Diamond Lover - Bab 108 Dia Mencintai Dia!
Sekali seperti ini Valerie Pei bisa menahan, diacara ulang tahunnya Danny He, Valerie Pei dapat pura-pura tidak tahu apa-apa, tapi ini adalah acara ulang tahun Leon Gu, yang semuanya diatur oleh dirinya, sekarang seorang mantan pacar muncul dengan terang-terangan seperti ini, sudah dua kali situasi seperti ini, Valerie Pei tidak bisa menahannya lagi.
Gianna Wei menepuk bahu Valerie Pei, ia melihat Leon Gu berjalan kemari setelah ngobrol sebentar dengan Ayah Ye, sebenarnya Leon Gu juga peduli terhadap Valerie Pei.
“Sayangku, dia kemari.” Gianna Wei berkata dengan suara kecil, setiap kali dia ingin menghibur Valerie Pei, dia pasti akan memanggilnya dengan sebutan Sayangku dengan lembut.
Valerie Pei tahu yang dimaksud Gianna Wei adalah Leon Gu, tapi sekarang orang yang paling tidak ingin dia lihat adalah Leon Gu, Kakek Nenek Ayah Ibu Kakak semua ada di sana, dia selalu merasa semua orang yang ada di dalam ruang perjamuan sedang melihat dirinya, ini membuat dia merasa sangat malu.
Dia ingin lari keluar dan tidak kembali lagi, baik mengatakan dia keras kepala, atau tidak masuk akal, 4 tahun yang lalu dia tidak mendengarkan kata-kata keluarganya dengan patuh, mengapa sekarang demi seorang Leon Gu ia harus membuat dirinya susah?
“Gianna, Kita pergi saja.” Valerie Pei sudah sambil menarik tangan Gianna Wei dan ingin melarikan diri, biar si Naomi Ye saja yang jadi Nyonya di sini saja, Valerie Pei tidak peduli!
Gianna Wei mengangkat bahunya, sepertinya sudah tidak sempat lagi jika pergi sekarang.
Leon Gu sudah berjalan kemari, berdiri di belakang Valerie Pei, dia tersenyum dengan sopan terhadap Gianna Wei, namun Gianna Wei mengabaikan senyumannya, malah menatap dia dengan dingin, mereka semua adalah orang yang pilih kasih, dan dia bukan tidak melihat Finn He dan Leon Gu berdua tadi sedang bercerita dengan seru di sana, dia merasa orang yang bisa bercerita dengan seru bersama Finn He itu, sepertinya bukan orang baik!
Leon Gu yang tidak mendapatkan sikap ramah dari Gianna Wei menoleh ke Valerie Pei dan berkata kepadanya dengan lembut: “Valerie, acara ulang tahun akan segera dimulai, kita ke tempat Kakek sana yuk.” Dia meletakkan tangannya dengan lembut di atas tangan lengan Valerie Pei, telapak tangan yang hangat sambil memindahkan suhu tubuhnya.
Valerie Pei tahu bahwa ketika dia menoleh, dia akan menghadapi tatapan semua orang di ruang perjamuan, tiba-tiba saat ini dia merasa gugup, bukan karena acara besar seperti ini membuat dia demam panggung, tetapi kemunculan Naomi Ye dengan tiba-tiba ini membuat dia lengah, mereka semua tahu kalau Naomi Ye adalah pacar Leon Gu selama belasan tahun, tetapi sekarang dia didahului oleh seorang Nona dari Kota A, mereka semua mengasingkan orang luar, orang yang memiliki perasaan baik terhadapnya, yang bersikap baik kepadanya, ada berapa orang?
Mungkinkah malam ini orang-orang datang bukan karena ingin menghadiri acara perjamuan tapi datang untuk melihat hubungan segitiga Leon Gu?
“Sayangku, jika kamu benar-benar menginginkannya, genggamlah erat-erat dan jangan membiarkan siapa pun yang mengambilnya.” Gianna Wei berkata dengan lembut di telinga Valerie Pei, berbicara dengan suara hanya terdengar oleh mereka berdua.
Tiba-tiba, Valerie Pei menatap Gianna Wei dengan bingung, dan menggenggam dengan erat? Gianna Wei selalu tidak setuju jika Valerie Pei dan Leon Gu bersama, namun saat ini ia malah mengatakan untuk menggenggam dengan erat, Valerie Pei juga tahu mengapa Gianna Wei tidak optimis dengan hubungan mereka berdua, jadi ketika Gianna Wei mengatakan ucapan ini, Valerie Pei merasa sedikit terkejut.
“Jangan menunggu sampai ketika ingin menggenggamnya namun sudah tidak bisa lagi baru merasa menyesal, kamu tidak memiliki kesempatan untuk mengulang lagi.” Setelah Gianna Wei mengatakan ucapan itu, dia mundur selangkah dan tersenyum lembut, Leon Gu menatap Gianna Wei dengan tatapan ingin tahu, dia ingin mengetahui apa yang dikatakan Gianna Wei kepada Valerie Pei, sampai tangan Valerie Pei sedikit gemetar, lebih baik adalah hal yang baik, kalau tidak Leon Gu mungkin saja tidak akan selalu melihat muka Finn He tidak memperlakukan Gianna Wei dengan kejam.
“Pergilah.” Pada saat ini, Valerie Pei baru menyadari kalau Gianna Wei tidak mengenakan dandanan smokey eyes yang tebal, atau bisa dikatakan setelah Gianna Wei bekerja di Swift Corp, pakaian yang dia kenakan sudah lebih sopan, walaupun tetap merupakan barang mewah, tapi sudah jauh lebih sopan daripada saat ia menjadi Bos tempat hiburan.
Dia mengenakan rok panjang berpinggang berwarna sampanye, mengenakan sebuah selendang dan menunjukkan setengah bahunya, sambil tersenyum dengan iri……..kepada Valerie Pei.
Benar, ini adalah acara perjamuan yang dia selenggarakan, mengapa harus membiarkan Naomi Ye yang memanfaatkan semua ini, bahkan jika ingin marah pun, harus tunggu acara ulang tahun ini selesai baru marah kepada Leon Gu.
Dia menunjukkan senyuman saat ia berhasil mendapatkan kerja sama kepada Gianna Wei, begitu percaya diri, inilah dirinya. Saat ia menoleh dan melihat ke Leon Gu, sudah tidak ada tatapan ingin mundur di dalam matanya, ujung bibirnya terangkat dengan perlahan, sikap Nyonya Muda Besar Keluarga Gu tidak berkurang sama sekali dari dirinya.
Tangan kiri Leon Gu memegang tangan kanan Valerie Pei, dan cincin di jari manis mereka pun saling bersentuhan, membuat hati Valerie Pei merasa sakit tanpa disadari. Dia tidak tahu apakah Leon Gu merasakan hal yang sama seperti dia, dia merasa dirinya jatuh cinta dalam pernikahan yang tidak jelas ini, jadi ia tidak mau mengatakannya, dia tidak mau memberitahu kepada Leon Gu kalau dirinya mencintainya, Valerie Pei memiliki alasan dia tersendiri, sebelum mengetahui hati Leon Gu sedang memikirkan apa, dia tidak akan menyerahkan hatinya dengan mudah.
Sebenarnya jauh sebelum Valerie Pei keluar dari rumah, Leon Gu sudah mengatakan kepadanya kalau dia jangan mengenakan gaun ini, bukan karena dia akan bertabrakan warna dengan Naomi Ye hari ini, tetapi bagian belakang gaun itu benar-benar terbuka, tadi Joe Sun dan Finn He saat melihat Valerie Pei pun tidak menahan diri melihat dia untuk kedua kali, apalagi sebagian besar tamu di ruang perjamuan ini adalah pria, tatapan mereka tidak berpaling dari Valerie Pei, orang yang begitu cantik berdiri di sana, tidak melihatnya untuk beberapa kali memang merugikan dengan mata diri sendiri.
Oleh karena itu, Leon Gu sengaja berjalan di belakang Valerie Pei dengan memiringkan badan, menutupi sebagian besar punggungnya Valerie Pei, 4 bekas luka cambuk yang tersamar-samar sudah tidak terlihat, dia juga melihat gaun Naomi Ye hari ini, hatinya juga merasa kurang nyaman untuk sejenak, gaya pakaian Naomi Ye selalu polos dan elegan, hari ini dia bisa memilih warna gaun yang gelap, dan hari ini dia juga datang lebih lambat, dia tidak ingin membiarkan dirinya memikirkan Naomi Ye seperti itu.
Seorang wanita yang sudah bersamanya selama belasan tahun, hatinya sekarang sedalam apa, Leon Gu tidak berani memikirkannya.
Valerie Pei mengikuti Leon Gu berjalan menuju ke arah Henry Gu sana, di tengah ruang perjamuan tentu saja memberikan jalan untuk mereka, semua orang dengan sadar memperhatikan ke mereka, seolah-olah mereka sedang menyelesaikan perjalanan karpet merah yang tidak sempat mereka jalani bersama 4 tahun lalu.
Tiba-tiba, Valerie Pei merasa aneh kenapa dirinya bisa memiliki perasaan seperti ini, jelas-jelas dia masih marah dengan Leon di dalam hati, tetapi sekarang dia malah memiliki perasaan seperti sedang berjalan di karpet merah bersamanya, dia benar-benar kesal karena dia tidak bisa mengendalikan hatinya sendiri, dari kecil selalu mengikuti Jacob Pei sampai tumbuh besar, Lucas Qin dan Ethan Chen kedua pria dewasa yang begitu berkharisma saja dia tidak merasa tertarik, selain itu ada Alfred Lu dan Nathan Xia, yang mana bukan pria tampan dan ceria, Alfred Lu dan Presley Jiang yang sudah bersama sejak lama jadi dia juga tidak memikirkannya, tapi Nathan Xia telah mengejar Valerie Pei selama bertahun-tahun secara terang-terangan maupun secara rahasia.
Bahkan mereka berdua memiliki janji pernikahan, tetapi Valerie Pei tidak memiliki perasaan seperti dirinya terhadap Leon Gu kepada Nathan Xia, Valerie Pei menyimpulkan bahwa manusia itu murahan, seseorang yang memperlakukan kamu dengan baik dan mencintaimu, kamu malah anggap tidak tahu tidak melihatnya, tunggu kamu benar-benar memiliki perasaan kepada orang lain, baru sadar hati orang lain sama sekali tidak pada kamu sendiri.
Pada akhirnya, dia menemukan bahwa dia dan Nathan Xia adalah orang yang kasihan, tidak bisa mendapatkannya, tidak merasa bahagia, semua penderitaan ditelan ke dalam perut sendiri, dan masih harus menunjukkan wajah yang terlihat senang.
Leon Gu sudah berjalan ke tengah ruang perjamuan, dan cahaya menyinari dia dan Valerie Pei, saat ini William pun dilepas dan jalan kemari, satu keluarga bertiga ini menerima perhatian semua orang, baik ramah, maupun iri, tapi bagaimanapun, posisi yang ada di samping Leon Gu ini, sekarang merupakan miliki Valerie Pei!
Valerie Pei hanya merasa telingnya berdenging, tidak mendengar satu patah kata pun dari Leon Gu, dia melihat Naomi Ye sedang melihatnya dengan tidak puas di bawah; Nathan Xia yang melihatnya dengan tatapan yang rumit; dan juga Gianna Wei, merasa iri, dan sedih……
Baru setelah bibir Leon Gu menyentuh bibir Valerie Pei dengan ringan , tanpa sadar dia menarik sudut baju Leon Gu, ternyata, dia juga akan ada saatnya merasa gugup.
Bahkan ketika dia mengambil alih Swift Corp, menjabat sebagai posisi CEO Swift Corp dan pergi bernegosiasi dengan orang lain, pun tidak segugup dia sekarang, tetapi ketika dia dicium oleh Leon Gu di depan umum, dia menjadi gugup.
Karena dia mendengar Leon Gu berkata: Terima kasih kepada Istriku, saat aku koma ia menggantikan aku menangani urusan rumah dan urusan kantor, dan melahirkan seorang anak yang begitu lucu, terima kasih, aku mencintai dia!
Aku mencintai dia!
Bahkan Valerie Pei pun lupa untuk memejamkan matanya, dia menatap mata Leon Gu yang sedang terpejam, bulu matanya yang panjang dan terlihat lentik, dan dia menciumnya dengan sungguh-sungguh, seolah-olah di sini hanya ada dirinya dan Valerie Pei, dia sedang mengutarakan perasaannya dengan tulus kepada Valerie Pei.
Tadi dia masih menebak hatinya Leon Gu, menebak orang yang ada di dalam hatinya itu siapa, sekarang dia langsung mengutarakan perasaannya di depan umum, di depan Naomi Ye, di depan Keluarga Ye, juga di depan Keluarga Pei, semua rasa sedih sepertinya runtuh pada saat ini juga, hanya ada rasa tersentuh, dan bahagia.
Ternyata bukan hanya dirinya saja yang menyukainya secara sepihak, ternyata hati Leon Gu juga ada dirinya!
Ciuman Leon Gu ini tidak bertahan lama, dan hanya sentuhan bibir sederhana aja, tapi itu lebih berharga dari ciuman-ciuman sebelumnya, tangannya digenggam dengan lembut oleh Leon Gu, dan dirinya juga dengan inisiatif menggenggam tangannya kembali.
Sebenarnya dia tidak peduli tentang apa pun, dia hanya ingin satu kata dari Leon Gu, dia sudah bisa memaafkan semuanya, tidak keberataan terhadap kedatangan Keluarga Ye, tidak keberatan Naomi Ye mengenakan gaun dengan warna yang sama dengannya hari ini, tidak keberatan membiarkan dia kehilangan harga diri di depan Keluarga Pei, tidak keberataan Keluarga Pei merasa malu di Kota S.
Yang dia inginkan, hanya sepatah kata dari Leon Gu, dan sekarang, ia mendapatkan kata tersebut.
Dia bahkan melihat air mata yang tersamar-samar di sudut mata Gianna Wei, kalau bukan karena berdiri di tempat yang diperhatikan banyak orang, mata Valerie Pei mungkin saja akan memerah, Gianna Wei sedang merasa bahagia untuknya, untung saja tadi tidak membawanya pergi, kalau tidak bagaimana dapat mendengar pengakuan perasaan yang begitu indah?
Kemudian, terdengar suara tepuk tangan yang antusias di antara kerumunan, dan sekarang, Valerie Pei juga tidak memiliki tenaga untuk menilai apakah tepuk tangan ini, mana yang tulus, mana yang tidak, Dia tidak peduli.
Saat itu, Leon Gu menggendong William, William memberikan ciuman di wajah Valerie Pei dan Leon Gu, mereka bertiga pun tersenyum, sambil melihat para tamu yang hadir di acara perjamuan.
Henry Gu merasa sangat lega ketika melihat situasi ini, hatinya pun merasa tersentuh, dia masih ingat betapa besar rasa permusuhan yang ada di dalam hati Valerie Pei ketika ia menikah dan masuk ke dalam Keluarga Gu, dan setelah Leon Gu siuman pun merasa sangat muak terhadap Valerie Pei, kehidupan mereka setelah itu selalu terjadi masalah, sedikit tidak senang saja langsung akan bertengkar, setelah melewati begitu banyak kekecewaan, bisa melihat Leon Gu mengutarakan perasaannya kepada Valerie Pei dengan tulus, usaha keras yang dilakukannya akhirnya tidak sia-sia.
Semuanya datang terlalu cepat, saking cepatnya sampai Valerie Pei pun merasa curiga dengan keaslian dari insiden ini, dan melihat Leon Gu tersenyum dengan hangat kepadanya, dia pun tahu bahwa semua ini bukan mimpi!
Novel Terkait
Istri Pengkhianat
SubardiIstri Yang Sombong
JessicaHalf a Heart
Romansa UniverseAwesome Guy
RobinYou're My Savior
Shella NaviDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)