Diamond Lover - Bab 30 Masih Berarti?
Valerie Pei melihat Leon Gu dengan tatapan sulit untuk percaya, orang yang tadinya mengatainya jahat dari akar-akarnya, sekarang malah maju untuk melindunginya? Tapi Leon Gu sama sekali tidak melihatnya sekilas pun, hanya berkata terhadap Ayah Ye dengan sangat serius.
Ibu Gu mana mungkin akan membiarkan putranya sendiri menanggung 40 cambukan, Leon Gu juga telah dimanjakan dari kecil hingga besar, kalau sampai cambukan ini mendarat ke tubuhnya, dia pasti akan dipenuhi dengan luka! Dia langsung bergegas menarik tangannya Leon Gu, menggelengkan kepala terhadapnya.
Ayah Ye sama sekali tidak menyangka Leon Gu tiba-tiba akan maju, dia jelas-jelas telah melihat rasa bencinya terhadap Valerie Pei dari balik matanya, makanya baru memberanikan diri bekerja sama dengan Ibu Ye untuk memaksakan Valerie Pei menebusnya, dia mana berani mendaratkan cambukan ini ke tubuhnya Leon Gu?
Suasana di ruang tamu dalam sekejab menjadi tegang, semua orang sedang menunggu suara dari Ayah Ye dan Ibu Ye.
"Paman Ye, maaf, akulah yang telah menabrak Naomi, mohon Anda dapat memberikan pengampunan, aku akan menerima segala hukuman yang ingin kamu berikan." Valerie Pei tahu, kalau dia tetap tidak berbicara, suasana menegang ini tidak akan bisa mereda, dan dia juga sangat berkemukinan akan diantar ke kantor polisi oleh Keluarga Ye, nantinya, Kakek pun tidak akan berdaya meskipun ingin melindunginya.
Keluarga Pei jauh di Kota A, sungai jauh tak mampu menyelamatkan kehausan kini, satu-satunya cara yang tersisa adalah dengan mengakui hal yang tidak pernah dilakukannya.
Henry Gu seakan-akan telah menghela napas lega, asalkan Valerie Pei mengakui kesalahan, Keluarga Ye tidaklah tidak akan menjaga gengsi Keluarga Gu, kalau benar-benar ingin mengusutnya hingga tuntas, Keluarga Gu pun akan menemani Keluarga Pei sampai urusannya selesai, tapi semua orang pasti tidak ingin melihat gambaran ini terjadi bukan!
Ekspresi Ayah Ye pun mulai tenang, duduk di kursi menunggu tindakan selanjutnya, hal ini tidak akan teratasi dengan hanya sebuah kata permintaan maaf, Naomi Ye sekarang masih terbaring di ranjang, "Pelaku" ini tidak akan terbebas dari masalah dengan begitu mudah hanya dengan meminta maaf.
"Valerie, karena telah menyadari kesalahan, apakah lain kali kamu akan mengulanginya lagi?" Perkataan Henry Gu ini hanya sekedar diperdengarkan untuk Ayah Ye dan Ibu Ye.
"Tidak akan, lain kali tidak akan kuulangi lagi......"Valerie Pei merasa sedih, mereka begitu memaksakan sebuah hal yang bukanlah ulahnya menjadi merupakan perbuatannya, juga menyuruhnya mengakui kesalahan, memutarbalikkan fakta bukanlah seperti ini juga!
"Karena telah bersalah, maka harus menanggung hukuman, hukuman keluarga ini tidak akan terelakkan!" Cambuknya telah dipersiapkan, tapi Valerie Pei masih belum mempersiapkan batinnya dengan baik!
Tepat pada saat ini, Leon Gu pun mulai tak bisa berdiam diri lagi, kalau sampai cambukan ini mendarat di kulitnya Valerie Pei yang mulus, membayangkan gambaran nantinya saja sudah membuat orang merasa merinding.
"Kakek, Valerie adalah istriku, biarkanlah aku yang menggantikannya menerima hukuman keluarga." Cambuk ini, sebaiknya mendarat di tubuh seorang pria saja.
"Tidak boleh, Valerie sendiri yang melakukan kesalahan, maka dia sendirilah yang harus menanggung akibatnya." Henry Gu sekali lagi memberikan isyarat pandangan mata terhadap cucunya, ini untuk memperlihatkannya kepada Keluarga Ye, kalau tidak menghukum Valerie Pei, bagaimana mungkin Valerie Pei bisa aman jika mereka nantinya kembali menyerangnya dengan mengungkit masalah ini?
Sebenarnya sekarang, Valerie Pei telah tahu Leon Gu bertindak seperti ini hanya untuk menjaga gengsinya sebagai putra sulung, kalau tidak, bagaimana mungkin dia akan membantu seseorang yang dia anggap jahat, tapi saat mendengar sang pria ingin menggantikannya menanggung hukuman, hatinya spontan tertegun sejenak, dengan hanya melihat raut wajah anggota Keluarga Gu lainnya, dia langsung tahu hukuman keluarga ini bukanlah sebuah hukuman yang bisa ditanggung oleh orang biasa.
Tidak peduli apakah sang pria melakukan ini demi menjaga gengsi seorang putra sulung, atau memang ingin melindunginya, dia telah menerimanya.
"Kakek, kalau cambukan ini mengenai Kakak Ipar, dia pasti akan mati!" Emily Gu tidak mampu melepaskan diri dari kekangan ibunya, hanya bisa berteriak dengan panik terhadap Henry Gu, semua orang tahu bahwa Valerie Pei akan menghadapi kematian jika sampai terkena cambukan ini, tapi hal ini hanya dikatakan oleh Emily Gu saja, "Kalau Kakak Ipar mati, bagaimana dengan William, siapa yang akan menjaganya?"
Sambil mengatakannya, air mata Emily Gu langsung keluar, dia pernah mendengar bahwa orang yang pernah mengalami hukuman keluarga dari Keluarga Gu ini sebelumnya adalah kakek keduanya, setelah itu, dia baru bisa menuruni ranjang setelah terbaring selama berbulan-bulan, Kakek Kedua adalah seorang tentara, badan sekekar itu saja pun harus terbaring di ranjang selama berbulan-bulan baru sembuh, apalagi Kakak Iparnya yang lemah ini?
"Tuan Besar, kami pun tidak ingin sampai merengut nyawa, kalian putuskanlah sendiri." Wajah Ayah Ye bergetar, hal ini tidak boleh dibuat sampai terlalu tegang, karena nantinya Naomi Ye masih harus berhubungan baik dengan mereka, kalau sampai membuat Henry Gu kesal, kehidupan Naomi Ye nantinya pasti akan sengsara.
Kening Henry Gu berkerut, lalu berkata: " Valerie, mencambukmu sebanyak 4 kali, terlalu keterlaluan tidak?"
Cambukan itu sebesar jari jempolnya Valerie Pei, melihatnya saja sudah merasa ketakutan, bagaimana mungkin tidak keterlaluan? Lagipula dirinya tidak melakukan kesalahan apapun!
"Tidak keterlaluan." Valerie Pei berlutut di lantai, menengadahkan kepala melihat Henry Gu, kalaupun ini merupakan siasat untuk menjebaknya, dirinya hanya bisa menelan kepahitan dengan mulut bisu.
4 kali cambukan yang diucapkan Henry Gu sangat membuat Ayah Ye dan Ibu Ye membelalakkan mata lebar-lebar, menabrak orang dengan mobil hanya menanggung 4 kali cambukan, terlihat jelas Henry Gu tidak begitu mengalah, Ibu Ye hendak menyuarakan ketidakpuasannya, tapi malah ditahan oleh Ayah Ye.
"Leon, bagaimana menurutmu?" Henry Gu malah menanyakan Leon Gu, wajahnya terlihat memancarkan ekspresi tidak mengerti.
Leon Gu mana mungkin tidak tahu 4 kali cambukan juga cukup untuk membuat Valerie Pei menderita, tapi Naomi Ye sekarang masih terbaring di rumah sakit, 4 kali cambukan ini terlalu ringan baginya, dia bukanlah tidak pernah memikirkan William, tapi ini tidaklah boleh menjadi alasan agar dia bisa melepaskan diri dari hukuman, dia 4 tahun lalu telah menggunakan William untuk menyelamatkan Keluarga Pei, sekarang malah ingin memanfaatkan William sekali lagi?
"Aku akan menuruti perkataan Kakek." Dari awal sampai akhir, Leon Gu tidak pernah lagi melihat Valerie Pei sejenak pun.
"Baik." Henry Gu mengambil cambuk, lalu membalikkan badan berkata terhadap Valerie Pei, "Valerie, kamu sekarang adalah anggota Keluarga Gu, karena telah melakukan kesalahan, kita sebagai Keluarga Gu haruslah memberikan sebuah penjelasan kepada pihak mereka, kali ini akan menghukummu dengan ringan, lain kali tidak boleh diulangi lagi."
Valerie Pei menganggukkan kepala, dia merindukan orangtuanya, merindukan kakaknya, ini padahal bukanlah kesalahannya, dia tidak memiliki dendam apapun terhadap Naomi Ye, motif apa yang membuatnya ingin mencelakainya, apakah mereka semua benar-benar mengira ini adalah perbuatannya?
"Pak——" Cambukan pertama Henry Gu mendarat di punggung Valerie Pei, dalam waktu singkat, punggung Valerie Pei memiliki bekas garis yang berdarah, begitu mencolok di kemeja putihnya.
Valerie Pei dengan kuat menggigit bibirnya, punggungnya merasa sangat perih membara, kakek telah menggunakan tenaga penuh dalam cambukan ini, dia bahkan mampu merasakan kulit di punggung sudah mulai terbelah...... dirinya juga mengerti hal ini dilakukan hanya untuk memperlihatkannya pada Keluarga Ye, makanya bersedia menelan seluruh keluhan rasa sakit ke dalam perut.
Hal yang paling membuatnya sedih adalah tidak ada seorang pun yang mempercayainya, tapi kalau dirinya sendiri berganti menjadi pengamat di samping, saat melihat video, dan orang di dalam adalah dia, dan dia pun tidak memiliki bukti yang menyatakan dia tidak berada di tempat kejadian pada hari itu, wajar saja jika tidak mempercayainya.
"Pak——” Cambukan kedua kembali mendarat di punggung Valerie Pei, kemejanya telah sedikit robek akibat pukulan, dua buah garis berdarah terlihat dengan begitu jelas.
Tubuh Valerie Pei tumbang ke depan, tapi dia tetap begitu tegar tidak membiarkan dirinya sendiri tumbang dengan menggunakan sepasang tangannya menopang tubuhnya, keningnya dipenuhi dengan keringat dingin, bibirnya juga mulai mengalirkan darah karena menggigitnya terlalu kuat.
Emily Gu ditarik oleh ibunya tidak membiarkannya mendekat ke sana, dia menutupi mulutnya, tidak tega melihat kakak iparnya begitu sengsara. Austin Gu memasukkan tangannya dalam kantong celana, hanya dirinya sendiri saja yang tahu tangannya sedang terkepal erat membentuk tonjokan di dalam kantong celana. Kebanyakan anggota Keluarga Gu hanya berdiri di samping melihat perkembangan kejadian ini.
"Pak——" Cambukan ketiga kembali mendarat, dia sampai merasa tubuh ini bukanlah tubuhnya sendiri, dia juga mampu merasakan pukulan Kakek telah berubah menjadi lebih ringan, tapi tetap saja merasakan rasa sakit yang perih!
"Pak——" Setelah cambukan keempat mendarat, seluruh tubuh Valerie Pei langsung merebah di lantai, tapi tidak sampai tumbang ke lantai seperti yang diduga, Emily Gu telah melepaskan diri dari tangan ibunya dan membahu Valerie Pei yang nyaris terjatuh, tangannya tidak tahu harus ditempatkan di mana, khawatir dia akan membuatnya kesakitan.
Valerie Pei telah jatuh pingsan karena kesakitan, bersandar dalam pelukan Emily Gu, dengan mata yang sedikit menyipit melihat Leon Gu, tubuhnya yang tinggi besar berdiri di tempat yang tak jauh darinya, melihat dia telah terjatuh dalam pelukannya Emily Gu, sepertinya sebelumnya dia sekilas hendak menghampiri membantunya, tapi terakhir tetap hanya berdiri di tempat.
"Kakak Ipar, huhuhu......" Emily Gu memeluk lehernya Valerie Pei, sama sekali tidak berani menyentuh punggungnya sedikit pun, "Kakak, cepat panggil dokter kemari, Kakak Ipar telah jatuh pingsan...... Kakak!" Melihat Leon Gu masih tak berkutik, Emily Gu sangat ingin memanggil namanya secara lengkap sekaligus dengan marganya.
Pada saat ini, baru Leon Gu melihat Valerie Pei yang merebah dalam pelukannya Emily Gu, darah segarnya yang merah menyala memasuki pandangan matanya, entah kenapa, hatinya tiba-tiba merasa tidak nyaman, raut wajah Valerie Pei begitu pucat, butiran-butiran keringat yang besar menetes dari keningnya, bibirnya telah mengeluarkan sedikit darah, kuku jari tangan dengan dalamnya tertusuk di daging telapak tangan......
"Mommy——" Saat pandangan mata semua orang terfokus di antara Valerie Pei dan Leon Gu, sebuah suara yang nyaring menggelegar di ruang tamu.
William telah pulang sekolah, dia langsung melihat punggung mommynya penuh darah terbaring dalam pelukan tantenya sepulang sekolah...... dengan langkah kaki pendeknya berlari dengan paniknya melintasi para orang dewasa hingga tiba di sisinya Valerie Pei, dia melihat Valerie Pei yang sangat lemah, merasa begitu panik hingga kelopak matanya seketika langsung memerah.
"Mommy, ada apa denganmu? Apakah karena William tidak penurut makanya kamu tidak menginginkanku lagi...... Mommy...... bangunlah, boleh tidak...... huhuhu......" Tangan William mengelus wajahnya Valerie Pei, tidak berani menyentuhnya terlalu kuat, takut akan membuatnya kesakitan.
Saat mendengar suara William, Valerie Pei dengan bersusah payah membuka kelopak matanya, berkata dengan lemah: "Mommy...... tidak kenapa-napa......"
"Kamu bohong...... bohong......" William melihat punggung Valerie Pei telah memerah sepenuhnya, tapi masih mengatakan tidak kenapa-napa!
Leon Gu mendekat, menggendong William, berkata: "William jangan beronar, sana pergi ke tempat Kakek dan Nenek, Daddy akan membawa Mommy pergi ke rumah sakit."
William mana mungkin bersedia, dia telah melihat cambuk yang ada di tangan kakek buyutnya, lalu dengan sekuat tenaga melepaskan diri dari gendongan Leon Gu, berteriak padanya: "Kenapa kamu tidak melindungi Mommy, aku membencimu, membencimu...... awas kamu, awas!" William dengan sekuat tenaga memukul Leon Gu, tonjokan mungil sekarang pun mulai terasa sedikit kuat, ditambah lagi karena tidak ada penghalang, seketika Leon Gu telah terpukul oleh tonjokannya William.
"Ma, bawalah William." Leon Gu memberikan William yang sedang melampiaskan amarah kepada Ibu Gu, lagipula dia hanya sekedar anak kecil, mana mungkin mampu melawan orang dewasa? Dia langsung kehilangan tenaga untuk melakukan perlawanan setelah sama-sama di peluk oleh Ayah dan Ibu Gu.
William telah mendapatkan penanganan, lalu Leon Gu melihat Valerie Pei yang ada di dalam pelukan Emily Gu sekilas, kemudian membungkuk dan menggendongnya, berkata terhadap pembantu: "Suruh seluruh dokter di klinik untuk datang ke kediamanku, segera!" Leon Gu menggendong Valerie Pei dan pergi meninggalkan kediaman utama dengan langkah kaki yang stabil.
Mana mungkin ada orang yang berani mengikutinya, perkataan Leon Gu tadi terdengar bagaikan seekor singa yang telah dibuat mengamuk, tatapannya yang melintasi Ayah Ye dan Ibu Ye juga membuat mereka merasa merinding, mereka langsung mengambil ipad dan pergi dengan kesal, William masih melakukan perlawanan dalam pelukan Ayah Gu dan Ibu Gu hendak pergi melihat keadaan Valerie Pei, Emily Gu duduk di tempat di mana Valerie Pei berlutut tadi, tidak kembali sadar untuk beberapa saat.
Di perjalanan menuju vila kediaman Leon Gu, Valerie pei terus berada dalam keadaan setengah sadar, dia tahu orang yang menggendong dirinya adalah Leon Gu, tapi tidak mampu melihat ekspresi di wajahnya saat ini dengan jelas, apakah sedang marah? Atau cemas?
"Leon...... benar-benar bukan aku...... sungguh, bukan......" Valerie Pei menyadari dirinya sangat tidak ingin Leon Gu salah paham padanya, dia boleh menerima tatapan merendahkan dari semua orang di ruang tamu tadi, tapi tatapan curiga dari Leon Gu membuat seluruh tubuhnya sangat merasa sakit.
"Apakah masih ada artinya mengatakan semua ini sekarang?"
Novel Terkait
Cinta Dan Rahasia
JesslynPejuang Hati
Marry SuThe Revival of the King
ShintaAsisten Bos Cantik
Boris DreyThe Richest man
AfradenCinta Di Balik Awan
KellyCantik Terlihat Jelek
SherinDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)