Diamond Lover - Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya

Meskipun danau itu tak terlalu dalam, tapi begitu terjatuh, Nathan Xia segera meronta-ronta dan hampir tenggelam, tanpa berlama-lama, Valerie Pei segera berlari dan melompat ke air. Ini sedang musim dingin, air danau pasti sangatlah dingin, dan Valerie Pei adalah seorang yang tidak kuat dingin, baru masuk permulaan musim dingin saja, ia pasti telah menyuruh para pelayan untuk menyalakan penghangat ruangan di rumah, dan setiap mandi ia selalu menggunakan air panas. Setiap kali Leon Gu mandi setelah Valerie Pei mandi, suhu airnya selalu menjadi sangat panas.

Tapi kini, tanpa mempedulikan apapun, ia segera melompat ke danau dan berenang ke arah Nathan Xia, tanpa persiapan apapun! Nathan Xia terus meronta di dalam air, dan saat Valerie Pei tiba di sisinya, tanpa sengaja beberapa kali tangan Nathan Xia menghantam tubuh Valerie Pei.

Jacob Pei dan yang lainnya belum juga datang, tempat ini agak jauh dari resort, Leon Gu takut terjadi sesuatu pada Valerie Pei, maka ia melepaskan jasnya dan segera melompat ke air.

Di tengah danau, Nathan Xia membuat Valerie Pei juga terseret ke dalam air, jika ia tenggelam, mungkin tak hanya ia seorang yang akan tenggelam, tapi Valerie Pei juga.

Saat sedang berusaha menyelamatkan Nathan Xia, Valerie Pei melihat Leon Gu juga melompat ke dalam air, ia tahu Leon Gu bisa berenang, maka ia tak mempedulikannya dan tetap fokus untuk menyelamatkan Nathan Xia. Nathan Xia adalah putra tunggal Keluarga Xia, jika terjadi sesuatu padanya, bagaimana ia akan menjelaskannya pada Paman Xia?

Dengan cepat Leon Gu berenang ke arah Valerie Pei dan Nathan Xia dan segera menyikut bagian belakang leher Nathan Xia, akhirnya Nathan Xia tak lagi meronta dan melepaskan Valerie Pei, lalu Leon Gu menariknya ke tepi danau.

Valerie Pei bisa melihat, ekspresi Leon Gu tampak muak, ia tahu Leon Gu tak menyukai Nathan Xia dan tak ingin melakukan apapun yang ada hubungannya dengannya, tapi meskipun tidak rela, ia tetap melompat ke air untuk menyelamatkannya.

Tapi Valerie Pei tak bisa terlalu banyak berpikir di saat seperti ini, ia tak ingin membiarkan Leon Gu menarik Nathan Xia, ia melihat tadi sikutnya memukul lehernya dengan sekuat tenaga, mungkin saja nanti Leon Gu akan sengaja menenggelamkannya, sangat mungkin ia akan melakukan hal ini.

Sikap keras kepala Valerie Pei membuat Leon Gu menjadi semakin jengkel, akhirnya ia membiarkan Valerie Pei menarik Nathan Xia ke tepi danau sendirian, dan ia berenang sendirian. Saat ini, Jacob Pei dan yang lainnya juga telah tiba, dan mereka menarik ketiga orang itu ke tepi danau.

Ethan Chen yang seorang dokter segera menyuruh Valerie Pei menjauh, ia hendak melakukan pertolongan pertama. Valerie Pei hanya berdiri dengan ekspresi tertegun, bibirnya membiru karena kedinginan dan pakaiannya basah kuyup.

“Lepaskan mantelmu,” Leon Gu menarik Valerie Pei dan berusaha melepaskan mantelnya. Ia jelas tampak sangat kedinginan, tapi ia hanya mementingkan Nathan Xia seorang.

“Aku tak apa... aku... aku ingin melihatnya,” Valerie Pei berusaha melepaskan diri dari tangan Leon Gu dan tak mematuhi perintahnya untuk melepaskan mantelnya.

Yang ada di pikirannya hanyalah ekspresi tak acuh Nathan Xia saat memanggil mereka tadi, dan ekspresinya saat ia menoleh untuk menatapnya sebelum terjatuh ke air.

Leon Gu tak bisa menaklukkan sikap keras kepala Valerie Pei, sikap keras kepala dan rasa khawatirnya yang berlebihan membuat Leon Gu merasa pening. Ia sudah bilang ia telah menelepon Jacob Pei untuk meminta bantuan, tapi Valerie Pei tak sabar menunggu beberapa menit dan segera melompat ke air yang sangat dingin itu. Tidakkah ia memikirkan, bagaimana jika ia tenggelam bersama Nathan Xia, ia masih mempunyai sebuah keluarga, suami dan anaknya, apakah dalam pikirannya ia hanya memikirkan Nathan Xia seorang?

“Kau juga bukanlah seorang dokter, kau pergi ke sana juga tak ada yang bisa kau lakukan, lepaskan mantelmu,” kali ini Leon Gu juga tak mau kalah dan menarik Valerie Pei, tak membiarkannya mendekati Nathan Xia.

Jacob Pei yang sejak tadi memperhatikan Ethan Chen memberikan pertolongan pertama pada Nathan Xia akhirnya memperhatikan Leon Gu dan Valerie Pei yang tampak sedang bertengkar, pakaian Valerie Pei dan Leon Gu basah kuyup, dan ekspresi mereka juga tampak dingin bagaikan es.

Ia mendesah, sungguh sebuah kesalahan membiarkan Nathan Xia ikut dalam acara hari ini, Nathan Xia sendiri tampak sangat tak nyaman, dan mereka berdua juga bertengkar karenanya.

“Sudahlah, lepaskan mantelmu,” Jacob Pei berjalan menghampiri mereka dan melepaskan Valerie Pei dari cengkraman Leon Gu, cengkramannya rupanya sangat kuat, jika bukan karena Jacob Pei adalah kakaknya sendiri, mungkin Leon Gu takkan begitu saja melepaskan Valerie Pei.

Ekspresi Leon Gu tampak sangat marah, ia juga melompat ke dalam air, tapi Valerie Pei sama sekali tak mempedulikannya, apakah ia kira ia bisa menyelamatkan Nathan Xia seorang diri, dan ia ikut melompat ke danau hanya semakin menambah masalah?

Nathan Xia yang terbaring di tanah akhirnya memuntahkan air yang menyumbat tenggorokannya, dan dadanya mulai berdegup naik turun, menandakan ia telah kembali bernafas, orang-orang yang berkumpul di sekitarnya akhirnya bisa menghembuskan nafas lega.

Mendengar suara Nathan Xia, Valerie Pei segera berusaha menghampirinya, tapi sebelum Jacob Pei sempat melakukan apapun, Leon Gu telah menarik Valerie Pei dan menyeretnya pergi.

Ia tak tahan dengan suasana di tempat ini, mana mungkin ia mampu melihat istrinya memikirkan orang lain dalam hatinya, mereka baru saja saling memasangkan cincin tadi pagi, dan kini wanita yang menjawab ia bersedia menikahinya itu malah mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan seorang pria yang takkan mungkin bersamanya!

“Leon Gu, lepaskan aku!” Valerie Pei meronta dan berusaha melepaskan cengkraman Leon Gu, ia tahu Leon Gu sangat kuat dan ia tak mungkin bisa melepaskan diri.

“Kita pulang,” kata Leon Gu dengan ekspresi yang tak bisa dibantah, ia hampir saja menyeret Valerie Pei.

“Tidak, aku mau menemui Nathan dulu, tadi ia hampir saja tenggelam saat kau memukulnya,” dengan kedua tangannya, Valerie Pei berusaha melepaskan diri dari Leon Gu, tangannya yang mencengkram lengannya kebetulan adalah tangannya yang mengenakan cincin, permata itu bersinar dengan sangat menyilaukan.

Gianna Wei pernah berkata, Leon Gu dan Finn He sama-sama orang yang keras, tapi bedanya, Leon Gu takkan melukai orang yang dicintainya, sedangkan Finn He bisa bersikap keras pada siapapun, bahkan terhadap dirinya sendiri.

Yang dikatakannya benar, tadi saat di tengah danau, ekspresinya tampak seolah ingin menenggelamkan Nathan Xia, membuatnya semakin menyadari betapa mengerikannya Leon Gu.

Leon Gu menghentikan langkahnya, tapi cengkramannya tidak melonggar, ia menoleh menatap Valerie Pei, lalu menatap Nathan Xia yang sedang berbaring di atas tandu, ekspresinya tampak penuh kemenangan, membuat Leon Gu sangat ingin menghampirinya dan kembali melemparkannya ke danau.

“Pilih salah satu, menghampiri Nathan Xia atau ikut pulang denganku, kalau kau ikut pulang, akan kuanggap tak terjadi apa-apa, kalau kau memilihnya, anggap saja aku tak mengatakan apa yang kukatakan kemarin malam dan tadi pagi,” akhirnya Leon Gu memberi Valerie Pei dua pilihan.

Saat mereka di rumah Keluarga Gu, di hadapan Naomi Ye, Valerie Pei dua kali berkata pada Leon Gu, jika ia memilih Naomi Ye, hubungan mereka selesai sampai di sini, tapi dalam dua kali itu, ia tetap memilih Naomi Ye, tapi kemudian kembali ke sisi Valerie Pei seolah tak terjadi apa-apa.

Ia melihat ketegasan dalam ekspresi Leon Gu, jika saat ini ia benar-benar memilih Nathan Xia, ia tahu hubungan mereka akan kembali ke titik saat ia baru tersadar dari koma, Valerie Pei bisa memaafkan Leon Gu, tapi Leon Gu takkan memaafkannya.

Jika ia bilang anggap saja ia tak mengatakan apa yang dikatakannya kemarin malam dan tadi pagi, ia pasti akan benar-benar menariknya dan menganggap perkataan itu tak pernah diucapkannya.

“Aku ingin melihatnya,” Valerie Pei berhenti meronta, dan setelah ia mengatakannya, ia merasakan Leon Gu melepaskan cengkramannya dan pergi tanpa menoleh ke belakang.

Mungkin Leon Gu lah orang yang paling kejam di dunia ini, ia bisa pergi meninggalkannya begitu saja, membiarkannya menatap sosoknya dari belakang. Ia tak tahu seberapa pedih perasaannya saat melihatnya pergi meninggalkannya, seberapa inginnya ia berlari mengejarnya.

Tapi tanpa berpikir panjang, Valerie Pei juga segera berbalik dan berjalan ke arah tandu, ia berkata pada Jacob Pei yang berjalan menghampirinya.

“Kak, jangan biarkan Leon Gu pergi, aku hanya akan menjenguk Nathan sebentar lalu segera pulang,” Valerie Pei menyentuh tangan Jacob Pei sambil gemetaran, selain karena kedinginan, ia juga merasa ketakutan. Ia takut Leon Gu akan kembali ke Kota S, dan ada Naomi Ye di sana. Naomi Ye akan melakukan segalanya demi Leon Gu, ia tak bisa membiarkan Leon Gu berduaan dengan Naomi Ye.

“Akan kuusahakan,” Jacob Pei menepuk tangan Valerie Pei, jelas ia sangat mengkhawatirkan Leon Gu, tapi ia juga ingin menjenguk Nathan Xia, Leon Gu juga takkan bisa melarangnya, Nathan Xia tak hanya sekedar teman masa kecil Valerie Pei.

Melainkan sebuah hutang budi, sejenis perasaan yang tak dapat dibalasnya, dan mereka yang berada di sekitarnya tak berani berusaha mencampurinya.

Valerie Pei mengikuti tandu itu ke sebuah klinik di dekat resort, Nathan Xia minum beberapa teguk air, tubuhnya masih merasa kedinginan, ia hanya bisa berbaring di ranjang pasien, dalam hati merasa sangat senang Valerie Pei mengikutinya ke sini.

Valerie Pei telah berganti pakaian dan mengeringkan rambutnya dengan handuk, saat ia memasuki kamar, ia melihat Nathan Xia menatapnya sambil tersenyum, ia segera melemparkan handuk itu ke wajah Nathan Xia.

“Kau sudah puas?” kata Valerie Pei dengan serius sambil duduk di kursi di sebelah ranjang.

“Anggap saja sudah,” kata Nathan Xia sambil mengangkat bahu dan bangkit duduk di ranjangnya, ia sungguh tampan, terlalu tampan, sejak kecil Valerie Pei menganggapnya seperti boneka, dan setelah mereka dewasa, ia semakin merasa Nathan Xia terlalu tampan untuk menjadi kekasihnya.

Mungkin juga karena sudah sangat terbiasa bersamanya, ia merasa tak perlu mengatakan bahwa ia tidak mencintainya, dan karena kedua keluarga mereka juga telah menjodohkan mereka, mereka pasti akan menikah, memangnya berapa banyak pernikahan di kalangan keluarga kaya yang benar-benar atas dasar cinta?

“Kau senang sekali aku bertengkar dengan Leon Gu?” tanya Valerie Pei dengan lirih, mana mungkin ia tak mengenali Nathan Xia, tak mungkin ia dengan begitu mudahnya terjatuh dari jembatan itu, ia telah belajar judo sejak kecil, mana mungkin ia tak sempat berpegangan pada hand rail jembatan untuk mencegah dirinya terjatuh ke danau?

Nathan Xia tetap tersenyum, ia sama sekali tak menyesali perbuatannya. Di pesawat kemarin, ia tahu apa yang mereka lakukan di toilet, tapi ia berpura-pura tak terjadi apa-apa dan berusaha menghibur diri sendiri, bahwa Valerie Pei hanya sedang merawat Leon Gu di toilet, tak terjadi apa-apa.

Tapi jika tak terjadi apa-apa, bagaimana bisa ada William? William pernah berkata, selain Daddy nya, orang yang paling disukainya adalah dirinya. Dulu, ia juga pernah berkata pada Valerie Pei, setelah mereka menikah, mereka akan mempunyai banyak anak dan ia akan menyayangi mereka semua.

Tapi kini ia hanya bisa melihat orang yang dicintainya mempunyai anak dengan pria lain!

“Nathan, jangan lagi melakukan hal seperti ini, aku mencintaimu, dan aku juga mencintai Leon Gu, tapi jika kau memaksaku memilih...”

“Kau akan memilihnya, bukan?”

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu