Diamond Lover - Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
“Uhuk uhuk….uhuk uhuk…..” Valerie Pei batuk dengan sangat hebat, badannya merasa sangat tidak enak.
Saat terjadi kecelakaan hanya ingat kalau Gianna Wei melindungi Valerie Pei, oleh karena itu lukanya pun tidak terlalu parah, namun juga terjadi kecelakaan, mereka hanya membersihkan luka Valerie Pei dengan seadanya saja, memberikan cairan infus saline yang entah seperti apa, sepanjang malam tidak memberikan satu tetes air minum, tertidur di ranjang yang sangat keras, tidak diberi selimut.
Valerie Pei mengalami demam, ketika ia batuk ia menggerakkan luka di tubuhnya, menarik kembali kesadarannya yang hampir menghilang itu.
Cahaya matahari menembus ke dalam celah dari jendela yang ditutupi oleh koran, fajar telah tiba, dia sudah semalaman tidak berkontak dengan Jacob Pei, Jacob Pei seharusnya juga tahu kalau dirinya terjadi sesuatu, dengan cara Jacob Pei, pasti sudah tahu kalau dirinya datang ke Kota S, namun Kota S begitu besar, tidak mudah untuk menemukan seseorang, belum lagi orang-orang ini sengaja tidak membiarkan dia temukan.
Sekarang dia merasa tidak enak di seluruh badannya, ingin melarikan diri sepertinya sudah mustahil….
Dan pada saat Valerie Pei sedang dalam keadaan linglung, ia mendengar suara di luar kamar.
“Orangnya di mana?”
“Di dalam.”
“Pindah tempat, sebelah sana sudah mengutuskan orang untuk mencarinya.”
“Baik.”
Percakapan tanya jawab di luar itu, Valerie Pei hanya terdengar kata pindah tempat, sebelah sana sudah mengutuskan orang untuk mencarinya, sebelah sana itu sebelah mana? Namun ia belum sempat berpikir banyak, langsung ada orang yang masuk ke dalam kamar.
Pria tersebut melihat wajah Valerie Pei yang terlihat sangat pucat, dan bibirnya yang kering sampai sedikit kelupas, dengan tidak sadar ia berkata dengan marah: “Sialan, kenapa badan orang kaya ini begitu manja, baru semalam saja sudah demam.”
“Jangan banyak omong kosong, cepat pergi dari sini, daripada nanti ketahuan!” Pria yang lain itu sepertinya adalah ketuanya, setelah pria itu berkata, pria itu berhenti mengeluh.
Tangan pria itu dengan kasar langsung menutupi mata Valerie Pei, kain linen yang kasar itu, membuat wajah Valerie Pei terasa sakit, sekarang dia seperti boneka yang dikendalikan oleh orang lain, hanya bisa membiarkan mereka melakukan apapun kepadanya.
“Kalian….kalian ingin membawa aku kemana?” Valerie Pei dibawa keluar oleh kedua pria tersebut, dia berusaha ingin meninggalkan sesuatu, agar dapat memberikan jejak kepada orang yang datang mencarinya nanti, tiba-tiba teringat cincin yang ada di tangannya, setelah Leon Gu kemarin sengaja pergi ke Kota A, cicin yang ada ditangan Valerie Pei sudah tidak pernah dilepaskannya.
Dia pun mencopotkan cicinnya saat pria sedang mendengarkan ia berbicara.
“Kalian menginginkan uang…..jika menginginkan uang….tidak peduli berapa banyak, akan diberikan kepada kalian….”
“Jangan banyak omong kosong!”
“Dia sakit parah seperti ini, juga tidak bisa naik ke kapal, tunggu kita sudah sampai ke tempat yang aman, cari seorang Dokter untuknya, hanya jika ia tidak sakit kita baru bisa menghasilkan uang yang lebih banyak.” Kata pria yang seperti ketua itu.
“Memang bos yang berpikir dengan bijak, tidak hanya menjual muka pelanggan sebelumnya, juga menghasilkan uang dari pelanggan selanjutnya!”
Kedua pria ini sambil berkata, sambil melemparkan Valerie Pei ke dalam mobil Van, tangannya sudah diikat dengan tali, namun walau ia tidak diikat dengan tali pun, Valerie Pei sudah tidak bertenaga lagi, ia juga bukan lawan dari kedua pria ini.
Dia sambil memikirkan percakapan kedua pria itu, naik ke kapal, pelanggan sebelumnya, pelanggan selanjutnya, mereka ingin membawa dia ke mana?
Tetapi jika mereka benar-benar murni hanya karena uang, ketika dirinya menawarkan uang, mereka bahkan tidak tergoyah sama sekali, maksud mereka sebenarnya apa? Tiba-tiba Valerie Pei juga tidak paham.
Valerie Pei yang matanya ditutupi kain itu hanya merasa kalau dirinya duduk di dalam mobil dengan sangat lama, saat turun dari mobil ia hanya merasa ada angin laut yang terasa asin itu bertiup ke arahnya, dia pun teringat percakapan pria tadi, naik ke kapal?
Mereka ingin mengantarnya pergi? Pergi kemana? Ini adalah pertama kalinya Valerie Pei merasa begitu takut, ia tidak pernah bermusuhan dengan siapapun, mengapa ada orang yang ingin melakukan ini kepada dirinya? Dia juga tidak peduli kalau dirinya sedang ditahan oleh kedua pria ini, ia menggunakan seluruh energinya, mendorong pria itu, memang hanya pergelangan tangannya yang diikat dengan tali, dia dengan cepat menarik kain yang menutupi matanya, dan akhirnya dia bisa melihat dimana dia sekarang.
Pelabuhan kargo.
Ini adalah tempat di Kota S yang paling kurang terpantau, beberapa transaksi yang terjadi di sini juga jarang dikelola oleh pihak kepolisian, penyelundupan sudah merupakan hal kecil di sini, yang tersembunyi dibawah barang-barang itu adalah perdagangan manusia, ditambahkan dengan percakapan pria itu tadi, Valerie Pei sudah bisa membayangkan kalau kedua orang ini sepertinya akan menjual dia ke suatu tempat.
Menjual dia, akhirnya bisa dibayangkan, Valerie Pei langsung hendak melarikan diri, ia tidak bisa membayangkan bagaimana dirinya jika ia dijual oleh orang-orang tersebut, sekarang satu-satunya cara yang terpikir oleh dirinya adalah lari secepatnya, lari ke tempat yang ada orang, ia pun aman…..
Namun makin lama makin banyak orang, satu per satu mengelilingi Valerie Pei, dengan otomatis pun terbentuk suatu lingkaran, jika ia ingin melarikan diri pun sudah tidak bisa lagi!
Tangannya yang masih terikat itu sama sekali tidak bisa terlepas, dia berusaha keras ingin mengeluarkan suara, namun satu tetesan air pun tidak diminum olehnya selama sepanjang malam, dia membuka mulutnya suaranya terdengar serak sampai satu kata pun tidak bisa ia keluarkan, dia hampir putus asa sekarang, ketakutan sudah tidak bisa menggambarkan perasaan ia sekarang.
Di balik Kota S yang terlihat megah ini, ternyata terjadi hal-hal kotor seperti ini, sekarang ia pun melihatnya dengan mata kepala sendiri, sama sekali tidak memiliki cara.
“Bawa pergi!” Orang yang merupakan ketua itu hanya mengeluarkan dua kata, belasan orang pria langsung maju kedepan, tangan yang ramai itu menahan seorang wanita yang memang tidak berdaya untuk melawan, tenaga mereka pun tidak mengira-ngira, lukanya yang sudah berhenti berdarah sekarang mulai berdarah lagi, rasa sakit, semakin meningkat dan meningkat!
Benak Valerie Pei terlintas bayangan Leon Gu, sekarang dia ada di mana? Apakah dia tahu kondisi ia sekarang? Tahu jika mereka kedepannya mungkin tidak akan bisa bertemu lagi? Tahu kalau pertemuan terakhir di Kota A itu mungkin adalah selamat tinggal untuk selamanya?
Valerie Pei dibawa kembali ke dalam sebuah gudang, untuk menghindari ia melarikan diri, pria mengikat dia di atas ranjang, lalu mencari seorang Dokter untuk merawat lukanya, dan memberikan beberapa obat kepadanya, dia menolak untuk menelan obat-obat tersebut, Dokter itu pun langsung menahan dagunya dan menyuapnya dengan paksa.
Dokter tidak mirip dengan dokter, ini membuat Valerie Pei merasa kecewa, namun obat tersebut sudah masuk ke dalam perutnya, jika ada bahaya pun, sudah terlambat.
Sekarang dia benar-benar putus asa….
Setelah makan obat, Valerie Pei pun tertidur dalam keadaan mengantuk, ketika ia bangun kembali itu saat pria menepuk wajahnya, rasa sakit itu membuatnya langsung terbangun.
“Ini bisa dihitung sebagai detik-detik terakhir kamu di Kota S, setengah jam lagi kapal ini akan berlayar, berterima kasih lah kepadaku, kamu akan segera mengalami masa yang paling susah dilupakan dalam hidupmu.” Pria itu berkata dengan tidak tahu malu, tangannya sambil menyentuh wajah Valerie Pei dengan lembut, kulit yang halus dan lembut ini, dan wajah yang begitu cantik, benar-benar merasa tidak tega untuk mengantar dia ke tempat Golden Triangle tersebut.
Kalau pergi ke sana, dia akan menjadi manusia tidak seperti manusia, hantu tidak seperti hantu….
“Kalian ingin mengantar aku kemana?” Terdengar suara Valerie Pei yang lemah itu, dia tetap merasa tidak puas kalau dirinya diantar dengan tidak jelas seperti ini, “Siapa yang menyuruh kamu melakukan hal seperti ini?”
“Wajah yang begitu cantik, sayang sekali jika dimainkan oleh orang asing itu, kalau tidak, kamu menemani aku untuk bermain dulu, maka aku akan memberitahu kamu, bagaimana?” Nada bicara yang melecehkan itu terdengar dari pria tersebut, tangannya pun tidak berhenti bergerak-gerak di atas tubuh Valerie Pei.
Valerie Pei memejamkan matanya, tangannya sudah dikendali, dia sama sekali tidak bisa melawan, kalau pria ini benar-benar melakukan sesuatu kepadanya, maka dia hanya memiliki satu pilihan untuk melindungi kesucian ia sendiri!
“Yang kamu inginkan hanyalah uang saja, Keluarga Gu di Kota S dan Keluarga Pei di Kota A, kamu ingin berapa kamu sebutkan saja, semuanya bisa diberikan kepadanya, cukup untuk kamu dan teman-teman kamu itu menjalani kehidupan yang kaya raya untuk seumur hidup, uang yang kamu ambil dari pelanggan sebelumnya dan pelanggannya selanjutnya pasti tidak sebanyak ini.” Valerie Pei berusaha membuat nadanya terdengar tidak begitu gemetar, tapi kenyataannya jantungnya sedang berdetak dengan sangat kuat.
Tangan pria tersebut berhenti sebentar, mungkin ia tidak mendengarkan nama Keluarga Pei, tapi nama besar Keluarga Gu, uang itu benar-benar akan membuat seumur hidup dia ini bahkan di kehidupan selanjutnya pun tidak perlu berkhawatir lagi, tapi…….
“Uang bukan yang terpenting…..” Pria tersebut menggelengkan kepalanya, tangan yang tadinya sudah berhenti sekarang mulai bergerak lagi di atas tubuh Valerie Pei, dengan sangat mahir dia membuka kancing baju Valerie Pei……
“Aku adalah Istri dari Leon Gu, jika aku menghilang tanpa alasan, dan keluarga Gu mencari orang, dan menyelidikinya sampai ke kamu, maka itu bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan dengan uang, apa yang kamu lakukan sekarang adalah mempertaruhkan nyawamu dan nyawa teman-temanmu dalam bahaya, aku menyarankan kamu untuk mempertimbangkannya lagi dengan jelas.” Setelah selesai mengatakan kata terakhir, Valerie pei mengepalkan tangannya dengan erat, perbuatan melecehkan pria ini sudah membuat dia hampir dalam keadaan pasrah.
Valerie Pei telah menganalisis situasi ini dengan sangat jelas, tetapi pria itu tidak tergoyah, seolah-olah ada kekuatan yang lebih kuat yang mendukungnya di belakang.
“Jangan menghabiskan tenaga kamu, nikmati saat ini dengan patuh saja, kedepannya tidak akan ada orang lagi yang akan bersikap selembut ini kepadamu!” Pria itu baru selesai berkata, langsung melepaskan baju Valerie Pei, depan dadanya tiba-tiba merasa dingin, kulit putih yang cerah pun terpapar di udara.
Bahkan Valerie Pei sudah mencium bau kekecewaan, dia tidak akan mengijinkan pria najis seperti ini mengotori tubuhnya!
Di dalam benaknya sepertinya muncul gambaran tentang Leon Gu dan William, semua adegan yang bahagia atau sedih yang saling terkait bersama.
Ternyata cinta tidak tahu mulai dari mana, tapi sudah sangat mendalam.
Saat ia mengira dirinya sudah mendekati kematian, yang ia teringat, adalah keluarganya, keluarga yang membawa kebahagiaan yang tidak terbatas, dan juga kesedihan yang tidak terbatas itu.
Kalau bisa bertemu dengan Leon Gu lagi, ia akan memberitahunya, kalau dirinya benar-benar ingin melahirkan seorang anak lagi dengan Leon Gu, ingin memberitahunya, kalau dirinya sangat sangat mencintainya…
Apakah kedepannya sudah tidak ada kesempatan lagi?
Saat baju terakhir di badannya pun dilepaskan, air mata Valerie Pun pun mengalir dengan terus menerus, dengan tatapan yang kosong ia melihat ke atas….
Dan pada saat pria itu hendak melakukan gerakan selanjutnya, tiba-tiba ada cairan kental terjatuh di perut Valerie Pei, dan pria yang ada di atas tubuhnya itu, tiba-tiba membuka matanya dengan lebar, dengan tidak percaya ia hendak ingin menoleh ke belakang.
Mulutnya ditutupi, saat dia masih belum sempat bereaksi, sudah ada tusukan kedua yang tertusuk ke dalam tubuhnya…..setelah ia sudah tidak memiliki tenaga untuk melawan lagi, orang yang datang kemari ini membuangnya ke samping seperti sampah.
Perubahan mendadak ini membuat Valerie Pei melihat adanya harapan, dia menolehkan kepalanya, langsung bertemu dengan tatapan Nathan Xia yang khawatir itu, dia, mengapa bisa merupakan dia, ternyata adalah dia….
Nathan Xia dengan cepat membuka tali yang ada di tangan dan kaki Valerie Pei, lalu mengenakan baju ke badannya, dan melepaskannya jasnya dan menutupi badan Valerie Pei.
“Little Valerie, maaf aku terlambat.” Setelah Valerie Pei selesai mengenakan baju Nathan Xia baru berkata, bisa melihat betapa khawatirnya dia dari tatapannya.
“Kita pergi dulu, ada apa nanti baru dibicarakan.” Ketenangan Valerie Pei yang tidak biasa membuat ini membuat Nathan Xia sedikit terkejut, kalau bukan dia datang pada waktu pas, jika Valerie Pei sudah dinodai oleh bajingan itu, apa yang akan dilakukan Valerie Pei?
Teringat tempat ini juga bukan tempat yang cocok untuk membicarakan hal-hal ini, Nathan Xia pun langsung menopang Valerie Pei, melirik ke pria yang terbaring dengan tidak bereaksi di lantai itu, tidak merasa ada sedikit rasa simpati terhadap orang tersebut.
Tadi Nathan Xia sudah mengetahui situasi tempat ini ketika dia masuk, saat ini dia sambil membawa Valerie Pei hendak ingin berjalan keluar dengan familiar.
Mobilnya berhenti di tempat yang tidak jauh, hanya perlu sekitar 200 meter lagi, sudah bisa keluar dengan lancar!
Tapi baru saja berjalan dua langkah, lampu depan pelabuhan kargo pun menyala, semuanya tertuju pada badan Valerie Pei dan Nathan Xia, Valerie Pei menghalangi area cahaya yang luas itu dan melihat dari celah di antara jari-jarinya.
Apakah dia salah melihat? Di tempat seperti ini bisa bertemu dengan dia!
Novel Terkait
My Lady Boss
GeorgeVillain's Giving Up
Axe AshciellyBack To You
CC LennyYour Ignorance
YayaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)