Diamond Lover - Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia

Sebenarnya Nathan berharap bisa menemukan wajah yang berbeda dari Valerie, tetapi ketika Valerie melihat dia bersama tunangannya dia malah tidak terlihat berbeda dan terlihat menyukainya, semua ini apakah karena Valerie telah menemukan jalannya?

Makan siang di dalam ruangan, Nathan memesan semua makanan yang di sukai Valerie, semua ini hanya Valerie dan Nathan yang mengetahuinya, tetapi jika Fransiska melihatnya dengan seksama, tatapan mata Nathan melihat Valerie walaupun ada tunangannya di samping tetapi tetapan cinta itu hanya lawan jenisnya saja yang terlihat, tatapan Nathan melihat Valerie seperti itu!

Awalnya Valerie ingin duduk dan berbincang dengan Nathan lalu semua ini menjadi sirna, dulu dia bisa berbicara apapun dengan Nathan tetapi sekarang ada tunangan disampingnya, jika saja dia tahu Leon telah mendaftar dengan Naomi, pasti dia akan membuat keributan dengan Leon.

Disini adalah wilayahnya Leon, Nathan pasti tidak akan menghitungnya dengan murah maka dari itu Valerie tidak berencana membicarakan ini dengan Nathan, terkadang ada beberapa hal yang lebih baik tidak di ketahui.

Tetapi tidak tahu dari mana Leon bisa mengetahui mereka sedang makan disini, di tengah tengah makan, pintu ruangan ini terbuka, Leon memberikan wajah yang tidak menyenangkan kepada semua orang, Valerie sendiri tahu jika Fransiska yang mengatakan ini, jadi memang benar jika Leon sedang mengawasinya?

Tetapi Fransiska sendiri sungguh tidak sengaja, barusan Leon mengiriminya pesan dan bertanya mereka sedang melakukan apa, Fransiska membalas jika kakak ipar bertemu dengan orang yang ia kenal lalu makan siang bersama, Leon kembali bertanya orang di kenal itu siapa, Fransiska menjawabnya Nathan, maka terjadilah hal ini.

Leon duduk di sebelah Valerie, kemudian meminta pelayan untuk menambahkan satu alat makan, bahkan tidak menyapa satu orangpun termasuk Valerie, dengan tidak sopan bahkan tunangan Nathan juga merasa aneh, siapa sebenarnya pria ini!

Tanpa menunggu pelayan mengantarkan minuman, Leon mengambil jus di gelas Valerie dan meminumnya, bahkan dia tidak merasa sikapnya ini sangatlah tidak masuk akal.

Valerie sendiri juga tidak bertanya untuk apa dia datang, dilihat dari tatapannya saja dia tahu karena perkataannya pada saat itu dia tidak boleh lagi bertemu dengan Nathan tetapi sekarang Valerie menemuinya bahkan makan satu meja hal ini sungguh membuat Leon merasa marah, dengan cara seperti ini dia sedang menunjukkan rasa marahnya.

Dia tidak menghiraukan Leon, kemudian meminta maaf dan tersenyum kepada Nathan juga tunangannya, sambil mengambil sumpitnya untuk menikmati makanannya sendiri, Nathan sendiri juga tidak memperdulikan Leon, sambil memberikan makanan untuk tunangannya, Fransiska sendiri merasa salah mengirimkan pesan, semakin takut jika salah berbicara akan membuat hubungan Leon dan Valerie semakin tidak lancar, maka dari itu dia tidak berbicara dan memakan makanannya.

Pelayan datang untuk memberikan alat makan untuk Leon juga memberikan segelas jus untuknya.

Leon mengambil sumpitnya sambil menyantap makanan di depannya, semua makanan disini terbilang makanan yang berat, sayur ikan asam, tendon sapi, darah bebek dan semua ini makanan yang pedas, tetapi Leon tidak menghentikan gerakannya, jika terasa pedas dia akan meminum jusnya.

Valerie masih ingat ketika berada di kota A, jika ada makanan pedas saja di meja dia tidak akan memakannya, bahkan ketika dia memberikannya makanan pedas saja dia tidak sanggup memakannya, semua makanan ini telah di cicipi oleh Valerie, dengan makanan khas Si Chuan, tetapi Leon sekarang tidak menghentikan gerakannya, apakah dia sedang menyiksa diri sendiri atau menyiksa Valerie?

Terakhir Fransiskalah yang tidak kuat melihat Leon dan berkata : “Kak Leon, apakah perutmu akan kuat menahan rasa pedas ini?” Fransiska seperti mengetahui akibat Naomi, Leon dan Valerie masih marahan, maka dari itu walaupun Valerie melihat Leon makan seperti itu dia tidak akan berkata apapun.

Barulah pada saat ini Leon meletakkan sumpitnya tanpa melihat ke arah Fransiska dan hanya melihat ke arah Valerie dan berkata : “Sudah selesai makan, jika sudah ayo kita kembali.”

Meja bulat ini Valerie duduk di sampingnya Leon, dan Nathan duduk di depannya, ketika Leon berbicara kepada dia, dia bahkan tidak melihatnya, dia mengambil sumpitnya dengan arti jika dia belum selesai makan.

“Belum.” Valerie memang tidak makan dengan banyak, satu karena nafsu makan yang kurang, yang kedua karena belum berapa lama mereka makan, Leon telah masuk, walaupun dia memang bernafsu makan mungkin sekarang tidak lagi.

“Baik, aku akan menunggumu.” Leon bersandar di kursi, dengan tangan yang dilipatkan di dada sambil menunggu Valerie yang sedang menyantapnya, dia tahu jika dia sedang marah karena dia bersama Naomi, tetapi dia tidak perlu menggunakan cara ini untuk membuatnya marah, dia telah berjanji jika tidak akan bertemu dengan Nathan, bahkan kota S yang sebesar ini mereka masih bisa bertemu secara kebetulan? Sungguh sangat kebetulan, bukankah Nathan berada di kota A, dan berkata tidak akan kembali, kenapa dia bisa muncul disini?

Dia tidak ingin berpikir dengan sembarangan, tetapi semua ini membuat Leon harus memikirkannya! Dia juga benci karena dirinya yang seperti ini, hanya dengan melihat pesan singkat dari Fransiska saja dia tidak dapat menahan diri dan berada disini, melihat Valerie yang tersenyum seperti ini kepada Nathan, sudah berapa lama dia tidak tersenyum kepadanya?

Maka dati itu dia memakan makanan yang pedas ini, tetapi Valerie tidak memperdulikan dia, bahkan tidak khawatirkah?

“Aku pergi sebentar.” Nathan merasa ada sesuatu antara Leon dan Valerie, setelah bertukar tatapan dengan Leon dia keluar dari ruangan ini, begitu juga dengan Leon.

Ruangan ini tersisa 3 orang wanita, Valerie merasa sungkan dan melihat ke arah tunangannya Nathan : “Maaf, tadi itu suamiku.”

“Tidak apa apa.” Tunangannya mengerti dan tersenyum kepada Valerie, pernikahan orang kaya jarang sekali ada yang bisa hidup bahagia, dia dan Nathan juga seperti itu, hanya saja Nathan adalah pria yang baik juga bersikap baik kepada wanita, dia sendiri tidak percaya dengan semua ini.

Fransiska sendiri tahu jika dia bersalah, seharusnya dia tidak memberitahu Leon akan hal ini, dan pada saat ini dia meminta maaf.

“Kakak ipar, aku tidak bermaksud seperti itu.” Fransiska menarik tangan Valerie dan meminta maaf, melihat wajah dia yang terlihat tidak begitu enak, Fransiska tahu jika dia bersalah.

“Apa urusannya denganmu?” Valerie tidak menyalahkan Fransiska, dia hanya merasa Leon yang seperti ini terlalu berlebihan, dia bisa begitu saja menikah dengan Naomi, apakah dia tidak boleh bertemu dengan temannya? Dia hanya makan saja bahkan dia datang untuk menganggunya, dia sungguh tidak menghargainya.

Fransiska sendiri juga tahu jika tidak ada artinya lagi jika meneruskan ini, maka dari itu dia diam saja, dia tidak akan ikut campur lagi dengan urusan Leon dan Valerie, tadi sebelum keluar Mario telah memberitahunya, jika ini hanya akan menyusahkannya, dia sendiri tidak merasa seperti itu, dia hanya ingin bermain dengan kakak ipar, dan sekarang dia sendiri yang merasa kesusahan!

Ketika ketiga orang ini menunggu mereka kembali seorang pelayan datang tanpa mengetuk pintu dan berkata : “Gawat, teman kalian saling berpukulan di kamar mandi, bahkan ada seseorang yang telah terjatuh!”

Otak Valerie memutih, terjatuh, apakah Leon begitu tidak bisa memaafkan Nathan? Dia sekarang telah mempunyai tunangan, untuk apa dia melakukan hal sekotor ini? Valerie dengan segera mengikuti pelayan, bahkan di kamar mandi telah di penuhi orang orang, tetapi tidak ada yang berani menarik mereka.

“Astaga, orang itu seperti akan membunuh orang ini, ada dendam apalagi!”

“Dilihat dari gayanya sepertinya orang kaya, semua ini pasti karena wanita...”

“Mungkin saja partner kerja yang gagal berdiskusi!”

Valerie tidak mendengarkan lagi, dia mendengar ada orang yang terjatuh pasti Leon yang memukuli Nathan, dia percaya jika Leon bisa melakukan hal ini, dia mendorong kerumuman ini dan berusaha masuk, begitu juga Fransiska dan tunangan Nathan yang bergegas untuk ikut masuk, tidak peduli siapa yang terluka tetap saja mereka khawatir.

Tetapi di luar pemikirannya Valerie, ketika dia melewati orang orang ini dan masuk ke kamar mandi, dia melihat Nathan menggunakan kakinya untuk memukul seorang pria dan seorang pria itu tidak lain adalah Leon!

Valerie lupa jika Nathan belajar judo dari kecil untuk melindungi Valerie, maka dari itu ketika mereka bermain keluar, kemudian ada seseorang yang menganggu Valerie, maka pada akhirnya Nathan akan mengalahkannya, dia barusan mengingat amarahnya Leon itu tidak di sangka jika Nathan juga memiliki amarahnya!

“Leon, aku membiarkanmu menikahi dua istri!” Sambil berkata Nathan memberikan tendangan ke perutnya Leon, dia dapat melihatnya jika Nathan mengetahui Leon menikahi Naomi, maka dari itu dia merasa marah dan memukul Leon.

Valerie yang menyadari ini, dengan segera menahan Nathan, Leon tidak mungkin begitu saja membiarkan Nathan memukulnya.

“Nathan segeralah pergi! Segera!” Valerie berteriak, dia melihat jelas senyuman di bibirnya Leon, Leon tidak mungkin membiarkan Nathan memukulinya begitu saja!

“Valerie ikutlah bersamaku, dia yang seperti ini kepadamu, Jacob dan kak Ethan tidak akan membiarkan dia, ikutlah denganku!” Nathan sungguh merasa marah dengan perkataan dia menikah Naomi, dia ingin membawa Valerie pergi, Valerienya mereka tidak akan mempunyai membagi suaminya!

Fransiska segera melihat wajah Leon yang sudah memar itu lalu sedikit memopohnya, seluruh berat Leon telah menekan di tubuhnya Fransiska, dan Nathan ini sungguh kuat.

“Nathan segerlah pergi, aku mohon!” Valerie ingin Nathan pergi, pada saat ini dia tidak peduli dengan lukanya Leon, karena dia memang sedang sengaja!

Pintu di kamar mandi di penuhi orang orang, Valerie ingin menghentikan mereka, ingin meminta Nathan pergi tetapi baru saja dia berjalan di depan itu beberapa petugas telah datang.

“Maaf, kami mendapatkan laporan ,jika ada yang berkelahi disini!” Polisi dengan tidak berekspresi melihat Valerie dan Nathan yang ingin pergi itu, lalu melihat Leon yang bersandar di tubuh Fransiska, juga tubuh Nathan yang tidak ada luka, tetapi telihat jelas wajahnya ingin membunuh seseorang, tentu saja pihak kepolisian tidak akan membiarkan Nathan pergi.

Valerie dengan segera menjelaskan : “Maaf maaf, mereka hanya bercanda saja, sungguh tidak apa apa!” Valerie menahan tatapannya polisi, agar mereka tidak melihat lukanya Leon, dia sungguh ingin menghindari ini.

Pihak kepolisian tidak menghiraukan Valerie, dia masuk dan bertanya kepada Leon : “Tuan, apakah hanya bermain saja? Kamu berhak menerima keadilan!”

Valerie ingin Leon mengeleng, tetapi dia seperti tidak melihatnya lalu dengan nada terluka dia berkata : “Aku ingin menuntut dia!”

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu