Diamond Lover - Bab 43 Ayah Yang Layak?

Valerie Pei berjalan dengan perlahan, dia merasakan ujian dari jalan batu kecil ini terhadap sepatu hak tingginya, Austin Gu yang dari tadi sudah sampai di rumah Keluarga Gu sudah menunggu Valerie Pei di jalan kecil.

Setelah ia melihat Leon Gu kembali ke villanya, dia baru keluar dari belakang hutan kecil tersebut, melihat Valerie Pei sambil berjalan dengan bertatih-tatih mengarah ke sini. Memang seharusnya Valerie Pei tidak bersama orang seperti Leon Gu yang tidak tahu menyanyangi wanita, dia begitu membutuhkan kasih sayang orang lain, dan yang Leon Gu berikan kepadanya hanya menyakitinya.

“Valerie.” Tidak ada Leon Gu di sini, Austin Gu pun tetep memanggilnya dengan Valerie, kenyataan bahwa Valerie Pei merupakan Istri Leon Gu pun baru agak ditekan olehnya.

“Eh? Austin, kamu belum pulang?” Valerie Pei melihat Austin Gu di sini merasa sedikit terkejut, dia pun menyimpan wajah kesal terhadap Leon Gu tadi, “Tadi maaf ya.”

“Tidak apa-apa, aku sangat memahami temperamen Kakak tertua, malah kamu, aku takut kamu tidak tahan dengannya.” Menghadapi Valerie Pei, wajah Austin Gu tetap tersenyum seperti biasanya, dan senyuman ini memang membuatnya merasa sangat nyaman saat semua orang menunjukkan wajah yang tidak senang kepadanya selain Emily Gu pada 4 tahun terakhir ini.

“Temperamennya memang sedikit……” Valerie Pei tidak dapat menemukan satu kata pun untuk menggambarkan temperamen Leon Gu, mengatakan dia tidak jelas saja sudah halus, tapi tidak peduli seberapa buruk temperamen Leon Gu, dia tetap merupakan suaminya, dirinya tetap harus menahannya.

tiba-tiba, Valerie Pei juga tidak harus tahu mengatakan apa lagi, teringat nanti pulang ke rumah masih harus beradu dengan Leon Gu saja sudah merasa lelah, teringat William, mungkin jam segini ia sudah tidur….

“Kamu tadi keseleo, ini adalah salep, nanti pulang coba kamu gunakan, besok seharusnya sudah akan baik-baik saja.” Austin Gu memberikan sekotak salep kepada Valerie Pei.

“Terima kasih.” Saat ini, Valerie Pei merasa Austin Gu seperti seorang Kakak, saat Leon Gu masih berbaring di atas ranjang, dia sendiri yang sama sekali tidak pernah berurusan dengan urusan bisnis, berapa kali ia melakukan kesalahan, Austin Gu pasti akan menemaninya untuk lembur, kadang juga akan mengkritiknya dengan tidak segan-segan, nadanya juga tidak lebih baik daripada Leon Gu, namun ia juga bisa memberikan salep kepadanya di saat seperti ini.

Di kota A, dia memiliki seorang Kakak yang menyayanginya dan memanjakannya, di Kota S, dia juga memiliki seorang Paman kecil yang seperti Kakak.

“Terima kasih.” Valerie Pei menerima salep tersebut dengan penuh rasa terima kasih, suami saat bertengkar dengannya di mobil, malah tidak memperhatikan kalau kakinya sudah cedera, dia juga tidak berharap Leon Gu akan bersikap begitu perhatian seperti Austin Gu, tapi setidaknya mereka berdua jangan langsung bertengkar setiap kali bertemu!

“Kamu terus berkata terima kasih membuat kita berdua terasa sangat asing, pulanglah lebih awal untuk beristirahat.” Austin Gu tersenyum dengan ringan, dan melambaikan tangannya kepada Valerie Pei, lalu ia pun kembali ke villanya. Dia juga ingin mengantarnya sampai ke depan pintu, dia merasa khawatir dengan pergelangan kakinya, dulu Valerie Pei dicambuk 4 kali oleh Kakek, dia merasa tidak tega, sambil menopang Kakek ke kamarnya, melihat punggungnya berlumuran darah, dia bahkan ingin memukul Leon Gu.

Tapi bagaimanapun, Valerie Pei adalah Istri dari Kakak tertuanya, dia hanya bisa melihatnya dari jauh, hanya bisa melakukan sikap perhatian kecil di belakang, hanya bisa melihat Leon Gu menggunakan berbagai cara untuk menyakiti Valerie Pei.

Dengan susah payah Valerie Pei akhirnya berjalan sampai ke villa, ia malah melihat Leon Gu dan William sedang makan seafood sambil duduk di sofa! Benak Valerie Pei tiba-tiba menjadi kosong, pada saat tahun lalu, William tidak sengaja makan sedikit ubur-ubur, belum beberapa jam saja badannya langsung muncul ruam merah, sampai sekarang asal William sedang makan di meja makan, pasti tidak akan ada seafood!

Leon Gu malah membiarkan William makan begitu banyak!

Valerie Pei juga sudah tidak peduli dengan rasa sakit di pergelangan kakinya sambil berlari ke samping William dan merebut udang yang ia makan, lalu mendorong piring yang ada di depannya dengan jauh.

“William Gu siapa yang menyuruh kamu makan seafood?” Valerie Pei hampir membuka mulut William dan membiarkan dia memuntahkan apa yang sudah ia makan, saat itu William mengalami demam dan muncul ruam merah, Valerie Pei pun hampir pingsan karena panik.

William tahu kalau Mommynya marah pasti akan menyebutnya dengan nama lengkap, dia biasanya sangat turut, kali ini sepertinya benar-benar membuat Mommy marah, dia sambil menjatuhkan tangan kecilnya, mengedipkan matanya, dan melihat ke arah Leon Gu.

“William hanya makan sedikit seafood aja, kamu perlu seheboh ini? tidak seperti coke atau ice cream cone juga bisa membuat sakit perut…..” Leon Gu semakin ngomong suaranya semakin kecil, Valerie Pei juga tidak akan marah tanpa sebab, jangan-jangan William juga tidak boleh makan seafood?

Tapi tadi William melihat kantong yang ada di tangannya, tiba-tiba menjadi sangat dekat dengannya, dia dan William sudah lama tidak seperti pasangan Ayah dan anak sambil duduk sambil makan bersama, ia berpikir kalau Valerie Pei membungkus makanannya pulang, mungkin juga untuk dimakan Willian, lalu ia pun sambil duduk bersama William dan makan bersamanya di depan sofa, melihat William sambil makan sambil tersenyum, hati Leon Gu pun senang sampai berbunga-bunga!

“Leon Gu lain kali kamu tolong cari tahu dulu apa makanan yang bisa di makan dan apa yang tidak bisa di makan William dulu bisa tidak? Jangan hanya menggunakan energi kamu untuk bertengkar dengan aku saja, kamu tidak lelah, aku lelah!” Habis ngomong Valerie Pei langsung menggendong William dan berlari keluar, saat ini dia tetap tidak sempat peduli lagi dengan rasa sakit di kakinya, ia hanya ingin cepat sampai ke klinik, sebelum alergi William muncul dan cepat-cepat menghentikan gejalanya.

Leon Gu juga langsung mengikutinya, melihat tingkat kekhawatiran Valerie Pei, William memang tidak boleh makan seafood, tapi bagaimana dia bisa tahu? Dia hanya ingin membuat William senang saja, melihat William juga makan dengan senang, bagaimana dia bisa tahu kalau William tidak boleh makan seafood!

Melihat Valerie Pei berlari dengan sedikit susah, ia pun teringat saat di tempat parkir ia melihat kakinya yang tidak merasa leluasa itu, lalu ia pun melangkah dengan cepat dan mengejar Valerie Pei, dan menghalanginya.

Valerie Pei memang sudah terburu-buru, saat ini Leon Gu malah menghalanginya, dia pun langsung murka, berkata: “Leon Gu kamu enyalah!”

Leon Gu mengerutkan alis, namun tetap mengulurkan tangan dan merebut William ke tangannya.

“Kakimu terluka memangnya bisa berlari secepat apa?” Leon Gu juga tidak banyak bicara, sambil menggendong William dan berlari ke klinik, bagaimanapun dia adalah seorang pria, tenaganya jauh lebih kuat daripada Valerie Pei, lari dengan cepat juga, tidak lama langsung sampai ke klinik.

Setiap malam ada orang-orang yang bertugas di Klinik Keluarga Gu, takut jika ada yang terjadi sesuatu di antara Keluarga Gu, melihat Leon Gu sambil menggendong William datang ke klinik, Dokter pun sudah bersiap-siap.

“William makan seafood, apakah dia tidak boleh makan seafood?” Leon Gu meletakkan William di ranjang pasien, saat ini dia masih terlihat normal.

Dokter mendengar William makan seafood, ekspresi wajah dibalik masker tersebut pun menjadi serius, kalau sekarang berada di Rumah sakit, Dokter pasti akan memarahi Ayah yang ceroboh ini, tapi ini adalah Leon Gu, bagaimana dia bisa, atau bagaimana mungkin dia berani mengatakan apa-apa?

“Setahun yang lalu William termakan seafood, lalu ia pun demam tinggi dan muncul ruam di badannya, demamnya sampai 40 derajat, kondisinya sangat parah.” Mungkin Dokter bisa memahami, Leon Gu sudah berbaring di ranjang selama 4 tahun tentu saja tidak tahu kondisi William.

Leon Gu dengan panik melihat William yang terbaring di ranjang pasien, sebelumnya juga, dia membawa William pergi makan KFC, William pun langsung muntah-muntah dan demam, kali ini dia membiarkannya memakan seafood, dia ingin William menerima dirinya sebagai Ayahnya dengan tulus, namun dirinya bahkan informasi paling dasar seperti ini saja ia tidak tahu, apakah dia bisa menjadi seorang Ayah yang layak?

Apakah yang dikatakan Valerie Pei itu benar, dia bahkan tidak mengenal William dengan baik, mengapa masih ada waktu untuk bertengkar dengannya!

“Mohon kamu pasti harus menyembuhkan William.” Leon Gu berkata dengan tulus, dia sama sekali tidak memiliki hak untuk marah di sini, ini semuanya adalah ulah dia sendiri.

“Tuan muda tenang saja.” Dokter mengenakan sarung tangan dan memeriksa William.

Leon Gu sambil melihat di samping, saat ini Valerie Pei juga sudah kemari, melihat William yang sambil mengangkat baju dan berbaring di ranjang pasien, hatinya merasa sangat tidak enak, dan pelakunya adalah Leon Gu.

Dia juga sudah melihat Valerie Pei, lalu melihat pergelangan kaki Valerie Pei yang sudah memerah, tadi dia begitu panik langsung menggendong William kemari.

“Kita keluar dulu.” Leon Gu menghalang di depan Valerie Pei, menghalangi tatapannya, dia tahu ia mengkhawatirkan William, tapi kakinya juga membuat orang khawatir.

Valerie Pei mengangkat kepala melihatnya, tidak berekspresi.

“Aku sekarang tidak ingin bertengkar dengan kamu, juga tidak ingin berada di satu ruangan dengan kamu.” Valerie Pei ingin melewati Leon Gu dan pergi ke samping Willam, namun terhalang olehnya.

“Dokter sedang memeriksa William, kita keluar dulu, kakimu juga sudah cedera, keluar dulu untuk pengobatan sederhana.” Ucapan Leon Gu tidak memberinya kesempatan untuk menolak, gerakannya juga tidak ragu-ragu, langsung menggendong Valerie Pei dan membawanya keluar.

lalu menaruh Valerie Pei di sofa yang ada di luar, Leon Gu berlutut dengan satu kaki di lantai, dan mengangkat salah satu kaki Valerie Pei dan meletakkannya di atas kakinya, sambil memperhatikan kakinya.

Saat seseroang yang kamu lihat dari arah mana pun kamu tetap merasa tidak suka tiba-tiba memperlakukan kamu dengan baik, kamu akan curiga terhadap orang ini apakah ada niat yang lain! Jadi saat Leon Gu memeriksa pergelangan kaki Valerie Pei, hati Valerie Pei merasa panik, orang ini sedang memikirkan ide buruk apa lagi.

Valerie Pei mengenakan rok, gerakannya juga tidak bisa terlalu besar, ia hanya bersikeras ingin menurunkan kakinya dari kaki Leon Gu.

“Kamu jangan gerak-gerak, kurang sakit ya?” tangan Leon Gu menekan pergelangan kaki Valerie Pei, dia pun langsung tidak bergerak lagi, merasa dia kurang sakit jadi sengaja menekan kakinya yang cedera dengan kuat ya?

“Masalah William tidak boleh makan seafood aku hari ini baru tahu, aku mengakui kalau memang aku yang kurang memahami William, aku sudah bersalah.” Leon Gu meminta maaf dengan tulus, menungkit tentang pemahaman terhadap William, Leon Gu memang masih jauh dibanding Valerie Pei, jadi ia pun meminta maaf dengan inisiatif, bukan karena dia takut kalau Valerie Pei akan menangkap kesalahannya yang ini dan tidak berhenti-henti memarahinya, tapi ia sendiri memang sadar kalau dia belum benar-benar memperlakukan William sebagai anak kandungnya.

“Leon Gu, aku tidak ingin kamu bermain dengan William saat kamu senang, dan saat kamu tidak senang kamu bahkan tidak peduli kepadanya, aku tahu setelah kamu siuman tiba-tiba kamu memiliki seorang anak, kamu merasa sangat terkejut, kamu tidak bisa menerimanya, aku tidak meminta kamu untuk seperti Ayah yang lain, tapi setidaknya kamu jangan hanya melakukan hal-hal yang bisa melukainya bisa tidak, dia masih berumur 4 tahun, tidak sanggup menahan ulah kamu!” hatinya Valerie Pei sekarang hanya ada William, ia pun mengabaikan permintaan maaf Leon Gu.

Meskipun Leon Gu tahu bahwa dirinya bersalah, namun ucapan Valerie Pei tidak diragukan lagi membuatnya marah. Apa yang dimaksud tidak seperti Ayah lainnya, apa yang dirinya lakukan untuk menyakiti William, sampai Valerie Pei mengatakan dirinya seperti ini?

“Valerie Pei, kita sekarang jangan bertengkar bisa tidak?” Akhirnya dia tetap menahan amarahnya, dia paham suasana hati seorang Ibu yang mengkhawatirkan anak, jadi apapun yang dikatakan Valerie Pei sekarang dia bisa menganggapnya sebagai ucapan yang tidak lewat otak.

“Aku pun lelah bertengkar dengan kamu.” Valerie Pei langsung menarik kakinya dari kaki Leon Gu, tatapan matanya tetap melihat ke dalam, gaya Dokter yang terlihat sibuk semuanya menyentuh ke dalam hatinya, dia memohon ribuan kali dalam hatinya agar William tidak seperti kejadian terakhir kali.

Di saat suasana mereka sedang terasa tegang, Cindy Ye muncul dengan mengenakan jas putih dan berkata, "Aku menerima telepon dari Dokter Chen, jadi kemari untuk membantu.”

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu