Diamond Lover - Bab 312 Bos Di balik Layar

Semalaman Valerie tidak bisa tidur nyenyak, karena Leon mengatakan tanah ini sebelumnya adalah kuburan. Tidak ada listrik di apartemennya, dia tidak bisa menyalakan lampu. Setelah disiksa semalaman, pagi pagi dia sudah bangun, karena tidak ada yang dikerjakan dia putuskan untuk lari pagi di luar.

Valerie keluar setelah ganti pakaian olahraga, dan ponsel juga tidak dibawa.

Sudah lama tidak olahraga, Valeria sudah berlari beberapa putaran di taman kecil ini dan merasa sedikit lelah, juga sudah lumayan lalu perlahan berjalan menuju apartemen, di jalan dia bertemu dengan orang bagian layanan listrik.

Mekanik listrik yang semalam ke apartemennya, dua orang ini sepertinya sedang melakukan pemerikssaan, ketika bertemu Valerie mereka menyapa penuh senyum.

“Nona Pei, pagi amat sudah keluar olahraga!”

“Iya, kalau tidak olahraga akan cepat tua.” Jawab Valerie tersenyum. Mendadak dia teringat akan tanah ini, kalau memang benar adalah kuburan seorang menteri lebih baik dia cepat pindah, dia tidak ingin tidak bisa tidur tiap malam.

“Oh ya, apakah tanah kawasan ini dulu adalah kuburan?”

Orang tersebut terkejut, berdua saling memandang, lalu tertawa dan berkata : “Nona Pei, jika tanah ini adalah kuburan, maka tidak akan berkembang menjadi kawasan elite. Anda tenang saja, kawasan kita ini adalah sebuah tempat yang fengshui nya bagus……”

Lalu apa yang dikatakan orang itu lagi Valerie tidak mendengarnya, dan dia merasa semalam dia sudah dipermainkan oleh Leon.

“Sirkuit listrik rumah aku kena air, kalian cepatlah perbaiki, jadi sedikit repot.” Kata Valeria agak canggung. Dia merasa kata-katanya barusan sepertinya telah mencemarkan kawasan ini, tidak, Leon yang berkata seperti itu, dan juga membuatnya ketakutan semalaman.

“Mengapa bisa terkena air, sirkuit listrik dan pipa air di kawasan kita ini dibagi dengan jelas. Kalau memang ada masalah seperti ini, harus di cek lebih teliti lagi!” Kata mekanik listrik tersebut dengan wajah serius. Dua hal yang diajukan oleh Valerie hari ini seharusnya tidak muncul di kawasan elite.

Valerie sepertinya mengerti akan masalah sirkuit listriknya, pantas saja semalam dia melihat ekspresi Leon dan mekanik listrik ini ada sedikit aneh, dan semua ini siasat Leon sendiri.

“Nona Pei, kami tidak akan mengganggu waktu olahraga anda. Anda kapan ada waktu, kami akan datang untuk memperbaiki sirkuitnya.”

“Jam delapan pagi, jam segitu aku masih ada di rumah.”

Setelah menentukan waktu dengan mekanik listrik, Valerie kembali ke rumah. Di depan pintu dia melihat Leon sedang memegang ponsel di tangan dan kelihatan panik. Melihat Valerie kembali ekspresi wajahnya baru menjadi relaks.

Melihatnya Valerie teringat akan cerita menakutkan yang sengaja diceritakan oleh Leon dan membuatnya takut semalaman.

“Pagi benar sudah keluar?” tanya Leon sambil mengantongi ponselnya, dilihat dari dandanannya sepertinya keluar untuk olahraga. Tetanggaan sekian lama tidak pernah melihat dia ada kebiasaan olahraga pagi, dan juga setahu dia Valerie tidak suka olahraga.

“Berkat seseorang, pagi-pagi aku sudah bangun.” Valerie menaikkan bola matanya pada Leon, setelah itu berjalan ke depan pintu rumahnya sendiri dan siap untuk buka pintu.

Leon tertawa ringan, semalam dia juga tidak tidur nyenyak. Kepikiran kalau-kalau Valerie benar-benar tidak bisa tidur atau datang minta bantuan, hasilnya setelah semalaman Valerie tidak datang dan akal muslihatnya gagal. Saat bangun berniat ingin menengoknya, mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban dari dalam, telepon juga tidak dijawab.

Hampir saja dia ingin menerjang pintu dan menerobos masuk, bagaimana kalau dia mati ketakutan?

“Aku sudah membuat sarapan, ayo makan.” Undangan dari Leon sekali lagi membuat Varelie sedikit aneh, bukankah dulu kalau melihat dirinya dia akan segera berlalu pergi. Mengapa sepertinya sejak semalam dia tidak menghindar, malah menjadi ramah dan mengundangnya ikut sarapan!

“Tuan Gu, sebenarnya kita berdua bahkan teman pun tidak termasuk, belum sampai tahap akrab untuk sarapan di rumahmu.”

“Baiklah, aku juga cuma sekalian undang saja, kalau kamu tidak bersedia, sudahlah.”

“Oh ya, aku sudah tanya pada mekanik listrik, kawasan ini dulunya bukan tanah kuburan seorang menteri!” Kata Valerie sambil mengangkat alisnya, Leon merasa di luar dugaan dia sudah mengetahuinya dalam waktu sepagi ini? Pantas saja tadi seperti ada yang berbeda.

Semalam dia juga cuma berkata sambil lalu, tapi Valerie ingat.

“Sepertinya adalah kuburan seorang selir!” Selesai berkata, Valerie mengibaskan ekor kudanya dan masuk ke apartemennya sendiri, sekali ini Valerie yang menang.

Leon melihat Valerie masuk ke apartemennya dengan semangat dan percaya diri, dia yang berdiri di depan pintu tanpa sadar tersenyum. Sudah lama tidak berhubungan dengan Valerie dalam suasana seperti ini.

Meskipun mereka berdua tidak menunjukkan, tetapi masing-masing mengerti tahap sekarang ini, bisakah dianggap sebagai kondisi proses pasangan yang sedang jatuh cinta?

.

Untuk tahap sekarang, kondisi hubungan Valerie dan Leon berubah menjadi semakin tidak bisa dikatakan dengan jelas. Sekali dia mundur, Leon malah berjalan maju. Dia berpikir Leon tidak tahu masalah Handy yang sudah kembali ke Jerman, namun dia sepertinya ingin menjadi orang ketiga, ikut serta dalam hubungan antara dia dan Handy.

Selama ini Valerie sungguh merasa pusing, dia ingin memberi tahu pada Leon masalah kembalinya Handy ke Jerman. Namun dipikir-pikir lagi, kalau dia beritahu bukankah itu seperti mengatakan kalau mereka ada kemungkinan untuk bersama lagi. Jadi ujung-ujungnya Valerie tidak memberi tahu Leon masalah ini.

Selain masalah Leon, hal lain juga berlangsung dengan lancar. Dia menerima telepon Handy dari Jerman, dan mengatakan dirinya disana melakukan pekerjaan lamanya, untungnya para anak kecil masih menyukai permainan sulapnya.

Hubungan Jacob dan Stevanny lebih membaik, juga tidak karena masalah keguguran saat itu hingga muncul kebencian, dan mereka masih berniat ingin mengadopsi seorang anak.

Perusahaan Varelie juga berhasil membantu beberapa perusahaan muncul di pasaran. Bos dari Tianyu Corp ingin mengundang Valerie makan bersama, dan juga beberapa karyawan perusahaan. Valerie teringat akan Samuel yang saat itu makan bersama dengannya, juga membantu Tianyu, ada untungnya bagi dua pihak perusahaan.

Jadi dia menyetujui dengan senang hati. Akhirnya saat dia membawa karyawan perusahaannya untuk makan bersama, baru menyadari bos di balik layar ternyata adalah Leon.

Dia juga baru tahu sekarang perusahaan yang dibuka oleh Samuel modalnya berasal dari Leon, juga Bobby dan Samuel adalah saudara, pantas saja Valerie merasa sedikit tidak asing dengan Samuel.

Sekali lagi dia berhasil masuk dalam rencana Leon, Valerie merasa dirinya dipermainkan oleh Leon. Kalau dibelakang Tianyu Corp ada Gu’s Corp yang mendukung, mana perlu bantuan dari perusahaan kecil miliknya, mengandalkan reputasi Gu’s Corp saja sudah cukup!

Saat Valerie masuk dalam ruangan dia melihat orang dari Tianyu Corp sudah datang, melihat Leon membuatnya sedikit kesal. Dia terlihat baik dengan gaya seorang bos besar duduk di posisi paling ujung, melihat orang dari perusahaan Valerie datang, bersama Samuel mereka bersama-sama menyambut kedatangannya.

“GM Li tidak pernah bilang kalau bos Tianyu Corp adalah tuan Gu.” Kata Valeria sambil berjabat tangan dengan Samuel, tapi pandangannya tertuju pada diri Leon.

“CEO Gu kami sangat rendah hati.” Samuel berkata sebagaimana adanya, sejak menjalankan perusahaannya bagi orang luar dia adalah bosnya, tapi bos yang sesungguhnya adalah Leon.

Valerie dan Leon diatur duduk bersama, orang -orang yang di depan meja agaknya hanya Samuel bersaudara yang mengetahui hubungan mereka berdua. Masalah mereka sedikit gempar empat tahun yang lalu, siapa yang pernah terpikirkan sekarang mereka bertemu kembali?

“Mengapa kamu tidak pernah bilang kamu adalah bos Tianyu Corp?” Tanya Valerie dengan suara rendah pada Leon saat acara makan berlangsung.

“Kamu tidak pernah tanya.”

“Aku tidak tanya apa kamu tidak bisa langsung beritahu aku? Kalau di belakang Tianyu Corp ada Gu’s Corp, mana mungkin perlu bantuan dari perusahaan kecil kami?”

“Bukankah sekarang juga semakin baik? Semua pihak mendapat keuntungan.”

Valerie terdiam, dan melanjutkan makanannya.

Rekan kerja perusahaan saat ini bersiap untuk bersulang, semua berdiri dan mengangkat gelas, di mulut terucap ucapan terima kasih dan dilanjutkan dengan meneguk anggurnya. Awalnya Valerie juga ikut minum bersama mereka, mungkin karena sudah lama tidak minum banyak hingga membuat wajahnya langsung menjadi merah.

Staf dari dua pihak perusahaan sepertinya cukup senang dan saling bersulang terus. Kemudian beberapa karyawan yang sudah sedikit mabuk juga datang untuk bersulang dengan Valerie.

“CEO Pei, terima kasih karena kamu perusahaan baru ada skala seperti ini, aku bersulang untukmu.” Orang tersebut adalah manager departemen perencanaan, setelah berkata dan bersulang dia mulai minum anggurnya, sepertinya sudah mabuk.

Valerie juga bersulang dan siap untuk meneguk anggurnya. Ini juga cuma segelas anggur, tapi hasilnya gelas tersebut belum sampai di mulutnya sudah diambil orang, dia menoleh dan melihat Leon yang mengambil gelas anggurnya lalu meneguk semua isinya.

Melihat sikapnya para staf Tianyu Corp bertepuk tangan. Bos di balik layar mereka yang hari ini baru pertama kali memperlihatkan wajahnya bantu meminum anggur penanggung jawab pihak perusahaan yang membantu mereka. Yang pria sangat menawan dan wanitanya cantik, boleh jadi mereka tidak hanya bekerja sama dalam urusan perusahaan, mungkin juga bisa mengikat jodoh yang baik.

Melihat itu manager departemen perencanaan sadar dirinya tidak sebanding dengan Leon, berlalu pergi dengan gelas anggur di tangan.

“Bos, gentle sekali!” seru staf dari Tianyu Corp. Leon yang dari dulu tidak suka dengan keadaan seperti ini hanya membiarkan dan tersenyum.

Barusan Bobby masih kuatir dengan staf yang membuat gaduh tadi apakah besok akan dipecat, tapi melihat wajah Leon yang penuh senyum, ternyata bos juga suka seperti ini. Karena itu dengan isyaratnya, staf dari dua pihak mulai berseru.

“Bos dan CEO Pei minum juga!”

“Ayo minum!”

Wajah Valerie menjadi merah dengan seruan mereka, biasanya tidak pernah melihat mereka begitu berani. Hari ini pasti karena sudah minum banyak.

Dan Leon sudah membawa dua gelas anggur di tangannya, memberikan segelas pada Valerie, tapi dengan isi yang lebih sediki dan tadi dia tidak memperhatikan.

Bobby yang di samping Leon membawa dua gelas anggur. Semula isinya sama, namun akhirnya anggur yang untuk Valerie dituang setengahnya oleh Leon ke gelasnya sendiri.

“Wahh, bos memang pria sejati!” seru Bobby semangat. Ini sepertinya dia telah mendapat instruksi dari Leon.

Di antara mereka berdua, hanya dengan tatapan mata dia sudah sangat mengerti Leon. Mana perlu lagi instruksi lisan dari Leon?

“Sudahlah hentikan!” Kata Valerie pada staf pihaknya dengan suara kecil setelah menerima gelas dari tangan Leon dan dia merasa canggung.

Agaknya mereka sudah tahu atasan mereka yang merasa malu, jadi tidak ikut berseru dan hanya melihat saja.

Valerie menghadap Leon, kalau saja dia tahu tuan rumah dari perjamuan ini adalah Leon dia tidak bakal datang. Juga diolok-olok oleh bawahannya, ini gara-gara orang yang di depannya dengan wajah tanpa ekspresi tapi sebenarnya penuh dengan akal dan rencana.

“Bersulang.” Selesai berkata Leon mengadukan gelasnya ke gelas Valerie, dia minum semua dalam sekali teguk. Sepertinya malam ini dia minum banyak, karena senang?

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu