Diamond Lover - Bab 259 Berpura-pura Tenang
Di dalam ruang tunggu ada jas yang telah disiapkan untuk Jacob Pei, Valerie Pei merasa kalau bentuk tubuh Handy Ji dan Jacob Pei hampir sama, seharusnya bisa dipakai.
Valerie Pei berada di hadapan sebaris jas membantu Handy Ji memilih jas, berkata : ”Barusan kamu bilang ada hal yang ingin kamu katakan padaku, ada apa? Apakah ada hubungannya dengan kepulanganmu kali ini? Jika ada hubungannya dengan Keluarga Gu maka tidak usah katakan kepadaku, aku dan mereka….”
“Kakakku ingin mendapatkan Ellie, pada saat aku pergi mereka sudah mengirimkan surat pengacara.”
“Bruk——”mengambil Setelan jas yang baru saja dipilih Valerie Pei terjatuh ke lantai setelah mendengar ucapan ini.
Surat pengacara? Apakah sedang bercanda? Atas dasar apa?
Handy Ji berjalan beberapa langkah menghampiri, dia mengambil jas yang terjatuh di lantai dan menggantungnya kembali, dia tahu tidak cocok membicarakan masalah ini pada saat ini, tapi jika tidak dikatakan, dia takut saat Valerie Pei pulang dan melihat surat pengacara tersebut membuatnya semakin tidak tahan.
“Kenapa mereka bisa mengirimkan surat pengacara, mereka tidak tahu…” Kata Valerie Pei, tatapannya jatuh pada Handy Ji, sedikit tidak berdaya, ”Orang yang seperti dia, pasti sudah melakukan tes DNA dengan Ellie, dia bilang kalau adalah urusan perusahaan namun sebenarnya hanya ingin kembali mengurusnya.”
Valerie Pei menggeleng, seharusnya sudah terpikir olehnya bahwa Leon Gu akan menggunakan cara ini, dahulu mereka juga hampir bertengkar hingga hampir melakukan gugatan demi hak asuh Willie, dahulu tidak berhasil menggugat, lalu apakah sekarang masih akan menggugat lagi?
Handy Ji tadinya menyangka kalau Valerie Pei akan mengira dia yang mengatakannya, namun dia tidak menyangka perkataan Valerie Pei berbalik, melemparkan semua tanggung jawab pada Leon Gu, sedangkan dia, juga tidak ingin menjelaskan, dia tahu dengan sifat Valerie Pei, jika tahu kalau dia yang memberitahu Leon Gu tentang hal ini, pasti tidak akan memedulikannya karena hal ini.
Namun dia juga tidak mengira Leon Gu menggunakan cara yang sangat ekstrim, dia sudah berusaha membujuk, namun tidak begitu berhasil, lagipula saat dia berada di rumah Keluarga Gu, dia hanya bertemu dengan Leon Gu dua kali, dia ingin berbicara dengan Leon Gu, namun tidak sampai berbicara beberapa kalimat, dia menggunakan alasan ada urusan dan pergi.
Saat dia akan kembali untuk menghadiri pernikahan Jacob Pei, dia baru tahu kalau Leon Gu sudah meminta pengacara untuk mengirimkan surat pengacara, jika tidak ada masalah maka besok sudah bisa menerimanya.
“Valerie, kamu jangan cemas, gugatan hak asuh seperti ini biasanya tidak akan dibawa ke pengadilan, kalian berdua mediasi di luar pengadilan, masih ada kesempatan untuk berbalik.”
“Apakah menurutmu ada kesempatan? Dia bahkan sudah mengirim surat pengacara, itu berarti dia tidak akan mediasi di luar pengadilan. Dulu aku sudah bilang padanya dengan sangat jelas aku tidak akan membiarkan Ellie bertemu dengannya, tidak disangka dia menggunakan cara ini.” Hati Valerie Pei terasa sangat dingin, mengira dulu dia kembali maka mereka berdua akan baik-baik saja.
Hasilnya, ketenangan sebelumnya, hanyalah kedamaian sebelum angin badai, sekarang, apakah dia bersiap memberikan kejutan padanya setelah pernikahan Jacob Pei?
“Maaf tidak bisa menghentikannya.” Handy Ji meminta maaf, mungkin dia tidak seharusnya memiliki harapan bahwa mereka masih memiliki harapan saat memberitahunya perihal Ellie, kalau tidak sekarang dia tidak akan langsung melakukan hal yang terlintas di pikirannya.
Mungkin Leon Gu merendahkan syaratnya, tidak bisa membuat Valerie Pei dan Ellie kembali ke sampingnya, jadi hanya ingin Ellie kembali, namun dia seperti ini tidak pernah berpikir, akan betapa sedihnya Valerie Pei kembali kehilangan anak?
“Tidak ada hubungannya denganmu, Leon Gu yang terlalu brengsek.” Valerie Pei sangat mengenal Leon Gu, jadi tahu dia benar-benar bisa melakukan hal seperti ini.
“Kamu ganti baju saja, aku tidak ingin ada masalah di pernikahan kakakku.” Valerie Pei mengambil setelan jas kepada Handy Ji, ekspresinya sedikit linglung.
Yang selalu dia pikirkan adalah Leon Gu akan mengambil Ellie dari sisinya, mungkin pada saat dia bertemu dengannya di Jerman dulu, dia seharusnya langsung pindah tempat, juga tidak seharusnya transit di kota S dengan Handy Ji…
“Valerie Pei, aku akan membantumu dalam masalah ini, aku tidak akan membiarkan Ellie meninggalkanmu.” Handy Ji melihat ekspresi Valerie Pei yang linglung, perasaan menyesal di hatinya semakin menjadi, dia mengulurkan tangan memeluknya, sesekali mengelus punggungnya.
Valerie Pei tertegun, namun ada Handy Ji di sisinya, dia juga tidak sendirian.
“Terima kasih.” Valerie Pei meletakkan tangannya di pinggang Handy Ji, saat ini, dia sangat membutuhkan bahu untuk menopang dirinya, “Jangan beritahu hal ini kepada kakak dan ibuku, aku tidak ingin mereka khawatir, anggap saja hal ini tidak pernah terjadi.”
Pada akhirnya Handy Ji menganggukkan kepala, dengan sifat Jacob Pei, takutnya meskipun hari kedua pernikahan juga akan mencari Leon Gu untuk berbicara dengannya, juga Ibu Pei, setelah kematian Ayah Pei kondisi fisiknya juga tidak begitu baik, lebih tidak bisa menerima berita yang mengejutkan.
Selanjutnya, Valerie Pei muncul di ruang pesta seperti tidak terjadi apa apa, di bawah tatapan simpati atau meremehkan teman dan sanak saudara mengakhiri pesta ini.
Di malam pernikahan Jacob Pei dan Stevanny Shi, hanya mereka berdua yang tahu dimana malam ini mereka habiskan, karena Jacob Pei takut acara meramaikan kamar pengantin akan membuat Stevanny Shi canggung, akhirnya tidak membiarkan mereka tahu, di tengah canda tawa Valerie Pei berpamitan kepada teman-teman dan membawa Ellie pulang naik mobil.
Di sebelahnya ada Ibu Pei dan Handy Ji yang menemani.
“Haiya, akhirnya kakakmu menikah!” Ibu Pei dengan penuh semangat menarik tangan Valerie Pei, dari dulu mereka berharap Jacob Pei bisa menikah, namun dia terus menunda, juga tidak pergi ke kencan buta, membuat semua orang benar-benar khawatir.
Mendengar perkataan Ibu Pei, Valerie Pei baru tersadar, wajahnya masih tetap tersenyum, namun hatinya sangat risau.
“Ya, akhirnya kakak menikah, mungkin tahun depan Ibu bisa menggendong cucu laki-laki!” Dia tidak ingin membuat Ibu Pei khawatir, jadi sekarang dia hanya bisa berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa.
Ibu Pei segera mengalihkan pandangannya ke Handy Ji yang duduk di sebelah kursi pengemudi, dia sangat menyukai pria ini, dia juga memperlakukan Valerie Pei dan Ellie dengan baik, barusan di ruang pesta tentu saja melihat pemandangan tadi, juga melihat Handy Ji maju membela, betapa bagusnya memiliki menantu seperti ini.
“Sebenarnya aku masih tersisa satu keinginan, jika bisa melihat kamu juga bahagia, maka ibu bisa menjelaskan ke ayahmu suatu hari nanti.”
“Ibu, untuk apa kamu membicarakan hal ini di hari yang bahagia seperti ini?” Kata Valerie Pei sedikit kesal, dia melihat tatapan mata ibunya pada Handy Ji, juga mengerti maksud Jacob Pei dan Ibunya yang menanyakan topik ini beberapa hari ini, namun dia mengabaikannya.
Awalnya juga tidak ada hubungan apa-apa, hanya tetangga dan teman baik saja, kepulangan kali ini juga hanya menariknya sebagai pajangan saja.
Selain itu, sekarang Leon Gu ingin merebut putrinya darinya, dia mana ada waktu untuk memikirkan hal-hal ini?
“Ah, bukankah karena terburu buru, jika kamu juga bisa hidup bahagia, maka ibulah yang paling senang!” Ibu Pei juga segera mengganti nada bicaranya dengan lebih santai, dia sudah kurang lebih menyampaikan maksudnya, hanya tinggal menunggu keputusan dari mereka para orang muda.
“Sudahlah sudahlah, aku tahu, bukankah sekarang kamu juga melihat aku baik-baik saja!” Valerie Pei mengeluarkan senyumannya, membuat ibu tenang.
“Baik sih baik, namun kamu akan kembali ke Jerman lagi, ini yang membuatku sangat tidak puas!” Ibu Pei memalingkan kepalanya berpura-pura marah, kebetulan mengambil kesempatan ini untuk menahan putrinya untuk tetap tinggal.
Sebenarnya, jika memang harus melakukan gugatan, maka tidak akan bisa kembali ke Jerman.
“Ibu, bukankah Javiar berkata membutuhkan penanggung jawab untuk perusahaan yang baru dibuka, dia sudah pernah mencariku, sekarang dipikir-pikir, aku memutuskan untuk menyetujuinya.” Juga kebetulan berada di kota S, dengan begini maka bisa menghindari banyak kerepotan yang tidak diperlukan.
“Kamu mengurus anak, masih harus bekerja, apakah tidak sibuk? Kalau tidak katakan pada Javier, tidak menerima perkerjaan ini.”
“Tidak perlu, aku sudah mengatakan kepada Javier, bukankah kamu berkata tidak ingin aku kembali ke Jerman, sekarang di kota S, bukankah lebih dekat!” Valerie Pei tidak sengaja mengatakan kota S, senyum di wajah Ibu Pei menegang saat mendengar dua kata ini.
“Di kota S, lebih baik kita tidak usah pergi.”
“Ibu, tidak apa-apa, benar.” Setelah Valerie Pei berkali kali memastikan bahwa tidak ada masalah, Ibu Pei baru sedikit lega dan setuju dia pergi ke kota S.
Sedangkan di hari kedua, benar saja dia melihat surat pengacara diantara tumpukan surat-surat, untungnya mereka sudah memiliki persiapan sehingga tidak sampai dilihat oleh pembantu.
Di saat yang bersamaan, Valerie Pei juga harus menyiapkan beberapa hal untuk pergi ke kota S, lebih baik bila pergi lebih awal, meminta bantuan pengacara, lebih awal berdiskusi, dengan demikian bisa meminimalisir sakit yang dialami oleh Ellie.
Karena penanggung jawab perusahaan, maka semua keperluan di kota S sudah diatur dan disiapkan, bahkan sekolah untuk Ellie pun sudah dicarikan, hanya saja yang sekarang ingin Valerie Pei cari adalah pengacara.
Ellie masih merasa mengantuk saat turun dari pesawat, setelah sampai di rumah baru, segera meminta pembantu untuk menjaga Ellie, Valerie Pei tidak ingin berhenti sedikitpun, ingin sesegera mungkin menemukan pengacara.
Ellie memang sudah tertarik dengan rumah barunya, dia juga sudah tidak merasa asing dengan Bibi yang menjaganya, Valerie Pei hanya berpesan kepada Bibi beberapa kalimat kemudian pergi bertemu pengacara sendiri, Handy Ji kembali ke rumah Keluarga Gu.
Dahulu pada saat di kota S, Valerie Pei juga pernah mengenal beberapa pengacara, pengacara Zhao ini adalah orang dulu yang menyusun perjanjian perceraian untuknya, sekarang mencarinya untuk menerima kasus hak asuh anak ini, juga tidak perlu penyesuaian lagi.
Pengacara Zhao mempersilahkan Valerie Pei masuk ke dalam kantor, kemudian sekretaris menyediakan air putih.
“Pengacara Zhao, ini adalah surat pengacara yang aku terima, aku ingin meminta bantuan Anda untuk membantu saya sebisa mungkin untuk mendapatkan hak asuh putri saya.” Valerie Pei memberikan surat pengacara ke pengacara Zhao, tangannya sudah menggenggam gelas dengan tegang, dulu saat membicarakan kasus kerja sama ini juga tidak pernah melihatnya begitu gugup.
Pengacara Zhao membaca surat pengacara tersebut, ekspresinya sangat serius.
“Nona Pei, kali ini Tuan Gu menyewa satu tim pengacara untuk melakukan gugatan ini, saya khawatir tidak bisa melakukan mediasi di luar pengadilan.” Pengacara Zhao meletakkan surat pengacara dengan ekspresi serius, beberapa hari ini dunia pengacara sudah mengetahui Keluarga Gu di Kota S sedang mencari pengacara top dalam gugatan hak asuh anak, hanya saja tidak disangka gugatan hak asuh anak ini adalah anak Valerie Pei dan Leon Gu.
“Mereka memiliki tim pengacara, kita juga bisa, tidak peduli syarat apa yang Anda inginkan, asal bisa diselesaikan dengan uang, maka semuanya mudah didiskusikan.” Leon Gu ingin memulai peperangan hak asuh dengannya, maka dia tidak akan segan lagi.
Pengacara Zhao merasa sedikit kesulitan, berkata: ”Sebenarnya, meskipun salah satu di antara kalian ada yang berhasil memenangkan gugatan ini, bagi anak ini adalah hal yang menyakitkan, kalian adalah orang terkenal di kota, pengadilan gugatan hak asuh anak tidak akan dibuka untuk umum, namun kemampuan reporter dalam menulis berita kosong tidak bisa dianggap remeh, aku tetap menyarankan untuk melakukan mediasi di luar pengadilan.”
Bagaimana bisa Valerie Pei tidak tahu apa yang dia katakan, jika suatu hari nanti Ellie tumbuh dewasa dan mengetahui bahwa kedua orangtuanya bertengkar sengit saat dia masih kecil, maka apa yang akan dia rasakan?
Lagipula tidak peduli Valerie Pei atau Leon Gu yang memenangkan hak asuh ini, mereka akan menekan pihak lain dengan bengis, saat bertemu lagi akan seperti bertemu musuh.
“Begini saja, kita berkomunikasi dulu dengan pengacara lawan, lihat apakah Tuan Gu setuju untuk melakukan mediasi di luar pengadilan.”
Valerie Pei bisa berkata apa lagi, hanya bisa setuju.
Novel Terkait
Balas Dendam Malah Cinta
SweetiesWonderful Son-in-Law
EdrickThe Richest man
AfradenJalan Kembali Hidupku
Devan HardiLove And War
JaneLove Is A War Zone
Qing QingMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)