Diamond Lover - Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
Setelah meninggalkan rumah utama keluarga Gu, Valerie Pei terus berjalan di depan, barusan yang kakek katakan dia tahu semuanya, keluarga Gu sedang melindungi Valerie Pei, tapi cara ini benar-benar membuatnya tidak bisa menerimanya untuk sementara waktu, dia berjalan dengan tidak semangat, mungkin dia harus sendirian untuk menenangkan diri saat ini.
Ketika dia hendak berjalan ke pintu masuk vila Leon Gu, Valerie Pei tiba-tiba menoleh dan bertanya, “Di mana William?” barusan dia dan Leon Gu di rumah utama sebentar, William pergi dengan sekelompok besar.
“Dengan Cindy Ye, ayo pergi dan lihat mereka.” Leon Gu melangkah maju dan memeluk pinggang ramping Valerie Pei. “Sebelum pergi ke Kota A, Joe Sun meneleponku dan berkata ingin melihat dia, aku menolak, dan sekarang ingin berbicara baik dengannya. "
Valerie Pei mengerutkan kening dan melihat ke arah Leon Gu, dan tiba-tiba berkata, "Atau kita tidak bekerja sama dengan Joe Sun, meskipun dia memang berbakat dalam politik, aku tidak bisa memujinya karena karakternya." Valerie Pei berpikir bahwa Cindy Ye telah tinggal bersama anaknya selama lima tahun, dia juga seorang ibu, dia tahu sulitnya mengasuh anak, bahkan dengan perawatan dari begitu banyak pelayan di keluarga Gu, dia merasa lelah, apalagi Cindy Ye sendirian tidak ada yang bisa membantunya di luar daerah.
Dan Joe Sun ini, di Kota S juga adalah orang yang mengendalikan kekuatan besar, dan dia bisa melihat istri dan anak-anaknya menderita di luar, bagaimana dia bisa berpikir bahwa orang ini bukan orang baik.
“Sebenarnya, kupikir mereka masih punya ruang untuk berubah, dan Shailene belum tentu anak Joe Sun.” Saat itu, Leon Gu sudah merangkul Valerie Pei dan berjalan menuju vila Cindy Ye.
“Emm? Kamu tidak yakin membawa Cindy kembali? Kamu juga mengambil resiko besar!” Valerie Pei menoleh untuk melihat ke arah Leon Gu, tidak dapat memahami niatnya untuk sementara waktu.
"Apakah Shailene anak Joe Sun atau bukan bagaimana aku bisa ikut campur tangan? Bahkan melakukan identifikasi DNA, itu dilakukan oleh Cindy atau Joe Sun, Mari kita tunggu dan lihat ..." Leon Gu tiba-tiba mengerutkan kening, dia tidak tahu bagaimana berinteraksi dengan Cindy Ye, jika dia tahu bahwa dia telah memanfaatkannya, apakah dia akan pergi dengan gusar dan mencegah semua orang menemukannya?
“Apakah kamu khawatir Cindy akan marah padamu?” Valerie Pei juga sepertinya memahaminya saat ini, dan mengatakan kekhawatirannya, “Aku akan memberimu 1 kalimat lagi, dosa yang kamu sebabkan, tidak dapat di hindari, kamu dan Cindy adalah teman baik, Jika dia tahu bahwa kamu memanfaatkannya, bukan teman lagi, mungkin dia akan membencimu. "
“Bagaimana menurutmu?” Leon Gu bukanlah seorang wanita, dan tidak dapat memahami apa yang dipikirkan oleh Cindy, juga tidak dapat memahami pemikiran seorang ibu.
"Jika anak ini benar-benar milik Joe Sun, Cindy tidak memberitahunya tetapi membawa Shailene untuk tinggal di daerah lain, tidak peduli betapa sulitnya dia akan melewatinya sendirian, dia hanya tidak ingin memberi tahu Joe Sun, Sekarang kamu membawanya kembali dan beri tahu Joe Sun, mengungkap rahasia yang telah dia kubur selama lima tahun, Jika aku jadi dia aku akan marah padamu. ”Sebenarnya Valerie Pei ketika Leon Gu mulai berbicara denganya tentang Cindy Ye dan Joe Sun, dia merasa salah, tapi terlalu banyak hal yang terjadi kemudian, dan dia tidak punya waktu untuk mengurusnya, dia tidak menyangka hal itu akan berkembang ke situasi saat ini.
Leon Gu meletakkan tangan di pinggang Valerie Pei dan di tarik kembali tanganya, dia sekarang khawatir!
"Tapi ... sebenarnya, kamu hanya pendorong dalam masalah ini, Jika kamu memikirkan seseorang seperti Joe Sun, kamu akan menemukan Cindy cepat atau lambat, Kamu hanya saja membawanya kehadapanya sebelumnya, Mungkin pada akhirnya Cindy melindungi Joe Sun, sebaliknya, kamu yang membawanya ke hadapanya. "
"Sejauh yang aku tahu, Joe Sun melakukan sesuatu yang tidak bisa dimaafkan oleh Cindy ..."
"Apa?"
Valerie Pei dan Leon Gu datang ke vila Cindy Ye, dan mereka benar-benar melihat William dan Shailene Ye bermain di halaman, William meminta pelayan vila Leon Gu untuk membawakan bebek kecil itu, Kedua anak itu mengelilingi bebek kecil itu, melihat mereka dengan mata menjelajah.
Melihat Leon Gu dan Valerie Pei datang, Cindy Ye tersenyum pada mereka, dan mereka secara alami memasuki halaman, Barusan, Valerie Pei memberi tahu leon Gu untuk masalah ini mereka berdua lebih mudah untuk berbicara.
“Daddy, Mommy--” William melihat mereka berdua, dan tidak rela berpisah dengan anak itik dan Shailene Ye, dan ingin berlari ke arah mereka, dan akhirnya berdiri diam di tempat, Tampaknya anak itiknya lebih penting.
“Paman Leon, Bibi Valerie!” Shailene Ye juga berdiri di samping William dan berkata pada keduanya.
Leon Gu dan Valerie Pei melambai kepada mereka berdua, kemudian Leon Gu mengangguk ke Valerie Pei lagi, barulah dia berjalan ke dua anak itu.
“Daddy, Shailene juga sangat menyukai bebek kecilnya William, Bolehkah aku memberikannya kepada Shailene 1 ekor?” William memegang tali merah di leher bebek itu, sebenarnya, William memelihara seekor anjing dan seekor kucing, Leon Gu merasa itu masuk akal, tetapi William memelihara beberapa bebek dan membesarkan mereka dengan senang hati, Leon Gu benar-benar merasa bahwa saraf aktif di otak William diwarisi dari Valerie Pei, Ketika Leon Gu masih muda, mana dia bisa memelihara bebek ...
“Baiklah, jika William ingin memberikannya pada Shailene berilah.” Leon Gu meremas wajah William.
"Oh, bagus sekali, aku akan memelihara banyak bebek untuk Shailene nantinya ..."
Leon Gu memiliki banyak garis hitam di wajahnya, Pada sore hari, dia masih bertanya-tanya apakah putranya akan menjadi peternak bebek profesional, akibatnya, dia berkata bahwa dia akan memelihara banyak bebek nantinya, putranya bukan untuk beternak bebek!
Valerie Pei dan Cindy berdiri di kejauhan menyaksikan mereka bertiga berbicara dan tertawa di taman, Cindy Ye secara alami memperhatikan bahwa Leon Gu sengaja meninggalkan ruang untuk mereka.
“Valerie, aku harus minta maaf padamu, aku membuatmu salah paham.” Ketika Cindy Ye melihat Valerei Pei di tempat parkir, Leon Gu tidak secara resmi memperkenalkan identitasnya, Dia merasa Valerie Pei menyebarkan amarah sebagai seorang wanita, dia tidak tahu Leon Gu menjadi tertutup, jadi dia tidak mengatakan apa-apa.
“Itu karena aku terlalu picik, kamu dan Leon adalah teman baik, dan aku salah paham pada kalian.” Valerie Pei menggaruk rambutnya dengan malu, dan mengalihkan pandangannya dari Leon Gu.
Sebenarnya, yang baru saja Leon Gu katakan masalah ini lebih sesuai dengan wanita yang membiacarkan, tetapi khawatir pada Leon Gu pria ini akan membuat Cindy marah ketika dia berbicara, Meskipun Cindy Ye terlihat sangat pendiam dan sepertinya sangat mudah untuk berbicara, tetapi dia sangatlah kuat.
"Tidak mudah bagi seseorang untuk merawat seorang anak, Ketika aku merawat William, tidak tahu kapan dia akan bangun, aku selalu berpikir bahwa memberinya cinta yang paling keibuan akan menggantikan kurangnya cinta ayahnya, tetapi setelah dia bangun, senyum William menjadi lebih cerah ... "Kata Valerie Pei, dan memperhatikan ekspresi di wajah Cindy Ye, Cindy Ye menyaksikan penglihatan Shailene menjadi semakin kabur, dan akhirnya memaksa dirinya untuk menutup matanya.
Dia tidak pernah menyangka Valerei Pei memiliki ide seperti itu, meskipun Shailene tidak pernah bertanya tentang ayahnya, setiap kali dia melihat sebuah keluarga beranggotakan tiga orang lewat di jalan, dia akan memandang mereka dengan iri, Sekarang, dia iri pada William, William memiliki rumah yang lengkap, tetapi dia tidak.
Terkadang, saat bersama William, dia merasa rendah diri, Cindy Ye melihatnya di matanya dan merasakan sakit di hatinya.
"Ayah ... Shailene ... kamu tidak pernah berpikir ..." Valerie Pei bertanya ragu-ragu, Melihat ekspresi yang hampir pingsan di wajahnya, dia tiba-tiba merasa bahwa dia terlalu berlebihan, Ini tidak diragukan lagi adalah bekas luka bagi orang lain.
“Dia sudah mati.” Cindy Ye mengucapkan tiga kata dengan samar.
Valerie Pei terkejut, Leon Gu memberitahunya bahwa ayah Shailene mungkin Joe Sun, Pada saat ini, Cindy Ye mengatakan bahwa orang itu sudah mati, Berapa banyak kebencian yang ada sehingga mengutuknya hingga mati?
"Maaf, aku tidak bermaksud begitu ..." Valerie Pei tidak ingin terus bertanya, Cindy Ye mungkin juga memiliki banyak penderitaan di hatinya, Dia selalu tidak ingin memperlihatkan bekas luka, dan dia merasa bahwa dia terlalu berlebihan untuk melakukan ini.
“Tidak apa-apa, kematian adalah sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan.” Wajah Cindy Ye telah kembali normal saat ini, melihat ketiga orang yang bermain dengan acuh tak acuh.
Di seberang udara, Valerie Pei menggelengkan kepalanya ke Leon Gu, Pada saat ini, Cindy Ye yang tenggelam dalam dunianya sendiri, tidak melihat pergerakan mereka berdua.
Setelah menetap William, Valerie Pei dan Leon Gu naik ke atas karena lelah, ketika mereka bersiap untuk mandi dan tidur, ponsel Leon Gu berdering, dan dia memandang Valerie Pei sambil mengambil ponsel, merasa tidak berdaya.
“Hei, Kakak Sun, ada apa menelepon selarut ini?” Leon Gu menyalakan speakerphone agar Valerie Pei juga bisa mendengarnya.
"Aku tahu kamu kembali dari Kota A, bagaimana dengan mengatur pertemuan dengan Cindy Ye, penjaga keluarga Gu kalian sebanding dengan istana kuno." Kata-kata Jie Sun penuh dengan ketidakpuasan.
Leon Gu dan Valerie Pei saling memandang, dia memberi tahu Leon Gu apa yang baru saja dikatakan Cindy Ye kepadanya, mengetahui bahwa Cindy Ye tidak ingin melihat Joe Sun, tetapi Joe Sun masih bersikeras dan tidak ingin melepasnya.
"Cindy menandatangani kontrak kerja dua tahun dengan keluarga Gu dan tidak bisa pergi sekarang."
"Jalan menuju taman hiburan mungkin ditunda untuk sementara, Zona industri di timur kota baru saja dibangun, Jalan di sana lebih mengkhawatirkan, dan perencanaan kereta bawah tanah mungkin juga lebih mengkhawatirkan di sana ..."
"Besok." Joe Sun mendorong Leon Gu, Dia tahu pentingnya jalan ini ke taman hiburan, jika taman hiburan dibangun, tetapi tidak ada fasilitas transportasi yang sesuai, itu akan di buka pada saat itu, tetapi akan memiliki pelanggan yang sedikir, Uang yang mereka masukkan ini tidak memiliki manfaat sama sekali.
Valerie Pei tidak bisa tidak memandang rendah Joe Sun di ujung telepon, mengetahui bahwa dia akan menggunakan metode ini untuk mengancam mereka, jika memiliki kemampuan jangan pernah melakukan sesuatu untuk menyakiti Cindy! Dia tidak ingin mendengarkanya lagi, dan berjalan ke kamar mandi dengan piyamanya, Bunyi menutup pintu berdering sebelum Leon Gu menutup telepon, diperkirakan pihak lain juga mendengar suara besar di sini.
Leon Gu menggosok pelipisnya, dan Joe Sun agresif dan bersikeras ingin melihat Cindy Ye, tetapi sikap Cindy Ye juga kaku, jika kedua orang bertemu besok dengan tidak menyenangkan satu sama lain, usahanya selama periode waktu ini akan sia-sia! Dan sekarang istrinya sepertinya tidak puas dengan perilakunya.
"Istriku, jangan marah ..." Ketika Valerie Pei keluar, Leon Gu memeluknya dan memohon.
Valerie Pei memiringkan kepalanya dan mendengarkan ungkapan "istriku" yang dia katakana, Sejak Leon Gu bangun, dia tidak pernah mengucapkan dua kata ini, paling banyak mengatakan Nyonya besar, istri, kata istriku ini tampak semakin dekat.
"Tidak marah, hanya merasa Joe Sun terlalu berlebihan."
"Jika tidak marah Panggil aku Suamiku untuk di dengar."
"Tidak mau."
"Cepat panggil!"
"Tidak mau!"
Novel Terkait
Mata Superman
BrickUnplanned Marriage
MargeryLove and Trouble
Mimi XuPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Pejuang Hati
Marry SuCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaDoctor Stranger
Kevin WongDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)