Diamond Lover - Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri

Setelah Brandon meninggalkannya, Fransiska seorang diri di pemakaman dan beberapa orang yang datang untuk berkabung dan mengenali dia adalah termasuk anak perempuan dari keluarga Chu tetapi tidak melihat Brandon, membuat mereka merasa sedikit curiga.

Karena jenazah keluarga Chu sudah dikremasi sejak awal, maka hari ini merupakan upacara pemakaman saja, di dalam ruang duka ada ditempatkan empat buah lukisan orang yang digambar dengan cat minyak, dari tangan orang yang datang berkabung itu membawa setangkai bunga mawar putih lalu setiap orang yang melihat lukisan cat tersebut meletakkan bunga didepannya.

Fransiska berdiri di sebelah lukisan cat, lalu setelah orang-orang yang berkabung melihat lukisan cat tersebut bertukar sapaan Fransiska menyambut mereka semuanya satu per satu.

Dia tidak bisa menahan untuk melihat jam tangannya, Brandon sudah keluar untuk beberapa saat, apakah dia pergi menemui Mario? Kenapa dia harus menyembunyikan darinya? Kenapa akhir-akhir ini Brandon pergi pagi pulang malam, perbuatan apa yang membuat dia tidak ingin membiarkan Fransiska untuk mengetahuinya?

“Turut berduka cita.” Tiba-tiba, di depan Fransiska berdiri seorang perempuan yang memakai rok putih selutut, dengan mata biru yang menatap cukup dalam seakan-akan terlihat tidak begitu tenang.

Fransiska tersadar, melihat wanita di depannya dan tercium sebuah aroma yang tidak asing ini, aroma ini sangat membekas di hati Fransiska, aroma ini sering tercium dari jas Brandon beberapa hari ini.

Tetapi Fransiska tidak mengenal wanita ini.

“Terima kasih.” Fransiska berjabat tangan dengan Lucy Lai sambil melihat ada 2 orang pria yang memakai jas putih yang mengikuti dia dari belakang seperti pengawalnya.

“Jack, dia siapa, kenapa aku belum pernah bertemu dengan dia? Apakah paman dan bibi mengenalnya?” Fransiska bertanya kepada pengurus rumah yang sudah lama berada di dalam keluarga ini, pastinya dia mengetahui permasalahan yang ada.

Pengurus rumah berusaha mengingat dalam ingatan tentang wanita ini tetapi dia sama sekali tidak mengingat anggota keluarga mana yang berhubungan dengan wanita ini, dan sepertinya di daftar tamu undangan juga tidak ada namanya.

“Tuan besar sepertinya tidak mengenal gadis ini tetapi dia memiliki surat undangan, jika tidak dia juga tidak bisa masuk.” Jack menjawab Fransiska.

Ketika dia bertanya-tanya tentang aroma tubuh dia, dia menebak-nebak bahwa kartu undangan ini mungkin diberikan sendiri oleh Brandon dan juga ada sebuah kebencian dengan wanita ini.

Pada saat kembali ke Italia, tidak mudah baginya untuk menyukai Brandon, bahkan di saat harus menjadi bagian dari diri sendiri maka dari itu ketika wanita ini muncul, ada kebencian tersendiri dari Fransiska kepada dia.

“Jack, bantu aku untuk menyapa orang disini.” Fransiska memberikan posisi itu kepada pengurus rumah dan berjalan ke tempat Luccy.

Pada jarak yang hampir mendekati Luccy, kedua pengawal yang berada di sampingnya mulai menatap Fransiska, Luccy sendiri juga telah memperhatikan Fransiska yang terlihat berjalan ke arahnya lalu dia menggunakan bahasa Italia sambil berkata kepada kedua pengawal itu dan mereka baru mengurangi kewaspadaan mereka.

Mereka sendiri bisa merasakan bahwa tatapan Fransiska kepada Luccy terlihat tidak bersahabat.

Fransiska mendengar Luccy begitu mahir berbicara bahasa Italia dengan pengawalnya, apakah dia adalah orang Italia tetapi di seputaran Italian, Fransiska yang berada di lingkungan keluarga Chu tidak begitu mengenal semua orang, tetapi wajah ini tetap masih bertemu dan tidak pernah bertemu dengan orang yang seperti ini.

Dia berdiri di depan Luccy dengan sedikit tersenyum tetapi jaraknya terlihat agak sedikit menjauh darinya.

“Halo, apakah kamu nona Fransiska?” Luccy sedikit mengangkat kepalanya, seperti tidak peduli kepada Fransiska adalah seorang wanita dan dia muncul sebagai wanita.

“Benar itu aku, ini dengan siapa?” Fransiska merasa bahwa meskipun wanita ini tersenyum di depannya tetapi dia merasa asing dan sedikit merasa tidak nyaman.

Kesan pertama sudah terlihat tidak begitu baik, lalu bagaimana berkomunikasi pasti tidak akan mengubah cara pikir nya Fransiska.

“LexiConti.” Luccy tanpa ragu menyebut nama keluarganya.

Ketika Fransiska mendengar nama Conti, dirinya tercengang, di Italia Conti adalah sebuah nama keluarga yang mahal Italia, meskipun sudah menurun tetapi masih dikenang orang umum dan bisa saja berada di sini pasti ada sebuah hal yang tidak mudah.

Dengar-dengar sebagian besar keluarga Conti bermigrasi ke Amerika dan menghasilkan sejumlah kekayaan disana, nama Luccy sebelumnya belum pernah muncul di Italia, bukankah dia termasuk sebagian dari orang yang kembali setelah bermigrasi?

“Dimana tuan Chu? Kenapa belum terlihat?” Luccy mencari keberadaan Brandon di aula, mengetahui bahwa hubungan yang tidak begitu dekat tetapi tetap ingin mengatakan di depannya, dan terlihat seperti memiliki niatan tersendiri.

“Brandon masih ada urusan, nona Luccy jika ada sesuatu bisa katakan kepadaku.” Fransiska juga bukan tuan rumah yang baik, sikap kepada Naomi dulu menjadi keluar lagi.

Dia kuat, jika lawan tidak menyerang maka dia tidak akan menyerang mentalnya, karena orang yang bernama Luccy ini berani muncul di hadapan Brandon dengan aroma parfum ini, dia pasti akan mecari tahu kebenaran yang sebenarnya!

Terkadang obsesi wanita sangat menakutkan.

“Tidak perlu, beberapa hal, aku sendiri yang memberitahu kepadanya akan jauh lebih cocok.” Luccy tersenyum tanpa ikhlas lalu berbalik dan berkata: “Apakah nona Fransiska dan tuan Brandon sudah bertunangan?”

“Benar, nona Luccy juga mengetahuinya.” Dia dan Brandon bertunangan hanya sebatas kedua buah keluarga makan bersama saja, dengan kedua pihak orang tua yang sudah setuju tetapi belm mengumumkan ke dunia luar, jika Luccy mengetahuinya, bisa jadi Brandon telah memberitahunya.

Luccy menganggukan dengan acuh tak acuh dan juga tidak tahu dari mana dia mendapatkan informasi itu.

Dan Fransiska secara tidak wajar meletakkan tanganny ke belakang punggungnya, cincin di tangannya itu di buang oleh Bryan pada hari itu dan tidak dikembalikan lagi, meskipun belum mengungkit masalah ini di depan Brandon tetapi hatinya selalu merasa tidak nyaman.

Dan dia sendiri tidak menemukan jejak dari cincinya di halaman depan, hatinya merasa kecewa dan seperti tertumpuk.

Pada saat ini di pintu aula muncul sebuah pergerakan, Fransiska yang tinggi itu melihat Brandon masuk ke dalam, dengan wajahnya yang arogan dan dingin bahkan orang yang ingin menghiburnya beberapa kata itu juga tampak ketakutan melihat ekspresi wajahnya.

Begitu masuk Brandon melihat sosok Fransiska dari kerumunan orang, dan ingin memberitahu dia tentang kedatangan Mario untuk memberitahu dia kembali pulang ke inggris dalam waktu sementara, dia benar-benar tidak memiliki cara untuk menjaganya.

Terutama ketika melihat Luccy berdiri di sebelah Fransiska.

Dia berjalan beberapa langkah ke samping Fransiska, dan meletakkan tangannya di pinggangnya dengan suara yang kecil dka berkata dan memalingkan kepalanya untuk melihat Luccy.

“Aku pikir kamu tidak akan datang.” Brandon berkata dengan sengaja.

Luccy memalingkan tatapannya dari Fransiska dan melihat Brandon dengan ada maksud yang mendalam.

“Kamu sudah memberikan undangan, kenapa mungkin aku tidak datang?” Luccy dengan berlapang dada berkata.

“Maka aku sangat ingin berterima kasih kepada keluarga Conti yang mengirimkan perwakilannya untuk menghadiri pemakaman keluarga Chu.”

“Keluarga Conti baru kembali ke Italia dan banyak hal yang memerlukan bantuan dari keluarga Chu, dengan bisa datang ke sini juga sebuah kehormatan untuk kami.”

Brandon dan Luccy saling membalas perkataan, dan terlihat sedang saling menyapa, bahkan tidak ada apapun perkataan yang tajam yang terdengar.

Meskipun Fransiska merasakan bahwa percakapan diantara Brandon dan Luccy tidak bersahabat tetapi beberapa hari dia kembali dengan aroma parfumnya Luccy, tetap saja hatinya merasa tidak nyaman.

Dengan sedikit tidak sabaran dia melihat ke sekeliling lalu dengan tidak menyangka melihat 3 orang berjalan kemari, itu adalah kakak!

Bukankah Brandon mengatakan mereka tidak datang? Kenapa tiba-tiba muncul dan barusan ketika mendengar pengawal datang dan mengungkit nama Mario, ini bukan salah dengar, jadi Brandon tadi keluar untuk bertemu dengan kakak?

Banyak hal yang terjadi akhir-akhir dan Fransiska merasa ada jarak dengan Brandon yang semakin lama semakin menjauh, dia tidak mengerti apa yang dia lakukan sekarang, Brandon oran yang selalu mengatakan masalahnya kepada Fransiska setelah kecelakaan ini semuanya menghilang.

Dengan pikiran kosong Fransiska melepaskan tangan Brandon yang ada di pingggangnya, setelah menganggukan kepala dia berjalan ke depan pintu, beberapa hari tidak bertemu dengan Mario, hatinya seperti mulai merindukannya.

Ketika Mario bertemu dengan Fransiska, hatinya yang selama ingin mengantung akhirnya lega, beberapa hari yang lalu Brandon menelepon dia untuk membawa Fransiska pergi, dan orang-orang di luar kediaman dia tidak mengizinkannya untuk masuk.

Dia sendiri juga tidak menghubungi Brandon.

Begitu Mario bertemu dengan Fransiska dan memastikan dia tidak mengalami masalah dengannya, kemudian bersiap-siap pergi dengan membawa Fransiska kembali ke Inggris, apapun masalahnya harus menunggu Brandon untuk menyelesaikannya baru dia boleh bersama dengan Fransiska.

“Kak, aku mengira kalian tidak datang.” Fransiska berdiri di depan mereka dan menyadari bahwa raut wajah mereka tidak benar dan juga bukan karena acara pemakaman ini yang membuat mereka terlihat serius, tetapi sebuah amarah.

“Kalian kenapa, kenapa ekspresi kalian begitu aneh?”

Christian dan Leon sebagai orang yang datang, melihat dengan jelas bekas kecupan di leher Fransiska, dengan bekas kecupan yang samar-samar itu, kedua orang ini saling menukarkan pandangan, dan mendapatkan jawaban yang aneh.

“Fransiska, kami datang untuk menjemputmu pulang ke Inggris.” Christian menahan Mario untuk tidak membuat masalah di pemakaman.

Untungnya Mario tidak menyadari beberapa kecupan itu, jika tidak maka pemakaman ini tidak akan bisa dilanjutkan lagi...

“Kakak Christian, aku...”

“Fransiska, hal ini kamu harus mendengarkan kami.” Ekspresi tenang dari Leon juga, kedua orang ini dulunya pernah berpura-pura menjadi pacarnya dan selalu menjadi teman seperjuangannya, sekarang dengan seriusnya Leon berkata dan Fransiska dapat merasakan ada yang tidak beres.

Apalagi ketiga kakak ini telah berkata demikian, bahkan jika Fransiska berkata tidak, dirinya juga tidak memiliki alasan.

“Apakah masalah Brandon sangat serius, bolehkah kalian beritahu kepadaku apa yang sebenarnya terjadi?” Brandon tidak memberitahunya, apakah kakak pada tidak ingin memberitahu dirinya?

Benar saja ketiga orang itu menyembunyikan masalah itu.

Fransiska yang tidak mendapatkan jawaban, dia berbalik berjalan ke tempat Brandon, tetapi tidak melihat keberadaan Brandon di aula lagi.

“Sudahlah, aku terlebih dahulu ke atas untuk mengambil barang, dan aku akan menurut saja.” Fransiska pergi dengan sebuah alasan, dia pasti mencari Brandon dan bertanya dengan jelas, jika tidak jelas, maka dia tidak akan pergi kemana-mana.

Dia mengetahui pasti ada sebuah masalah penting di sini, apakah dia harus meninggalkan Brandon menanggungnya seorang diri di sini? Bukankah mereka mengatakan akan menikah, tidak adakah kepercayaan diantara pasangan suami istri?

Fransiska sudah naik ke atas, bersiap menuju ke kamar Brandon, hari itu setelah dia menjelaskan kepada Brandon, dia selalu berada di kamarnya dan begitu juga semua barangnya berada di kamar itu.

Tetapi begitu pintu terbuka, dia mendengar suara nafas yang terburu-buru, seperti ada sesuatu yang terjatuh.

Fransiska sudah pernah mengalami masalah, bagaimana mungkin dia tidak tahu maksud dari suara yang tergesa-gesa tersebut dan dia tidak percaya ketika masuk ke dalam...

Dia menginjak karpet dengan sepatu tingginya dan tidak membuat suara apa-apa, hingga masuk ke dalam kamarnya dan sambil menutup mulutnya Fransiska tidak mempercayainya.

Di depannya, Brandon memeluk Luccy sambil membelakangi Fransiska dan berciuman dengan penuh gairah, Luccy berbaring di bahu Brandon dan mendapati Luccy yang ingin masuk ke dalam dan mencium leher Brandon dengan liarnya sambil menatap dengan tatapan memprovokasi...

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu