Diamond Lover - Bab 337 Terlalu Percaya Diri

Emily Gu melihat Javiar Pei, jelas ucapan ini bila diucapkan oleh dirinya atau oleh Javiar Pei akan memiliki dua hasil yang sangat berbeda.

Bila dia yang mengatakannya, paling banyak akan dikatakan oleh orang tua bahwa anak kecil belum dewasa, bermain sembarangan, memarahinya sebentar lalu meminta maaf pada Javiar Pei yang menemani Emily Gu bermain.

Namun bila Javiar Pei yang mengatakannya, membuat mereka mengira ini adalah rencananya dari semula, dia adala pria yang sudah bermain di dunia bisnis selama empat tahun, masih bisa bermain begitu gila dengan seorang gadis yang tidak dewasa, bila mengatakan yang tidak enak sedikit, apakah keluarganya tidak mengajarinya baik-baik?

“Kakek, masalah ini aku yang...”

“Kakek Gu, satu tangan tidak akan bisa bertepuk tangan, tanggung jawabku lebih banyak dari pada Emily Gu dalam masalah ini, terlebih lagi tidak menghormati Keluarga Gu, jadi aku mempertimbangkannya lama, memutuskan untuk berterus terang pada kalian, harap kalian menerima permintaan maafku.” Javiar Pei berdiri di tengah ruang tamu, membungkuk pada Henry Gu.

Selanjutnya, Javiar Pei berbalik menghadap Paman Ketiga dan Bibi Ketiga, meminta maaf padanya, memohon dimaafkan.

Emily Gu benar-benar tidak mengerti maksud Javiar Pei berbuat seperti ini, dua kali memotongnya, sekarang kembali meminta maaf pada Henry Gu dan Ayah Ibu, tapi masalah ini bukanlah salahnya....

“Kakek...”

“Tutup mulut.” Kata Henry Gu galak, membuat Emily Gu segera menutup mulut karena terkejut, dia juga tahu sekarang kakek sangat marah.

Keluarga Gu yang tidak mudah baru menjadi tenang, kembali menjadi

berantakan karena idenya yang buruk.

“Javiar, kalau begitu sekarang kamu bersiap bagaimana?” Kata Henry Gu dengan suara dalam, walaupun dia jarang memiliki kontak dengan Javiar Pei, tapi dia bisa cukup merasakan dia memiliki banyak perbedaan dengan Keluarga Pei, mungkin karena Javiar Pei belajar di luar negeri sejak kecil, tidak tercemar beberapa kebiasaan, kalau tidak pikirnya, dengan cara mendidik Paman Kedua dan Bibi Kedua Keluarga Pei, sangat sulit mendidik anak seperti Javiar Pei ini.

Javiar Pei baru mengangkat kepalanya, dengan tepat menghadap Henry Gu, dia menjelaskan penyebab hal ini ada dua, pertama adalah dia ingin

memutuskan ‘pacaran’ yang absurd ini, kedua adalah....

“Awalnya aku menyetujui untuk berperan menjadi pacar Emily Gu juga karena Bibi Ketiga sibuk mencarikan kencan buta untuknya, karena dia panik dia menarikku untuk dijadikan tameng, saat itu aku tidak menolak, karena....” Tatapan Javiar Pei berpindah pada Emily Gu, tiba-tiba dia melembut, membuat Emily Gu mengira dia salah lihat...

Orang di dalam ruang tamu juga mendengarkan ucapan Javiar Pei, sangat ingin tahu apa alasannya.

Emily Gu hanya merasa sekujur tubuhnya tidak nyaman dipandangi oleh Javiar Pei, apa yang ingin dilakukannya dengan tatapan yang begitu membara seperti itu? Sekarang walaupun dia ingin menjelaskan juga tidak bisa menjelaskannya, Henry Gu menyuruhnya tutup mulut...

“Karena aku ingin bersama dengannya secara resmi.” Kata Javiar Pei dengan yakin, “Aku harap Kakek Gu dan Paman Ketiga, Bibi Ketiga bisa menyetujui.”

Henry Gu mendengar ucapan Javiar Pei dengan diam, dengan santai meminum teh.

Tentu saja, dia sangat puas dengan Javiar Pei, anak ini, di antara banyaknya

calon kencan buta yang Bibi Ketiga bicarakan padanya, tidak diragukan lagi Javiar Pei yang paling unggul, sekarang dia juga mengakui hal ini di depan semua orang.

Sally Wen merasa kecewa saat pertama mengetahui hubungan Javiar Pei dan Emily Gu hanyalah main-main, sekarang Javiar Pei bisa mengatakannya dengan jelas, dan meminta Emily Gu untuk terus bersamanya, maka itu menjadi hal yang sangat baik.

Valerie Pei mengangguk ke arah Leon Gu, seakan berkata dia juga ikut campur dalam takdir ini, Leon Gu mencolek hidung Valerie Pei, matanya penuh rasa sayang.

Seakan, semua orang menyetujui hubungan ini, tapi, apa tidak ada orang yang menanyakan perasaan Emily Gu? Dia yang pemeran wanita utama.

“Javiar, Emily sejak kecil sangat dimanja oleh kedua kakaknya, di rumah hanya ada dia satu anak perempuan, tidak bisa dihindari sedikit arogan.” Henry Gu mengerti cucu perempuannya, walaupun sedikit arogan, tapi sifatnya pasti baik, dia mengatakan begini untuk memberi sedikit peringatan bagi Javiar Pei, bila ingin bersama dengan Emily Gu, harus lebih baik padanya dari dua kakaknya.

Javiar Pei bagaimana mungkin tidak mengerti hal ini, dia berkata sambil tersenyum : “Dulu aku tidak pernah memiliki hubungan dengan wanita, aku akan belajar untuk baik pada Emily.”

Ucapannya realistis, tidak ada banyak janji, namun lebih terlihat sederhana dan lugas, ini juga yang diinginkan Henry Gu.

“Baik, aku percaya dengan ucapanmu ini.”

“Terima kasih atas pengertian dan persetujuan paman buyut.”

Emily Gu hanya merasa dalam percakapan Javiar Pei dan Henry Gu, sudah memutuskan hubungan keduanya, bagaimana tidak pernah menanyakannya?

“Aku tidak setuju bersama dengan Javiar Pei!” Tiba-tiba, Emily Gu kembali mengatakan hal yang mengejutkan orang, situasi yang awalnya sudah menjadi tenang seketika seperti meledak kembali.

Kali ini, bahkan Javiar Pei juga tidak tenang, barusan bukankah dia berkata dia menyukainya di dalam mobil, kenapa sekarang saat urusan sudah dibicarakan dengan jelas, dia ingin bersamanya, sebaliknya dia tidak setuju,

hal macam apa ini?

Dia berbalik melihat Emily Gu yang tetap berdiri, namun melihat hanya ada ekspresi ingin segera menyelesaikan masalah ini, dia tidak merasa dirinya salah mengartikan, jelas-jelas merasakan dia menyukainya, saat ini dia berkata ingin bersama dengannya, ternyata dia tidak setuju.

Jangan-jangan, rasa suka yang dia katakan, tidak harus bersama?

Saat ini, bahkan Valerie Pei yang baru mengetahui bahwa hubungan pacaran Emily Gu dan Javiar Pei adalah pura-pura, juga tahu Emily Gu saat ini menyukai Javiar Pei, saat ini tidak mengerti kenapa Emily Gu saat ini menolaknya.

Henry Gu ragu sesaat, tentu saja dia mendapatkan pelajaran dari hubungan Valerie Pei dan Leon Gu, terlebih lagi Emily Gu yang sekarang, sifatnya begitu mirip dengan Valerie Pei, Javiar Pei juga tidak lebih buruk dari Leon Gu.

Hal yang dipaksakan, tidak akan berhasil baik.

“Hal ini, kalian yang memutuskan.” Henry Gu berkata pada Javiar Pei dan Emily Gu dengan nada tidak berdaya, dia menyadari, hubungan anak jaman sekarang sudah tidak seperti di era mereka dulu, juga tidak bisa dijodohkan hanya karena beberapa ucapan Ayah, Ibu atau orang yang lebih tua.

Anak di jaman sekarang memiliki terlalu banyak pikiran.

“Kalian juga jangan mengurusnya, biar mereka mengambil keputusan sendiri.”

Kata Henry Gu pada yang lainnya di dalam ruang tamu kemudian.

Malam yang seharusnya menyenangkan membicarakan dengan keluarga perihal Dicky Gu kembali, ditambah mendiskusikan pernikahan Emily Gu nanti, hanya saja kedua orang tersebut muncul, membuat suasana yang menyenangkan seketika berakhir.

Henry Gu juga lelah, dia meminta Frey Liu memapahnya kembali ke kamar.

Beberapa orang yang lebih tua juga semua menggelengkan kepala, lalu pergi, Austin Gu memapah istrinya, saat melewati Javiar Pei, dia menepuk-nepuk keras pundak Javiar Pei, pada akhirnya tidak mengatakan apapun.

Leon Gu dan Valerie Pei kembali ke hadapan adiknya masing-masing.

“Javiar, bicara baik-baik dengan Emily, mungkin ada salah paham di antara kalian.”

Javiar Pei menatap Valerie Pei, dia ingin mengatakan sesuatu, namun pada akhirnya tidak jadi mengatakannya, saat dia dengan percaya diri membuat orang Keluarga Gu menerimanya, namun tidak disangka, ditolak oleh peran utama wanita di dalam cerita ini.

Javiar Pei yang angkuh, mana bisa menerima reaksi seperti ini, dia sangat ingin bertanya pada Emily Gu, sebenarnya apa alasannya menolaknya.

Dia menoleh, melihat Leon Gu berdiri di depan Emily Gu, dengan sayang mengusap rambutnya,

“Sayang, ada masalah apa beri tahu kakak, kakak akan mendukungmu.”

“Ya.” Emily Gu mengangguk keras.

Lalu, Leon Gu dan Valerie Pei meninggalkan Kediaman Utama.

Setelah Paman Ketiga dan Bibi Ketiga mendengar ucapan Henry Gu “Kalian juga jangan mengurusnya”, mereka tahu masalah ini hanya Emily Gu sendiri yang harus menyelesaikannya.

Sejak kecil sampai besar, selain perihal Emily Gu pergi bekerja, hal yang lainnya sudah diatur oleh Ayah dan Ibu, saat menghadapi masalah perasaan ini, mereka lebih khawatir, tidak tahu apakah dia bisa mengurusnya dengan baik.

Saat semua orang di ruang tamu sudah pergi semua, hanya tersisa Javiar Pei dan Emily Gu, walaupun dia melihat tempat lain, dia tetap bisa merasakan tatapan Javiar Pei yang penuh dengan keluhan.

“Aku antarkan kamu pulang saja, di sini sulit mendapatkan taksi.” Emily Gu memecahkan ketegangan, berkata dengan nada yang biasa pada Javiar Pei.

“Kenapa?” Javiar Pei menarik Emily Gu yang akan pergi, sepengetahuannya, dua orang yang saling menyukai, tidak ada hambatan, kenapa tidak bisa bersama.

Emily Gu menarik lengannya, baru mengangkat kepala menatap mata Javiar Pei, tatapannya tenang tidak ada sedikitpun pergolakan.

“Tidak kenapa-kenapa, hanya tidak ingin bersama denganmu.” Emily Gu mengangkat bahu, menunjukkan rupa tidak peduli.

Javiar Pei tersenyum kecil, bagaimana bisa membuatnya percaya tidak kenapa-kenapa? Apa tidak merasa sikap Emily Gu ini sangat tidak masuk akal?

“Barusan kamu berkata menyukaiku.”

“Suka bukan berarti harus bersama, suka bukanlah cinta. Rasa sukaku meluap, XiaoZhang, Ali, Mumu di perusahaan kusukai semua, juga tidak harus bersama dengan mereka, kamu istimewa, termasuk tipe yang aku suka, tapi tidak semua yang disukai harus bersama, semua....”

Saat Emily Gu berkata, Javiar Pei tiba-tiba menopang wajah Emily Gu, mencium bibirnya yang diolesi lipstik berwarna oranye.

Katanya, ciuman dapat merasakan apakah seseorang mencintaimu atau tidak.

Tapi, saat Javiar Pei mengulum lidah Emily Gu, dia tidak memiliki reaksi apapun, menggigit keras bibirnya, dia juga tidak memiliki reaksi apapun....

Sepertinya, dia tidak mencintainya, hanya suka....

Javiar Pei pelan-pelan melepaskan Emily Gu, melihatnya tetap membuka matanya besar-besar, melihatnya seakan tidak terjadi apapun, saat dia melepaskannya, dia mengangkat punggung tangan, mengelap bibirnya keras-keras, lipstik berwarna oranye menjadi luntur, namun jelas-jelas di matanya, dia melihat sedikit getaran.

Kira-kira, hanya sedikit.

“Maaf, aku yang terlalu percaya diri.” Javiar Pei mundur selangkah, atau, mundur selangkah dalam perasaan yang tidak sempat untuk dimulai ini.

“Nanti tetap menjadi saudara.” Emily Gu mengulurkan tangan, bersiap berjabat tangan untuk berdamai dengannya.

Ujung bibir Javiar Pei sedikit terangkat, dia menyingkirkan semua rasa pahit di matanya, dalam hal perasaan, dia selalu bangga karena bisa melakukannya dengan tuntas dan bebas, namun saat benar-benar sampai di saat ini, dia baru menyadari, lapang dada juga membutuhkan keberanian.

Dia mengulurkan tangan dan menjabat tangan Emily Gu, saat dia belum sempat merasakan suhu tangannya, Emily Gu sudah menarik tangannya dan pergi.

Membicarakan bebas, takutnya Emily Gu yang menjadi nomor satu.

Akhirnya, Javiar Pei tetap tidak membiarkan Emily Gu mengantarnya, dia menyetir mobil Valerie Pei pulang, waktu yang begitu lama, dia sudah terbangun dari alkohol yang diminumnya, bila masih belum bangun, juga dibuat terbangun oleh ucapan Emily Gu barusan.

Dia mengingat perasaan yang dimusnahkan selagi masih awal ini, ini adalah kekalahan yang paling menyeluruh dari semua hal yang dialami oleh Javiar

Pei selama 26 tahun ini.

Tapi untungnya, dia akan pergi, tidak perlu setiap hari bertemu dengan Emily Gu, apakah bagi kedua orang ini, hal ini adalah hal yang baik?

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu