Diamond Lover - Bab 61 Mulai Karma
Valerie Pei terus gemetar di pelukan Jacob Pei, mungkin karena hujan dan ketakutan, wajahnya menjadi sangat pucat, seolah dia bisa pingsan kapan saja.
“Operasinya tidak akan selesai dengan cepat, aku akan mengantarmu pulang untuk mandi dan berganti pakaian, bagaimana jika kamu flu?” Valerie Pei mengusap rambutnya yang basah, cepat atau lambat pasti masuk angin.
"Tidak... aku tidak ingin pergi... aku ingin melihatnya baik-baik saja..." Valerie Pei menggelengkan kepala, melepaskan pelukan Jacob Pei, menatap lampu di luar ruang operasi.
Pada saat ini, Jacob Pei tidak dapat memenuhi keinginan Valerie Pei, ia baru saja bertanya kepada staf medis bahwa operasi akan selesai dalam waktu setidaknya tujuh atau delapan jam. Jika Valerie Pei terus menunggu di sini dengan tubuh basah, mungkin saat Leon Gu keluar, dia sudah pingsan.
Tanpa mengatakan apapun, dia membawa Valerie Pei berjalan keluar.
“Valerie Pei, aku akan mengantarmu kemari setelah kamu pulang, mandi dan berganti pakaian.” Jacob Pei bisa melakukan banyak hal untuk Valerie Pei, tetapi tidak berarti bahwa dia memenuhi semua permintaannya, dia tahu Valerie sangat mengkhawatirkan Leon Gu, tapi tidak boleh melalaikan tubunya sendiri.
Valerie Pei tidak punya pilihan selain keluar dari rumah sakit bersama Jacob Pei, saat kembali ke rumah, Jacob Pei melempar Valerie Pei ke sofa, lalu pergi ke kamar mandi untuk menyiapkan air panas, Valerie duduk di sofa masih memikirkan keselamatan Leon Gu.
Empat tahun lalu, Leon Gu di atas tempat tidur yang berwarna putih berlumuran darah, membuatnya sulit untuk bernapas...
"Ah—"Valerie Pei berteriak, dia dilempar ke dalam bak mandi oleh Jacob Pei, air panas membasahi seluruh pakaian olahraganya, Valerie Pei mendongak melihat Jacob Pei dengan wajah meneteskan air mata, dia jelas sangat khawatir, mengapa kakaknya melempar dia ke dalam bak mandi?
“Valerie Pei, aku beri waktu setengah jam untuk menenangkan diri, Leon Gu belum mati!” Jacob Pei saat marah selalu memanggil nama lengkapnya.
Dulu saat dia dan Presley Jiang mendapat masalah di luar, tidak berani memberi tahu orang tua, memanggil Jacob Pei, dia selalu meneriakkan namanya dengan keras, kemudian membantunya menyelesaikan masalahnya.
Valerie Pei terkejut melihat ekspresi Jacob Pei, lalu mengangguk. Jacob Pei melihat dia bereaksi, segera menutup pintu dan langsung keluar. Bagaimana dia tidak khawatir tentang Leon Gu? Empat tahun lalu, Leon Gu adalah pasien dengan kondisi vegetatif, keluarga Gu hampir membuat keluarga Pei bangkrut, sekarang dia hidup atau mati demi keluarga Pei, jika Leon Gu mati, keluarga Gu mungkin akan menyerang keluarga Pei lagi.
Adik perempuannya terjepit di tengah.
Jacob Pei menyalahkan dirinya sendiri, jika tidak? Tidak akan terjadi banyak hal.
Valerie Pei berendam di air panas untuk waktu yang lama, tubuhnya perlahan menjadi hangat, pikirannya menjadi lebih jernih. Ketika dia keluar dari kamar mandi, ia melihat satu kotak biru di tempat sampah, teringat saat ia pergi, kotak itu masih ada di atas meja.
Valerie Pei melihat pakaian Leon Gu di tempat tidur, dia mengerti Leon Gu pasti melemparnya, awalnya kotak itu belum dibuka, tapi sekarang talinya telah dibuka, kotak makanan kecil di dalamnya juga setengah terbuka.
Leon Gu seharusnya sudah menebak bahwa dia tidak membukanya dan membuang kotak itu dengan marah.
Leon Gu adalah pria yang berhati-hati, jika sebelumnya dia tidak salah masuk kamar, atau jika mereka bertemu pada acara formal, apakah Valerie Pei akan menyukai pria dewasa yang menarik ini? Tentu, dia akan tertarik padanya,
Tetapi hal ini tidak akan berkembang seperti yang diharapkan, dia dan Leon Gu tidak mungkin kembali bertemu.
Valerie Pei mengganti pakaian dan keluar kamar, melihat Jacob Pei duduk di ruang tamu sambil merokok. Kakakku tidak pernah merokok, sejak kapan dia punya kebiasaan ini?
Melihat Valerie Pei keluar, Jacob Pei segera mematikan rokok, mengambil kunci mobil, bersiap pergi ke rumah sakit bersama Valerie Pei.
“Sejak kapan mulai merokok?” Valerie Pei sudah tenang, tapi masih ada kekhawatiran yang tidak bisa disembunyikan di wajahnya, ia masih tidak berani menelepon memberi tahu keluarga Gu.
Jacob Pei melihat lima atau enam puntung rokok di asbak, lalu berkata "Sudah sejak lama.”
Empat tahun yang lalu, dia tidak berdaya melihat adiknya menikahi Leon Gu, jadi dia mulai merokok, setelah itu dia tidak merokok untuk waktu yang lama, tetapi hari ini dia merasa sangat kesal, merokok lima atau enam puntung.
Valerie Pei terdiam, berjalan di belakang Jacob Pei, melihat punggungnya, tiba-tiba merasa kasihan.
“Kakak, apa aku dua puluh tahun lalu sangat brandal, jadi sekarang aku mendapat karma? Valerie Pie diam sejenak, lalu berkata dengan cemas.
Jacob Pei berharap Valerie Pei bisa terus hidup seperti sebelumnya, setiap hari mengobrol dengan dia dan ayah ibu, tidak tahu berapa banyak kegembiraan yang telah hilang dalam keluarga mereka selama empat tahun sejak dia pergi. Ayah ibu secara tidak sengaja selalu berkata, ini adalah makanan kesukaan putriku, lalu menyimpankan untuknya hingga rusak dan hanya bisa membuangnya.
Di dalam garasi keluarga Pei ada beberapa mobil kesayangan Valerie Pei, setiap kali Jacob Pei pergi ke garasi melihat mobil yang sudah lama tidak dikendarai, ia selalu memerintahkan seseorang untuk merawat mobil tersebut secara rutin, mungkin suatu hari Valerie Pie akan kembali.
“Apa kamu juga tahu betapa brandalnya dirimu sebelumnya?” Jacob menjawab santai.
Valerie merasa sedih, ia tahu sebelumnya dirinya telah membuat banyak masalah sehingga semua keluarga mengkhawatirkannya, sekarang dia sudah berusia dua puluh lima tahun, juga masih membuat keluarga khawatir dan harus membayar atas perilakunya.
“Maafkan aku.” Valerie Pei menundukan kepala meminta maaf.
Sebelumnya jika dia melakukan sesuatu yang melanggar hukum, dia tidak pernah mengatakan maaf, tetapi permintaan maaf ini benar-benar membuat Jacob Pei merasa sedikit tidak nyaman.
"Maaf atas apa yang terjadi empat tahun lalu, aku bersalah, saat kamu menyita kartu kreditku, aku pergi ke Kota S mencari Presley Jiang, jika saat itu aku taat tetap di rumah, tidak akan terjadi ketidaksengajaan yang membuatmu menghadapi situasi yang memalukan. Sekarang juga sama, Leon Gu terluka dan aku sangat emosional, apa kamu merasa sangat tidak beruntung memiliki adik perempuan sepertiku?”
Jacob Pei tidak bisa menahan tawa ketika mendengar kalimat terakhir.
"Sangat tidak beruntung, kamu tidak cantik, temperamen juga buruk, membuat masalah di mana-mana, kamu lihat Nicole Chen sangat taat." Jacob Pei bicara dengan jujur, Valerie Pei pikir dia akan mengatakan sesuatu untuk menghiburnya, ternyata...
Dia mendengar ucapan Jacob Pei, merasa kakak dan semua keluarga Pei pasti membencinya.
“Tapi kamu adalah adik Jacob Pei, jangan menyakiti orang lain lagi.” Kemudian, Jacob Pei menepuk kepalanya dengan lembut, “Tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri, apapun masalahmu, kali ini aku tidak akan membiarkanmu mendapat masalah.
Jacob Pei menatap ke depan dengan tegas, dia sudah siap, jika Leon Gu benar-benar mengalami kecelakaan, dia tidak akan membiarkan Valerie menanggungnya, dia telah melakukannya empat tahun yang lalu dan tidak akan membiarkan hal yang sama terjadi lagi.
Terdiam, Valerie Pei tahu apa maksud Jacob Pei, dia hanya berdoa agar Leon Gu selamat dan sehat.
Ketika tiba di rumah sakit, operasinya belum selesai, ayah ibu dan kakek Pei juga bergegas ke bangsal, berdoa agar Leon Gu selamat.
Operasi akhirnya berakhir setelah sepuluh jam, Dokter mendorong Leon Gu keluar, operasi berhasil, dua tulang rusuk dan lengan kanannya patah, pahanya tergores, lukanya tidak dalam dengan delapan jahitan.
Dokter berkata bahwa Leon Gu akan bangun setelah anestesi selesai.
Mendengar apa yang dikatakan dokter, semua keluarga Pei menghela nafas lega, Valerie Pei melihat Leon Gu di atas ranjang pasien, akhirnya dia bisa menjelaskan kepada keluarga Gu.
“Ayah ibu, kalian bisa pulang dahulu, aku sendiri bisa menjaganya, kalian juga sudah lelah merawat kakek.” Valerie Pei memperhatikan dokter mendorong ranjang Leon Gu memasuki bangsal, saat ini dia tahu orang tua dan kakaknya tidak tidur nyenyak, sekarang operasi Leon Gu sudah berhasil, mereka bisa tidur dengan tenang.
“Kakak, kamu juga pulanglah dulu, matamu sangat merah, aku bisa sendiri di sini, aku sudah lama merawatnya, tidak apa-apa.” Valerie Pei mendorong mereka bertiga.
Cuaca hari ini akhirnya cerah, sinar matahari masuk melalui jendela, semua akan baik-baik saja, selalu ada pelangi setelah hujan!
"Telepon aku jika ada sesuatu." Kata Jacob Pei khawatir.
“Ya, aku bukan anak berusia tiga tahun, ku akan meneleponmu saat Leon Gu bangun.” Valerie Pei akhirnya tersenyum, merasa lega seketika.
Setelah mengantar mereka pergi, Valerie Pei kembali ke bangsal, melihat ada dua memar di wajah tampan Leon Gu, dahinya masih terbungkus kain katun, matanya tertutup, tidur nyenyak dengan tangan di infus.
Dokter mengatakan bahwa dia akan bangun setelah obat bius habis, berharap dia akan segera bangun.
Saat Valerie Pei mengalami cedera punggung di rumah, Leon Gu memegang tabung infus sambil menggenggamnya agar cairan infus yang mengalir ke tangannya tidak terlalu dingin. Sebelumnya saat Leon Gu vegetatif juga melakukan hal yang sama, sekarang dia sudah terbiasa memegang tabung infus sambil menggengam telapak tangannya, agar tangannya tidak kedinginan akibat infus.
Setelah sibuk sekian waktu, tanpa sadar Valerie Pei tertidur di ranjang Leon Gu sambil terus menggenggam telapak tangannya, dengan begini dia tertidur dengan nyenyak, samar-samar dia mendengar percakapan antara dua orang...
"Leon, bagaimana kabarmu? Apakah sakit? ... Aku langsung kemari begitu mendengar kamu terluka... Aku sangat mengkhawatirkanmu..."
"Aku baik-baik saja."
Valerie Pei mengira dirinya sedang bermimpi, tetapi perasaannya semakin jelas mengatakan bahwa ini nyata, saat dia melihat Naomi Ye berdiri di bangsal, ia merasa tidak terlalu baik, Naomi Ye jauh dari kota S, bagaimana bisa mengetahui kondisi Leon Gu, mengapa dia begitu cepat kemari?
Novel Terkait
My Cold Wedding
MevitaLoving The Pain
AmardaSi Menantu Dokter
Hendy ZhangUnplanned Marriage
MargeryStep by Step
LeksDon't say goodbye
Dessy PutriBeautiful Love
Stefen LeeCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)