Diamond Lover - Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
Sebenarnya Nathan berharap bisa menemukan wajah yang berbeda dari Valerie, tetapi ketika Valerie melihat dia bersama tunangannya dia malah tidak terlihat berbeda dan terlihat menyukainya, semua ini apakah karena Valerie telah menemukan jalannya?
Makan siang di dalam ruangan, Nathan memesan semua makanan yang di sukai Valerie, semua ini hanya Valerie dan Nathan yang mengetahuinya, tetapi jika Fransiska melihatnya dengan seksama, tatapan mata Nathan melihat Valerie walaupun ada tunangannya di samping tetapi tetapan cinta itu hanya lawan jenisnya saja yang terlihat, tatapan Nathan melihat Valerie seperti itu!
Awalnya Valerie ingin duduk dan berbincang dengan Nathan lalu semua ini menjadi sirna, dulu dia bisa berbicara apapun dengan Nathan tetapi sekarang ada tunangan disampingnya, jika saja dia tahu Leon telah mendaftar dengan Naomi, pasti dia akan membuat keributan dengan Leon.
Disini adalah wilayahnya Leon, Nathan pasti tidak akan menghitungnya dengan murah maka dari itu Valerie tidak berencana membicarakan ini dengan Nathan, terkadang ada beberapa hal yang lebih baik tidak di ketahui.
Tetapi tidak tahu dari mana Leon bisa mengetahui mereka sedang makan disini, di tengah tengah makan, pintu ruangan ini terbuka, Leon memberikan wajah yang tidak menyenangkan kepada semua orang, Valerie sendiri tahu jika Fransiska yang mengatakan ini, jadi memang benar jika Leon sedang mengawasinya?
Tetapi Fransiska sendiri sungguh tidak sengaja, barusan Leon mengiriminya pesan dan bertanya mereka sedang melakukan apa, Fransiska membalas jika kakak ipar bertemu dengan orang yang ia kenal lalu makan siang bersama, Leon kembali bertanya orang di kenal itu siapa, Fransiska menjawabnya Nathan, maka terjadilah hal ini.
Leon duduk di sebelah Valerie, kemudian meminta pelayan untuk menambahkan satu alat makan, bahkan tidak menyapa satu orangpun termasuk Valerie, dengan tidak sopan bahkan tunangan Nathan juga merasa aneh, siapa sebenarnya pria ini!
Tanpa menunggu pelayan mengantarkan minuman, Leon mengambil jus di gelas Valerie dan meminumnya, bahkan dia tidak merasa sikapnya ini sangatlah tidak masuk akal.
Valerie sendiri juga tidak bertanya untuk apa dia datang, dilihat dari tatapannya saja dia tahu karena perkataannya pada saat itu dia tidak boleh lagi bertemu dengan Nathan tetapi sekarang Valerie menemuinya bahkan makan satu meja hal ini sungguh membuat Leon merasa marah, dengan cara seperti ini dia sedang menunjukkan rasa marahnya.
Dia tidak menghiraukan Leon, kemudian meminta maaf dan tersenyum kepada Nathan juga tunangannya, sambil mengambil sumpitnya untuk menikmati makanannya sendiri, Nathan sendiri juga tidak memperdulikan Leon, sambil memberikan makanan untuk tunangannya, Fransiska sendiri merasa salah mengirimkan pesan, semakin takut jika salah berbicara akan membuat hubungan Leon dan Valerie semakin tidak lancar, maka dari itu dia tidak berbicara dan memakan makanannya.
Pelayan datang untuk memberikan alat makan untuk Leon juga memberikan segelas jus untuknya.
Leon mengambil sumpitnya sambil menyantap makanan di depannya, semua makanan disini terbilang makanan yang berat, sayur ikan asam, tendon sapi, darah bebek dan semua ini makanan yang pedas, tetapi Leon tidak menghentikan gerakannya, jika terasa pedas dia akan meminum jusnya.
Valerie masih ingat ketika berada di kota A, jika ada makanan pedas saja di meja dia tidak akan memakannya, bahkan ketika dia memberikannya makanan pedas saja dia tidak sanggup memakannya, semua makanan ini telah di cicipi oleh Valerie, dengan makanan khas Si Chuan, tetapi Leon sekarang tidak menghentikan gerakannya, apakah dia sedang menyiksa diri sendiri atau menyiksa Valerie?
Terakhir Fransiskalah yang tidak kuat melihat Leon dan berkata : “Kak Leon, apakah perutmu akan kuat menahan rasa pedas ini?” Fransiska seperti mengetahui akibat Naomi, Leon dan Valerie masih marahan, maka dari itu walaupun Valerie melihat Leon makan seperti itu dia tidak akan berkata apapun.
Barulah pada saat ini Leon meletakkan sumpitnya tanpa melihat ke arah Fransiska dan hanya melihat ke arah Valerie dan berkata : “Sudah selesai makan, jika sudah ayo kita kembali.”
Meja bulat ini Valerie duduk di sampingnya Leon, dan Nathan duduk di depannya, ketika Leon berbicara kepada dia, dia bahkan tidak melihatnya, dia mengambil sumpitnya dengan arti jika dia belum selesai makan.
“Belum.” Valerie memang tidak makan dengan banyak, satu karena nafsu makan yang kurang, yang kedua karena belum berapa lama mereka makan, Leon telah masuk, walaupun dia memang bernafsu makan mungkin sekarang tidak lagi.
“Baik, aku akan menunggumu.” Leon bersandar di kursi, dengan tangan yang dilipatkan di dada sambil menunggu Valerie yang sedang menyantapnya, dia tahu jika dia sedang marah karena dia bersama Naomi, tetapi dia tidak perlu menggunakan cara ini untuk membuatnya marah, dia telah berjanji jika tidak akan bertemu dengan Nathan, bahkan kota S yang sebesar ini mereka masih bisa bertemu secara kebetulan? Sungguh sangat kebetulan, bukankah Nathan berada di kota A, dan berkata tidak akan kembali, kenapa dia bisa muncul disini?
Dia tidak ingin berpikir dengan sembarangan, tetapi semua ini membuat Leon harus memikirkannya! Dia juga benci karena dirinya yang seperti ini, hanya dengan melihat pesan singkat dari Fransiska saja dia tidak dapat menahan diri dan berada disini, melihat Valerie yang tersenyum seperti ini kepada Nathan, sudah berapa lama dia tidak tersenyum kepadanya?
Maka dati itu dia memakan makanan yang pedas ini, tetapi Valerie tidak memperdulikan dia, bahkan tidak khawatirkah?
“Aku pergi sebentar.” Nathan merasa ada sesuatu antara Leon dan Valerie, setelah bertukar tatapan dengan Leon dia keluar dari ruangan ini, begitu juga dengan Leon.
Ruangan ini tersisa 3 orang wanita, Valerie merasa sungkan dan melihat ke arah tunangannya Nathan : “Maaf, tadi itu suamiku.”
“Tidak apa apa.” Tunangannya mengerti dan tersenyum kepada Valerie, pernikahan orang kaya jarang sekali ada yang bisa hidup bahagia, dia dan Nathan juga seperti itu, hanya saja Nathan adalah pria yang baik juga bersikap baik kepada wanita, dia sendiri tidak percaya dengan semua ini.
Fransiska sendiri tahu jika dia bersalah, seharusnya dia tidak memberitahu Leon akan hal ini, dan pada saat ini dia meminta maaf.
“Kakak ipar, aku tidak bermaksud seperti itu.” Fransiska menarik tangan Valerie dan meminta maaf, melihat wajah dia yang terlihat tidak begitu enak, Fransiska tahu jika dia bersalah.
“Apa urusannya denganmu?” Valerie tidak menyalahkan Fransiska, dia hanya merasa Leon yang seperti ini terlalu berlebihan, dia bisa begitu saja menikah dengan Naomi, apakah dia tidak boleh bertemu dengan temannya? Dia hanya makan saja bahkan dia datang untuk menganggunya, dia sungguh tidak menghargainya.
Fransiska sendiri juga tahu jika tidak ada artinya lagi jika meneruskan ini, maka dari itu dia diam saja, dia tidak akan ikut campur lagi dengan urusan Leon dan Valerie, tadi sebelum keluar Mario telah memberitahunya, jika ini hanya akan menyusahkannya, dia sendiri tidak merasa seperti itu, dia hanya ingin bermain dengan kakak ipar, dan sekarang dia sendiri yang merasa kesusahan!
Ketika ketiga orang ini menunggu mereka kembali seorang pelayan datang tanpa mengetuk pintu dan berkata : “Gawat, teman kalian saling berpukulan di kamar mandi, bahkan ada seseorang yang telah terjatuh!”
Otak Valerie memutih, terjatuh, apakah Leon begitu tidak bisa memaafkan Nathan? Dia sekarang telah mempunyai tunangan, untuk apa dia melakukan hal sekotor ini? Valerie dengan segera mengikuti pelayan, bahkan di kamar mandi telah di penuhi orang orang, tetapi tidak ada yang berani menarik mereka.
“Astaga, orang itu seperti akan membunuh orang ini, ada dendam apalagi!”
“Dilihat dari gayanya sepertinya orang kaya, semua ini pasti karena wanita...”
“Mungkin saja partner kerja yang gagal berdiskusi!”
Valerie tidak mendengarkan lagi, dia mendengar ada orang yang terjatuh pasti Leon yang memukuli Nathan, dia percaya jika Leon bisa melakukan hal ini, dia mendorong kerumuman ini dan berusaha masuk, begitu juga Fransiska dan tunangan Nathan yang bergegas untuk ikut masuk, tidak peduli siapa yang terluka tetap saja mereka khawatir.
Tetapi di luar pemikirannya Valerie, ketika dia melewati orang orang ini dan masuk ke kamar mandi, dia melihat Nathan menggunakan kakinya untuk memukul seorang pria dan seorang pria itu tidak lain adalah Leon!
Valerie lupa jika Nathan belajar judo dari kecil untuk melindungi Valerie, maka dari itu ketika mereka bermain keluar, kemudian ada seseorang yang menganggu Valerie, maka pada akhirnya Nathan akan mengalahkannya, dia barusan mengingat amarahnya Leon itu tidak di sangka jika Nathan juga memiliki amarahnya!
“Leon, aku membiarkanmu menikahi dua istri!” Sambil berkata Nathan memberikan tendangan ke perutnya Leon, dia dapat melihatnya jika Nathan mengetahui Leon menikahi Naomi, maka dari itu dia merasa marah dan memukul Leon.
Valerie yang menyadari ini, dengan segera menahan Nathan, Leon tidak mungkin begitu saja membiarkan Nathan memukulnya.
“Nathan segeralah pergi! Segera!” Valerie berteriak, dia melihat jelas senyuman di bibirnya Leon, Leon tidak mungkin membiarkan Nathan memukulinya begitu saja!
“Valerie ikutlah bersamaku, dia yang seperti ini kepadamu, Jacob dan kak Ethan tidak akan membiarkan dia, ikutlah denganku!” Nathan sungguh merasa marah dengan perkataan dia menikah Naomi, dia ingin membawa Valerie pergi, Valerienya mereka tidak akan mempunyai membagi suaminya!
Fransiska segera melihat wajah Leon yang sudah memar itu lalu sedikit memopohnya, seluruh berat Leon telah menekan di tubuhnya Fransiska, dan Nathan ini sungguh kuat.
“Nathan segerlah pergi, aku mohon!” Valerie ingin Nathan pergi, pada saat ini dia tidak peduli dengan lukanya Leon, karena dia memang sedang sengaja!
Pintu di kamar mandi di penuhi orang orang, Valerie ingin menghentikan mereka, ingin meminta Nathan pergi tetapi baru saja dia berjalan di depan itu beberapa petugas telah datang.
“Maaf, kami mendapatkan laporan ,jika ada yang berkelahi disini!” Polisi dengan tidak berekspresi melihat Valerie dan Nathan yang ingin pergi itu, lalu melihat Leon yang bersandar di tubuh Fransiska, juga tubuh Nathan yang tidak ada luka, tetapi telihat jelas wajahnya ingin membunuh seseorang, tentu saja pihak kepolisian tidak akan membiarkan Nathan pergi.
Valerie dengan segera menjelaskan : “Maaf maaf, mereka hanya bercanda saja, sungguh tidak apa apa!” Valerie menahan tatapannya polisi, agar mereka tidak melihat lukanya Leon, dia sungguh ingin menghindari ini.
Pihak kepolisian tidak menghiraukan Valerie, dia masuk dan bertanya kepada Leon : “Tuan, apakah hanya bermain saja? Kamu berhak menerima keadilan!”
Valerie ingin Leon mengeleng, tetapi dia seperti tidak melihatnya lalu dengan nada terluka dia berkata : “Aku ingin menuntut dia!”
Novel Terkait
Rahasia Istriku
MahardikaCutie Mom
AlexiaCinta Yang Berpaling
NajokurataBlooming at that time
White RoseGet Back To You
LexyAfter Met You
AmardaDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)