Diamond Lover - Bab 372 Karena Dia

Di kota A, Stevanny Shi dan Jacob Pei yang sudah tiba di rumah, keduanya sangat berhati-hati, mengenai masalah Thiago Lu tidak ada yang mengungkitnya.

Dengan berhati-hati menjaga hubungan yang tidak stabil ini, keduanya menjadi sangat waspada terhadap hal kecil, karena kedatangan anak, membuat mereka lebih tidak memiliki banyak waktu luang untuk memikirkan masalah yang lainnya.

Stevanny Shi tahu bahwa Jacob Pei sangat mempedulikannya, setelah dia hamil, Jacob selalu mengalah padanya dalam segala hal, dan mempertimbangkan segalanya untuknya.

Mungkin orang hamil, berpikir lebih banyak dibandingkan biasanya, pokoknya dia merasa sangat cemas, berada di rumah sepanjang hari untuk menjaga kandungan menbuat dia merasa sangat tertekan, tapi dia tidaj berani menunjukkan suasana hati ini di hadapan ibu Pei.

“Ibu, hari ini aku akan keluar, sudah tiba pada akhir bulan di kafe.” Stevanny Shi mengganti pakaian, ketika menjelang tengah hari, dia memberitahu ibu Pei.

Ibu Pei yang awalnya sedang menonton televisi di ruang tamu, ketika melihat Stevanny turun, dan mendengar bahwa Stevanny akan pergi keluar, tiba-tiba dia merasa khawatir.

“Aku saja yang pergi, kamu sedang hamil juga tidak akan merasa begitu nyaman, bukankah sudah akan menjelang siang hari, aku akan meminta orang dapur untuk memasakkan obat tradisional Tiongkok untukmu, demi menjaga kandungan, kamu harus meminumnya.”

Jelas-jelas sudah tahu bahwa ibu Pei sangat mengkhawatirkan dirinya, mengkhawatirkan anak di dalam perutnya, tapi Stevanny Shi sama sekali tidak terbiasa dengan aroma obat tradisional Tiongkok, setiap kali dia meminumnya di hadapan ibu Pei, dia merasa tersiksa.

Dia tidak berani mengecewakan biat baik dari orang tua, dan hanya bisa minum di hadapannya, lalu dia mencari alasan untuk pergi ke dalam toilet dan memuntahkan, sebaliknya, hal seperti ini malah tidak baik terhadap kesehatan tubuh.

“Tidak apa-apa, ibu , aku sudah makan sangat banyak di pagi hari dan masih tidak terasa lapar, lalu obat tradisionalnya akan aku minum nanti. Pekerjaan di kafe sangat santai, tidak akan terjadi apa-apa. Jika kamu merasa tidak tenang, maka minta supir untuk mengantarku pergi.” Stevanny Shi menunjukkan senyuman, dan berusaha untuk membuat ibu Pei merasa tenang.

Ibu Pei melihat ke arah dapur dengan ragu, mengetahui bahwa Stevanny Shi juga memiliki temperamen yang keras kepala, dia pun hanya bisa menghela nafas, sambil berkata dengan tidak tenang: “Kalau begitu aku akan meminta supir untuk mengantarmu pergi, dan pulanglah lebih awal.”

“Terima kasih, ibu.” Setelah mendapatkan persetujuan ibu Pei, Stevanny Shi akhirnya bisa keluar.

Ketika pergi meninghalkan rumah keluarga Pei, Stevanny Shi merasa lega.

Setelah sekian lama menikah, ini pertama kalinya dia memiliki perasaan seperti ini, dia merasa sangat tertekan di rumah keluarga Pei, dan tidak bisa bernafas, terutama saat Jacob Pei kembali.

Jacob Pei memperlakukannya dengan sangat berhati-hati, merawatnya dengan penuh perhatian, sama seperti sebelumnya.

Tapi Stevanny Shi selalu merasa ada sesuatu yang berbeda diantara mereka, ketika dia melihat Jacob Pei, dia tidak lagi terlihat kagum, dia tahu bahwa Jacob Pei juga hanya merupakan orang hanya bisa memaksa orang lain dengan caranya sendiri.

Gambaran yang cerah tersebut dalam sekejap menjadi jauh lebih redup di dalam hatinya.

Benar, cinta Stevanny Shi terhadap Jacob Pei dibangun berdasarkan kekaguman, dia merasa pria seperti Jacob Pei ini memiliki keberanian dan kecerdikan, tanpa meminta dukungan dari keluarga, dia bisa berusaha dengan sangat keras untuk mencapai posisi sekarang.

Dia berdedikasi untuk orang-orang, dia melakukan hal secara pribadi, dan merupakan seorang pejabat yang baik.

Sebelumnya dia tidak pernah memikirkan untuk menikah dengan orang seperti Jacob Pei, dan lebih tidak pernah memikirkan untuk menjadi nyonya walikota, tapi hal “Kebetulan” yang terjadi di biro urusan sipil saat itu, sekarang hanya dapat dikatakan sebagai tujuan Jacob Pei, tapi pada saat itu, hati Stevanny Shi memang sudah memiliki perasaan yang berbeda terhadap Jacob Pei.

Hubungan kedepannya semakin membuat Stevanny Shi merasa bahwa Jacob Pei sudah berbeda dengan pria yang pernah dia temui sebelumnya, dan pemikirannya untuk mengejarnya juga semakin meningkat seiring berjalannya waktu.

Tapi fakta memberitahu Stevanny Shi sekarang, bahwa Jacob Pei tidak begitu terbuka dan tegak seperti yang dia lihat, apalagi dia tidak tahu dan tidak paham pada 1 hal, sebenarnya berapa banyak cara yang sudah digunakan Jacob Pei, untuk mencapai posisinya yang sekarang ini.

Dia takut untuk memikirkannya, dan juga tidak berani untuk memikirkannya.

Tapi sekarang, sudah terlambat untuk mundur, dia sedang mengandung anak mereka, dia tidak mungkin membawa anaknya pergi, seperti yang dikatakan Valerie Pei, dia tidak bisa membiarkan anaknya melewatkan kesempatan untuk berhubungan dengan ayahnya, tapi, apakah dia harus terus menjalani hidup untuk saling menghormati seperti ini?

“Nyonya, kita sudah tiba di kafe.” Supir menghentikan mobil di depan pintu kafe, sambil berkata kepada Stevanny Shi yang berada di kursi bagian belakang mobil.

Stevanny Shi sedikit mengangkat kepala, untuk melihat kafe yang sudah menghabiskan banyak usahanya ini.

Daripada mengatahaj bahwa dia sudah menghabiskan banyak usaha, lebih baik mengatakan bahwa di belakangnya Jacob Pei sudah menbantunya mengeluarkan begitu banyak perencanaan.

Sejak awal dia bahkan tidak bisa memikirkan dimana kafe itu akan dibuka, dia hanya membuat sketsa ide tentang sebuah kafe, pada saat itu dia seperti seorang anak muda yang penuh dengan gairah, dan menempatkan semua antusiasme di atas impiannya.

Tapi ketika hal itu benar-benar terjadi, dia malah merasa impian membuka kafe sudah semakin jauh dari masa depannya.

Pemilihan lokasi, dekorasi, surat izin usaha, barista, pelayan……semua hal harus dipertimbangkan olehnya, dan pada saat itu dia baru saja keluar dari kabut pelarian pernikahan Thiago Lu.

Atau dia ingin menggunakan hal membuka kafe ini untuk membuat dirinya melupakan masalah tentang Thiago Lu yang tidak menginginkannya, dan hal tersebut memang terbukti efektif.

Tapi dia sering sekali menghadapi banyak masalah, Jacob Pei yang berada dalam kesibukan meluangkan waktu untuk menemaninya melakukan studi lapangan, dan melihat-lihat tempat yang cocok untuk membuka kafe, lalu dia secara pribadi menemaninya untuk memilih peralatan makan saat kafe dibuka.

Izin usaha yang dia kira bisa didapatkan dalam waktu ysng sangat lama juga sudah didapatkan dalam waktu yang singkat, dia mengira dirinya beruntung, kemudian setelah dipikir-pikir, bukankah Jacob Pei sudah menggunakan relasinya untuk membantunya?

Supir membuka pintu mobil, lalu Stevanny Shi turun dari dalam mobil, dan berjalan ke dalam kafe.

Somecoffee adalah nama kafenya, semuanya ada 3 lantai, ada beberapa meja di luar ruangan, meja-meja yang tersebar memberikan orang-orang sebuah perasaan bebas.

Seolah-olah, bahkan dalam hal desain kafe, Jacob Pei juga membantunya mempertimbangkannya.

Sebelumnya Thiago Lu pernah berkata kepada Stevanny Shi, jika bukan karena Jacob Pei, dia juga tidak akan mampu untuk membuka kage ini, pada saat itu dia dengan percaya diri mengatakan kepada Thiago Lu, bahkan tanpa Jacob Pei, dia juga bisa membukanya.

Tapi setelah dipikir-pikir sekarang, tanpa Jacob Pei, mungkin sekarang dia hanya merupakan karyawan yang duduk di dalam kantor dengan pekerjaan yang berulang-ulang, impian membuka kafe, juga hanya merupakan sebuah mimpi belaka.

“Nyonya bos, kqmu sudah datang !” Sekarang sudah mendekati waktu makan, hanya ada beberapa orang di kafe, ketika karyawan kasir melihat kedatangan Stevanny Shi, dia pun menyapanya.

Stevanny Shu menganggukkan kepala sambil tersenyum, benar, sudah sangat lama dia tidak datang ke sini, bahkan semua karyawan merasa sedikit terkejut dengan kemunculannya, karena hamil, sepertinya banyak hal yang harus dia lepaskan, dia sudah datang pada perhitungan akhir bulan kali ini, dan pada perhitungan akhir bulan selanjutnya, keluarganya pasti tidak akan mengizinkannya untuk keluar lagi.

“Minta manajer untuk membawa laporan perhitungan bulanan ke kantor ku, dan berikan aku segelqw kopi……atau jus saja.” Stevanny Shi memikirkan bahwa sekarang dirinya tidak bisa minum kopi, maka dia menggelengkan kepala dan menggantinya menjadi jus.

“Baik.”

Tanpa mengatakan apapun lagi, Stevanny Shi langsung berjalan ke kantornya.

Dia tetap merasakan aroma kopi yang sangat harum seperti sebelumnya, mungkin jika dirinya ingin meminum kopi yang lezat ini, juga harus menunggu 8 bulan kemudian.

Ketika masuk ke kantor, dia memiliki kebiasaan ingin menyalakan laptop, tapi dia teringat dengan ibu Pei yang mengatakan bahwa, laptop memiliki radiasi yang tinggi, saat hamil sebaiknya jangan menggunakan laptop.

Jarinya yang menekan tombol on off, perlahan-lahan ditarik kembali.

Karena pernah mengalami keguguran sekali, membuat dia sangat mencemaskan anaknya sekarang, dia bahkan lebih cemas dibandingkan siapapun.

“Tok tok tok……” Terdengar suara ketukan pintu, mungkin itu adalah manajer yang mengatarkan laporan bulanan, lalu Stevanny Shu meminta orang tersebut masuk, tapi aroma yang masuk ke dalam hidungnya terlebih dahulu adalah sebuah aroma coklat.

Stevanny Shi mengangkat kepala, lalu melihat seorang anak muda membawa nampan, dan aroma coklat yang kuat, berasal dari mug yang ada di atas nampan.

Ferry Ying menurunkan mug dari nampan, dan meletakkan di atas meja Stevanny Shi.

Stevanny Shi melihat coklat yang masih panas, bukankah dia sudah mengatakan bahwa dia menginginkan jus?

“Ketika suasana hari sedang tidak baik, minum segelas coklat panas akan membuat kamu merasa jauh lebih nyaman.” Ferry Ying mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam, lalu mengenakan celemek berwarna hijau, walaupun dia berpakaian seperti pelayan, tapi dia tidak bisa menyembunyikan temperamennya sebagai orang berkelas.

Tapi dalam resumenya, hanya tertulis alasan dalam bekerja sambil sekolah karena keluarga.

“Lakukan sendiri.” Stevanny Shi berkata dengan tidak senang, setelah hamil, jika sedikit saja tidak sesuai dengan niatnya, maka dia akan merasa sangat marah.

Ferry Ying hanya tersenyum, dan tidak khawatir karena tuduhan Stevanny Shi.

Atau, alasan lain Stevanny Shi marah adalah bahkan karyawan bisa melihat bahwa suasana hatinya tidak baik, apakah seluruh emosinya terungkap di wajahnya?

“Kenapa bos sudah tidak datang ke kafe untuk waktu yang lama? Kamu sangat merindukanmu.” Ferry Ying sama sekali tidak memiliki niat untuk pergi, juga sebelum Stevanny Shi menyambutnya, dia sudah duduk di bangku di hadapan Stevanny.

Lalu sambil memegang nampan, dia mengulurkan kepala dan melihat ekspresi wajah Stevanny Shi secara detil, ternyata Stevanny sangat tidak senang.

Stevanny Shi tahu bahwa Ferry Ying sedikit tidak patuh, banyak gadis yang datang ke kafe untuk mencarinya, dia juga tidak bisa memecatnya dan mengurangi pendapatannya.

Sebenarnya, selain melakukan hal yang ceroboh di hadapannya, dia juga tidak memiliki kekurangan yang lainnya, bahkan dia sangat serius dalam pekerjaan.

“Jika kamu masih tidak keluar untuk bekerja, bonusmu pada bulan ini akan tiada.” Stevanny Shi membuka catatan kehadiran karyawan, dan menemukan bahwa dia tidak datang bekerja selama beberapa hari.

“Oh, terserah padamu, lagi pula bulan ini juga tidak ada bonus.” Ferry Ying melihat tangan Stevanny Shi yang membalik lembaran daftar kehadiran, dan berkata dengan tidak peduli.

Sepertinya, udara di dalam kafe hari ini, juga diisi dengan faktor yang disebut dengan keberuntungan, dan kebetulan hari ini dia sudsh datang bekerja.

Stevanny Shi menutup daftar kehadiran, telapak tangannya diletakkan di atas meja, sambil menatap Ferry Ying dengan sedikit kesal.

“Pada saat itu siapa yang merekrutmu masuk !” Jika dia melakukannya lagi, maka Stevanny Shi pasti tidak akan membuarkan karyawan yang tidak patuh seperti ini masuk lagi.

“Kamu !” Ferry Ying mengatakan yang sebenarnya.

Lalu Stevanny Shi terdiam tanpa bisa mengatakan apapun.

“Lupakan saja, aku tidak akan menganggumu lagi, minumlah sedikit coklat panas, minuman ini benar-benar berefek ketika suasana hati sedang tidak baik, aku yang membuatnya sendiri.” Sebelum pergi, Ferry Ying berkata kepada Stevanny Shi, walaupun perkataan terakhir sangat ringan, tapi Stevanny Shi tetap bisa mendengarnya.

Stevanny Shi menggelengkan kepala, dia juga tidak paham dengan apa yang dipikirkan di dalam pikiran pemuda ini, tapi dia tetap mengambil gelas tersebut, dan mengenggamnya dengan hangat di telapak tangan, untuk menghilangkan rasa dingin di tubuhnya.

Ketika coklat panas dimasukkan ke dalam mulut, aromanya yang kuat dan harum selalu terasa di sisi bibir.

Pantas saja, Ferry Ying bisa mengatakan bahwa coklat panas memiliki efek untuk menghilangkan suasana hati yang buruk, kelihatannya sekarang, benar-benar nyata.

Rasanya benar-benar berbeda dengan buatan barista asli, lebih manis, tapi tidak berminyak, Ferry Ying ini, kedepannya pasti memiliki cara untuk mengejar wanita……

Kemudian, manajer mengantarkan laporan bulanan kepadanya, setelah melihatnya, dia merasa tidak ada masalah, dan dia berdiskusi tentang masalah kafe dengan manajer, ketika berdiskusi, dia juga lupa akan waktu.

Dan setelah manajer pergi, dia berada di dalam kantor untuk waktu yang sangat lama, dimana Ferry Ying masuk lagi untuk mengantarkan coklat panas, ketika dia melihat waktu lagi, waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore.

Jelas-jelas sudah diketahui bahwa ibu Pei sekarang seharusnya sedang menunggunya di rumah, tapi dia malah tidak merasa terlalu ingin pulang, bahkan dia ingin tinggal di kafe hingga akhir dunia, dan juga tidak perlu bertemu dengan Jacob Pei lagi……

Tapi, dia tetap harus menghadapinya, lalu dia membereskan barang, menyapa karyawan di kafe kemudian mendorong pintu untuk keluar, tapi secara tak terduga, dia melihat mobil Jacob Pei berada di bagian luar kafe……

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu