Diamond Lover - Bab 29 Hukuman Keluarga
"Jika urusan di perusahaan telah selesai di urus dalam bulan ini, maka awal bulan depan aku akan pulang bersama denganmu, juga membawa William." Leon Gu menganggukkan kepala.
Sebenarnya, Leon Gu sangat tampan, tidak ada pria lain yang bisa tampil menawan dengan model rambut sependek setengah inci ini selain dia, dia hanya akan memakai kemeja setelah pulang kerja, dasi juga telah dilepaskan, juga melepaskan dua kancing baju paling atas, memperlihatkan kulit kecoklatan, lengan bajunya dilipat hingga lengan, lengan yang yang kekar terpangpang di depan mata.
Rupanya, saat dia berbicara baik-baik, orangnya juga menjadi sedikit lebih enak dipandang~
"Hmm, kalau begitu aku akan menelepon kakakku, mengabari mereka kita akan pulang bulan depan." Wajah Valerie Pei penuh senyuman, dan benar-benar hendak mengambil ponsel menelepon Jacob Pei, tapi ponselnya malah duluan direbut oleh Leon Gu.
"Sudah jam segini, kamu masih ingin menelepon?" Leon Gu tertawa tak berdaya, ternyata Valerie Pei begitu mudah merasa puas, dengan hanya mengatakan akan menemaninya pulang, langsung bisa membuat suasana hatinya berubah, alangkah bagusnya jika dia bisa selalu penurut seperti ini.
"Benar juga~" Valerie Pei merasa canggung dan mengulurkan tangan menggaruk kepala, terlihat sedikit ceroboh.
Leon Gu merasa hatinya mulai kacau, pandangan matanya memancarkan ekspresi canggung yang sulit untuk disadari, kemudian segera mengalihkan topik.
"Kamu telah pergi ke mana saja sepanjang hari ini, tidak mengemudi di dalam jalan tol selama seharian penuh bukan?" Leon Gu masih kesal terhadapnya karena mencampakkannya di jalan tol, dia telah menunggu datangnya supir selama setengah jam di pinggir jalan, seorang Tuan Muda Gu malah berdiri di pinggir jalan selama setengah jam, akan jadi lelucon jika tersebar keluar!
"Kamu selalu menanyakanku pergi ke mana, bagaimana kalau kamu memasangkan sistem GPS seluruh bumi di tubuhku, jika ingin mengetahui aku pergi ke mana, cukup dengan mencari lokasiku, ini akan lebih mudah daripada menanyakanku!" Perubahan nada bicara Valerie Pei juga begitu cepat, dalam waktu singkat dia kembali menusuknya lagi.
"Aku sekarang akan menyuruh Karyl membelinya, besok akan kupasangkan padamu!" Leon Gu menanggapinya.
Sudut bibir Valerie Pei sedikit terangkat, ternyata Leon Gu menyukai seorang perempuan yang lemah lembut, saat dirinya berbicara dengan nada bicara yang lembut, dia terlihat hampir tak mampu bertahan, tapi dirinya kembali seperti semula, Leon Gu juga langsung kembali seperti semula.
Namun, bagaimana cara dia untuk bersikap lemah lembut di hadapan Leon Gu? Baru berbicara sebentar saja akan langsung saling bertengkar, dirinya sungguh tidak sanggup melakukannya!
. Beberapa hari ini, mereka berdua melewati kehidupan dengan damai sejahtera, suasana hati Valerie Pei pun menjadi sangat baik karena akan segera pulang ke Kota A, cara bicaranya dengan Leon Gu pun mulai menjadi lebih lembut, kalau bisa terus damai seperti ini, Leon Gu juga tidak berharap akan saling bertengkar dengan Valerie Pei setiap hari, kehidupan dalam beberapa hari ini dilalui dengan cukup bahagia.
Di sore hari yang cerah, Leon Gu dan Valerie Pei mengadakan rapat di perusahaan, tapi panggilan telepon dari Henry Gu langsung membuat mereka berdua menghentikan rapatnya secara mendadak dan bergegas pulang ke rumah, Henry Gu tidak mengatakan apapun di telepon, hanya menyuruh mereka untuk segera pulang.
Dan saat kembali ke kediaman utama, Valerie Pei menyadari semua anggota Keluarga Gu hadir di sana, bahkan Emily Gu yang masih bersekolah pun pulang ke sini! Setiap ekspresi di wajah mereka masing-masing tidaklah sama, hal besar apa yang telah terjadi?
Leon Gu melihat Ayah Ye dan Ibu Ye juga berada di sini, hatinya merasa bingung, apakah Kakek menyuruh mereka pulang berhubungan dengan Ayah Ye dan Ibu Ye?
"Valerie, berlutut!" Saat Henry Gu bertemu dengan Valerie, dia langsung membentak, tongkatnya juga diketuk ke lantai dengan keras, tidak ada seorang pun di ruang tamu yang berani berbicara.
Valerie Pei merasa sedikit bingung, kenapa Kakek menyuruhnya berlutut di hadapan begitu banyak orang? Apakah dia telah melakukan kesalahan?
"Kakek, Valerie telah melakukan kesalahan apa?" Leon Gu berdiri di hadapan Valerie Pei menghadangnya, lagipula dia adalah istrinya, bukankah akan mempermalukan dirinya jika sampai berlutut di hadapan banyak orang, dan juga dia ingin memahami alasan kenapa Kakek menyuruh Valerie Pei berlutut dengan jelas dulu.
Valerie Pei tidak pernah melihat Henry Gu semarah itu, meskipun dulu saat dia menerobos ke rumah Keluarga Gu, dan Henry Gu melihat ada seseorang yang telah melukai cucunya, dia tidaklah begitu marah, Valerie Pei tidak mengerti.
Saat Leon Gu menghadang di depannya, ini spontan membuatnya merasa sedikit lebih tenang.
"Leon Gu, minggirlah!" Henry Gu baru pertama kalinya memanggil nama Leon Gu dengan begitu lengkap sekaligus dengan marganya di hadapan banyak orang, terlihat jelas Valerie Pei sungguh telah melakukan sebuah hal yang membuat Kakek marah.
Ayah Ye yang berada di samping maju ke depan, membuka ipad yang ada di tangannya, dua video saling diputar secara bersamaan, sebuah mobil Cooper melaju di sebuah jalanan, setelah lewat 10 menit baru keluar, jalanan yang ada di layar kebetulan merupakan tempat di mana Naomi Ye mengalami kecelakaan.
"Naomi telah menyinggungmu apa hingga kamu harus menabraknya dengan mobil! Dia hanya sekedar seorang gadis yang lemah!" Ayah Ye menunjuk ke wajahnya Valerie Pei, berkata dengan penuh kebencian.
Leon Gu memalingkan kepala melihat Valerie Pei, bagaimana mungkin dirinya tidak mengenali mobil Cooper itu, meskipun plat mobilnya telah tertutup, Leon Gu tetap mampu melihat Valerie Pei yang duduk di kursi pengemudi! Keluarga Ye datang pada saat ini, pasti telah yakin bahwa Valerie Pei merupakan pelakunya, hari itu Valerie Pei telah menghilang selama seharian penuh, apakah dia pergi untuk melakukan hal ini?
"Bukan aku......" Valerie Pei merasa ketakutan, mobil di dalam video memang adalah mobilnya, dan orang di dalam memang dirinya sendiri, tapi dia sama sekali tidak ingat terhadap apapun!
Leon Gu mana mungkin masih akan mendengarkan penjelasannya, memangnya videonya palsu? Memangnya Keluarga Ye ada motif apa untuk melakukan pemalsuan ini! Hanya karena Leon Gu pada pagi hari itu mengatakan tidak akan menemaninya pergi ke Kota A, hanya karena dirinya tidak ada di sana saat William jatuh sakit, makanya dia ingin menyakiti seorang gadis yang tak bersalah?
"Valerie, kamu——" Leon Gu merasa tenggorongnya telah disumbat, malam hari itu dirinya pernah menanyakannya telah pergi ke mana, dia tidak menjawabnya, sampai membahas tentang GPS, sang pria hanya merasa dia sedang beradu mulut dengannya seperti biasanya, ternyata adalah untuk menyembunyikan kejadian di pagi hari, sia-sia dirinya mengatakan ingin pergi menemaninya pulang ke Kota A menemui kedua orang tuanya dan kakaknya!
"Leon, bukan aku, aku tidak pernah melakukannya." Valerie Pei benar-benar tidak ingin membuat Leon Gu salah paham, dia tidak begitu mengerti terhadap apa yang sebenarnya telah terjadi, tapi Valerie Pei sangat berharap agar Leon Gu bisa mempercayainya.
"Buktinya ada di sana, memangnya kamu ingin mengatakan orang yang ada di dalam bukanlah kamu? Kamu hari itu telah menghilang sepanjang hari, ternyata untuk pergi mencelakai orang!" Leon Gu sulit untuk percaya Valerie Pei akan melakukan hal seperti ini, biasanya saat saling bertengkar dengannya, dia telah menyadari watak mereka berdua tidak cocok, tapi dia malah berani pergi mencelakai orang!
"Itu adalah aku...... bukan aku......" Valerie Pei tidak mampu mengatakannya dengan jelas, dia juga mampu melihat dengan jelas orang yang ada di dalam mobil adalah dirinya sendiri, tapi dirinya sama sekali tidak ingat pernah pergi ke sana!
"Jangan berdalih lagi, kamu sungguh jahat dari akar-akarnya, kamu tahu seberapa lemahnya Naomi setelah selesai menjalani operasi tidak? Kenapa kamu begitu tega?"
Valerie Pei seketika kehilangan kata-kata, mereka semua sekarang baru tahu bahwa Naomi Ye telah mengalami kecelakaan mobil, sedangkan Leon Gu malah tahu bagaimana penampilan Naomi Ye setelah operasi, dia dari awal sudah pergi menjenguknya, di saat dirinya tidak mengetahuinya, mereka berdua telah bertemu secara pribadi sebanyak berapa kali?
"Valerie, berlutut!" Henry Gu sekali lagi menggunakan tongkat mengetuk lantai, kali ini, Leon Gu tidak lagi berdiri di depan Valerie Pei, dia melihat Valerie Pei dengan tatapan tajam, kemudian teringat dengan penampilan Naomi Ye yang terbaring di dalam ruang perawatan intensif setelah menjalani operasi berjam-jam, dia sangat ingin membuat Valerie Pei mengalami pengalaman yang sama!
Otak Valerie Pei menjadi hampa, dia mampu melihat kembali ekspresi kebencian Leon Gu terhadap dirinya saat baru saja bangun, tapi dirinya sungguh tidak begitu mengerti ada apa dengan semua ini sebenarnya! Kakek menyuruhnya berlutut, dia langsung berlutut dengan otak yang kosong.
Orang di seisi rumah sedang melihat dirinya, dia merasa sangat takut. Ini bukanlah rumah Keluarga Pei, mereka tidak akan percaya terhadap apapun yang dikatakannya, Kakek pun langsung menyuruhnya untuk berlutut, bahkan sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk menjelaskannya!
"Tuan Besar, hari ini kami datang tanpa melibatkan pihak polisi, kami hanya ingin mencari keadilan bagi putri kami, aku tidak tahu kesalahan apa yang telah dilakukan putri kami hingga membuat Nyonya Muda begitu membencinya, dia hanya sekedar seorang gadis lemah, setelah ditabrak, dia nyaris tidak bisa kembali lagi!" Ayah Ye melemparkan ipad ke meja dengan kasar di hadapan Henry Gu, wajahnya penuh dengan kesedihan.
Pada saat ini, meskipun Henry Gu merasa kesal karena ketidaksopanan Ayah Ye di hadapannya, tapi Keluarga Gu lah yang bersalah, makanya dia terpaksa menahannya.
"Valerie, cepat minta maaf terhadap Paman Ye!" Henry Gu dengan galaknya berkata terhadap Valerie Pei, bahkan cara sapaan terhadap Ayah Ye pun telah diajarkan, dia tidak ingin membuat masalah ini menjadi besar, karena nantinya kondisi Valerie Pei akan sulit untuk dikendalikan.
"Kakek, aku tidak pernah melakukannya...... aku sendiri bahkan tidak tahu apa yang telah terjadi...... ada apa dengan Naomi?" Valerie Pei memang telah berlutut di lantai, tapi wajahnya penuh dengan ekspresi tidak mengalah, kalaupun ingin memaksanya mengakui kesalahan, bukannya mereka harus membiarkannya tahu kesalahan apa yang telah dilakukannya!
"Aku mana berani dipanggil sebagai Paman Ye oleh dia, sudah beruntung aku tidak ditabrak mati olehnya!" Ayah Ye melihat Valerie Pei masih bermulut rapat. Tapi tidak apa, lagipula di tangan mereka telah terdapat bukti, kalau Valerie Pei tidak memberikan permohonan maaf, maka jangan salahkan mereka untuk bersikap tidak segan.
Valerie Pei melihat orang-orang yang ada di dalam, kalaupun Emily Gu ingin membantunya, tetap tidak akan berguna, hanya bisa berdiri di samping merasa panik, sedangkan Austin Gu memunculkan ekspresi khawatir, ayah dan ibu mertua sampai sekarang masih belum menyatakan perkataan apapun, pihak dari putra kedua dan putra ketiga terlihat bagaikan sedang melihat pertunjukan menarik, jadi jangan harap mereka akan membelanya.
Terakhir Leon Gu, dia melihat tangannya telah terkepal membentuk tonjokan, sang pria tidak mempercayainya! Tapi atas dasar apa juga sang pria akan mempercayainya, dulu dirinya lah yang telah mengambil lampu dan membuatnya menjadi seorang pasien dengan kondisi vegetatif persisten, dalam hatinya, dirinya adalah orang jahat, hal seperti menabrak orang lain pun Leon Gu merasa dirinya memang mungkin saja bisa melakukannya!
"Frey, keluarkan cambuk, hukuman keluarga." Perkataan Henry terlontarkan, langsung terdengar suara menarik napas yang dalam, hukuman keluarga sudah bertahun-tahun tidak muncul dalam Keluarga Gu. Jika cambukan sebanyak 40 kali mendarat di tubuhnya Valerie Pei, takutnya dia tidak akan mampu menuruni ranjang selama berbulan-bulan.
Valerie Pei dari kecil sampai besar tidak pernah dipukul, saat mendengar kata cambukan, sekujur tubuhnya langsung gemetaran.
"Keponakan, hari ini aku akan menghukum Valerie di hadapanmu langsung, memberikan sebuah keadilan kepada Naomi." Tangan Henry Gu memegang cambuk, selangkah demi selangkah mendekati Valerie Pei.
"Tuan Besar, jangan, lihatlah menantu cucumu ini tidak mengakui hal ini adalah perbuatannya, kalau kamu sampai memukulnya, dia akan menyebarkan gosip keluarga kami yang memaksanya, aku tidak berani menanggung kejahatan ini." Ayah Ye sekarang malah tidak membiarkan Henry Gu menghukum Valerie Pei, padahal penampilannya yang sangat ingin membuat Valerie Pei membayar hal ini tadi diingat oleh semua orang yang ada di tempat.
"Benar, keluarga kami tidak sebesar Keluarga Gu, tidak mampu menanggung gosip buruk, terpaksa hanya bisa menyerahkan seluruh bukti ini kepada polisi, membiarkan mereka untuk menangani hal ini." Ayah Ye dan Ibu Ye saling berkata, begitu jelas ingin membuat Valerie Pei mati.
Mata Valerie Pei telah membendung air mata, saat di Kota A, meskipun dirinya telah melakukan kesalahan besar, kakaknya pasti akan mampu membantunya mengatasinya, tapi sekarang, mereka malah bersikeras mengatakan hal yang tidak pernah dilakukannya ini adalah kesalahannya!
Sedangkan suaminya, sekarang melihatnya bagaikan orang luar, tidak membelanya sama sekali, apakah dia sedang menunggu orang lain mengantarkannya ke polisi?
"Ye, tidakah terlalu berlebihan jika membawa hal ini ke pihak polisi, semua hanya anak-anak, kalau sampai masuk ke sana, kehidupan dia selanjutnya akan hancur." Tanpa menunggu Henry Gu berkata, Ayah Gu maju ke depan, lagipula Valerie Pei adalah menantu putra sulungnya, kalau sampai Keluarga Ye ingin memperkarakannya hingga ke kantor polisi, maka putra sulungnya akan kehilangan muka di hadapan Henry Gu, dan juga akan sulit untuk memiliki hak kewenangan di hadapan putra lainnya.
Henry Gu berusaha keras memberikan isyarat tatapan mata terhadap Leon Gu, meskipun buta, maksud dari Henry Gu pun tetap mampu dipahami, kalau sampai hal ini diperkarakan ke kantor polisi, Valerie Pei pasti tidak akan bisa keluar, dan dirinya pun akan memiliki sebuah alasan, tapi......
"Paman Ye, mari bicarakan hal ini secara baik-baik, kalau Anda merasa Naomi telah dirugikan, bagaimana kalau hukuman keluarga ini dilakukan oleh Anda, dan aku akan menggantikan Valerie Pei menanggungnya."
Novel Terkait
Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraUnlimited Love
Ester GohWahai Hati
JavAliusMy Cute Wife
DessyBeautiful Lady
ElsaIstri kontrakku
RasudinTakdir Raja Perang
Brama aditioDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)