Diamond Lover - Bab 52 Pulanglah Denganku

Mereka berdua berkata di saat bersamaan, juga sama-sama tidak menjawab pertanyaan satu sama lain, jika orang yang sama-sama keras kepala seperti mereka berdua ini saling bertemu, sesuai dugaan tidak akan pernah ada hasil yang baik, bagaikan memasukkan sodium ke dalam air, yang akan mengakibatkan reaksi kimia besar.

"Bagaimana caramu bisa menemukanku di sini?" Leon Gu kembali bertanya, kalau beradu kesabaran, dia tahu dirinya tidak sebanding dengan Valerie Pei, makanya wajahnya masih mengandung ekspresi tidak senang yang pekat.

Dia bergegas dari Kota S untuk datang ke sini, tapi malah ditelantarkan olehnya di bandara, juga menaiki taxi yang kotor, bahkan sampai dikelabui oleh sang supir hingga habis-habisan, mengira Leon Gu tidak mengenal jalan itu dan telah memutarinya dua kali, mengira Leon Gu tidak tahu dengan hanya berbelok akan langsung tiba di hotel, tapi malah harus memutar begitu jauh baru sampai ke tempat tujuan!

Leon Gu tidak memperhitungkannya, setelah melemparkan beberapa lembar kertas merah, dia bersumpah lain kali tidak akan pernah menaiki taxi lagi, terutama taxi Kota A, jadi setibanya dia di hotel, dia langsung menelepon Karyl Wang, menyuruhnya untuk mempersiapkan semuanya dengan baik! Kalau bukan karena pesawat pribadi masih harus melakukan pemeriksaan dan perbaikan setelah terbang kemari, dia pasti akan langsung terbang balik!

"Memangnya hanya mencari kamu seorang bisa sesulit apa, di sini adalah wilayahku, tahu tidak?" Sudut bibir Valerie Pei terangkat ke atas, meskipun tinggi badannya tidak setinggi Leon Gu, tapi auranya tidaklah kalah dari sang pria.

Sekarang, baru Leon Gu mulai menyadari pakaiannya Valerie Pei sangat berbeda dengan Valerie Pei yang berada di Kota S, saat berada di Kota S, kebanyakan sering melihatnya mengenakan baju kantoran yang formal, bentuk tubuhnya memang bagus, mengenakan kemeja dan rok bisa memperlihatkan bentuk tubuhnya, tapi akan merasa bosan setelah sering melihatnya, namun sekarang dia mengenakan baju berbulu warna putih susu, diselaraskan dengan rok panjang motif bunga, rambutnya juga digeraikan, di antara gadis muda dan wanita kantoran, sang pria mengakui Valerie Pei yang seperti ini memang lebih cantik, tapi wataknya benar-benar sangat buruk.

"Oh, kalau begitu, apakah aku harus selalu memujamu, karena kalau tidak, maka aku tidak akan bisa pulang lagi, benar bukan?" Leon Gu mengalihkan pandangan matanya dari Valerie Pei, wajah sang wanita masih terlihat sangat datar, Leon Gu tidaklah menyukai sikapnya yang seperti ini, terkesan sangat merendahkan Leon Gu!

"Cukup tahu diri juga kamu!" Valerie Pei melirik Leon Gu.

Saat mengetahui Leon Gu berada di Kota A, Valerie Pei merasa sedikit kaget, bahkan sampai terharu, dalam hatinya, dia tetap mempedulikan William, ini sudah cukup, dia tidaklah berharap Leon Gu akan semakin mempedulikannya, itu sangat tidak nyata, mereka berdua selalu saling membenci, kalau sampai Leon Gu tiba-tiba bersikap baik terhadapnya, dia akan merasa tidak terbiasa.

"Daddy, Mommy, William akan segera datang mencari kalian, cepat bersembunyi!" Suara William menembus celah pintu yang tak tertutup rapat dan terdengar oleh mereka.

Di saat bersamaan, ekspresi di wajah mereka berdua telah berubah, menyembunyikan ekspresi dingin terhadap satu sama lain, dan memperlihatkan senyuman di wajah masing-masing, lalu saling melirik sekilas, dan segera mencari tempat yang bisa bersembunyi di dalam kamar.

Valerie Pei melihat Leon Gu dengan sangat merasa risi, kenapa malah bermain petak umpet, dalam tempat sekecil ini, William pasti bisa menemukan mereka dalam waktu singkat! Valerie Pei telah melihat sebuah lemari, menjinjitkan kaki hendak berlari ke sana.

Tapi siapa sangka Leon Gu juga melihat lemari baju itu merupakan sebuah tempat untuk bersembunyi, dengan mengandalkan keunggulan kakinya yang lebih tinggi, dia jauh lebih cepat tiba di lemari baju dan membuka pintu lemari, memperlihatkan gaya kemenangan terhadap Valerie Pei, lalu langsung bersembunyi.

"Akulah yang duluan melihatnya, Leon, kamu tidak tahu malu!" Valerie Pei mengomel di depan pintu lemari, lalu mendengar suara di luar yang sepertinya William akan segera masuk ke kamar ini, Valerie Pei menerawang ke sekitar, kamar ini sungguh sangat sederhana, televisi digantung di dinding, makanya rak untuk meletakkan televisi pun tidak ada, lalu di sini terdapat ruang kerja tersendiri, sehingga tidak terdapat meja kerja, pokoknya di sejauh mata memandang tetap tidak ada tempat bagi Valerie Pei untuk bersembunyi!

Jadi Valerie Pei pergi bersembunyi di tempat yang bahkan dirinya sendiri merasa William akan langsung menyadari gerak-geriknya setelah masuk ke dalam kamar, yaitu dengan bersembunyi di balik tirai jendela, tirai jendela yang tebal telah sepenuhnya menutupi tubuhnya yang kurus bagaikan batang bambu, lalu juga merapatkan kaki, membuat sepatunya tersembunyi di balik tirai.

Valerie Pei bahkan mampu mendengar suara tawaan Leon Gu dari dalam lemari baju, dan dia telah memaki Leon Gu ribuan kali di dalam hati!

William duluan pergi mencari di kamar tidur lain, dia tidak mampu menemukan sosok Daddy dan Mommy setelah mengeledah seluruh tempat di sana, makanya mulai berjalan ke kamar ini.

Saat dia baru masuk, langsung terlihat tirai jendela sedang sedikit bergerak, salah satu sepatu pun terlihat melesat bersembunyi ke dalam, dia ingat ini adalah sepatu Mommynya. Tapi dia tidak duluan membongkar Mommynya, wajah mungilnya memancarkan senyuman, memalingkan kepala melihat tempat lain di dalam kamar yang bisa bersembunyi.

"Daddy, Mommy, aku tahu kalian berada di sini lho, William akan segera mampu menemukan kalian!" William berkata sambil berjalan, lalu melihat-lihat ke belakangnya, di sana tidak ada orang, lalu berlari riang ke kamar mandi, tempat ini pun telah dieliminasi.

Sekali lagi kembali ke kamar, William menerawang ke sekitar, tangan mungilnya menopang dagu, kalau begitu, tempat yang bisa bersembunyi dalam kamar ini hanya tersisa lemari baju saja......

Terdapat celah kecil di lemari, Leon Gu mampu melihat William telah berjalan ke arah sini, putranya jelas-jelas tadi telah melihat pergerakan di tirai jendela sana, kenapa tidak duluan pergi ke sana dan malah datang ke lemari baju sini? Kalau tahu akan begini, mendingan dia dari awal merelakan lemari ini untuk Valerie Pei saja!

William bertingkah bagaikan sedang merenung, dia duluan membuka dua pintu lain di lemari, di dalam tidak ada apapun, lalu menutup pintu lemari, dan tertawa, berkata: "Daddy, aku sudah tahu kamu berada di sini lho, orang yang pertama kali tertangkap akan dihukum lho!"

Leon Gu sekarang baru mengerti kenapa William tidak duluan pergi mencari Valerie Pei, ternyata bocah ini ingin menghukumnya! Tapi dia adalah ayah kandungnya! Leon Gu sekarang sudah tidak memiliki tempat untuk bersembunyi lagi, memangnya harus benar-benar tertangkap begitu saja?

Di tengah perenungannya, pintu lemari telah dibuka oleh William, tidak sempat untuk bersembunyi lagi.

"Oh yeah, Daddy benar-benar ada di sini! Aku telah menemukanmu, haha!" William menarik Leon Gu keluar dari dalam lemari, sebelum Leon Gu mampu berdiri dengan stabil, William langsung berlari dengan riang ke arah tirai jendela, menyibak tirainya, dan juga telah menemukan Valerie Pei.

"Juga telah menemukan Mommy, William sungguh hebat!"

Leon Gu sudah tahu William pilih kasih, jelas-jelas duluan melihat Valerie Pei tapi masih tetap ingin duluan menemukannya! Tapi memangnya dirinya bisa bagaimana lagi? Dirinya saja telah melepaskan segala gengsi untuk bermain petak umpet dengan William dan Valerie Pei, dan sudah memanjakan William sampai tahap ini, jadi apalah ini?

Valerie Pei saat ini berlagak sebagai pemenang, seakan-akan sedang menyampaikan: Kalaupun aku mengalah dan memberikan lemari baju padamu, tapi tetap kamu lah yang duluan tertangkap oleh William!

Lalu Leon Gu menerima hukuman di depan mata William dan Valerie Pei, meniru teriakan serigala sebanyak 3 kali! Saat itu, seluruh raut wajah Leon Gu telah berubah, hal sememalukan seperti ini malah menyuruh dia melakukannya! Setelah selesai berteriak 3 kali, langsung merasa lega, dia melihat tawaan Valerie Pei yang terbahak-bahak itu, nyaris ingin menekan wajah Valerie Pei ke sofa dan jangan pernah sampai terlihat olehnya lagi.

Sebenarnya hal yang tidak diketahui oleh sang pria adalah, Valerie Pei telah merekam suara teriakan serigalanya tadi......

Orang yang kalah akan menjadi orang yang bertugas mencari selanjutnya, demi menghukum Valerie Pei, kalaupun telah duluan menemukan William, dia tetap akan pura-pura tidak melihatnya, Valerie Pei masih seperti permainan pertama tadi, bersembunyi di balik tirai jendela.

Tapi hukuman kali ini, William malah mengatakan cukup dengan menyanyikan satu lagu saja! Sungguh begitu tega, Leon Gu ingin memberontak, tapi William berlagak tak boleh menentangnya, jelas-jelas ini pilih kasih, Valerie mengambil keuntungan dengan bertopang pada William!

Mereka bertiga bermain sampai malam, Leon Gu memesan makanan, setelah William selesai makan, dia bersikeras berada di sini tidak ingin pergi, mengatakan dia sudah kantuk dan ingin tidur, tak berdaya, Valerie Pei terpaksa menurutinya, melihat Leon Gu selesai memandikan William dan naik ke ranjang, melihat sang pria menceritakan dongeng sebelum tidur untuk William, melihatnya mendaratkan sebuah kecupan di kening William, juga menyelimutinya dengan lembut, meninggalkan satu lampu redup, lalu baru pergi meninggalkan kamar dengan perlahan, dan menutup pintu dengan lambat.

Semua ini juga pernah dilakukan oleh Valerie Pei, dan dia melakukannya jauh lebih banyak dan teliti daripada Leon Gu, tapi saat melihat seorang pria dewasa seperti Leon Gu melakukan semua hal ini, hatinya sedikit tertegun, mereka adalah ayah dan anak, dirinya tidak seharusnya memisahkan mereka.

Melihat Valerie Pei melamun di sofa, Leon Gu mengulurkan tangan menggoyangkannya di depan mata Valerie Pei, tapi Valerie Pei masih tidak sadar, dan sang pria langsung duduk di sofa sebelah, mengambil sebuah bantal, melemparkannya ke arah Valerie Pei......

"Leon, memangnya kamu masih kecil, main bantal apaan!" Pukulan bantal tidaklah kecil, membuatnya sedikit sakit saat terpukul, dan Valerie Pei langsung melemparkan bantalnya kembali.

Segala sikap gentleman, tidak pernah ditunjukkan Leon Gu saat berada di hadapan Valerie Pei!

"Aku tadi memanggilmu, tapi kamu tidak mendengarku!" Leon Gu meletakkan bantalnya dengan baik, wajah sedikit kesal.

Mereka selalu merasa tidak puas terhadap satu sama lain, membenci satu sama lain, makanya bisa terus bertengkar tanpa henti.

"Oh." Valerie Pei bersandar ke sofa, duduk bersila, tiba-tiba merasa kacau, dia tidak ingin selalu bertengkar dengan Leon Gu seperti ini terus menerus, demi William mereka tidak boleh bertengkar, William sekarang bahkan telah menelepon dan pura-pura sakit untuk memanggil Leon Gu datang ke sini, posisinya di dalam hati William sangat terlihat jelas tanpa harus dikatakan.

Hanya ada kata "Oh", Leon Gu melihat Valerie Pei bagaikan sedang melihat seorang alien, dia kira mereka selanjutnya akan kembali beradu mulut, bertengkar dari ruang tamu hingga ke kamar, tapi alhasil, dia hanya menanggapinya "Oh." saja.

"Leon." Valerie Pei berpikir cukup lama, lalu mengangkat kepala melihat Leon Gu, pandangan matanya terangkat dengan perlahan, aura ketajaman telah berkurang, dan perasaan tak berdaya mulai bertambah, "Boleh tidak kita kedepannya jangan bertengkar lagi?"

"Kamu kira aku sangat ingin bertengkar denganmu? Memangnya waktu luangku begitu banyak?" Dari kecil hingga sekarang, tidak ada orang yang bertengkar dengannya, yang satunya karena tidak berani bertengkar dengannya, karena dia adalah Tuan Muda Keluarga Gu, siapa yang begitu buta, dan yang satunya lagi berani bertengkar dengannya, tapi Leon Gu malas meladeninya.

Jadi dia telah mengakumulasi seluruh pertengkaran ke setengah tahun ini, dan bertengkar dengan Valerie Pei sepuasnya.

"Lihatlah, aku hanya mengatakan agar kita jangan bertengkar, kamu langsung bergejolak seperti itu, aku berharap agar kita berdua bisa saling mendinginkan kepala, William sudah berusia 4 tahun, ada beberapa hal yang bisa dimengerti olehnya, aku tidak ingin mempengaruhi pertumbuhannya karena hubungan kita berdua." Valerie Pei melembut, di depan orang yang sama-sama keras kepala, hanya dengan adanya salah satu orang yang mengalah, baru orang yang satunya lagi bisa menjadi tenang.

Leon Gu mengerutkan kening, tapi dirinya sendiri pun tidak tahu kenapa setiap kali asalkan Valerie Pei berbicara, dia akan merasa kacau, makanya dia juga ikut berbicara dengan suara keras, dan selanjutnya berkembang menjadi suasana yang tak bisa terkendalikan, mereka selalu mengakhirinya dengan pertengkaran.

"Pulanglah denganku." Terakhir, Leon Gu juga mulai mengatakan ucapan yang membuat Valerie Pei merasa sedikit tercengang, bukankah dia selalu berharap untuk berpisah dengannya, ini baru berlalu sehari saja, tapi sang pria malah memintanya untuk pulang, bukankah semua usaha sebelum-sebelumnya telah hancur sia-sia.

Valerie Pei malah merasa ragu, di antara pilihan kembali pulang bersama Leon Gu atau menetap di sini.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu