Diamond Lover - Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
Meskipun danau itu tak terlalu dalam, tapi begitu terjatuh, Nathan Xia segera meronta-ronta dan hampir tenggelam, tanpa berlama-lama, Valerie Pei segera berlari dan melompat ke air. Ini sedang musim dingin, air danau pasti sangatlah dingin, dan Valerie Pei adalah seorang yang tidak kuat dingin, baru masuk permulaan musim dingin saja, ia pasti telah menyuruh para pelayan untuk menyalakan penghangat ruangan di rumah, dan setiap mandi ia selalu menggunakan air panas. Setiap kali Leon Gu mandi setelah Valerie Pei mandi, suhu airnya selalu menjadi sangat panas.
Tapi kini, tanpa mempedulikan apapun, ia segera melompat ke danau dan berenang ke arah Nathan Xia, tanpa persiapan apapun! Nathan Xia terus meronta di dalam air, dan saat Valerie Pei tiba di sisinya, tanpa sengaja beberapa kali tangan Nathan Xia menghantam tubuh Valerie Pei.
Jacob Pei dan yang lainnya belum juga datang, tempat ini agak jauh dari resort, Leon Gu takut terjadi sesuatu pada Valerie Pei, maka ia melepaskan jasnya dan segera melompat ke air.
Di tengah danau, Nathan Xia membuat Valerie Pei juga terseret ke dalam air, jika ia tenggelam, mungkin tak hanya ia seorang yang akan tenggelam, tapi Valerie Pei juga.
Saat sedang berusaha menyelamatkan Nathan Xia, Valerie Pei melihat Leon Gu juga melompat ke dalam air, ia tahu Leon Gu bisa berenang, maka ia tak mempedulikannya dan tetap fokus untuk menyelamatkan Nathan Xia. Nathan Xia adalah putra tunggal Keluarga Xia, jika terjadi sesuatu padanya, bagaimana ia akan menjelaskannya pada Paman Xia?
Dengan cepat Leon Gu berenang ke arah Valerie Pei dan Nathan Xia dan segera menyikut bagian belakang leher Nathan Xia, akhirnya Nathan Xia tak lagi meronta dan melepaskan Valerie Pei, lalu Leon Gu menariknya ke tepi danau.
Valerie Pei bisa melihat, ekspresi Leon Gu tampak muak, ia tahu Leon Gu tak menyukai Nathan Xia dan tak ingin melakukan apapun yang ada hubungannya dengannya, tapi meskipun tidak rela, ia tetap melompat ke air untuk menyelamatkannya.
Tapi Valerie Pei tak bisa terlalu banyak berpikir di saat seperti ini, ia tak ingin membiarkan Leon Gu menarik Nathan Xia, ia melihat tadi sikutnya memukul lehernya dengan sekuat tenaga, mungkin saja nanti Leon Gu akan sengaja menenggelamkannya, sangat mungkin ia akan melakukan hal ini.
Sikap keras kepala Valerie Pei membuat Leon Gu menjadi semakin jengkel, akhirnya ia membiarkan Valerie Pei menarik Nathan Xia ke tepi danau sendirian, dan ia berenang sendirian. Saat ini, Jacob Pei dan yang lainnya juga telah tiba, dan mereka menarik ketiga orang itu ke tepi danau.
Ethan Chen yang seorang dokter segera menyuruh Valerie Pei menjauh, ia hendak melakukan pertolongan pertama. Valerie Pei hanya berdiri dengan ekspresi tertegun, bibirnya membiru karena kedinginan dan pakaiannya basah kuyup.
“Lepaskan mantelmu,” Leon Gu menarik Valerie Pei dan berusaha melepaskan mantelnya. Ia jelas tampak sangat kedinginan, tapi ia hanya mementingkan Nathan Xia seorang.
“Aku tak apa... aku... aku ingin melihatnya,” Valerie Pei berusaha melepaskan diri dari tangan Leon Gu dan tak mematuhi perintahnya untuk melepaskan mantelnya.
Yang ada di pikirannya hanyalah ekspresi tak acuh Nathan Xia saat memanggil mereka tadi, dan ekspresinya saat ia menoleh untuk menatapnya sebelum terjatuh ke air.
Leon Gu tak bisa menaklukkan sikap keras kepala Valerie Pei, sikap keras kepala dan rasa khawatirnya yang berlebihan membuat Leon Gu merasa pening. Ia sudah bilang ia telah menelepon Jacob Pei untuk meminta bantuan, tapi Valerie Pei tak sabar menunggu beberapa menit dan segera melompat ke air yang sangat dingin itu. Tidakkah ia memikirkan, bagaimana jika ia tenggelam bersama Nathan Xia, ia masih mempunyai sebuah keluarga, suami dan anaknya, apakah dalam pikirannya ia hanya memikirkan Nathan Xia seorang?
“Kau juga bukanlah seorang dokter, kau pergi ke sana juga tak ada yang bisa kau lakukan, lepaskan mantelmu,” kali ini Leon Gu juga tak mau kalah dan menarik Valerie Pei, tak membiarkannya mendekati Nathan Xia.
Jacob Pei yang sejak tadi memperhatikan Ethan Chen memberikan pertolongan pertama pada Nathan Xia akhirnya memperhatikan Leon Gu dan Valerie Pei yang tampak sedang bertengkar, pakaian Valerie Pei dan Leon Gu basah kuyup, dan ekspresi mereka juga tampak dingin bagaikan es.
Ia mendesah, sungguh sebuah kesalahan membiarkan Nathan Xia ikut dalam acara hari ini, Nathan Xia sendiri tampak sangat tak nyaman, dan mereka berdua juga bertengkar karenanya.
“Sudahlah, lepaskan mantelmu,” Jacob Pei berjalan menghampiri mereka dan melepaskan Valerie Pei dari cengkraman Leon Gu, cengkramannya rupanya sangat kuat, jika bukan karena Jacob Pei adalah kakaknya sendiri, mungkin Leon Gu takkan begitu saja melepaskan Valerie Pei.
Ekspresi Leon Gu tampak sangat marah, ia juga melompat ke dalam air, tapi Valerie Pei sama sekali tak mempedulikannya, apakah ia kira ia bisa menyelamatkan Nathan Xia seorang diri, dan ia ikut melompat ke danau hanya semakin menambah masalah?
Nathan Xia yang terbaring di tanah akhirnya memuntahkan air yang menyumbat tenggorokannya, dan dadanya mulai berdegup naik turun, menandakan ia telah kembali bernafas, orang-orang yang berkumpul di sekitarnya akhirnya bisa menghembuskan nafas lega.
Mendengar suara Nathan Xia, Valerie Pei segera berusaha menghampirinya, tapi sebelum Jacob Pei sempat melakukan apapun, Leon Gu telah menarik Valerie Pei dan menyeretnya pergi.
Ia tak tahan dengan suasana di tempat ini, mana mungkin ia mampu melihat istrinya memikirkan orang lain dalam hatinya, mereka baru saja saling memasangkan cincin tadi pagi, dan kini wanita yang menjawab ia bersedia menikahinya itu malah mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan seorang pria yang takkan mungkin bersamanya!
“Leon Gu, lepaskan aku!” Valerie Pei meronta dan berusaha melepaskan cengkraman Leon Gu, ia tahu Leon Gu sangat kuat dan ia tak mungkin bisa melepaskan diri.
“Kita pulang,” kata Leon Gu dengan ekspresi yang tak bisa dibantah, ia hampir saja menyeret Valerie Pei.
“Tidak, aku mau menemui Nathan dulu, tadi ia hampir saja tenggelam saat kau memukulnya,” dengan kedua tangannya, Valerie Pei berusaha melepaskan diri dari Leon Gu, tangannya yang mencengkram lengannya kebetulan adalah tangannya yang mengenakan cincin, permata itu bersinar dengan sangat menyilaukan.
Gianna Wei pernah berkata, Leon Gu dan Finn He sama-sama orang yang keras, tapi bedanya, Leon Gu takkan melukai orang yang dicintainya, sedangkan Finn He bisa bersikap keras pada siapapun, bahkan terhadap dirinya sendiri.
Yang dikatakannya benar, tadi saat di tengah danau, ekspresinya tampak seolah ingin menenggelamkan Nathan Xia, membuatnya semakin menyadari betapa mengerikannya Leon Gu.
Leon Gu menghentikan langkahnya, tapi cengkramannya tidak melonggar, ia menoleh menatap Valerie Pei, lalu menatap Nathan Xia yang sedang berbaring di atas tandu, ekspresinya tampak penuh kemenangan, membuat Leon Gu sangat ingin menghampirinya dan kembali melemparkannya ke danau.
“Pilih salah satu, menghampiri Nathan Xia atau ikut pulang denganku, kalau kau ikut pulang, akan kuanggap tak terjadi apa-apa, kalau kau memilihnya, anggap saja aku tak mengatakan apa yang kukatakan kemarin malam dan tadi pagi,” akhirnya Leon Gu memberi Valerie Pei dua pilihan.
Saat mereka di rumah Keluarga Gu, di hadapan Naomi Ye, Valerie Pei dua kali berkata pada Leon Gu, jika ia memilih Naomi Ye, hubungan mereka selesai sampai di sini, tapi dalam dua kali itu, ia tetap memilih Naomi Ye, tapi kemudian kembali ke sisi Valerie Pei seolah tak terjadi apa-apa.
Ia melihat ketegasan dalam ekspresi Leon Gu, jika saat ini ia benar-benar memilih Nathan Xia, ia tahu hubungan mereka akan kembali ke titik saat ia baru tersadar dari koma, Valerie Pei bisa memaafkan Leon Gu, tapi Leon Gu takkan memaafkannya.
Jika ia bilang anggap saja ia tak mengatakan apa yang dikatakannya kemarin malam dan tadi pagi, ia pasti akan benar-benar menariknya dan menganggap perkataan itu tak pernah diucapkannya.
“Aku ingin melihatnya,” Valerie Pei berhenti meronta, dan setelah ia mengatakannya, ia merasakan Leon Gu melepaskan cengkramannya dan pergi tanpa menoleh ke belakang.
Mungkin Leon Gu lah orang yang paling kejam di dunia ini, ia bisa pergi meninggalkannya begitu saja, membiarkannya menatap sosoknya dari belakang. Ia tak tahu seberapa pedih perasaannya saat melihatnya pergi meninggalkannya, seberapa inginnya ia berlari mengejarnya.
Tapi tanpa berpikir panjang, Valerie Pei juga segera berbalik dan berjalan ke arah tandu, ia berkata pada Jacob Pei yang berjalan menghampirinya.
“Kak, jangan biarkan Leon Gu pergi, aku hanya akan menjenguk Nathan sebentar lalu segera pulang,” Valerie Pei menyentuh tangan Jacob Pei sambil gemetaran, selain karena kedinginan, ia juga merasa ketakutan. Ia takut Leon Gu akan kembali ke Kota S, dan ada Naomi Ye di sana. Naomi Ye akan melakukan segalanya demi Leon Gu, ia tak bisa membiarkan Leon Gu berduaan dengan Naomi Ye.
“Akan kuusahakan,” Jacob Pei menepuk tangan Valerie Pei, jelas ia sangat mengkhawatirkan Leon Gu, tapi ia juga ingin menjenguk Nathan Xia, Leon Gu juga takkan bisa melarangnya, Nathan Xia tak hanya sekedar teman masa kecil Valerie Pei.
Melainkan sebuah hutang budi, sejenis perasaan yang tak dapat dibalasnya, dan mereka yang berada di sekitarnya tak berani berusaha mencampurinya.
Valerie Pei mengikuti tandu itu ke sebuah klinik di dekat resort, Nathan Xia minum beberapa teguk air, tubuhnya masih merasa kedinginan, ia hanya bisa berbaring di ranjang pasien, dalam hati merasa sangat senang Valerie Pei mengikutinya ke sini.
Valerie Pei telah berganti pakaian dan mengeringkan rambutnya dengan handuk, saat ia memasuki kamar, ia melihat Nathan Xia menatapnya sambil tersenyum, ia segera melemparkan handuk itu ke wajah Nathan Xia.
“Kau sudah puas?” kata Valerie Pei dengan serius sambil duduk di kursi di sebelah ranjang.
“Anggap saja sudah,” kata Nathan Xia sambil mengangkat bahu dan bangkit duduk di ranjangnya, ia sungguh tampan, terlalu tampan, sejak kecil Valerie Pei menganggapnya seperti boneka, dan setelah mereka dewasa, ia semakin merasa Nathan Xia terlalu tampan untuk menjadi kekasihnya.
Mungkin juga karena sudah sangat terbiasa bersamanya, ia merasa tak perlu mengatakan bahwa ia tidak mencintainya, dan karena kedua keluarga mereka juga telah menjodohkan mereka, mereka pasti akan menikah, memangnya berapa banyak pernikahan di kalangan keluarga kaya yang benar-benar atas dasar cinta?
“Kau senang sekali aku bertengkar dengan Leon Gu?” tanya Valerie Pei dengan lirih, mana mungkin ia tak mengenali Nathan Xia, tak mungkin ia dengan begitu mudahnya terjatuh dari jembatan itu, ia telah belajar judo sejak kecil, mana mungkin ia tak sempat berpegangan pada hand rail jembatan untuk mencegah dirinya terjatuh ke danau?
Nathan Xia tetap tersenyum, ia sama sekali tak menyesali perbuatannya. Di pesawat kemarin, ia tahu apa yang mereka lakukan di toilet, tapi ia berpura-pura tak terjadi apa-apa dan berusaha menghibur diri sendiri, bahwa Valerie Pei hanya sedang merawat Leon Gu di toilet, tak terjadi apa-apa.
Tapi jika tak terjadi apa-apa, bagaimana bisa ada William? William pernah berkata, selain Daddy nya, orang yang paling disukainya adalah dirinya. Dulu, ia juga pernah berkata pada Valerie Pei, setelah mereka menikah, mereka akan mempunyai banyak anak dan ia akan menyayangi mereka semua.
Tapi kini ia hanya bisa melihat orang yang dicintainya mempunyai anak dengan pria lain!
“Nathan, jangan lagi melakukan hal seperti ini, aku mencintaimu, dan aku juga mencintai Leon Gu, tapi jika kau memaksaku memilih...”
“Kau akan memilihnya, bukan?”
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangMy Tough Bodyguard
Crystal SongThe Winner Of Your Heart
ShintaAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMy Superhero
JessiMy Lifetime
DevinaInnocent Kid
FellaDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)