Diamond Lover - Bab 192 Susah Dijaga
Leon menggendong Cotton, lalu melirik orang yang membereskan barang, ada palstik yang sudah digigit Cotton sampai koyak, juga terlihat baju di dalam, dulunya Leon akan memilihkan baju untuk Valerie, tentu saja tahu ini baju Valerie.
Saat mengangkat telepon dari Nova, dia bergegas datang ke sini, hanya saja tidak menyangka Naomi sekarang berubah menjadi seperti ini, dalam hati merasa tidak nyaman, barang di sini dia belum menyuruh orang bereskan, ada hak apa dia menyuruh orang bereskan?
Naomi melihat ekspresi Leon tidak baik, tetapi barang Valerie cepat lambat akan dibereskan, hanya masalah waktu saja, dia berjalan ke sana dengan ekspresi tersenyuman, hanya saja Cotton yang di dalam pelukannya membuat Naomi takut.
"Leon, barang Nona Pei harus dibereskan, besok kamu sudah kembali, jadi aku bantu kamu bereskan." Perkataan Naomi membuat Leon tidak bisa menyalahkannya, dia memang sudah berpisah dengan Valerie, lusa lalu dia sudah mengatakan keputusannya, lain kali dia tidak ada muka mencari Valerie lagi.
Dia memang tidak suka panggilan Nona Pei itu, saat bertemu Valerie, memanggil dia seperti itu, hanya membuat dia marah, tetapi dalam hatinya, Valerie adalah istrinya dan mereka belum resmi melakukan prosuder perceraian.
"Taruh saja, aku akan menyuruh orang mengantar ke tempat dia." Tetapi Leon tidak suka orang lain ikut campur dalam masalahnya, Naomi boleh mengubah salah satu villa Keluarga Gu, dia juga tidak akan atur, tetapi ini adalah rumahnya, Naomi tidak ada hak ini.
Leon di depan orang membuat Naomi malu, tadi masih tampak Nyonya muda, juga dengan angkuh menyuruh orang membuang barang Valerie, hanya waktu dua puluhan menit, majikan pria rumah ini sudah kembali, juga mengelak perkataannya.
"Leon......"
"Sudah, jangan biarkan aku mengatakan kedua kali, di sini bukan West Side Villa, bukan setiap orang bisa masuk, lain kali jika tidak ada izinku untuk masuk, maka jangan berharap bisa bekerja di Keluarga Gu lagi!" Kemarahan Leon yang tiba-tiba membuat orang yang tadi membereskan barang menjadi takut.
Emosi yang paling tidak baik di Keluarga Gu adalah Leon, dia juga yang akan menjadi ketua Keluarga Gu, jika menyinggung Leon, maka lain kali tidak bisa bekerja di Keluarga Gu.
Naomi dengan kaget melihat Leon, dia adalah istrinya, bisanya dia berkata seperti ini padanya, dia menempatkan posisinya di mana? Adalagi perkataan dia tadi, apakah Naomi akan terus tinggal di West Side Villa dan bukan tinggal bersamanya?
Setelah itu Leon sepertinya menyadari perkataan dia terlalu keterlaluan, jadi dengan senyum berkata: "Jika kamu tidak puas dengan West Side Villa, kamu dari villa lain memilih, pilih sampai puas, Fransiska dulunya merasa villa ini bagus, ingin tinggal di sini, kamu lebih patuh darinya, jadi mengalah padanya."
Ini semua seperti ekspektasi Naomi, dia sama sekali tidak ingin membiarkan dia tinggal di sini, juga menyuruh dia asal pilih tempat lain, yang ingin dia tinggal hanya villa ini, ingin tinggal di tempat yang ada Leon!
"Nova--" Leon tidak menunggu jawaban Naomi, langsung memanggil Nova, Nova bergegas lari ke sana, meskipun matanya terlihat tidak senang pada Naomi, tetapi saat ini dia masih bersikap hormat.
"Apa kamu tidak ingin bekerja di villaku lagi? Bisanya asal membiarkan orang lain masuk, jika ada lain kali lagi, kamu akan dipecat!" Perkataan Leon ini tidak seperti mengatakan pada Nova, setelah pembantu di sini mendengar perkataan Leon, mereka bergegas pergi, jika tidak pergi pasti akan dipecat.
Ekspresi Naomi menjadi tidak baik, tadi dia menyuruh Nova jangan bekerja di sini, sekarang Leon hanya memarahinya dan masalah termasuk selesai.
"Tuan muda, aku sudah tahu, tidak ada lain kali lagi." Nova menundukkan kepala untuk mengaku kesalahan.
"Sudahlah, sudahlah, cepat siapkan air untuk memandikan Cotton, baru pergi berkeliling sudah kotor." Leon tidak peduli pada Naomi yang berada di sini, hanya menggendong Cotton masuk ke dalam, Naomi ingin ikut ke sana, tetapi Cotton yang berbaring di bahu Leon sedang menggonggong Naomi.
Leon tidak tahan untuk tertawa, kemudian menepuk kepala Cotton, dia baru tenang, sikap Leon benar-benar berbeda terhadap mereka, dalam hati Naomi menjadi sedih, apa dia tidak bisa dibandingkan dengan seekor anjing? Apa karena ini anjing Valerie?
Setelah masuk ke dalam villa, Leon merasa kaget, ini adalah rumahnya dengan Valerie, tetapi dia malah mengatakan tidak ingin kembali ke sini, tidak ingin hidup bersamanya, apa ada yang tidak baik di sini? Terpikir sampai sini, Leon merasa seluruh tubuh tidak nyaman, dia mengeluarkan ponsel untuk menelepon Valerie.
Telepon berdering sangat lama baru diangkat, dia sedang ragu atau tidak mendengar suara deringan ponsel.
"Aku sudah menyuruh orang mengemasi barangmu, apakah perlu aku kirim ke sana?"
"......" Valerie terkejut, apa dia meneleponnya hanya untuk hal ini? "Tidak perlu, buang saja."
"Aku juga bermaksud seperti ini, jadi aku akan sekaligus membuang Cotton!" Leon melihat Cotton, saat dia mendengar Leon mengatakan buang, dia seperti mengerti, jadi terus melingkari di kakinya, sambil menggoyangkan ekornya dan mata juga berkaca-kaca.
Sekejap Valerie menjadi panik, kenapa dia ingin membuang Cotton?
"Kamu jangan membuangnya, aku tidak mau barang yang lain, tetapi kamu kembalikan Cotton padaku!" Valerie tidak pernah bertemu pria sebrengsek Leon, bahkan terhadap hewan saja bisa sangat kejam. Tetapi kali ini, Valerie takut Leon menyuruh dia ambil sendiri, jika berkali-kali seperti ini, apa dia dengan Leon masih bisa putus?
"Baik, aku akan menyuruh orang antar ke sana, lain kali kamu jangan menelepon aku lagi dan jauh dari aku!" Leon bukan tidak menginginkan Cotton, hanya saja dia melihat Naomi tidak suka pada Cotton, dia sering di luar, tidak berada di rumah, jika Cotton suatu hari sama seperti William tiba-tiba tidak ada, maka apalagi yang dia miliki?
Valerie sangat suka pada Cotton, juga menganggap Cotton seperti William, jika memberikan Cotton padanya, maka dia tidak akan kesepian.
Setelah Valerie mendengar perkataan Leon, benar-benar merasa marah, jelas-jelas dia yang menelepon dirinya, juga dia yang dengan emosi menyuruh dirinya jauh darinya, dia juga ingin jauh darinya, lebih baik seumur hidup ini tidak ada hubungan!
Leon sudah menutup telepon tanpa menunggu jawaban Valerie, kemudian dengan kesal menghapus nomor telepon Valerie, sebenarnya dia sudah hapal nomor itu, hapus hanya karena kemarahan seketika.
Leon jongkok ke bawah dan mengelus kepala Cotton.
"Cotton, bukan ayah tidak mau kamu, tetapi ibumu bisa menjagamu dengan baik, kamu di sini aku tidak tenang......"
Cotton merasa ini adalah kata-kata perpisahan, jadi dengan sekuat tenaga menyeka tubuh Leon, dia tidak ingin meninggalkan Leon!
Setelah Valerie menutup telepon, seluruh orang seperti tidak ada tenaga, dia ingin membuang barangnya bahkan Cotton, bagus juga, di sana tidak ada barangnya lagi, mereka juga tidak ada jalan mundur lagi, setelah Cotton kembali, mereka akan mulai kehidupan yang baru.
Dia memegang ponsel dengan erat, kamar mandi dari keluar, berusaha mengganti ekspresinya, di dalam ruang ada Nathan dan ada hal yang perlu dikatakan jelas.
Nathan melihat ekspresi Valerie tidak baik, hari ini Valerie mengundang dia makan, katanya ada masalah penting yang perlu dibahas dengannya, saat itu Nathan merasa tidak baik.
Valerie duduk di depan Nathan, dia tidak ingin membohongi Nathan, menarik nafas dalam, lalu meletakkan tiket terkahir ke Kota S di depan Nathan, dengan begini Nathan akan mengerti.
Tiba-tiba udara di dalam ruangan VIP menjadi berhenti, Nathan melihat dua tiket pesawat, dalam hati merasa kaget, dia bilang dinas keluar kota, ternyata ke Kota S, untuk apa dia ke Kota S? Apakah bertemu dengan Leon?
"Untuk apa memberikan aku tiket pesawat? Juga sudah kadaluarsa, apakah ingin jalan-jalan? Perjalanan yang bisa langsung berangkat, aku bergegas memesan tiket." Kata Nathan sambil mengeluarkan ponsel, tindakan dia membuat hati Valerie sedih, orang yang dia tidak ingin sakiti adalah Nathan.
Saat bertemu Nathan di Hawai, seharusnya mengusir dia, tidak boleh bergantung padanya, hari itu dia dengan Leon terjadi masalah yang konyol, jika bersama dengan Nathan, dirinya tidak bisa terima.
"Nathan, maaf, aku pergi ke Kota S untuk bertemu dengannya, juga dengan dia......"
"Jangan katakan lagi." Nathan tiba-tiba dengan kejam memotong perkataan Valerie, dia tidak pernah berbicara keras pada Valerie karena tidak tega, tetapi dia tidak ingin mendengar Valerie mengatakan lagi. Waktu itu dari Kota S kembali, jelas-jelas tahu apa yang mereka lakukan di toilet, tetapi masih memaksa dirinya untuk tidak berpikir, juga mengatakan pada dirinya bahwa Valerie adalah istri Leon, mereka melakukan hal itu adalah hal wajar.
Valerie tidak tega melihat Nathan yang menahan emosi ini, tetapi jika terus menunda, maka Nathan tidak akan bahagia.
"Nathan, aku yang bersalah padamu, tetapi aku benar-benar tidak ada cara untuk menganggap hal ini tidak terjadi, lalu bersama denganmu, ini tidak adil bagimu!"
"Apakah kamu tidak bersedia membohongiku?"
"Aku tidak bisa membohongi diriku sendiri."
Kemudian Nathan terdiam, dia hanya makan, apapun tidak katakan, Nathan yang seperti ini membuat Valerie takut, dia tidak perlu membujuk Nathan, jadi saat melihat Nathan diam, Valerie menjadi tidak tahu bagaimana berbicara dengannya.
Selesai makan, Nathan juga tidak berbicara, dia mengantar Valerie ke perusahaan, saat Valerie turun mobil, dia berkata, "Valerie, sampai jumpa."
Setelah Valerie turun mobil, air mata juga mengalir, Nathan mengatakan sampai jumpa padanya, sejak kecil sampai dewasa dia tidak pernah mengatakan sampai jumpa padanya, kepergian dia, pelepasan dia, kesakitan dia, semua gara-gara dia, kenapa sampai akhirnya dia yang menyakiti orang-orang di sekitarnya?
Leon mengatakan ingin mengantar Cotton ke sini, malamnya Cotton sudah ada di rumah Keluarga Pei, hanya saja dia sudah terbiasa hidup di Keluarga Gu, meskipun bertemu dengan Cola, dia juga tidak senang, hanya berbaring di sana tidak menghiraukan siapapun, bahkan memberi dia makan, dia juga abaikan.
Valerie tahu Cotton rindu pada Leon, tetapi ayahnya tidak ingin dia lagi, untuk apa begitu keras kepala? Valerie dengan Cotton duduk berhadapan, di tengah ada makanan Cotton, satu orang dengan satu anjing hanya saling melotot.
"Hahaha, kalian ingin duduk sampai kapan?" Jacob melihat satu orang dengan satu anjing ini seperti saling berkelahi.
"Kak, sejak kapan Cotton menjadi susah dijaga?"
"Anjing mengikuti majikannya."
"Apa aku susah dijaga?"
"Semua susah dijaga." Perkataan Jacob ada maksud lain, tetapi saat ini Valerie tidak memikir ke hal itu.
Novel Terkait
Perjalanan Selingkuh
LindaEternal Love
Regina WangHis Second Chance
Derick HoUnperfect Wedding
Agnes YuLove In Sunset
ElinaIstri Yang Sombong
JessicaDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)