Diamond Lover - Bab 79 Kurang Sedikit
Leon Gu minum begitu banyak bir pada malam hari, bayangan punggung Valerie Pei pun menjadi berbayang, dan langkah kakinya juga mulai tidak stabil. Sepatu kulitnya menginjak di atas karpet putih dan tidak menimbulkan suara, sehingga ketika dia memeluk Valerie Pei dari belakang, barulah Valerie Pei tahu bahwa ada orang yang masuk ke ruangan ini.
“Kenapa marah? Mereka juga karena peduli padamu.” Leon Gu juga duduk di atas lantai, dan meletakkan kepalanya di pundak Valerie Pei, lalu berbisik di telinga Valerie Pei.
Valerie Pei tidak menolak pelukan Leon Gu, hanya memegangi tangannya dengan khawatir. Tidak lama yang lalu Leon Gu baru menjalani operasi, dan sekarang dia meminum begitu banyak bir, jika kondisi badannya memburuk, lalu bagaimana dia memberi penjelasan kepada keluarga Gu?
“Aku tahu, tetapi….”
“Empat tahun yang lalu, aku salah mengira bahwa kamu adalah orang yang diberikan oleh pihak mitra kerja.Menyetubuhi adik kecil yang mereka sayangi dalam keadaan seperti itu, jika itu aku, aku juga akan bereaksi seperti itu, mereka tidak menabok aku, sudah seharusnya berterima kasih kepada mereka. Saat ini, mereka hanya ingin aku minum bir, sudah memberi muka padamu.” Leon Gu memejamkan mata, beberapa hari ini dia sibuk mengurusi masalah perusahaan agar bisa datang ke kota A, sehingga tidak beristirahat dengan baik. Dia juga tidak tidur di atas pesawat, setelah minum bir saat ini, rasa kantuk pun datang menyerbu. Dia merasa sangat nyaman bersandar di pundak Valerie Pei, lalu matanya terpejam.
Valerie Pei melihat Leon Gu memejamkan mata melalui pantulan bayangan di jendela kaca besar, wajahnya penuh dengan ekspresi lelah. Saat ini, Valerie Pei sudah membuang masalah Naomi Ye ke belakang kepala. Melihat Leon Gu yang menerima semua cemooh Ethan Chen mereka tadi, dan telah minum begitu banyak bir, segenap hati Valerie Pei sudah mencondong ke arah Leon Gu. Memihak kepada orang terdekat adalah kebiasaan mereka.
“Aku tahu, tetapi kamu tidak tahu, Kak Ethan yang tidak pernah berwajah masam dengan orang lain, hari ini pun tidak menyambutmu, dan menyusahkanmu, apalagi dengan Kak Lucas dan Alfred? Aku tidak ingin seperti ini….” Melihat Ethan Chen mereka tidak menerima Leon Gu, hati Valerie Pei terasa sedih dan sumpek.
Sudut bibir Leon Gu terangkat, dia mengeratkan pelukannya, dan berkata, “Apakah kamu khawatir aku tidak diterima oleh mereka?”
“Hhmm.” Valerie Pei mengangguk, lalu dia sadar Leon Gu telah melihat ke dalam hatinya, maka dia segera bergeleng, “Jika temanmu juga memperlakukan aku sebagaimana mereka memperlakukan kamu, apakah kamu akan merasa sedih untukku?” Valerie Pei berkata pelan, dia tidak yakin dengan jawaban Leon Gu.
Leon Gu mencium aroma di badan Valerie Pei, Valerie Pei sangat jarang memakai parfum, sehingga di badannya hanya ada aroma sabun mandi. Dalam beberapa hari ini di kota A, mungkin sabun mandinya juga sudah diganti, terasa sedikit asing di hidung.
“Mereka tidak berani.” Leon Gu berkata, dia berpikir untuk menjemput Valerie Pei pulang ke kota S sesegera mungkin, dia tidak suka dengan aroma di badan Valerie Pei sekarang.
“Ah?” Valerie Pei tidak paham apa artinya tidak berani. Seperti apa bentuk interaksi Leon Gu dan teman-temannya sehingga akan menggunakan kata ‘tidak berani’?
“Sudah, bir sudah diminum, dan emosi juga sudah lewat, bisakah kita kembali? Kalau tidak, mereka akan mengira kita sedang melakukan sesuatu di dalam ruangan.” Leon Gu masih bersandar di pundak Valerie Pei, sama sekali tidak bermaksud untuk berdiri, dia mengatakan perkataan tidak senonoh dengan serius sekali.
Wajah Valerie Pei sudah merah karena minum bir, dan wajahnya pun semakin merah setelah mendengar perkataan Leon Gu, untungnya lampu tidak dinyalakan, sehingga tidak dilihat oleh Leon Gu.
“Tidak, biarkan mereka introspeksi diri, aku tidak akan pergi jika mereka tidak datang memintaku!” Saat ini Valerie Pei masih marah kepada Ethan Chen mereka, siapa suruh mereka menuangkan bir ke gelas Leon Gu dengan tanpa batas, apakah mereka mengira Leon Gu adalah gentong bir?
Leon Gu tersenyum, bukan karena nada Valerie Pei yang marah, melainkan karena dalam acara ulang tahun ini, pertama kalinya Valerie Pei berpikir untuk dia, dan pertama kalinya membela dia di hadapan saudara-saudarinya. Dalam hari Valerie Pei, apakah sudah mulai peduli dengannya?
“Bagaimana aku berani? Aku masih memikul dosa, jika terus tidak menjaga sikap, takutnya akan dijatuhkan hukuman mati.” Saat ini Leon Gu justru bercanda dengan Valerie Pei, mungkin karena sudah minum terlalu banyak bir.
“Ppff….” Valerie Pei tertawa, dia menahan kembali perasaan tidak baiknya tadi, lalu menoleh menatap Leon Gu yang matanya terpejam. Bulu mata Leon Gu panjang sekali, dan hidungnya mancung, bibirnya juga sangat….
“Jangan menatapku seperti itu, aku akan tidak tahan untuk menerjangmu!” Meskipun Leon Gu memejamkan mata, dia juga bisa merasakan Valerie Pei sedang menatapnya dengan erat. Tangan Leon Gu mengerat, dia menarik Valerie Pei ke arahnya, dan bibir Valerie Pei pun menempel pada bibirnya….
Valerie Pei menahan tangannya di badan Leon Gu, ingin menolak ciumannya. Dia masih belum tersadar dari perkataan ‘menerjang’ Leon Gu tadi, malam ini Leon Gu benar-benar sudah minum terlalu banyak, sampai mengucapkan perkataan yang tidak senonoh!
Awalnya Valerie Pei ingin menolak, tetapi dia tenggelam dalam ciuman Leon Gu, dan akhirnya hanya bisa membalasnya. Tiba-tiba, lampu di dalam ruang kerja dinyalakan semua, sebelum mereka sempat bereaksi, ada serombongan penonton yang berdiri di depan pintu, bahkan Lucas Qin yang bersikap dingin juga mengikuti mereka melakukan hal yang membosankan ini
Wajah Valerie Pei memerah dan dia mendorong Leon Gu, lalu ingin berdiri dari lantai. Tidak tahu apakah karena terlalu panik atau karena yang lain, Valerie Pei tidak berhasil berdiri, ketika akhirnya dia hampir berdiri tegak setelah sekian lama, dia menginjak ujung celana Leon Gu. Mereka berdua pun terjatuh lagi ke lantai, untungnya ada karpet lembut di lantai, dan Leon Gu yang menjadi alas, sehingga Valerie Pei tidak merasa sakit.
“Hahaha….” Terdengar suara tawaan yang menggelegar di telinga, dasar para penonton ini, lihat bagaimana dia mengurusi mereka setelah bangun!
Sebaliknya, Leon Gu bersikap sangat tenang, hanya karena kepanikan Valerie Pei, barulah dia ikut terjatuh ke lantai.
“Apakah kamu tidak apa-apa?” Valerie Pei bertanya sambil merebah di badan Leon Gu, dalam matanya penuh dengan rasa maaf.
“Kamu bangun, aku tidak apa-apa.” Leon Gu sedang menahan tawa, tetapi dia benar-benar merasa sakit tertimpa Valerie Pei. Valerie Pei kelihatannya kurus, tetapi semuanya adalah tulang, sakit sekali tertimpa olehnya.
Valerie Pei bangun dari badan Leon Gu dengan kesal, mereka sudah bersekongkol ingin melihatnya malu! Leon Gu juga ikut bangun dan merangkul Valerie Pei ke dalam pelukannya. Saat ini Valerie Pei merasa malu sekali, lalu dia membenamkan kepalanya ke dalam pelukan Leon Gu.
“Masih malu, dulunya tidak pernah merah wajahnya.” Ethan Chen berkata mengusik, senyum di wajahnya saat ini sangat alami, tidak membawa hawa bermusuhan. Mereka semua sama, seperti tampang mereka ketika bertemu pada biasanya.
Leon Gu tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka di bawah sana, membuat sikap mereka berubah drastis dalam waktu yang singkat ini. Mungkin karena Jacob Pei, ekspresinya sangat dalam dan tidak terbaca. Tadi Valerie Pei berkata bahwa Lucas Qin yang berhati dalam, namun kenyataannya, orang yang berhati paling dalam seharusnya adalah Jacob Pei.
Namun semua ini tidaklah penting, mereka adalah teman terdekat Valerie Pei, maka juga adalah temannya.
“Menyebalkan, kalian semuanya adalah orang jahat, aku tidak ingin menghiraukan kalian lagi.” Valerie Pei menutupi wajahnya, sungguh memalukan sekali ciuman tadi terlihat oleh mereka. Awalnya hari ini dia ingin melihat adegan menarik dari Lucas Qin dan Nicole Chen, tetapi akhirnya justru dirinya yang terjebak, benar-benar besar pasak daripada tiang.
“Ayo, turun ke bawah dan makan, makanan semeja pun belum tersentuh.” Jacob Pei menarik Valerie Pei ke arahnya, dan menarik tangannya, lalu merangkul bahunya.
Mereka berjalan di paling depan, sepertinya sedang berbisik-bisik. Sementara itu, Leon Gu juga saling merangkul dengan Ethan Chen dan Lucas Qin mereka, benar-benar tidak bisa dibayangkan tadi Ethan Chen mereka ingin mencekoki Leon Gu sampai mabuk.
“Dia sudah datang, ada emosi apapun juga seharusnya sudah lewat.” Jacob Pei adalah orang yang paling memahami Valerie Pei, ketika Valerie Pei pulang dan tidak berkata apa-apa, dia sudah tahu mereka sedang bertengkar. Setelah itu, ketika Leon Gu menelepon untuk bertanya tentang ulang tahunnya, dia juga tidak membocorkannya, sehingga Leon Gu tentunya akan datang.
Dia memang tidak suka dengan Leon Gu, kandidat adik ipar dalam hatinya juga bukan Leon Gu, tetapi apakah dia tidak tahu dengan pikiran hati adiknya sendiri? Maka dia hanya bisa menuruti maksud Valerie Pei.
Bagaimana Valerie Pei berani memberitahu kakaknya bahwa Leon Gu ingin menikahi Naomi Ye, sehingga dia gusar dan pulang ke rumah. Jika seperti itu, kakak pasti akan bertindak lebih keterlaluan daripada Ethan Chen mereka. Tetapi jika Naomi Ye benar-benar akan menikah ke dalam keluarga Gu, masalah ini tidak akan bisa ditutupi.
Secara tidak sadar, Valerie Pei menoleh menatap Leon Gu yang sedang merangkul dengan Ethan Chen mereka. Hanya sebentar saja, mereka sudah bagaikan saudara, pastilah tadi kakak membicarakan sesuatu dengan mereka.
Leon Gu melihat Valerie Pei berbalik badan, dan bertemu dengan tatapannya yang tidak tenang. Dia tahu dengan kekhawatiran dan kegalauan Valerie Pei, tetapi selama keluarga Ye memegang bukti video Valerie Pei menyetir, dia tidak akan tenang untuk meninggalkan Valerie Pei di sini.
Kali ini di meja makan, semua orang tidak lagi menyusahkan Leon Gu, hanya saja masakan di meja kebanyakan adalah makanan pedas, Leon Gu tidak terbiasa memakannya, dan hanya makan beberapa suap sebagai simbolis. Pada awalnya, Valerie Pei juga tidak menyangka Leon Gu akan datang, maka dia pun meletakkan beberapa kue di depan Leon Gu.
“Aku tidak tahu kamu akan datang, nanti ketika sudah berakhir, aku bawa kamu pergi makan yang lain.” Valerie Pei berkata dengan suara kecil. Semua orang sedang mengitari tokoh utama ‘ulang tahun’ hari ini, perayaan ulang tahunnya ini benar-benar sangat awal. Semua orang berkata akan memperkenalkan gadis untuknya, Jacob Pei sungguh pusing kepala, dia bukanlah orang yang paling tua dan masih belum menikah. Seketika, dia pun mengalihkan pembicaraan kepada Ethan Chen….
“Ketika kamu pergi, aku sudah katakan akan datang, apakah kamu tidak percaya?” Leon Gu memegangi tangan Valerie Pei di bawah meja makan, gerakan kecil mereka tentunya tidak dilihat oleh orang lain, kalaupun dilihat, mereka juga tidak akan berkomentar apa-apa.
Valerie Pei mengangkat bahu, tidak berkata apakah dia percaya atau tidak percaya, lagi pula, bukankah sekarang Leon Gu sudah datang?
“Apakah William merindukan aku?” Melihat Valerie Pei tidak berbicara, jari Leon Gu bergesek di telapak tangan Valerie Pei.
“Mungkin ada sedikit, biasanya dia lebih menyukai aku.” Valerie Pei menunjukkan senyuman yang sangat percaya diri.
“Apakah kamu merindukan aku?” Mereka duduk dengan dekat, ketika Leon Gu mengatakan kalimat ini di telinga Valerie Pei, dia sengaja merendahkan suaranya menjadi suara bass. Valerie Pei menarik kembali tangannya, dan bergeser sedikit ke samping, Leon Gu begitu terang-terangan mengatakan perkataan yang begitu intim!
Kepanikan dalam hatinya hanya berlangsung dalam beberapa detik saja, segera, Valerie Pei kembali normal lagi. Dia mengangkat sudut bibirnya, dan berkata, “Kurang sedikit dibanding kerinduanmu padaku.”
Novel Terkait
My Beautiful Teacher
Haikal ChandraMy Superhero
JessiBaby, You are so cute
Callie WangPria Misteriusku
LylyAku bukan menantu sampah
Stiw boyPerjalanan Selingkuh
LindaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Diamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)