Diamond Lover - Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
Di rumah Gu, semua orang juga tahu kalau Henry Gu sangat menyukai cicit satu ini, tidak ada orang berani bersikap galak kepada William, ini pembantu dari Nona luar malah berani bersikap begitu galak di depan William, Nova tentu saja merasa tidak senang.
Dan di saat kedua pihak tidak saling mengalah, mobil Cooper merah Valerie Pei pun masuk ke dalam rumah, orang yang ada di samping kursi pengemudi adalah Jacob Pei, baru melihat suasana di tempat parkir sepertinya terasa sedikit aneh, Valerie Pei pun langsung menghentikan mobilnya dengan baik dan berjalan ke samping William, hanya saja ada Naomi Ye di sini membuat dia merasa tidak nyaman.
“William, kenapa?” Valerie Pei melihat baju berwarna gelapnya William ada debu, dan Naomi Ye sudah berdiri sambil ditopang oleh Lindy, seperti ini jangan-jangan terjadi konflik!
William baru melihat Valerie Pei, semua rasa sedihnya pun keluar, dia menyandar di bahu Valerie Pei, sambil menangis dengan tersedu-sedu, William adalah anak yang sangat pemberani, terkadang dia melakukan kesalahan, Valerie Pei memarahinya pun dia tidak akan menangis, biasanya terjatuh atau terpentok, dia juga hanya cemberut saja jarang melihat ia menangis, hari ini ia tidak hanya menangis malah menangis dengan begitu sedih, sambil bersedu-sedu, seolah-olah seperti pisau yang menusuk di dalam hati Valerie Pei, sambil mengiris hati Valerie Pei sekali demi sekali.
“William jangan menangis ya, coba ceritakan ke Mommy apa yang terjadi?” Valerie Pei sambil berjongkok, dengan perlahan sambil menepuk punggung William, tatapannya sambil bertanya kepada Nova.
“Nyonya Muda, tadi Tuan Muda Kecil sambil membawa telur bebek yang baru dihasilkan bebek tadi pagi, ingin menunjukkannya kepada Tuan besar, tapi menabrak Nona Ye di tempat parkir, telurnya pecah, jadi seperti sekarang ini.” Nova sambil menjelaskannya.
Valerie Pei melihat cairan telur, dan anak yang ada di dalam pelukannya pun menangis dengan semakin histeris.
“William yang pintar ya, bebek kecil besok masih bisa menghasilkan telur lagi, yang ini sudah pecah, kita tunggu besok pagi saja ya?” Valerie Pei sekarang tidak ingin meminta pertanggungjawaban, sekarang hal yang paling penting adalah membuat William tenang kembali, semakin ia menangis, hati Valerie Pei pun semakin sakit.
“Hiks hiks hiks…tapi……tapi……ini adalah kado……kado aku……untuk……ulang tahun Daddy……hiks hiks hiks.” William sambil menyandarkan kepalanya di dalam bahu Valerie Pei tidak ingin mengangkat kepalanya.
Ternyata seperti ini, pantas saja William menangis dengan begitu sedih, beberapa hari yang lalu William sudah terus membicarakan kado apa yang akan dia berikan untuk Daddy, hari ini akhirnya sudah mendapatkan idenya, tapi malah batal………
“Pintar ya, kita memikirkan kado lain saja ya, Mommy pulang bersama kamu ya?” Valerie Pei berkata dengan lembut.
Dia tahu, kado William yang ini pasti sudah ia habiskan banyak pemikiran, bebek ini dipelihara oleh mereka bertiga, walaupun Leon Gu selalu berkata memelihara bebek nanti kalau William terinfeksi harus bagaimana, jadi setiap kali Leon Gu dan William pun bersama-sama memberi makan untuk bebek, dan pemeriksaan rutin bebek tersebut juga dilakukan oleh Leon Gu, bebek yang dipelihara dengan penuh perhatian, telur yang dihasilkan dari bebek, William ingin memberikannya kepada Leon Gu, tentu saja penuh dengan niat, tapi………
“William, Pria mana boleh menangis depan perempuan?” Jacob Pei juga berjongkok, lalu membangunkan William yang sedang menangis di pelukan Valerie Pei, tangan besarnya sambil mengusap air mata di wajahnya dengan sembarangan, “Paman temani kamu pergi melihat bebek kecil, bagaimana kalau meminta ia menghasilkan satu buah telur lagi?”
“Benarkah?” William dengan tidak percaya sambil melihat Jacob Pei, “Bebek kecil…masih bisa…masih bisa menghasilkan telur lagi kah?”
William bertanya dengan serius, namun suaranya masih tersedu-sedu.
“Tentu saja benar, bagaimana mungkin Paman akan membohongi kamu, ayo kita pergi!” Jacob Pei menggendong William dibadannya, lalu berputar-putar di udara, menghilangkan banyak rasa sedih William.
Suasana hati anak kecil itu datang dengan cepat pergi dengan cepat juga, sambil mendengar William berada di dalam pelukan Jacob Pei tidak lama langsung tertawa, Valerie Pei pun merasa lebih tenang.
Valerie Pei juga hendak kembali ke villa bersama Jacob Pei, kemudian dia menyadari bahwa masih ada seseorang yang berada di tempat parkir. Valerie Pei berdiri tegak dan menoleh ke Naomi Ye. Tadi saat William masih ada di sana, jadi Valerie Pei pun tidak mengatakan apa-apa kepadanya, dia bisa mengancam mereka untuk pindah ke dalam rumah Keluarga Gu dengan sedikit bukti yang dapat dihancur dengan mudah asal dirinya mengeluarkan bukti tidak berada ditempat, Valerie Pei juga dapat menganggap Naomi Ye ini seperti udara, dia membicarakan tentang hubungan dia dengan Leon Gu yang sudah belasan tahun itu Valerie Pei juga bisa tidak peduli, tetapi ketika ia menyakiti anaknya, maka Valerie Pei tidak bisa menahan lagi.
Bagaimana mungkin Valerie Pei tidak melihat ekspresi penuh kebencian dari pembantu yang ada di samping Naomi Ye itu, walaupun orang Keluarga Gu banyak yang tidak menyukai Valerie Pei, mereka juga banyak yang tidak menyukai William, namun karena Henry Gu, mereka semua pun menyambut William dengan wajah manis, dia hanya seorang pembantu saja berani bersikap galak terhadap William?
“Kamu sekarang menerima gaji dari Keluarga Gu atau gaji dari Keluarga Ye?” Valerie Pei bahkan tidak melihat Naomi Ye sama sekali, tatapan matanya langsung melihat Lindy yang di sampingnya.
Tangan Lindy yang sambil menopang Naomi Ye sedikit gemetar, biasa ia melihat Valerie Pei selalu terlihat dingin, hari ini melihat hawa Valerie Pei yang begitu dominan, Lindy yang sebagai pembantu pun merasa tidak yakin.
“Ke……Keluarga Gu” Setelah tinggal di dalam Keluarga Gu, gaji Lindy diterima bersama dengan pembantu Keluarga Gu, gajinya memang jauh lebih tinggi daripada saat ia berada di Keluarga Ye.
“Terima gaji dari Keluarga Gu tadi kamu masih berani marah-marah dengan Tuan Muda Kecil Keluarga Gu, siapa yang memberimu keberanian?” Hati Valerie Pei merasa sangat kesal, mereka melampiaskan rasa kesal apa kepada anak kecil?
Tidak menyangka Valerie Pei akan bertanya demikian, hati Lindy pun merasa ketakutan, tadi dia hanya menunjukkan wajah tidak senang saja, dan melampiaskan emosi majikannya sendiri, kenapa Valerie Pei seperti landak yang menegakkan duri?
“Aku……aku……aku……” Lindy tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk waktu yang lama, dan akhirnya menoleh ke majikannya “Nona, apa yang harus aku lakukan?” Lindy sangat canggung, bagaimanapun ini adalah rumah Keluarga Gu, kalau Nyonya Muda Keluarga Gu ingin melakukan sesuatu kepadanya, apa yang bisa ia katakan?
Naomi Ye tentu berdiri di depan Lindy, jika dia tidak melindungi pembantu sendiri pada saat ini, bukankah ia benar-benar menjadi kalah semuanya dari Valerie Pei?
“Tadi Lindy hanya khawatir dengan kaki aku, jadi terlihat lebih serius saja, Nyonya Muda Besar jangan-jangan sampai hal ini saja ingin dipermasalahkan?” Tangan Naomi Ye masih sambil menopang di atas tangan Lindy, saat ia mengatakan kakinya ia sengaja menggerakkan badannya, seolah-olah seperti dirinya terluka parah.
“Kalau aku bilang aku memang ingin mempermasalahkannya?” Kaki terluka? William baru sebesar apa? Menabrak dia apakah bisa sampai membuat dia menjadi lumpuh?
Wajah Naomi Ye langsung berubah, Valerie Pei benar-benar tidak peduli ketika dia ingin berbicara dengan baik-baik.
Tidak apa-tidak apa-apa, lagi pula dia segera akan bercerai dengan Leon Gu!
“Kamu, langsung pergi ke ruang akuntan untuk mengambil gaji 3 bulan, Keluarga Gu tidak berani menerima pembantu yang begitu sombong seperti kamu!” Valerie Pei melirik sekilas ke Lindy.
“Nona……” Mendengar Valerie Pei berkata demikian, Lindy pun melihat Naomi Ye dengan canggung, gaji dari Keluarga Gu sangat tinggi, dan sangat baik kepada pembantu juga, kalau kehilangan pekerjaan ini, kemana baru bisa menemukan pekerjaan dengan fasilitas begitu baik?
“Nyonya Muda Besar, Lindy adalah pembantu yang aku bawa dari Keluarga Ye, kalau ingin memberhentikannya dia juga seharusnya aku yang melakukannya, apakah kamu sudah terlalu ikut campur urusan orang lain?” Saat ini Naomi Ye tidak memiliki kelembutan yang dia gunakan untuk menghadapi Leon Gu, nadanya terdengar tegas, terasa sengaja ingin mencoba untuk bersaing dengan Valerie Pei.
“Ini adalah villa Keluarga Gu, dia menerima gaji Keluarga Gu, tentu saja aku memiliki hak untuk memecatnya, kecuali dia selamanya tidak menginjakkan kaki ke dalam villa Keluarga Gu, tentu saja aku tidak akan mengaturnya.” Ucapan Valerie Pei ini terdengar ada maksud lain, bukankah dia sedang mengatakan bahwa dia tidak bisa mengendalikan mereka lagi ketika mereka kembali ke rumah Keluarga Ye?
“Aku adalah Nyonya Muda Besar Keluarga Gu, ingin memecat pembantu saja harus bertanya kepada kamu dulu?”
Naomi Ye tersedak oleh kata-kata Valerie Pei, dia selalu menggunakan identitasnya sebagai Nyonya Muda Besar Keluarga Gu untuk menekannya, huh, jangan terlalu bangga, kedudukan sebagai Nyonya Muda Besar ini juga tidak akan betahan lama!
Tempat parkir tampaknya sangat ramai hari ini. Leon Gu yang akhir-akhir ini selalu pulang jam 7 pun pulang lebih awal hari ini, mobil Hummernya berhenti di tempat parkir, melihat dua wanita di sana sepertinya sedang berselisih, alisnya pun mengerut.
Setelah Naomi Ye tinggal di rumah Keluarga Gu, Valerie Pei dan Naomi Ye tidak pernah mengalami konflik langsung, setidaknya sepengetahuan Leon Gu seperti demikian, dia juga selalu menghindari perselisihan antara Valerie Pei dan Naomi Ye, tapi akhirnya hari ini ia melihatnya juga, hati Leon Gu malah merasa sedikit semangat, apakah Valerie Pei sedang merasa kesal karena dirinya dan Naomi Ye?
Hanya saja setelah masuk, ia baru merasa suasana kedua pihak benar-benar sangat dingin, mata pembantu di samping Naomi Ye pun memerah, Naomi Ye juga terlihat kasihan, malah Valerie Pei, yang terlihat tidak mau melepaskan mereka.
Dia selalu tahu bahwa Valerie Pei adalah orang yang membuat keributan besar dengan alasan kecil, tetapi itu hanya sebatas ketika mereka sedang berdua saja, hari ini apa yang terjadi?
“Leon……” Malah Naomi Ye yang melihat Leon Gu dulu, dengan suara kecil sambil memanggil Leon Gu, dari nadanya terdengar betapa kasihannya ia.
“Kenapa?” Leon Gu melihat pergelangan kaki Naomi Ye yang memerah, dan ekspresi wajah Lindy yang hendak ingin menangis itu, apakah Valerie Pei yang merundung Naomi Ye? Tidak juga, walaupun Valerie Pei merasa kesal, biasanya dia juga hanya akan melampiaskan emosinya kepada Leon Gu, dia bukannya juga sangat tidak suka mengalami konflik langsung dengan Naomi Ye? Jangan-jangan karena Keluarga Pei datang jadi hatinya merasa tidak senang?
“Kaki aku keseleo, sakit sekali, tapi Nyonya Muda masih ingin memecat Lindy……aku tahu aku tinggal di rumah Keluarga Gu membuat Nyonya Muda Besar marah, tapi aku hanya ingin dirawat oleh seseorang yang sudah mengikuti aku selama bertahun-tahun, dengan begitu saja tidak boleh?” Naomi Ye sambil berkata, air matanya pun hampir terjatuh, bahkan Valerie Pei, juga tidak tahu suasana hati Naomi Ye dapat berubah dengan begitu cepat.
Valerie Pei dan Nova pun tertegun, gayanya yang menghadapi Valerie Pei dengan tegas itu, sekarang menghadapi Leon Gu malah terlihat kasihan, perubahan seperti itu adalah sesuatu yang tidak bisa dipelajari Valerie Pei!
“Valerie??” Leon Gu hanya memanggil nama Valerie Pei, tapi pertanyaan itu sudah memastikan apa yang dipikirkan Leon Gu, dan Valerie Pei pun tidak mau banyak menjelaskannya lagi.
“Iya, aku tidak ingin melihat pembantunya di rumah Keluarga Gu, ingin memecatnya, apakah Nyonya Muda Besar Keluarga Gu bahkan tidak memiliki hak ini?” Tatapan Valerie Pei bertemu dengan tatapan mata Leon Gu, dia ingin melihat pria yang masih sempat mengucapkan kata-kata lembut di telinganya tadi malam akan menangani masalah ini dengan bagaimana.
“Aku antar kamu pulang dulu, masalah Lindy nanti baru dibicarakan lagi.” Leon Gu hanya melihat sekilas ke Valerie Pei, lalu menarik tatapannya dari Valerie Pei, kemudian satu tangan sambil menopang Naomi Ye, gerakannya terlihat sangat berhati-hati.
“Leon Gu, kalau kamu mengantar dia pulang, maka kita begitu saja.” Valerie Pei melihat tangan Leon Gu yang sambil menopang tangan Naomi Ye, dan tangannya masih mengenakan cincin pernikahan mereka! Bagaimana dia boleh menggunakan tangan yang mengenakan cincin pernikahan mereka, tangan yang merangkul pinggangnya saat tidur setiap hari, untuk menopang Naomi Ye?
Dia pernah berjanji padanya, tangan yang sudah menyentuhnya tidak akan menyentuh Naomi Ye, tapi ia sudah mengingkari janji mereka, memang tidak boleh mempercayai janji pria itu, itu adalah hal yang paling tidak bisa diandalkan di dunia ini.
Leon Gu mendengarkan ucapan Valerie Pei, kita begitu saja, begitu saja! Tapi, ia tetap menopang Naomi Ye, berkata: “Aku antar dia pulang, kamu tunggu aku di rumah, aku segera pulang.”
Valerie Pei sudah mengetahui jawabannya, tanpa bernostalgia, langsung membalikkan badan dan pergi.
Gianna Wei dari awal sudah memberitahukannya, jangan jatuh cinta pria yang seperti Leon Gu, ia akan kehilangan dirinya sendiri, tapi ia tidak mendengarkannya, menempatkan dirinya dalam situasi yang memalukan seperti ini, dia melakukan semuanya sendiri!
Novel Terkait
Awesome Guy
RobinDiamond Lover
LenaCinta Seorang CEO Arogan
MedellineEternal Love
Regina WangTen Years
VivianDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)