Diamond Lover - Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
Proyek theme park tentu saja jatuh di tangan Swift Corp., banyak sekali perusahaan di Kota S yang ingin mendapatkan kesempatan ini, namun akhirnya berhasil direbut oleh Leon Gu, memang sangat mengesalkan, namun mereka juga tidak mempunyai cara lain, mereka mendapat kabar bahwa Leon Gu cukup dekat dengan Joe Sun belakangan ini, Siapa Joe Sun, dia adlaah tangan kanan Tuan Besar He.
Mereka mengira mereka akan berkurang pesaing karena Leon Gu tertidur selama empat tahun, namun akhirnya benar-bena rmembuat mereka terkejut, mereka hanya bisa menahan rasa sakit dan melihat Swift Corp. kembali memuncak di Kota S.
“Kak Sun, senang bisa bekerja sama denganmu.” Leon Gu duduk di depan hadapan Joe Sun di ruang kerjanya, dia baru saja mengumumkan akhir dari tanah itu tadi pagi, namun kini sudah datang berterima kasih padanya, orang yang menyaksikannya sangat banyak, Leon Gu ini jelas-jelas hendak datang, dia ingin membiarkan semua orang tahu bahwa dia kini sudah membangun hubungan yang baik dengan Joe Sun, supaya orang-orang yang ingin menjatuhkan Keluarga Gu itu melenyapkan niatnya lebih awal.
Joes Sun perlahan mengerutkan alisnya, dia ini dipergunakan Leon Gu untuk melawan Cindy Ye, sehingga pada saat sekertarisnya memberitahu bahwa CEO dari Swift Corp, Leon Gu datang, dia tidak mempunyai alasan untuk menolaknya dan hanya bisa mempersilahkannya masuk, hal ini tentu saja menjadi gosip di dunia luar, jangan katakan apakah ia benar-benar akan bekerja sama dengan Leon Gu atau tidak, setidaknya tidak akan ada orang yang berani menyentuh Swift Corp, atau mengkhianati Keluarga Gu.
“Kamu sudah senang.” Joe Sun menutup dokumennya, ekspresinya tidak terlihat senang, ia bahkan ingin meninju wajah Leon Gu yang tersenyum bangga, namun ini adalah ruang kerjanya, dia masih harus berpura-pura sejenak, setelah berhadapan secara pribadi, dia pasti akan memberikan sedikit pelajaran kepada lelaki yang tidak tahu diri ini.
“Kita semua sama-sama senang!” Leon Gu merasa sangat senang mendapatkan lahan theme park,”Ayah Cindy akan segera keluar tiga bulan lagi, jika kamu benar-benar ingin..... menarik kembali beberapa pernyataan, ini mungkin adalah sebuah kesempatan.” Leon Gu berhenti berbicara.
Joe Sun meninggikan alisnya, mereka berdua berbicara dengan tanggung, Leon Gu tidak bisa menebak hubungannya dengan Cindy Ye, Joe Sun juga tidak sepenuhnya menyampaikan keadaan sekeliling theme park kepadanya.
“Apalagi yang ingin kamu lakukan?” Joe Sun tahu Leon Gu ini dapat menyampaikan sebuah informasi, dimana iajgua dapat melakukan pembalasan yang serupa kepada pihak lawan, dia menyampaikan kepadanya bahwa ayah Cindy Ye akan segera keluar, dia memang sudah terlalu sibuk selama beberapa tahun ini hingga melupakannya, Cindy Ye kini kembali muncul dan merusak semua rencananya, juga melupakan ayah Cindy Ye, saat Leon Gu kini mengungkit mengenai hal ini, ia baur mengerti bahwa permasalahannya berpusat pada ayah Cindy Ye.
“Dengar-dengar Tuan Besar He akan segera berulang tahun, Keluarga Gu juga sudah lama sekali tidak beraktifitas di dunia politik, aku ingin ikut serta.” Leon Gu tidak berbasa-basi, terkadang, terlalu lama mencoba akan membuat kesempatannya semakin menjauh.
Karena Joe Sun sudah mengungkitnya, maka ia hanya perlu mengatakannya saja.
Joe Sun tersenyum dan berkata,”Permintaanmu ini terlalu besar, apakah kamu benar-benar mengira kamu dapat mengontrol diriku hanya karena kamu menguasai Cindy Ye?” Sejujurnya, tangan Joe Sun yang berada dibawah permukaan meja sudah mengepal, Leon Gu ini sudah mempunyai rekan kerja sama seperti dirinya, tetapi masih ingin terjun ke dunia politik, orang-orang yang menghadiri acara ulang tahun Tuan Besar He adalah para pejabat, jika ia berhasil menemukan koneksi yang cukup kuat, sepertinya ia tidak akan memerlukan koneksi Joe Sun ini lagi kedepannya.
“Kalau begitu, aku juga tidak akan memaksa Kak Sun lagi, waktu dua tahun sudah berlalu.” Leon Gu sudah mulai beranjak berdiri, menganciing jasnya, dan bersiap-siap untuk melangkah pergi!
Joe Sun menekan keinginannya untuk menaklukkan Leon Gu hingga beranjak di atas lantai, lalu berbicara dengan suara rendah,”Besok, aku akan menyuruh orang untuk mengirimkan undangannya!”
Leon Gu tersenyum, perasaannya yang tergantung itu akhirnya lega, ia pun berkata,”Kalau begitu, terima kasih, Kak Sun!”
Joe Sun tentu saja tidak sanggup tersenyum lagi, dia merasa kesal hingga langsung menghabiskan semua airnya, dimana ia bahkan tidak ingin bersikan hormat lagi untuk terakhir kalinya, ia hanya menunggu Leon Gu keluar, saat Leon Gu baru saja menutup pintu ruang kerjanya, langsung terdengar suara gelas yang jatuh di dalamnya.
.
Swift Corp. sudah mendirikan anak perusahaan, namun alamat perusahaannya masih berada di dalam Swift Building, anak perusahaan bertanggung jawab atas kerja sama yang sudah Valerie Pei tandatangani sebelumnya, ini berarti Valerie Pei dapat terus melanjutkan pekerjaannya yang sebelumnya, menerima kontrak baru, walaupun Valerie Pei dijuluki sebagai Vice CEO, namun dia bertanggung jawab atas permasalahan anak perusahaan secara garis besar.
Dia tidak hanya sekali saja mengajukan kepada Leon Gu untuk memindahkan ruang kerjanya ke lantai bawah, hal ini akan berdampak positif bagi perkembangan pekerjaannya, namun Leon Gu tidak menyetujuinya dan berkata dia tetaplah Vice CEO perusahaan, untuk aa pindah ke lantai bawah. Sehingga Valerie Pei sering sekali mondar-mandir, ia terkadang merasa kesal dan tidak paham mengapa ia tidak setuju untuk memindahkan ruang kerjanya ke lantai baawah, namun ia akhirnya tetap saja tidak melakukannya, karena ia tetap saja adalah CEO perusahaan.
Valerie Pei juga semakin sering berhubungan dengan Hengtai Corp., Hengtai Corp. mempunyai tujuan untuk menjadikan perusahaan mereka sebagai agen besar dari beberapa merek mobil ternama dunia di kawasan Asia-Pasifik, mereka kini sedang membuat persiapan yang ketat dengan Swift Corp., jika berhasil, Hengtai Corp. dan Swift Corp. akan menguasai pasar Asia-Pasifik, keuntungan yang didapatkan itu sudah dapat diprediksi.
Leon Gu terus sibuk dengan permasalahan theme park, Valerie Pei sibuk dengan permasalahan wali, mereka berdua sering sekali pergi saat waktu masih sangat pagi, lalu pulang ketika waktu sudah sangat larut. Walaupun sibuk, namun mereka berdua tetap saja berusaha untuk mengantar dan menjemput William, namun hanya salah satu dari mereka yang akan mengantar jemput, mereka bahkan sudah menyusun jadwalnya, Valerie Pei bertugas di hari Selasa dan Kamis, Leon Gu di hari Senin, Rabu, dan Jumat, sangat dimengerti jika dia ingin berkomunikasi lebih lagi dengan William, ia mungkin juga mempertimbangkan Valerie Pei sudah kelelahan sehingga ia akan menanggung lebih banyak.
Valerie Pei juga sudah melihat undangannya di ruang belajar Leon Gu sejak awal, namun Leon Gu tidak membicarakannya, sehingga ia juga tidak akan menanyakannya, mengenai acara dimana ia harus membawa pasangan, Valerie Pei juga tidak tahu pasangan mana yang akan ia bawa, sehingga ia hanya akan menganggap bahwa ia tidak mengetahui hal ini.
Hari-hari di rumah Keluarga Gu berlangsung seperti apa yang Leon Gu katakan, dia tidak akan bertemu dengan Naomi Ye, Valerie Pei juga umumnya menemaninya sarapan di pagi hari, lalu melahapnya sangat cepat dengan menggunakan alasan sibuk bekerja, Keluarga Gu selalu menghargai pekerjaan, Henry Gu juga tidak akan menegurnya karena hal ini, terlebih lagi, ia juga sering lembur di malam hari dan tidak makan di kediaman utama, sehingga ia tentu saja tidak akan bertemu dengannya, keluarga Gu umumnya lebih bersantai di akhir pekan, sehingga ia umumnya menyelesaikannya di vilanya sendiri.
Jadi, tidak ada perubahan apapun, inilah yang ia sampaikan kepada dirinya sendiri.
Dia sudah lama sekali tidak bertemu dengan Gianna Wei, memang sudah telralu sibuk, sehingga orang lain terlebih dahulu berinisiatif untuk datang mencarinya, dia tampil dengan karakter berbeda-beda di Swift Corp., bahkan tatapan security di depan pintu saja tidak sengaja tertuju kepadanya.
“Ingin menemui...... Vice CEO Pei.” Gianna Wei berbicara kepada nona di resepsionis lantia bawah, dia bahkan tidak melepaskan kacamata hitamnya, kulitnya yang cerah dipadu dengan lipstiknya yang merah merona, gaun ketat yang membungkus tubuhnya, serta sepotong mantel besar sebagai luarannya.
“Apakah kamu mempunyai janji temu?” Nona resepsionis bahkan tercengang melihat aura Gianna Wei yang menakjubkan, nada bicaranya ikut terdengar sedikit bergemetar.
Gianna Wei kini melepas kacamata hitamnya, menampilkan tatapannya yang tajam, lalu berkata,”Tidak, telepon dan sampaikan kepadanya bahwa Gianna sudah datang!”
Dia memang senang bersikap angkuh seperti ini, semua orang sebaiknya mengetahuinya, lalu orang itu juga mengetahuinya.
Nona resepsionis mengikuti perkataanya, Vice CEO Pei akhirnya bergegas menyuruhnya naik dan jangan biarkan ia mengalami masalah di lantai bawah.
Saat Valerie Pei melihat Gianna Wei, ia langsung terkejut melihat penampilanya yang berlebihan, lalu berkata,”Nona Wei, kamu ini benar-benar terlalu mengenaskan, bisa-bisanya kamu mengenakan bulu di tubuhmu, apakah kamu tidak takut Organisasi Perlindungan Hewan Dunia datang menangkapmu?” Valerie Pei tercengang melihat mantel yang sangat modis itu.
“Ck, ini bulu palsu!” Gianna Wei merasa panas, sehingga ia pun melepaskan luarannya dan melemparkannya ke atas sofa, ia berjalan dengan postur bergoyang ke sisi Valerie Pei, lalu duduk bersandar pada mejanya.
Valerie Pei melirik kaki Gianna Wei yang hanya dilapisi oleh sepotong legging, disertai gaun pendek, apakah dia tidak takut dingin?
“Kamu akan mengidap arthritis ketika kamu tuan anti, ckck, tidak ada orang yang akan mendorong kursi roda untukmu!” Valerie Pei menggelengkan kepalanya dan mengelus kakinya, gadis ini hanya mengenakan legging yang tipis, yang bahkan tidak dapat dikatakan sebagai legging,”Kamu sebaiknya mengenakan celana ketika datang menemuiku lain kali, jika tidak, aku masih harus menjagamu kedepannya!” Valerie Pei ini serius, mengenakan stocking di musim dingin mungkin saja akan mengakibatkan dirinya mengidap arthritis sekarang tanpa harus menunggu masa tua.
“Hei hei hei, apa yang tanganmu sentuh?” Gianna Wei merasa gatal, ia pun membungkuk dan menepuk tangannya.
Valerie Pei juga mulai menggaruknya, mereka berdua langsung beradu hingga tidak bisa dipisahkan untuk sejenak, sedangkan ia lupa menutup jendela kaca, lantai ini diisi oleh ruang kerja para petinggi, dimana disini hanya merupakan ruang kerjanya dengan Leon Gu, sehingga pada saat Leon Gu baru saja kembali, ia melihat seorang wanita duduk di ruang kerja Valerie Pei, Valerie Pei sedang duduk di kursinya, lalu mereka berdua pun bertengkar!
Untung saja antar wanita, jika tidak Leon Gu harus masuk sekarang juga! Namun, dia tidak pernah melihat Valerie Pei mempunyai hubungan akrab dengan para pekerja, bahkan bahkan...... Bahkan mengulurkan tangan dan membuka kerahnya...... Leon Gu menarik tatapannya dengan perasaan canggung, lalu berjalan ke arah ruang kerjanya sendiri, dia melihat sisi wajahnya, orang itu adalah Gianna Wei.
“Sudah, sudah, jangan ribut lagi, untuk apa kamu datang hari ini?” Valerie Pei kehabisan tenaga, Gianna Wei juga merupakan orang yang datang dengan tujuan tertentu, sehingga ia pasti ada urusan hingga datang hari ini.
“Kakekku akan segera berulang tahun, kamu tahu aku tidak cocok dengannya, kita selalu saja bermasalah jika bertemu, namun aku merasa sedikit tidak nyaman jika tidak menghadiri acara ulang tahun ini, kamu lebih bisa diajak berbicara, temain aku pergi.” Gianna Wei mulai merasa sesak ketika mengungkit mengenai kakeknya.
Valerie Pei tentu saja tahu siapa kakek Gianna Wei, namun mereka berdua sudah jarang sekali bergerak untuk waktu yang cukup lama, bagaimana ia bisa menghadiri acara ulang tahun itu?”
“Bagaimana aku bisa pergi, berdasarkan identitas apa? Lingkungan kalian di Kota S sudah terlalu dingin, aku tidak bisa memasukinya.” Valerie Pei teringat kembali akan permasalahan Kepala Biro Sumber Daya Alam yang membuatnya kesal, dia tidak akan ingin mencampurinya lagi.
“Saudariku, kamu hanya perlu menemaniku mengantarkan hadiahnya, lalu berbasa-basi dengan kakek, kamu adalah anak yang sangat penurut, kakekku pasti akan menyukaimu, saat ia menyukaimu, dia mungkin saja tidak akan emosi lagi denganku!” Gianna Wei menarik lengan Valerie Pei dan memohon kepadanya
“Kakekmu tidak akan marah lagi jika kamu mengundurkan diri dari pekerjaanmu, terlebih lagi...... Aku tidak ingin mempergunakan dirimu.” Akhirnya, Valerie Pei membahas hal ini, pada saat ia mengenal Gianna Wei, ia tidak tahu bahwa dirinya ini adalah cucu dari Tuan Besar He, dia sendiri yang mengatkannya, namun saat Swift Corp. berada pada masa yang paling sulit, Valerie Pei juga tidak pernah berpikir untuk berbicara atau bersimpatis kepada Gianna Wei dan kakeknya, dia tidak sanggup bertindak seperti Leon Gu yang mempergunakan Cindy Ye.
“Darimana kamu mempergunakan diriku, sebenarnya aku yang mempergunakan dirimu, aku tahu Keluarga Pei mempunyai sebuah lukisan dari masa Dinasti Qing, kakek sudah mencarinya untuk sangat lama, aku mendapat kabar bahwa sedang disimpan di rumah Keluarga Gu, bagaimana kalau kamu memberikannya kepadaku?” Gianna Wei meninggikan alisnya, dan membuat Valerie Pei ragu untuk sekejap.
“Aku akan membantumu memikirkan cara mengenai lukisan tersebut.”
“Ok, aku akan datang menjemputmu di hari Jumat, kita akan pergi bersama-sama.”
“Apanya bersama-sama, aku hanya memberikan gambarnya kepadamu......”Sebelum Valerie Pei sempat selesai berbicara, Gianna Wei langsung menghilang seperti angin dan hanya meninggalkan aromanya, gadis ini......
Novel Terkait
Love Is A War Zone
Qing QingCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinPredestined
CarlySomeday Unexpected Love
AlexanderTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniMenantu Hebat
Alwi GoDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)