Diamond Lover - Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
Setelah Jacob Pei sampai di Kota S, ia pun berpisah dengan Jhonny Chen, dia tidak memiliki koneksi yang banyak di Kota S, ingin mencari Valerie Pei, sekarang dia hanya bisa pergi mencari Leon Gu, namun saat ia pergi ke rumah Keluarga Gu, ia tidak bertemu dengan Leon Gu, lalu ia pun bertemu dengan Henry Gu.
Henry Gu merasa sedikit terkejut dengan kunjungan Jacob Pei yang datang kemari setelah malam seperti ini, Handy Ji yang sedang bermain catur dengan Henry Gu pun belum keluar dari ruang buku, sambil mempelajari permainan catur tadi.
“Kakek Gu, maaf sekali sudah malam seperti ini masih datang mengganggu Kakek, tapi hari ini aku benar-benar memiliki hal yang sangat terburu-buru dan membutuhkan bantuan Kakek.” Sekarang Jacob Pei sudah tidak peduli lagi dengan masalah berutang budi kepada Keluarga Gu, tidak ada masalah yang lebih penting daripada mencari Valerie Pei.
Henry Gu melihat wajah Jacob Pei yang terlihat panik itu, dan di dalam hatinya juga tidak marah kepada Keluarga Pei, kalau Jacob Pei ini terlahir di Keluarga Gu, ia pasti dapat dididik dengan lebih baik lagi.
“Jacob, ada masalah apa kamu katakan saja.” Kalau bukan karena ada masalah penting, Henry Gu tahu Jacob Pei juga tidak akan datang mencarinya.
“Pagi hari ini Little Valerie naik pesawat ke Kota S, tapi aku sampai sekarang masih belum bisa menghubunginya, dia selalu memberi kabar dalam melakukan sesuatu, aku takut ia terjadi sesuatu, Keluarga Gu memiliki lebih banyak cara di Kota S, Kakek Gu boleh tidak membantu aku untuk mencarinya.”
Henry Gu mengerutkan alis, bukan dia tidak senang, tapi karena ia khawatir, dia juga tahu Valerie Pei bukanlah orang yang tidak akan memberikan kabar, menghilang seperti ini, jangan-jangan benar-benar terjadi sesuatu?
“Kamu jangan khawatir, aku akan langsung mengutuskan orang untuk mencari keberadaan dia, hari ini juga sudah malam, kamu tinggal di rumah saja.”
Jacob Pei tidak ingin meminta tolong kepada Keluarga Gu, tapi karena situasi seperti ini, berada di sini juga bisa mendapatkan kabar Valerie Pei dengan cepat, lalu ia pun setuju.
Dari tadi Jacob Pei dan Henry Gu membicarakan masalah Valerie Pei, Handy Ji sudah tidak melihat ke papan catur, benaknya hanya terpikir kata Valerie Pei hilang.
Di dalam benak tiba-tiba dipenuhi dengan wajah yang selalu terlihat kuat walaupun dirundung itu, Dia, hilang?
Ketika Henry Gu pergi menelepon, Jacob Pei baru sadar bahwa di dalam ruang buku masih ada orang lain.
“Halo, aku Handy Ji, termasuk kenal juga dengan Valerie.” Handy Ji mengulurkan tangan dan menjabat tangan Jacob Pei, wajahnya terlihat senyuman, awalnya di saat seperti ini, hati Jacob Pei hanya mengkhawatirkan Valerie Pei, namun sekarang melihat wajah Handy Ji yang membuatnya merasa tenang, sedikit banyak membuat hatinya merasa lebih tenang.
“Halo, aku Jacob Pei, Kakaknya Valerie Pei.” Jacob Pei mengulurkan tangan dan menjabat tangan Handy Ji, sebelumnya saat Leon Gu datang ke Kota A, sepertinya ia pernah berkata kalau Keluarga Gu sekarang ada seorang anak diluar nikah yang bernama Handy Ji, ternyata adalah orang di depan matanya ini.
Namun Jacob Pei tidak menunjukkan sedikit pun tatapan memandang rendah kepadanya, kesalahan di generasi sebelumnya seharusnya tidak dilanjutkan pada generasi selanjutnya.
“Ada apa yang membutuhkan bantuan aku kah? Walaupun orang yang aku kenal di sini tidak banyak.” Handy Ji sambi mengangkat bahu, terlihat tidak berdaya, masalah ini dia memang tidak bisa banyak membantu.
“Terima kasih.” Jacob Pei tersenyum, seorang pria yang mengucapkan bahasa mandarin dengan aksen Jerman, sepertinya tidak mungkin mengenali banyak orang di Kota S juga…….
Saat mereka berdua sedang berbicara, Henry Gu sudah selesai berkomunikasi dengan orang, setelah menutup telepon ia melihat Jacob Pei dan Handy Ji sedang mengobrol dengan seru, ekspresi wajah dia melihat Handy Ji pun menjadi jauh lebih lembut.
Di Keluarga Gu, Leon Gu terlalu tegas dalam melakukan segala sesuatu, mungkin dari kecil ia sudah mengajarinya dengan taktik ia sendiri, membuat Leon Gu menjadi…….kurang berperikemanusiaan, dan Austin Gu, walaupun bukan ia sendiri yang mengajarinya, namun gaya Austin Gu dalam melakukan segala sesuatu terlebih lebih mirip dengan gaya Henry Gu.
Namun Handy Ji berbeda, mungkin karena dari kecil ia tumbuh di luar negeri, Handy Ji ini sangat ramah, lebih bebas dan santai dalam menangani hubungan dengan orang lain, bahkan orang seperti Jacob Pei yang tidak mudah memiliki hubungan dekat dengan orang lain saja, saat menghadapi Handy Ji terlihat begitu santai.
“Jacob, kalau ada kabar mereka akan kabari aku, tapi juga tidak bisa langsung mengetahui keberadaan Valerie.”
“Terima kasih Kakek Gu, maaf benar-benar sudah menyusahkan Kakek.” Jacob Pei berterima kasih dengan merasa tidak enak.
Leon Gu akhir-akhir ini memegang teguh gagasan kemarin untuk pulang ke rumah dengan larut malam, ditambah dengan hari ini ia pun pergi mencari Valerie Pei, setelah tidak mendapatkan hasil apa-apa ia pulang ke rumah dengan hati yang gelisah, menurut akal sehat sekarang seharusnya Valerie Pei dan Gianna Wei sekarang berada di sebuah tempat yang tidak bisa ditemukan mereka, namun mengapa hatinya tidak bisa melepaskannya.
Saat ia kembali ke rumah, ia pun terkejut melihat Jacob Pei berada di villanya sedang menunggu dirinya, orang yang siang tadi masih bertelepon dengan dia, sekarang sudah muncul di dalam villanya, dan kedatangan Jacob Pei ini, benar-benar bertanda bahwa hilangnya Valerie Pei kali ini tidak sederhana.
“Kakak tertua.” Leon Gu melepaskan jasnya dan berikan kepada Nova, memintanya untuk mengambil segelas air untuknya, dia sekarang merasa sangat lelah, namun ia menekan semua rasa lelahnya.
“Kamu sudah pulang.” Jacob Pei mengelus alisnya, seharian di luar, tadi ia baru tertidur sebentar di sofa, namun hanya sekedar tidur dengan dangkal, Leon Gu baru pulang saja dia langsung terbangun.
“Kakak tertua kemari karena masalah Valerie ya, masalah Gianna sekarang sedikit rumit, mereka sekarang mungkin tidak ingin ditemukan oleh orang lain.” Leon Gu berusaha menghibur Jacob Pei, namun di sekarang di dalam hati Leon Gu, ia pun semakin mengkhawatirkan Valerie Pei, seluruh rasa lelahnya pun menghilang.
Jacob Pei mendengarkan Leon Gu berkata demikian, ia pun mengerutkan alis, dia bukannya tidak memahami sikap Valerie pei, sekarang dia tidak berkabar sama sekali dan langsung hilang seperti ini, Leon Gu masih bisa berkata kalau mereka hanya tidak ingin ditemukan oleh mereka saja!
“Leon Gu, aku tidak tahu masalah Little Valerie hilang ini kamu masih bisa terlihat begitu santai itu kamu memiliki perasaan yang seperti apa, tapi kalau kamu benar-benar ingin seperti ini, aku akan mempertimbangkan lagi masalah aku menyetujui kalian merujuk.” Jacob Pei berkata dengan tidak segan-segan.
Leon Gu juga tidak bisa menahan diri untuk mengerutkan alisnya, tidak perlu diragukan dia tentu saja mengkhawatirkan Valerie Pei, tapi masalah dia hari ini juga membuat dia terlengah, Joe Sun dan Finn He mengalami masalah, rencana yang tadinya sudah direncanakan dengan baik langsung gagal, sekarang dia harus mengesampingkan semua dan pergi mencari Valerie Pei, sudah seperti ini masih berkata kalau dia tidak peduli, maka harus seperti apa baru menunjukkan kalau dirinya peduli?
“Aku….”
Leon Gu hendak ingin mengatakan sesuatu, tapi hpnya berbunyi, dan hp Jacob Pei juga berbunyi pada saat yang sama, mereka berdua saling melihat lalu mengangkat telepon masing-masing.
Di Leon Gu sini merupakan telepon dari Henry Gu, terdengar sangat berat, setelah mengangkat telepon wajahnya merengut menjadi satu. Leon Gu menjadi sangat tidak enak dilihat,
Jacob Pei menutup telepon, alisnya yang memang sudah mengerut menjadi satu, sekarang mengerut dengan semakin kencang.
“Kakek memberitahu kepada aku kalau Valerie terjadi kecelakaan, lalu tidak tahu kemana ia pergi.”
“Jhonny mengabari aku, Gianna dibuang ditengah jalan, setelah diselamatkan oleh orang lain ia sudah tidak menyadarkan diri, sekarang sedang berada di Rumah sakit.” Yang Jacob Pei ketahui tentu saja bukan hanya ini saja, namun sekarang jika ia mengatakan kalau Nathan Xia yang memberitahukan semua ini kepada Jhonny Chen, tidak tahu ulah apalagi yang akan dilakukan Leon Gu.
“Kita pergi ke Rumah sakit.” Leon Gu bahkan tidak meminum satu tegukan air pun langsung mengambil kunci mobil dan keluar, sama sekali tidak terduduk sama sekali.
Kalau Valerie Pei benar-benar terjadi kecelakaan, dan Gianna Wei dibuang ditengah jalan, mengapa Valerie Pei tidak ada, mengapa Gianna Wei bisa dibuang ditengah jalan, semuanya sudah lebih dari dugaan Leon Gu, sekarang dia hendak ingin langsung sampai di Rumah sakit dan bertanya kepada Gianna Wei sebenarnya apa yang terjadi.
Saat ia sampai di Rumah sakit, sampai ke ruang ICU, Jhonny Chen yang menunggu di luar, melihat Jacob Pei dan Leon Gu, ia menggelengkan kepalanya dengan putus asa.
“Kak Jhonny, bagaimana dengan Gianna?” Leon Gu sekarang juga tidak bertanya bagaimana Jhonny Chen bisa kenal dengan Gianna Wei, semuanya tampak di luar kendali Leon Gu.
“Terjadi kecelakaan, kepalanya terluka, keinginan untuk hidupnya tidak begitu kuat, ditambahkan saat dia di antar ke rumah sakit sudah agak telat, jika ingin siuman, harus tergantung pada keinginan dia sendiri.” Jhonny Chen sambil melihat ke Gianna Wei yang ada di dalam ICU, saking sakit hati ia sudah tidak bisa merasakan apa-apa lagi, jelas-jelas ia mengetahui semuanya, tidak ingin melihat dia hidup dengan begitu susah.
Namun saat mendengar ia berkata ingin mempertahankan kebahagiaan ia sendiri, Jhonny Chen pun melepaskan tangannya, akhirnya yang dia lihat malah adegan seperti ini, kalau tidak, pada saat itu biarpun benar-benar bermusuhan dengan Finn He pun, ia akan mempertahankan Gianna Wei di sisinya.
“Valerie di mana, saat itu mereka seharusnya bersama?” Leon Gu meraih tangan Jhonny Chen, ia tidak memperlihatkan rasa sedihnya, rasa paniknya sudah menutupi tatapan sedih tersebut.
“Tidak tahu, saat itu Gianna berbaring di dalam rumput-rumputan, hanya ada dia sendiri.” Jhonny Chen menggelengkan kepalanya, terhadap keberadaan Valerie Pei, dia juga mengkhawatirkannya, namun belum menemukan dia, berarti semuanya masih ada harapan, orang yang sudah ditemukan ini, keinginan bertahan hidupnya sangat rendah, membuat dia melihatnya saja merasa tidak tega.
Leon Gu menjatuhkan kedua tangannya dengan lemas, hatinya penuh dengan rasa bersalah, kalau saat Jacob Pei meneleponnya dia langsung menganggap serius masalah ini, apakah semua ini tidak akan terjadi?
Leon Gu yang sudah menyentuh pemikirannya yang paling sensitif ini, tidak bisa lagi menggunakan cara yang paling taat kepada hukum untuk menemukan Valerie Pei saat ini. Dia berjalan dengan cepat keluar dari area ICU, dan menelepon Brandon Chu.
“Brandon, Valerie hilang, mungkin diculik, kamu coba meminta orang kamu pergi mencarinya, jangan melepaskan setiap tempat, harus cepat!” Leon Gu tidak pernah meminta tolong kepada Brandon Chu, Keluarganya di Italia sana memiliki pengaruh tertentu, dan cara yang digunakan bukan merupakan cara yang dapat diketahui orang lain.
Sebelumnya karena ingin bekerja sama dengan Joe Sun dan Finn He, jadi tidak ingin melibatkan begitu banyak hubungan, tapi sekarang, dia sudah tidak peduli lagi, nyawa Valerie Pei sudah terancam, bagaimana mungkin dia dapat duduk diam?
Di sebelah Brandon Chu sana tidak tahu mengatakan apa, hanya mendengar Leon Gu berkata: “Kalau masalah ini ada hubungannya dengan Keluarga Ye, jangan segan-segan.”
Kalau benar-benar merupakan Keluarga Ye, kalau begitu Leon Gu benar-benar tidak ingin menggunakan cara-cara tersebut lagi, apa seperti mengancam dirinya dengan bukti, karena hal tersebut ia sudah kehilangan seorang anak, sekarang ia tidak ingin karena hal ini lagi kehilangan Valerie Pei.
Dia akan menggunakan cara ia sendiri untuk memberi pelajaran kepada orang yang berani melukai Valerie Pei!
Menutup telepon, saat Leon Gu hendak bersiap-siap untuk pergi, ia ditarik oleh Jacob Pei, wajahnya terlihat serius.
“Kamu tadi sedang bertelepon dengan siapa?” Identitas Jacob Pei tidak dapat melihat Leon Gu melakukan hal-hal itu.
Tangan Leon Gu masih memegang hp, setelah mendengar ucapan Jacob Pei, ia pun sekalian menyimpan hpnya ke dalam kantong celananya, berkata: “Seorang teman.”
“Kamu jangan melakukan segala sesuatu yang melanggar hukum, kalau Little Valerie benar-benar diculik, biar pihak kepolisian yang menangani, kamu menanganinya secara pribadi seperti ini, apa bedanya kamu dengan penculik itu?”
Leon Gu menghempaskan tangan Jacob Pei, tiba-tiba menatap Jacob Pei dengan tatapan yang dingin.
“Kalau dia benar-benar diculik, kenapa bisa meninggalkan Gianna, harta Keluarga He juga tidak sedikit, kalau memang hanya karena uang, mengapa tidak menculik dua-duanya? Kalau benar-benar berjalan sesuai proses pihak kepolisian, yang kita temui nanti mungkin adalah mayatnya.” Leon Gu tidak ingin ada perselisihan dengan Jacob Pei pada saat ini, dia pun pergi setelah selesai berbicara.
Jacob Pei tidak mengejarnya, berarti dia secara tidak langsung pun setuju dengan caranya Leon Gu, identitasnya yang khusus ini, membuatnya sulit untuk ikut campur dalam masalah ini.
Sekarang sekali lagi dia merasa bahwa identitasnya menghalangi sikapnya, jika tidak, dengan temperamen aslinya, mungkin saja dia hanya akan lebih parah daripada Leon Gu…..
Novel Terkait
My Goddes
Riski saputroMenantu Hebat
Alwi GoMy Superhero
JessiMy Tough Bodyguard
Crystal SongMy Cute Wife
DessyGet Back To You
LexyDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)