Diamond Lover - Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
Setelah Handy Ji dan Valerie Pei membicarakannya, dia tidak pernah menyebutkannya lagi kepada Valerie Pei.
Hanya saja Valerie Pei tidak bisa lagi bergaul dengannya seperti sebelumnya ketika tidak terjadi apa-apa, tapi Ellie pertama kali menemukan beberapa keanehan di Valerie Pei.
Dua hari setelah Handy Ji menyatakan isi hatinya pada Valerie Pei, dia datang menemui Ellie dan membeli boneka untuk Ellie, dan seikat mawar untuk Valerie Pei.
“Untukmu.” Setelah Handy Ji memberikan Ellie mainan mewah, dia menyerahkan buket mawar besar kepada Valerie Pei, warna merahnya seolah membakar mata Valerie Pei, dan dia tidak pernah menerima bunga sejak masih kecil sampai hari ini, dan dia merasa sedikit gugup.
“Wah, paman memberi mommy bunga, bunganya indah sekali!” Ellie sedang duduk di ranjang sambil memegang mainan yang baru saja diberikan Handy Ji padanya, dan berkata dengan semangat, dan tidak peduli dengan luka di kakinya.
Valerie Pei melirik Ellie, Mengapa si kecil lebih bersemangat daripada yang menerima bunga?
"Handy, kamu ..."
“Baiklah, aku akan taruh bunganya di vas.” Sebelum Valerie Pei selesai berbicara, Handy Ji membawa bunga dan vas di meja ke kamar mandi. Dia tidak ingin menunggu sampai Valerie Pei selesai berbicara, tidak ingin menunggu penolakannya.
Ketika Handy Ji pergi ke kamar mandi, Ellie terlihat mau bergosip dan berkata: "Bu, apakah paman menyukaimu? Dia memberikan mawar untukmu!"
Valerie Pei tercengang, tidak disangka putrinya yang berusia empat tahun tahu banyak hal!
“Ellie, kamu terlalu banyak berpikir. Paman akan membelikanmu bunga besok.” Valerie Pei berkeringat dingin, hanya karena dia tidak ingin Ellie salah paham.
"Tidak disangka, paman pernah bilang dengan Ellie, dia paling menyukai mommy, lalu baru Ellie. ”Ellie berkata pada Valerie Pei dengan sangat serius, dan semua rahasia yang diceritakan Handy Ji padanya semuanya diberi tahu pada Valerie Pei.
Tubuh Valerie Pei yang duduk di tempat tidur agak kaku, Kapan dia mengatakan ini pada Ellie, Ellie mengingatnya sampai sekarang?
“Meskipun menurutku mommy harus bersama ayah, paman memperlakukan mommy dengan sangat baik. Selama mommy bahagia, Ellie tidak akan keberatan.” Ellie mengangguk.
Valerie Pei mendengarkan kata-kata Ellie, yang sepertinya tidak diucapkan oleh seorang anak berusia empat tahun, tetapi itu juga membuatnya merasa tertekan. Putrinya sangat bijaksana di usia yang begitu kecil.
“Apakah Ellie benar-benar ingin Mommy dan Paman Handy bersama?” Valerie Pei merangkul putrinya dan bertanya dengan santai. Sekarang tidak baik terus seperti ini dengan Handy Ji, ini semua tentang memberi jawaban, karena dia tidak bisa memutuskan sendiri. Lebih baik bertanya pada Ellie.
Ellie memutar matanya dan sesaat tidak bisa memikirkan jawaban yang cocok.
“Apakah mommy ingin bersama Paman?” Ellie mengangkat kepalanya dan bertanya. Meskipun dia tidak begitu menolaknya, dia selalu merasa bahwa paman Leon lebih baik.
“Tidak…” Valerie Pei tanpa sadar menyangkal perkataan Ellie. Sebenarnya , kamar mandi itu ada di dalam kamar dan Handy Ji tidak menutup pintu, perkataan Valerie Pei sudah sampai ke telinganya.
Dia berpikir bahwa di dalam hati Valerie Pei, cepat atau lambat Leon Gu akan tersingkir, dia pikir dia masih punya kesempatan, tetapi dia tidak menyangka untuk menyadari bahwa peluangnya sangat tipis setelah bertemu dengannya lagi.
Dia memegang vas dengan mawar, seolah-olah dia tidak mendengar percakapan di antara mereka, dan berjalan keluar sambil tersenyum, Valerie Pei menyembunyikan apa yang baru saja dia katakan, dan juga tidak mengatakan apa-apa.
Dan tepat ketika dia keluar dari kamar mandi dengan vas, pintu ruang rawat juga dibuka tanpa mengetuk. Handy Ji menoleh. Valerie Pei dan Ellie sama-sama melihat ke pintu pada saat bersamaan, dan ketiganya semua tercengang.
"Kakak."
"Paman Leon!"
Mawar di tangan Handy Ji bergetar. Dia tidak menyangka Leon Gu berada di sini saat ini. Dia mengetahui dari Valerie Pei bahwa dia tidak memberitahunya tentang masalah Ellie. Lalu, dia ... Emily Gu atau ayah Gu dan ibu Gu yang mengatakannya?
Tapi tidak peduli siapa yang mengatakannya, Leon Gu sekarang mengetahuinya, dan dia datang dengan pakaian pasien. Dia melihat mawar di tangannya, dan melihat mereka bertiga di rumah sakit seperti sebuah keluarga beranggotakan tiga orang, dia yang sebagai ayah, merasa tertekan.
Leon Gu melirik bunga mawar di tangan Handy Ji. Saat dia tidak mendengar kalimat "Kakak", dia masuk sendiri dan saat dia melihat ke arah Valerie Pei, wajahnya juga kaku, matanya ada emosi yang tidak dipahami Valerie Pei.
Dia tiba-tiba takut melihat ekspresi Leon Gu, seolah-olah dia telah melakukan kesalahan.
Namun, setelah Leon Gu melihat Ellie, wajahnya berubah total. Sudut mulutnya terangkat dan matanya tersenyum. Bahkan jika dia mengenakan pakaian pasien, dia tidak bisa menyembunyikan ketampanannya. Dia duduk di samping tempat tidur dan menyentuh kepala Ellie.
Mata Leon Gu menunjukkan rasa tertekan, putrinya terluka, tapi dia tidak tahu sampai sekarang, apakah dia memegang tangan orang lain dan ingin memanggil ayah, tetapi ayahnya tidak ada?
“Aku tidak sengaja jatuh, tapi tidak sakit lagi.” Ellie melepaskan tangan Leon Gu yang menyentuh kepalanya dan meletakkan tangan kecilnya di tangan besarnya.
"Paman Leon, Ellie sudah lama tidak bertemu denganmu, aku sangat merindukanmu."
“Kenapa kamu tidak memanggil ayah lagi?” Leon Gu menggosok tangan Ellie, berkata dengan santai, tapi sepertinya itu sengaja diberitahukan kepada orang-orang di ruangan itu.
Ketika Ellie mendengar Leon Gu mengatakan ini, dia melihat ke arah Valerie Pei dengan sedikit khawatir, karena Mommy tidak suka dia memanggilnya ayah, jadi di depan Valerie Pei, dia memangiglnya paman. Leon Gu setuju sebelumnya, mengapa saat ini memintanya memanggilnya ayah.
Si kecil ragu-ragu di dalam hatinya, dan mommy tidak memberikan jawaban yang jelas, jadi dia hanya bisa melihat keduanya, tidak bisa membuat keputusan.
“Paman Leon adalah ayahmu, Ellie tidak percaya?” Leon Gu seperti singa yang selalu siap menerkam, karena melihat Handy Ji berani memberikan mawar secara terang-terangan. Jelas bunga ini bukan untuk Ellie, dia dia juga tidak bisa diizinkan untuk bertindak sebagai ayah ini.
“Kalau tidak percaya, kamu tanya pada Mommy.” Leon Gu melontarkan pertanyaan itu kepada Valerie Pei. Dia mengangkat kelopak matanya dan dengan malas menatap Valerie Pei yang berdiri di samping tempat tidur.
Ellie juga menoleh dan menatap Valerie Pei, memastikan apakah perkataan Leon benar atau tidak.
Valerie Pei tahu bahwa Leon Gu marah karena dia tidak memberitahunya tentang cedera Ellie, tapi dia tahu tentang itu. Terlebih lagi, Handy Ji ada di sini. Awalnya, Handy Ji telah menyembunyikan beberapa hal darinya. Sekarang kemunculannya, membuatnya merasa bahwa baik Valerie Pei maupun Handy Ji tidak terlalu memperhatikan keberadaan ayahnya.
“Mommy, apa yang dikatakan itu benar? Apakah paman Leon benar-benar ayahku?” Ellie tidak lagi menunjukkan senyuman di wajahnya sekarang, tetapi lebih banyak harapan.
Leon Gu juga menunggu jawaban Valerie Pei. Jika dia tidak menyaksikan semuanya dengan matanya sendiri, dia tidak akan mendorong Valerie Pei ke titik ini. Dia ingin memberi tahu Ellie selangkah demi selangkah bahwa dia benar-benar ayahnya.
Tapi sekarang berubah pikiran.
Valerie Pei juga tahu bahwa Leon Gu tidak akan menyerah jika dia tidak mencapai tujuannya hari ini. Dia hanya tanpa sadar menatap Handy Ji, yang masih berdiri di dekat pintu. Dia tidak berbicara setelah Leon Gu masuk, mungkin dia tidak ingin masuk di dalamnya, memutuskan hubungan yang masih kacau balau.
Mungkin, dia dan Leon Gu harus lebih jelas.
“Yah, dia adalah ayah Ellie.” Biarkan saja Leon Gu puas, dia sudah setuju untuk mencabut gugatannya, asalkan dia tidak mengambil Ellie darinya, beri tahu dia siapa ayahnya atau jika dia tahu nanti, itu sama saja.
Mata Ellie tiba-tiba berbinar-binar, dulunya dia merasa sangat dekat dengan Leon Gu, dia orang pertama yang melihatnya ketika dia kembali dari Jerman dan jatuh sakit. Dia selalu ingat fakta bahwa ayahnya bekerja di China, jadi dia memutuskan dia adalah ayahnya.
Kemudian, Mommy menjadi tidak bahagia. Dia tahu bahwa dia mungkin telah melakukan sesuatu yang salah, jadi dia lebih jarang menelepon. Tetapi hari ini, mommy berkata bahwa paman Leon adalah ayahnya. Tiba-tiba dia merasa bahwa seluruh dunia indah, dan dia juga memiliki seorang ayah. !
“Paman benar-benar ayah!” Ellie tidak peduli dengan cedera di kakinya, dan ingin berdiri dan menerkam dalam pelukan Leon Gu. Untungnya, dia menyadari bahwa Ellie akan bereaksi seperti itu, jadi dia memeluk Ellie lebih dulu.
Ellie mengaitkan leher Leon Gu dan mencium wajahnya, dan berkata, "Hebat, ayah, ayah ..." Ellie terus berteriak. Dia menyukai Leon Gu, sekarang dia merasa lebih dekat.
Leon Gu juga terhibur oleh penampilan Ellie yang polos.
“Ellie, jangan sembarangan bergerak, lukamu masih belum sembuh!” Leon Gu memeluk Ellie yang gelisah, karena takut dia akan melukai lukanya karena sangat senangnya.
“Tidak sakit, Ellie hanya ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan ayah.” Keengganan Ellie untuk melepaskan Leon Gu membuat Leon Gu merasa tertekan ketika melihatnya. Dalam empat tahun tanpa dia, bagaimana anak itu hidup? Ya, dia tahu bahwa Valerie Pei pasti mencintai Ellie dua kal lipat, tetapi tanpa ayah, bagaimana cinta itu bisa lengkap?
“Kenapa ayah juga memakai baju pasien, apa ayah sakit? Apa ayah ingin Ellie meniupmu, mommy meniup lukaku, dan jadi tidak sakit.” Ellie akhirnya melihat Leon Gu dan dia memakai baju yang sama, dan bertanya dengan gugup.
"Ayah ... kehujanan, dan dia dirawat di rumah sakit karena demam, tapi sebentar lagi akan sembuh."
Valerie Pei mendengarkan penjelasan Leon Gu dan mengatakan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan dia, dan dalam beberapa hari terakhir, Kota S tidak turun hujan. Mungkin bukan hanya dia tidak ingin berhubungan dengan Leon Gu, dia juga tidak menginginkannya.
“Handy, ayo kita keluar dan biarkan mereka berdua saja.” Valerie Pei menghampiri Handy Ji dan mengedipkan mata padanya.
Handy Ji melihat ke arah Valerie Pei, lalu melihat Leon Gu dan Ellie. Dia jelas mendengar percakapan di sini, tapi dia keberatan.
“Oke.” Handy Ji meletakkan vas di atas meja kopi, dan keluar dari ruang rawat bersama Valerie Pei.
Leon Gu memandangi cahaya pancara merah dari mawar di atas meja.
Novel Terkait
Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraHarmless Lie
BaigeLove Is A War Zone
Qing QingThe Revival of the King
ShintaStep by Step
LeksDark Love
Angel VeronicaVillain's Giving Up
Axe AshciellyDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)