Diamond Lover - Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
Setelah Brandon meninggalkannya, Fransiska seorang diri di pemakaman dan beberapa orang yang datang untuk berkabung dan mengenali dia adalah termasuk anak perempuan dari keluarga Chu tetapi tidak melihat Brandon, membuat mereka merasa sedikit curiga.
Karena jenazah keluarga Chu sudah dikremasi sejak awal, maka hari ini merupakan upacara pemakaman saja, di dalam ruang duka ada ditempatkan empat buah lukisan orang yang digambar dengan cat minyak, dari tangan orang yang datang berkabung itu membawa setangkai bunga mawar putih lalu setiap orang yang melihat lukisan cat tersebut meletakkan bunga didepannya.
Fransiska berdiri di sebelah lukisan cat, lalu setelah orang-orang yang berkabung melihat lukisan cat tersebut bertukar sapaan Fransiska menyambut mereka semuanya satu per satu.
Dia tidak bisa menahan untuk melihat jam tangannya, Brandon sudah keluar untuk beberapa saat, apakah dia pergi menemui Mario? Kenapa dia harus menyembunyikan darinya? Kenapa akhir-akhir ini Brandon pergi pagi pulang malam, perbuatan apa yang membuat dia tidak ingin membiarkan Fransiska untuk mengetahuinya?
“Turut berduka cita.” Tiba-tiba, di depan Fransiska berdiri seorang perempuan yang memakai rok putih selutut, dengan mata biru yang menatap cukup dalam seakan-akan terlihat tidak begitu tenang.
Fransiska tersadar, melihat wanita di depannya dan tercium sebuah aroma yang tidak asing ini, aroma ini sangat membekas di hati Fransiska, aroma ini sering tercium dari jas Brandon beberapa hari ini.
Tetapi Fransiska tidak mengenal wanita ini.
“Terima kasih.” Fransiska berjabat tangan dengan Lucy Lai sambil melihat ada 2 orang pria yang memakai jas putih yang mengikuti dia dari belakang seperti pengawalnya.
“Jack, dia siapa, kenapa aku belum pernah bertemu dengan dia? Apakah paman dan bibi mengenalnya?” Fransiska bertanya kepada pengurus rumah yang sudah lama berada di dalam keluarga ini, pastinya dia mengetahui permasalahan yang ada.
Pengurus rumah berusaha mengingat dalam ingatan tentang wanita ini tetapi dia sama sekali tidak mengingat anggota keluarga mana yang berhubungan dengan wanita ini, dan sepertinya di daftar tamu undangan juga tidak ada namanya.
“Tuan besar sepertinya tidak mengenal gadis ini tetapi dia memiliki surat undangan, jika tidak dia juga tidak bisa masuk.” Jack menjawab Fransiska.
Ketika dia bertanya-tanya tentang aroma tubuh dia, dia menebak-nebak bahwa kartu undangan ini mungkin diberikan sendiri oleh Brandon dan juga ada sebuah kebencian dengan wanita ini.
Pada saat kembali ke Italia, tidak mudah baginya untuk menyukai Brandon, bahkan di saat harus menjadi bagian dari diri sendiri maka dari itu ketika wanita ini muncul, ada kebencian tersendiri dari Fransiska kepada dia.
“Jack, bantu aku untuk menyapa orang disini.” Fransiska memberikan posisi itu kepada pengurus rumah dan berjalan ke tempat Luccy.
Pada jarak yang hampir mendekati Luccy, kedua pengawal yang berada di sampingnya mulai menatap Fransiska, Luccy sendiri juga telah memperhatikan Fransiska yang terlihat berjalan ke arahnya lalu dia menggunakan bahasa Italia sambil berkata kepada kedua pengawal itu dan mereka baru mengurangi kewaspadaan mereka.
Mereka sendiri bisa merasakan bahwa tatapan Fransiska kepada Luccy terlihat tidak bersahabat.
Fransiska mendengar Luccy begitu mahir berbicara bahasa Italia dengan pengawalnya, apakah dia adalah orang Italia tetapi di seputaran Italian, Fransiska yang berada di lingkungan keluarga Chu tidak begitu mengenal semua orang, tetapi wajah ini tetap masih bertemu dan tidak pernah bertemu dengan orang yang seperti ini.
Dia berdiri di depan Luccy dengan sedikit tersenyum tetapi jaraknya terlihat agak sedikit menjauh darinya.
“Halo, apakah kamu nona Fransiska?” Luccy sedikit mengangkat kepalanya, seperti tidak peduli kepada Fransiska adalah seorang wanita dan dia muncul sebagai wanita.
“Benar itu aku, ini dengan siapa?” Fransiska merasa bahwa meskipun wanita ini tersenyum di depannya tetapi dia merasa asing dan sedikit merasa tidak nyaman.
Kesan pertama sudah terlihat tidak begitu baik, lalu bagaimana berkomunikasi pasti tidak akan mengubah cara pikir nya Fransiska.
“LexiConti.” Luccy tanpa ragu menyebut nama keluarganya.
Ketika Fransiska mendengar nama Conti, dirinya tercengang, di Italia Conti adalah sebuah nama keluarga yang mahal Italia, meskipun sudah menurun tetapi masih dikenang orang umum dan bisa saja berada di sini pasti ada sebuah hal yang tidak mudah.
Dengar-dengar sebagian besar keluarga Conti bermigrasi ke Amerika dan menghasilkan sejumlah kekayaan disana, nama Luccy sebelumnya belum pernah muncul di Italia, bukankah dia termasuk sebagian dari orang yang kembali setelah bermigrasi?
“Dimana tuan Chu? Kenapa belum terlihat?” Luccy mencari keberadaan Brandon di aula, mengetahui bahwa hubungan yang tidak begitu dekat tetapi tetap ingin mengatakan di depannya, dan terlihat seperti memiliki niatan tersendiri.
“Brandon masih ada urusan, nona Luccy jika ada sesuatu bisa katakan kepadaku.” Fransiska juga bukan tuan rumah yang baik, sikap kepada Naomi dulu menjadi keluar lagi.
Dia kuat, jika lawan tidak menyerang maka dia tidak akan menyerang mentalnya, karena orang yang bernama Luccy ini berani muncul di hadapan Brandon dengan aroma parfum ini, dia pasti akan mecari tahu kebenaran yang sebenarnya!
Terkadang obsesi wanita sangat menakutkan.
“Tidak perlu, beberapa hal, aku sendiri yang memberitahu kepadanya akan jauh lebih cocok.” Luccy tersenyum tanpa ikhlas lalu berbalik dan berkata: “Apakah nona Fransiska dan tuan Brandon sudah bertunangan?”
“Benar, nona Luccy juga mengetahuinya.” Dia dan Brandon bertunangan hanya sebatas kedua buah keluarga makan bersama saja, dengan kedua pihak orang tua yang sudah setuju tetapi belm mengumumkan ke dunia luar, jika Luccy mengetahuinya, bisa jadi Brandon telah memberitahunya.
Luccy menganggukan dengan acuh tak acuh dan juga tidak tahu dari mana dia mendapatkan informasi itu.
Dan Fransiska secara tidak wajar meletakkan tanganny ke belakang punggungnya, cincin di tangannya itu di buang oleh Bryan pada hari itu dan tidak dikembalikan lagi, meskipun belum mengungkit masalah ini di depan Brandon tetapi hatinya selalu merasa tidak nyaman.
Dan dia sendiri tidak menemukan jejak dari cincinya di halaman depan, hatinya merasa kecewa dan seperti tertumpuk.
Pada saat ini di pintu aula muncul sebuah pergerakan, Fransiska yang tinggi itu melihat Brandon masuk ke dalam, dengan wajahnya yang arogan dan dingin bahkan orang yang ingin menghiburnya beberapa kata itu juga tampak ketakutan melihat ekspresi wajahnya.
Begitu masuk Brandon melihat sosok Fransiska dari kerumunan orang, dan ingin memberitahu dia tentang kedatangan Mario untuk memberitahu dia kembali pulang ke inggris dalam waktu sementara, dia benar-benar tidak memiliki cara untuk menjaganya.
Terutama ketika melihat Luccy berdiri di sebelah Fransiska.
Dia berjalan beberapa langkah ke samping Fransiska, dan meletakkan tangannya di pinggangnya dengan suara yang kecil dka berkata dan memalingkan kepalanya untuk melihat Luccy.
“Aku pikir kamu tidak akan datang.” Brandon berkata dengan sengaja.
Luccy memalingkan tatapannya dari Fransiska dan melihat Brandon dengan ada maksud yang mendalam.
“Kamu sudah memberikan undangan, kenapa mungkin aku tidak datang?” Luccy dengan berlapang dada berkata.
“Maka aku sangat ingin berterima kasih kepada keluarga Conti yang mengirimkan perwakilannya untuk menghadiri pemakaman keluarga Chu.”
“Keluarga Conti baru kembali ke Italia dan banyak hal yang memerlukan bantuan dari keluarga Chu, dengan bisa datang ke sini juga sebuah kehormatan untuk kami.”
Brandon dan Luccy saling membalas perkataan, dan terlihat sedang saling menyapa, bahkan tidak ada apapun perkataan yang tajam yang terdengar.
Meskipun Fransiska merasakan bahwa percakapan diantara Brandon dan Luccy tidak bersahabat tetapi beberapa hari dia kembali dengan aroma parfumnya Luccy, tetap saja hatinya merasa tidak nyaman.
Dengan sedikit tidak sabaran dia melihat ke sekeliling lalu dengan tidak menyangka melihat 3 orang berjalan kemari, itu adalah kakak!
Bukankah Brandon mengatakan mereka tidak datang? Kenapa tiba-tiba muncul dan barusan ketika mendengar pengawal datang dan mengungkit nama Mario, ini bukan salah dengar, jadi Brandon tadi keluar untuk bertemu dengan kakak?
Banyak hal yang terjadi akhir-akhir dan Fransiska merasa ada jarak dengan Brandon yang semakin lama semakin menjauh, dia tidak mengerti apa yang dia lakukan sekarang, Brandon oran yang selalu mengatakan masalahnya kepada Fransiska setelah kecelakaan ini semuanya menghilang.
Dengan pikiran kosong Fransiska melepaskan tangan Brandon yang ada di pingggangnya, setelah menganggukan kepala dia berjalan ke depan pintu, beberapa hari tidak bertemu dengan Mario, hatinya seperti mulai merindukannya.
Ketika Mario bertemu dengan Fransiska, hatinya yang selama ingin mengantung akhirnya lega, beberapa hari yang lalu Brandon menelepon dia untuk membawa Fransiska pergi, dan orang-orang di luar kediaman dia tidak mengizinkannya untuk masuk.
Dia sendiri juga tidak menghubungi Brandon.
Begitu Mario bertemu dengan Fransiska dan memastikan dia tidak mengalami masalah dengannya, kemudian bersiap-siap pergi dengan membawa Fransiska kembali ke Inggris, apapun masalahnya harus menunggu Brandon untuk menyelesaikannya baru dia boleh bersama dengan Fransiska.
“Kak, aku mengira kalian tidak datang.” Fransiska berdiri di depan mereka dan menyadari bahwa raut wajah mereka tidak benar dan juga bukan karena acara pemakaman ini yang membuat mereka terlihat serius, tetapi sebuah amarah.
“Kalian kenapa, kenapa ekspresi kalian begitu aneh?”
Christian dan Leon sebagai orang yang datang, melihat dengan jelas bekas kecupan di leher Fransiska, dengan bekas kecupan yang samar-samar itu, kedua orang ini saling menukarkan pandangan, dan mendapatkan jawaban yang aneh.
“Fransiska, kami datang untuk menjemputmu pulang ke Inggris.” Christian menahan Mario untuk tidak membuat masalah di pemakaman.
Untungnya Mario tidak menyadari beberapa kecupan itu, jika tidak maka pemakaman ini tidak akan bisa dilanjutkan lagi...
“Kakak Christian, aku...”
“Fransiska, hal ini kamu harus mendengarkan kami.” Ekspresi tenang dari Leon juga, kedua orang ini dulunya pernah berpura-pura menjadi pacarnya dan selalu menjadi teman seperjuangannya, sekarang dengan seriusnya Leon berkata dan Fransiska dapat merasakan ada yang tidak beres.
Apalagi ketiga kakak ini telah berkata demikian, bahkan jika Fransiska berkata tidak, dirinya juga tidak memiliki alasan.
“Apakah masalah Brandon sangat serius, bolehkah kalian beritahu kepadaku apa yang sebenarnya terjadi?” Brandon tidak memberitahunya, apakah kakak pada tidak ingin memberitahu dirinya?
Benar saja ketiga orang itu menyembunyikan masalah itu.
Fransiska yang tidak mendapatkan jawaban, dia berbalik berjalan ke tempat Brandon, tetapi tidak melihat keberadaan Brandon di aula lagi.
“Sudahlah, aku terlebih dahulu ke atas untuk mengambil barang, dan aku akan menurut saja.” Fransiska pergi dengan sebuah alasan, dia pasti mencari Brandon dan bertanya dengan jelas, jika tidak jelas, maka dia tidak akan pergi kemana-mana.
Dia mengetahui pasti ada sebuah masalah penting di sini, apakah dia harus meninggalkan Brandon menanggungnya seorang diri di sini? Bukankah mereka mengatakan akan menikah, tidak adakah kepercayaan diantara pasangan suami istri?
Fransiska sudah naik ke atas, bersiap menuju ke kamar Brandon, hari itu setelah dia menjelaskan kepada Brandon, dia selalu berada di kamarnya dan begitu juga semua barangnya berada di kamar itu.
Tetapi begitu pintu terbuka, dia mendengar suara nafas yang terburu-buru, seperti ada sesuatu yang terjatuh.
Fransiska sudah pernah mengalami masalah, bagaimana mungkin dia tidak tahu maksud dari suara yang tergesa-gesa tersebut dan dia tidak percaya ketika masuk ke dalam...
Dia menginjak karpet dengan sepatu tingginya dan tidak membuat suara apa-apa, hingga masuk ke dalam kamarnya dan sambil menutup mulutnya Fransiska tidak mempercayainya.
Di depannya, Brandon memeluk Luccy sambil membelakangi Fransiska dan berciuman dengan penuh gairah, Luccy berbaring di bahu Brandon dan mendapati Luccy yang ingin masuk ke dalam dan mencium leher Brandon dengan liarnya sambil menatap dengan tatapan memprovokasi...
Novel Terkait
Balas Dendam Malah Cinta
SweetiesLove and Trouble
Mimi XuHei Gadis jangan Lari
SandrakoSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaThe Sixth Sense
AlexanderPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Diamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)