dapur.” Leon bukannya tidak suka dengan masakan buatan Naomi, hanya saja tidak menyukai semua darinya.
Dia telah menaiki mobil, dengan mobil cooper berwarna merah, kemacetan pagi hari kota S yang penuh, begitu juga dengan tolnya, Leon sendiri merasa kacau dia ingin menghubungi Valerie juga merasa takut tidak di angkat olehnya, maka dari itu dia menghubungi Karyl untuk bertanya apakah Valerie telah tiba di perusahaan.
Karyl berkata tidak tetapi dengan segera dia berkata jika Ceo Pei telah tiba, dengan wajah yang terlihat tidak enak dia masuk ke dalam kantor, lalu membuka jendelanya, dia tahu urusan Leon dan Naomi yang mendaftar itu, hal ini membuat Valerie merasa marah.
Setelah menutup teleponnya, Leon tetap menunggu keadaan di kota S, hanya saja Karyl yang berada di perusahaan di mintai untuk masuk keruangannya Valerie.
“Ceo Pei.” Karyl sendiri sangat berterimakasih dengan promosian dari Valerie pada saat itu tetapi sekarang berdiri disini, hatinya terasa tidak nyaman.
“Beberapa hari yang lalu ada tugas keluar kota?” Valerie duduk dikursi dengan satu tangan memegang berkas, sambil melihat kearah Karyl.
Valerie dari dulu selalu berbicara secara langsung, tidak seperti hari ini yang mengutarakan dengan lama, dia sendiri juga dapat melihat jika Valerie terlihat tidak senang hari ini, tetapi tidak tahu apakah dia mengetahui Leon dan Naomit telah mendaftar atau belum.
“Benar.” Karyl menganggukkan kepalanya.
“Ceo Gu juga ikut?”
“Benar.”
“Mendaftar di Dubai?”
Karyl tidak berani mengatakan benar, urusan pribadi para atasan, mereka para bawahan tidak bisa ikut campur.
“Sejak kapan kewarganegaraannya di ganti, apakah tahu?” Valerie sekarang sudah tahu berapa lama Leon merencanakan semua ini, jadi dia telah mempersiapkan semua ini ketika mereka berada di Belgium dan Jerman, lalu bagaimana perasaan dia bersama dengannya diluar negeri?
“Ceo Pei, kami hanya bawahan dan aku sungguh sulit untuk mengatakan ini.” Leon adalah atasannya Karyl di perusahaan, walaupun Valerie adalah istrinya Leon juga adalah wakil Ceo tetapi dia tidak berani melaporkan hal ini kepada Valerie.
Valerie sendiri tidak menyusahkan Karyl lalu meminta dia keluar, tetapi jika di pahami dari perkataan Karyl, Valerie dapat mengetahui jika Leon telah mempersiapkan hal ini dari mereka berencana keluar negeri.
Ketika di luar negerti mereka keluar dan kembali secara bersamaan, telepon genggam Leon juga dimatikan, dengan menganti warga kenegaraan bukanlah hal yang dapat di selesaikan dalam sehari, maka dari awal Leon telah merencanakan semua ini, maka itu sebelum William meninggal atau sesudah William meninggal?
Valerie takut untuk mengetahui ini, tetapi urusan William seperti sebuah batu yang besar, dia menghubungi pihak kepolisian, dia ingin mengetahui lebih.
Tetapi ketika telepon tersambung, terdengar lawan bicara berkata, seluruh jiwa Valerie merasa tidak enak, dan pada akhirnya teleponnya terjatuh ke lantai.
“Kasur telah di tarik!”
Sudah di tarik! Dia tidak pernah menarik kasus ini, semua ini pasti Leon! Pasti dia, agar bisa mendaftarkan diri bersama Naomi, maka dari itu tidak memperdulikan kasusnya, kenapa Leon bisa melakukan hal seperti ini, dia sungguh mencintai Naomi! Dari awal hingga sekarang apakah dia tidak peduli kepadanya dan William?
Maka dari itu dari terjadi permasalahan hingga sekarang dia tidak terlihat marah, awalnya dia mengira jika dia menutupi semua ini darinya, dia berpikir jika dia ingin membantunya melewati hal ini... ternyata semua ini, Leon bahkan tidak peduli dengan William, maka dari itu dia terlihat begitu tenang, bahkan belum sebulan William meninggal, dia telah menarik kasus ini lalu bersama dengan Naomi!
Dia bukan hanya tidak berperasaan, berdarah dingin!
“Kenapa tidak sarapan dan pergi begitu saja?” Leon mendorong pintunya lalu terdengar suara yang khawatir, tetapi ketika Valerie melihat dia hatinya terlihat bingung takut.
Bagaimana dia menutupi dirinya? Ternyata inikah yang dinamakan satu atap dengan tujuan yang berbeda?
Leon melihat wajah Valerie yang tercengang itu, dia yakin jika dia sedang merasa sedih, juga marah karena dia dan Naomi yang mendaftar tetapi semua ini karena keluarga Ye yang mengancamnya akan video itu, apa yang bisa dia lakukan?
Maka dari itu dia hanya bisa mendaftar bersama Naomi tetapi walaupun telah mendaftar tetap saja dia tidak akan melakukan perubahan kepada Naomi!
Leon berjalan kesana, melihat telepon genggam yang tergeletak dilantai, lalu membungkukkan tubuhnya untuk membantu Valerie mengambilnya, Valerie yang takut jika dia melihat riwayat teleponnya, maka dari itu dengan segera mengambil telepon genggam itu dan menyimpannya di laci, dia yang sekarang telah sadarkan diri, dia sungguh tidak tahu ada berapa banyak hal lagi yang Leon tutupi dari dirinya atau mungkin saja Leon sedang merencanakan sesuatu sekarang, sungguh dia tidak boleh ketahuan Leon lagi.
“Kenapa, kenapa dahimu berkeringat? Panaskah?” Leon menjulurkan tangannya untuk memegang dahinya Valerie, tetapi dia tidak merasakan panas, hanya terasa dingin dan seluruh wajahnya terlihat dingin.
Valerie dengan tanpa sadar menghindari tangannya Leon lalu berkata : “Tidak... tidak apa apa...” Valerie sungguh seperti tidak bisa sadar akan kasus William yang di tarik, dan sekarang Leon yang berada disini, dia seketika merasa dulu keberanian dia di kota A untuk melawan Leon begitu rentan, bahkan tidak mampu menyelesaikan satu kalimatpun.
“Jika tidak enak beristirahatlah, biarkan pekerjaanmu di kerjakan kepada para pengawai oke?” Leon mengambil sebuah sapu tangan dan dengan pelan menyeka keringatnya Valerie.
Tetapi Valerie merasa takut, pada saat ini bisa saja Leon menggunakan sebuah cara untuk menghadapinya, bibirnya terus berkata tidak ingin bercerai tetapi semua perlakuannya terlihat ingin bercerai dengannya.
Apakah dia memiliki dendam kepadanya karena empat tahun lalu telah membuat dia menjadi manusia tumbuhan dan sekarang dia ingin membalaskan dendamnya?
Valerie hanya merasa semakin bingung, merasa tidak tahu semua perkataan Leon dulu itunya benar adanya atau hanya omong kosong saja, juga dirinya sendiri tahu karena ini jiwanya sedikit aneh.
“Baik aku tahu, aku akan pulang.” Valerie mengeluarkan telepon genggamnya dari laci lalu memasukannya kedalam tas, dia yang sekarang sungguh tidak berani tinggal seatap dengan Leon lagi.
Leon juga tidak melarang, Valerie yang seperti ini tidak bisa meneruskan pekerjaannya, tetapi juga takut dia kembali ke rumah dan berpikir dengan sembarangan.
“Bagaimana jika aku meminta Fransiska menemanimu, dia baru saja kembali dari luar negeri.” Leon tetap merasa tidak tenang jika Valerie berada di rumah seorang diri, mengingat Gianna yang berada di pihak Valerie, mungkin saja dia bisa mengerakan Valerie untuk bercerai dengannya tentu saja dia merasa tidak tenang Valerie bersamanya.
Orang orang yang Leon percaya hanya beberapa orang saja, dengan meminta Fransiska menemaninya, Fransiska sendiri juga tidak terlihat lemah, maka akan lebih tenang jika dia yang menemani Valerie.
Tetapi Valerie tidak berpikir seperti itu, Leon yang meminta Fransiska menemani dia dan bukan Gianna, ini berarti Leon sedang memantau dia!
“Terserah.” Valerie tidak tahu cara apa lagi Leon menghadapi dia.
Leon langsung menghubungi Fransiska, dengan kemarin yang melihat Fransiska bisa berbincang dengan Valerie, mungkin bisa membantunya untuk berbicara dengan Valerie.
Fransiska sendiri juga tidak ada hal yang di kerjakan, setelah mendapatkan telepon dari Leon dia segera menuju kesana dengan pakaian seninya, juga rambut panjang dan senyumannya, Valerie tentu saja tahu jika Fransiska telah di peralat oleh Leon.
Tetapi demi tidak berada di satu ruangan dengan Leon, dia lebih memilih pergi dengan Fransiska dan pergi, dia akan mencari cara untuk menghindari Fransiska!
“Kakak ipar, apakah ada tempat yang ingin kamu tujui?” Fransiska menggandeng tangannya Valerie, terlihat sangat dekat, walaupun baru bertemu sekali Fransiska sangat menyukai wanita pemberani seperti Valerie.
“Berjalan jalan diluar saja.” Valerie hanya tidak terbiasa ada orang yang memegang lengannya, dan dengan dia seperti ini dia menjadi tidak bisa pergi, di kantor ada Leon yang memantaunya, dirumah ada Nova dan sekarang ada Fransiska.
“Baiklah.” Fransiska juga tahu jika Valerie tidak tertarik, dia juga merasa tidak puas dengan perbuatan Leon akhir-akhir ini, juga tidak ingin menganggu kejiwaan Valerie, maka apapun yang dia katakan iya saja.
Kedua orang ini berjalan di pusat kota, bahkan tidak di sangka bisa bertemu Nathan, di sisinya ada seorang wanita yang mengikuti, kakak juga berkata jika Nathan telah bertunangan sekarang, mungkin saja wanita ini adalah tunangannya, wanita ini terlihat baik dan sangat cocok dengan Nathan.
Nathan sendiri juga tidak menyangka bisa bertemu dengan Valerie disini, dengan merasa sungkan dia melepaskan tangan tunangannya tetapi hanya melihat saja dia tahu jika Valerie hidup dengan tidak enak.
“Valerie, baru saja ingin menghubungimu, tidak disangka kita bertemu disini, ayo kita makan siang bersama?” Nathan hanya ingin mengetahui kondisi Valerie sekarang.
Valerie sedikit berpikir lalu menganggukkan kepalanya, maka keempat orang ini menuju ke tempat makan.
Valerie sekarang sungguh ingin mencari seseorang untuk berbincang dengannya, untung saja bertemu dengan Nathan, tentu saja dia ingat perkataan Leon yang melarang dia bertemu dengan Nathan, bahkan satu menit saja tidak boleh tetapi itu hanya janji pada saat itu dan sekarang semua ini berubah dan janji itu menjadi musnah.
Novel Terkait
Inventing A Millionaire
EdisonDoctor Stranger
Kevin WongMore Than Words
HannyPernikahan Kontrak
JennyBack To You
CC LennyCinta Yang Dalam
Kim YongyiPria Misteriusku
LylyDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)