Diamond Lover - Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
Akhir-akhir ini, Valerie Pei juga selalu bermain di luar pulau bersama Nathan Xia, Valerie Pei ingin melupakan Leon Gu, jadi dia hanya bisa memilih cara seperti ini agar dirinya tidak memiliki waktu luang, Nathan Xia pun mengikuti keinginan Valerie Pei, dia ingin bermain maka Nathan Xia pun menemaninya untuk bermain, dia ingin duduk dengan diam, maka Nathan Xia juga menemaninya untuk duduk diam.
Beberapa hari ini, Valerie Pei sudah tidak ingin keluar untuk bermain lagi, dia sedang berpikir untuk melakukan sesuatu, dengan perlahan-lahan dia pun mulai menyukai tempat ini, ingin terus tinggal di sini, jadi ia harus mencari sesuatu yang bisa dia lakukan untuk seumur hidup, namun sampai akhir pun tidak terpikirkan olehnya.
Dia duduk di bawah pohon kelapa, bersandar di pohon kelapa dan melihat laut yang biru dan langit…….dia pun tertidur tanpa menyadarinya, akhir-akhir ini dia merasa mengantuk, mungkin dia ingin mengembalikan tidur yang tidak sempat ia tidur di Keluarga Gu selama 4 tahun ini……
Nathan Xia sedang menyiapkan makan malam hari ini di dalam villa, Valerie Pei berkata sekarang ia tidak ingin makan steak lagi, Nathan Xia pun mengganti bahan masak dan memasak untuknya, hanya saja baru menyiapkan bahan masak saja, belum mulai, telepon di dalam villa pun berdering, setelah mereka tinggal di dalam villa ini telepon tersebut jarang berdering, Nathan Xia mengelap tangannya dan menangkat telepon tersebut.
“Halo?” Nathan Xia menggunakan bahasa inggris, ia tidak tahu siapa orang yang menelepon.
“Halo, mohon maaf ada Nona Valerie Pei kah.” Orang yang di sebelah telepon tersebut juga menggunakan bahasa inggris, sepertinya orang itu adalah orang tua.
Nathan Xia belum pernah mendengar suara ini, tapi orang yang bisa menelepon untuk mencari Valerie Pei, pasti adalah orang dari Keluarga Pei.
“Mohon maaf, ini dari…….” Kali ini, Nathan Xia menggunakan bahasa mandarin, kalau bukan Keluarga Pei, yang terpikirkan oleh Nathan Xia, hanya ada Keluarga Gu!
“Aku adalah Pengurus rumah Keluarga Gu, Frey Liu, Tuan besar kami ingin mencari Nona Pei, ada yang ingin beliau sampaikan, mohon kamu beri telepon ini kepada Nona Pei.” Frey Liu juga berkata dengan bahasa mandarin, dan berkata dengan santai.
Nathan Xia mengerutkan alis dengan kuat, bagaimana Pengurus rumah dari Keluarga Gu bisa mengetahui telepon di sini, kalau ia tahu, apakah Leon Gu juga sudah tahu?
“Mohon maaf ini adalah Tuan Xia? Tuan Besar ingin menceritakan masalah Keluarga Pei kepada Nona Pei, mohon kamu harus memberikan telepon ini kepadanya.” Frey Liu berkata lagi.
Nathan Xia merasa sangat terkejut bahwa pihak mereka dapat menyebutkan marganya, namun Nathan Xia juga merasa lega karena mereka terus menyebut dengan sebutan Nona Pei. Hanya saja mengapa masalah Keluarga Pei harus membiarkan orang dari Keluarga Gu yang menceritakannya, biarpun harus diceritakan, seharusnya Keluarga Pei yang menelepon.
“Mohon tunggu sebentar, aku akan memberikan telepon kepadanya.” Walaupun Nathan Xia tidak ingin Valerie Pei memiliki hubungan apapun lagi dengan Keluarga Gu, namun masalah ini bersangkutan dengan Keluarga Pei, Nathan Xia tidak ingin mengambil resiko ini untuk tidak memberitahu kepada Valerie Pei.
Keluarga dari villa, ia langsung melihat Valerie Pei tertidur lagi di bawah pohon kelapa tersebut, lalu ia berjalan mendekatinya, Valerie Pei memejamkan mata, namun wajahnya masih terlihat ada bekas tangisan, ini sudah tidak tahu yang ke berapa kali, di wajahnya yang tertidur ada bekas tangisan, dia benar-benar ingin membuka hati Valerie Pei untuk melihat posisi Leon Gu di dalam hatinya itu seperti apa!
“Valerie, bangun, ada telepon!” Nathan Xia menepuk-nepuk bahu Valerie Pei, Valerie Pei yang memang hanya tertidur dengan tidak lelap mendengar suara Nathan Xia memanggil dirinya pun langsung terbangun, lalu mengusap air mata yang ada di wajahnya dengan sembarangan.
Dia sambil melihat Nathan Xia dengan sedikit bingung tidak tahu harus melakukan apa, dia tidak ingin membiarkan Nathan Xia tahu kalau dirinya masih memikirkan Leon Gu, bahkan di dalam mimpi pun ia tidak ingin.
“Ada telepon, dari Keluarga Gu.” Nathan Xia memberikan telepon tersebut kepada Valerie Pei, namun ia tidak mengangkatnya, dia mendengar kata Keluarga Gu, langsung tidak ingin mengangkat telepon tersebut.
Nathan Xia sambil menutup mikrofon, apa yang mereka katakan, pihak tersebut tidak dapat mendengarkannya, Nathan Xia berkata: “Bukan dia, ini Kakek Gu, ada masalah Keluarga Pei yang ingin diceritakan kepada kamu.”
Valerie Pei melihat wajah Nathan Xia yang terlihat serius, dia tahun Nathan Xia tidak suka kalau dirinya masih ada hubungan dengan Keluarga Gu, sebenarnya dia juga tidak ingin ada hubungan apa-apa lagi dengan Keluarga Gu, tapi ini adalah telepon dari Henry Gu, saat itu ia ingin melarikan diri dari Keluarga Gu, dan mengembalikan segel Nyonya Ketua, dengan temperamen Henry Gu, pasti sangat marah.
Tapi memang harus Henry Gu marah, dia baru bisa memutuskan semua jalan dirinya untuk kembali ke Keluarga Gu lagi!
“Halo….” Valerie Pei menerima telepon yang diberikan Nathan Xia, dan menaruh di samping telinga, Nathan Xia juga pergi saat Valerie Pei berkata halo, apapun keputusan Valerie Pei, dia pasti akan menyetujuinya.
“Valerie ya.” Henry Gu mendengar suara yang sudah lama tidak ia dengarkan, ucapan yang dikatapun terdengar sedikit gemetar, itu adalah menantu cucu yang diajarkan dengan segenap hati, menghabiskan waktu selama 4 tahun, akhirnya orang tetap pergi juga.
“Kakek, iya ini Valerie.” Valerie Pei melihat ke kejauhan, ia tidak berani memikirkan Henry Gu sedang berkata kepadanya dengan ekspresi wajah yang seperti apa saat ini, dia tahu dirinya telah mengecewakan Henry Gu, namun dia sendiri juga tidak ingin seperti ini.
“Iya……” Henry Gu menjawab, lalu tidak melanjutkannya lagi.
Valerie Pei sambil memegang telepon dengan canggung, jika dikatakan masih ada yang tidak direlakan oleh dirinya di Keluarga G, maka adalah Henry Gu, Henry Gu memperlakukan dirinya seperti cucu kandung sendiri, kasih sayang dan kebaikan hati ini, bagaimanapun dirinya tidak sanggup menebusnya.
“Maaf, Kakek…..” Valerie Pei tidak menyadari kalau saat dirinya mengucapkan kata ini, air matanya pun jatuh ke bawah.
Saat William sudah tidak ada, setelah bertahan dengan sekian lama akhirnya Henry Gu jatuh sakit, dia dan Leon Gu berdiri di depan ranjangnya, berkata kepadanya kalau ia tidak perlu khawatir, mereka masih akan memiliki anak lagi, ini adalah janji yang diberikan Valerie Pei, namun akhirnya dia sendiri menjadi seperti desertir, tidak memenuhi janjinya, Valerie Pei tahu bagaimana rasa dikhianati.
Janji yang diberikan Leon Gu kepada dirinya, berapa dari mereka yang dipenuhi, setelah kecewa berkali-kali, Valerie Pei pun tidak berharap lagi, jadi ia memilih untuk pergi, suasana hati Henry Gu sekarang apakah sama dengan suasana hatinya pada saat itu?
“Kamu tidak bersalah kepadaku, di depan begitu banyak jalan, kamu memilih untuk meninggalkan Keluarga Gu, aku tidak menyalahkan kamu.” Henry Gu berkata dengan datar, saat Valerie Pei baru pergi, hati Henry Gu memang pernah merasa marah dengan Valerie Pei, gadis cilik ini tidak paham dengan usahanya, menyia-nyiakan ajaran ia selama beberapa tahun ini, namun setelah sekian lama, ia pun merasa lega, jika dia tidak ingin menjadi menantu Keluarga Gu, maka ia membiarkan dia pergi.
Boleh pergi, tapi tidak boleh membawa Leon Gu pergi!
“Keluarga Pei kalian terjadi masalah, Jacob Pei melakukan kesalahan dan sekarang sedang dikurung, Pei’s Corp juga sedang mengalami kesulitan, tidak melihat kamu pulang, aku tahu keluargamu pasti menutupi hal ini dari kamu, aku tidak ingin Leon melibatkan diri ke dalam urusan Keluarga Pei kalian, lebih baik kalian Keluarga Pei sendiri yang menangani masalah ini.”
Di saat Valerie Pei belum menenangkan diri dari nada Henry Gu yang tiba-tiba terdengar dingin ini, ia mendengar bahwa Keluarga Pei sedang dalam masalah, dan Jacob Pei pun dikurung! Masalah yang begitu besar tidak ada satu pun dari orang rumahnya yang memberitahukan masalah ini kepadanya!
“Keluarga Gu dan Keluarga Pei, sudah tidak memiliki hubungan lagi.”
Valerie Pei menutup telepon, dengan buru-buru ia berlari ke dalam villa, berlari ke dalam kamar sambil mengemaskan kopernya, Nathan Xia melihat semuanya, tapi ia tidak menanyakan apa-apa.
Apakah dia memutuskan untuk meninggalkan tempat ini? setelah menerima sebuah telepon saja langsung akan menyerah terhadap semua usaha keras yang sudah ia lakukan, akan kembali ke sisi Leon Gu? Dia berkata kalau dirinya akan mendukung semua keputusan Valerie Pei, tapi saat benar-benar sampai tiba di saat seperti itu, hati Nathan Xia tetap merasa sakit hati, melihat orang yang dicintai jatuh ke pelukan orang lain, hatinya seperti diiris oleh pisau, sakit sampai meneteskan darah.
Akhirnya selesai mengemasi koper, saat datang kemari, Valerie Pei hanya membawa satu tas, saat hendak pergi ternyata sudah memiliki sebuah koper, sambil membawa koper dan hendak pergi, Valerie Pei baru menyadari Nathan Xia yang ada di depan pintu, ia masih mengenakan celemek, dan memegang pot di tangannya, tatapannya terlihat sangat tidak berdaya.
“Nathan, rumah ku terjadi masalah, Kakak ku dikurung, Keluarga Pei juga dalam masalah besar, aku harus pulang sekarang juga!” Tadi Valerie Pei terlalu panik, juga melupakan Nathan Xia, saat ini ia baru sempat menjelaskannya.
Nathan Xia terkejut, tadi Henry Gu menelepon kemari adalah untuk memberitahukan masalah ini, bukan untuk membiarkan Valerie Pei kembali ke sisi Leon Gu?
“Baik, aku langsung meminta orang untuk datang menjemput kita, kamu tenang saja.” Nathan Xia mengambil telepon dan menelepon pemilik kapal, lalu ia juga langsung memesan tiket pulang, untung saja sekarang bukan musim bertamasya, jadi tiket pun dibeli dengan sangat mudah, hanya saja masih harus menunggu 5 6 jam lagi.
Valerie Pei masih terus merasa khawatir saat di bandara, tadi Henry Gu hanya berkata kalau Jacob Pei dikurung, namun tidak mengatakan masalahnya, hati Valerie Pei juga merasa bingung, walaupun biasanya Jacob Pei selalu melakukan sesuatu dengan tidak seperti orang pada umumnya, tapi dia juga sangat taat pada hukum, tidak pernah melakukan sesuatu yang di luar batas.
Sekarang situasi yang ia ketahui sangat sedikit, ia pun tidak berani mengambil kesimpulan.
Dan ucapan Henry Gu yang berkata “Keluarga Gu dan Keluarga Pei, sudah tidak memiliki hubungan lagi.” Membuat hati Valerie Pei semakin kacau, dulu saat ia melarikan diri bukannya menginginkan hasil seperti ini, namun saat ia benar-benar mendengarkan Henry Gu mengatakan ucapan ini, hatinya tetap seperti dipukul dengan kejam.
Kedepannya, dia dan Leon Gu benar-benar tidak ada hubungan lagi, tidak ada…..
.
Masalah Jacob Pei ini dibawah peleraian Danny He dan David Jing, kasus ini dikembalikan ke Kota A, katanya akan diselidiki dengan baik, jangan sampai menyalahkan orang baik! Beberapa kalimat ini sudah terdengar jelas, maksudnya adalah Jacob Pei disalahkan oleh orang lain!
Saat Jacob Pei kembali ke rumah Keluarga Pei, Ayah Pei dan Ibu Pei terlihat sangat terkejut, mereka masih berusaha untuk mencari koneksi agar dapat menemukan jalan keluar, tapi orang yang dulu berusaha menyanjung-nyanjung Keluarga Pei, pada saat itu semuanya tidak menyambut Keluarga Pei, takut terlibat dan memiliki hubungan dengan Keluarga Pei.
Jadi akhirnya Ayah Pei dan Ibu Pei pun tidak memiliki cara, masalah di Pei’s Corp juga cukup menyibukkan mereka, melihat Jacob Pei pulang dengan aman, mereka berdua pun terkejut, melihat ekspresi wajah Ayah Pei dan Ibu Pei, Jacob Pei pun tahu masalah ini bukan mereka yang membantu, dan pada saat dia ditangkap pun ia sudah berkata kalau ia tidak ingin dibantu oleh mereka, melakukan hal seperti demikian hanya akan menyusahkan Keluarga Pei.
Leon Gu duduk di dalam taksi, melihat Jacob Pei pulang ke rumah dengan aman, lalu ia pun pergi ke bandara bersama Fransiska Yin.
“Kak Leon, kamu benar-benar tidak berencana untuk memberitahukan kepada mereka kalau kamu yang membantu mereka dalam masalah ini?” Fransiska Yin sedikit tidak paham dengan sikap Leon Gu yang ini, dan dia bukannya berkata 2 3 hari lagi baru akan kembali, mengapa baru satu 1 setengah hari saja ia sudah kembali, dan baru kembali saja langsung ingin pergi!
“Tunggu nanti sampai di bandara kamu pulang ke Kota S, aku akan pergi ke luar negeri, ada hal yang harus aku lakukan.” Leon Gu tidak menjawab pertanyaan Fransiska Yin, wajahnya terlihat kurang senang, Brandon Chu memberitahukan kepada dirinya bahwa Nathan Xia sedang berada di Hawaii, sebaiknya jangan membiarkan dirinya melihat adegan mereka berdua sedang berjemur bersama di pantai, kalau tidak Leon Gu mungkin saja akan tidak menahan diri dan membuang Nathan Xia ke dalam laut!
“Keluar negeri, buat apa? Sudah menemukan Kakak ipar belum?” Fransiska Yin langsung berhasil menebaknya, saat ini kemana Leon Gu pergi itu semuanya mengikuti Valerie Pei, kali ini seharusnya juga tidak terkecuali.
“Kalau tahu ya jangan sembarangan ngomong, kalau pulang ke Kota S dan jika ada orang mencari kamu, tahu kan kamu harus berkata apa?” Leon Gu melirik ke Fransiska Yin.
“Kalau begitu lebih baik kamu langsung membawa aku keluar negeri saja, kamu tidak tahu betapa susahnya menghadapi keluarga kamu itu, dan Naomi Ye itu, hpku pun hampir meledak karena ditelepon dia!”
Mengungkit Naomi Ye, alis Leon Gu pun mengerut dengan tidak alamiah.
“Yasudah, terserah kamu.” Leon Gu juga tidak ingin menyusahkan Fransiska Yin.
“Kalau tidak begitu saja, aku tinggal di Kota A, tunggu nanti kamu sudah ingin pulang, aku baru kembali ke Kota S saja bagaimana?”
Novel Terkait
Cinta Tak Biasa
SusantiWonderful Son-in-Law
EdrickIstri Yang Sombong
JessicaSee You Next Time
Cherry BlossomSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinCinta Di Balik Awan
KellyKamu Baik Banget
Jeselin VelaniDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)