Diamond Lover - Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
Leon mengira asalkan dirinya memohon dia, dia tidak akan pergi, tetapi dia sudah salah, dia sama sekali tidak tulus menikah dengannya, sekarang ada kesempatan meninggalkan dia, tentu saja bergegas bersama dengan sahabatnya.
"Valerie, lain kali jangan membiarkan aku melihat kamu lagi, lebih baik kamu selamanya jangan muncul di Kota S, jika tidak aku tidak akan membiarkan kamu dengan hidup kembali! Aku memang orang yang suka keberatan, jika tidak bisa mendapatkan maka harus hancurkan! Sebaiknya sebelum kamu keluar rumah, lebih baik memeriksa keberadaanku, jangan biarkan aku bertemu denganmu!" Leon seolah-olah tidak bisa berdiri stabil, tadi malam masuk angin, juga belum makan, seluruh orang sangat lemah, sekarang marah karena Valerie.
"Baik, di tempat yang ada kamu, pasti tidak akan bertemu denganku." Valerie menganggukkan kepala, tidak tahu bahwa anggukkan kepala itu sudah menggunakan seluruh tenaganya.
"Kamu ingat perkataanku! Aku tidak mesti bersama kamu, lain kali jangan bertemu lagi! Sekarang aku akan kembali mengadakan pernikahan, orang yang ingin bersamaku sangat banyak, bagaimana pun tidak akan ada giliran untukmu! Kamu bilang aku tidak berperasaan, tetapi di dunia ini yang bisa melakukan seperti ini hanya kamu! Lain kali kita jangan bertemu lagi, kamu lewat hidupmu, aku lewat hidupku!"
"Aku tahu, sampai jumpa." Valerie tahu, di sampingnya ada banyak wanita, setiap wanita sangat cantik, dia masih ada kekasih yang sudah mencintainya sepuluh tahun, dia ingin menikah dengan siapa ya menikah dengan siapa.
Sekarang dia tidak bisa atur lagi, Henry menyuruh dia jauh dari Leon, waktu itu dia berusaha untuk jauh dari Leon, jika sudah jauh, maka jangan bersama lagi!
Dia berbalik badan pergi, mengambil tas dan bersama Gianna check-in, jadi tidak melihat Leon pingsan, dia sudah berada di kuburan semalaman, juga masuk angin, ditambah tadi sangat marah, jadi pingsan.
Gianna dari awal tidak melihat orang yang ingin mencarinya, lalu bersama Valerie ke Kota A, sepanjang jalan ini Valerie tidak bicara, bahkan tidak menangis. Gianna tahu ini sangat sakit, jadi tidak bisa meneteskan air mata.
Kemudian Valerie tahu, saat pesta pernikahan Leon diadakan sampai setengah, dia tiba-tiba pingsan, sepertinya demam menjadi pneumonia. Valerie juga teringat saat dia mencarinya, wajahnya sangat pucat, mungkin sakit, tetapi setelah itu dia tidak tahu apa yang terjadi pada Leon dan Valerie juga tidak bisa atur.
Leon sudah berteriak menyuruh dia pergi, maka mereka sudah berakhir.
Bagaimana pun Leon dengan Naomi sudah mengadakan pesta pernikahan, meskipun sebelum memakai cincin, Leon sudah pingsan bahkan Naomi bisa melihat jari tangan sebelum Leon memakai satu cincin. Tetapi ini tidak penting lagi, yang penting dia sekarang sudah menjadi Nyonya Gu.
Jadi saat dia muncul di rumah sakit menjaga Leon, menjadi percaya diri. Dia tidak mengerti mengapa Leon bersedia tinggal di rumah sakit tetapi tidak ingin pulang ke rumah Keluarga Gu.
"Kak Leon, kamu makan dulu, sejak kamu bangun sampai sekarang belum makan, jika terus begini, bagaimana kamu bisa mengejar kakak ipar?" Fransiska sekarang masih status pacarnya, Leon sehari tidak mengatakan berhenti, maka dia masih pacarnya, siapa suruh dia ingin tahu tentang Ethan. Jika masalah Valerie dengan Leon tidak diselesaikan, maka dia dengan Ethan pasti tidak ada harapan.
Setelah Leon mendengar hal yang berkaitan dengan Valerie, ekspresi menjadi berubah dan berkata, "Lain kali jangan menyebutkan dia lagi"
Fransiska tahu Leon pasti marah lagi, sekarang dia sedang sakit, jadi membiarkan dia, tunggu dia sudah sembuh, tentu saja tidak akan melayani dia seperti raja. Dia terhadap kakak kandungnya saja tidak begitu perhatian!
"Baik baik baik, aku tidak katakan lagi, tetapi bisakah kamu makan dulu, jangan tidak peduli pada kesehatan sendiri, kamu sudah umur 30 tahun, kenapa masih seperti anak kecil, makan saja perlu dibujuk......" Suara Fransiska semakin kecil, merasa ada tatapan tajam yang melihatnya, sangat mengerikan, akhirnya karena tatapan itu, dia tidak berbicara lagi.
Leon sedang kesal pada diri sendiri, hari itu setelah dia terbangun di rumah sakit, dia bergegas ke pesta pernikahan, dia ingin semua orang tahu Leon ingin menikah, juga ingin memberitahu Valerie, dia tidak harus memilihnya!
Akhirnya tidak bertahan sampai memakai cincin sudah pingsan, mungkin saat itu dia yang ingin pingsan......yang penting akhirnya dia pingsan! Sekarang sudah sadar, juga kesal pada diri sendiri, tidak ingin makan, seperti Valerie bisa melihatnya, lalu kembali.
Tetapi orang yang datang hanya Naomi.
Tangan dia memakai cincin yang tidak dipakai waktu itu, saat melihat Fransiska di sini, merasa tidak senang, tetapi bergegas tersenyum, dia tidak ingin menjadi wanita yang suka keberatan seperti yang dikatakan Leon.
"Leon, kamu baru sadar, kamu belum bisa makan makanan berminyak, jadi aku membuatkan bubur untukmu." Naomi menyuruh pembantu menaruh kotak makan di meja kecil, kemudian angkat ke tempat tidur Leon, ketika pembantu ingin mengambil makanan yang dibawa Fransiska, Leon tiba-tiba berkata.
"Tidak perlu, aku suka dengan makanan yang dibawa Fransiska, aku tidak ingin makan bubur karena tidak ada rasa." Leon melihat ke arah Fransiska, kemudian dengan mata memberi kode, "Cepat suap aku, tanganku masih diinfus!"
"Oh......" Setelah menerima kode dari tatapan Leon, dia bergegas mengambil sayur di meja dan menyuap dia makan. Naomi yang di samping sangat marah, karena melihat Leon masih bersama dengan Fransiska.
"Leon, tadi aku sudah tanya dokter, katanya besok kamu sudah bisa keluar rumah sakit, dokter rumah pasti lebih mengerti kondisi tubuhmu, besok aku jemput kamu keluar rumah sakit." Kata Naomi sangat masuk akal, jika saat ini Leon mengatakan tinggal di rumah sakit, maka terlihat seperti sedang mencari alasan.
"Tidak perlu, besok setelah aku keluar dari rumah sakit akan langsung ke perusahaan, aku masih ada banyak hal yang perlu diurus, malamnya akan pulang ke rumah untuk makan malam." Leon memakan makanan yang disuap Fransiska dan sikapnya terhadap Naomi seperti sikap terhadap karyawan.
Sebelumnya masih merasa bersalah pada Naomi, tetapi kemudian terjadi hal itu, bahkan kepergian William, membuat hati Leon tidak merasa bersalah, lebih baik jangan membiarkan dia tahu bahwa kepergian William ada hubungan dengannya, jika tidak dia tidak akan sungkan padanya.
Setelah Naomi mendengar Leon besok akan pulang dan rasa ketidaksenangan itu juga hilang. Asalkan Leon bersedia kembali ke rumah, maka mereka bisa hidup bersama dengan baik......
Dia di sini menemani Leon sebentar, tetapi tidak bisa tahan dengan kemesraan Leon dengan Fransiska, jadi duluan kembali ke rumah Keluarga Gu. Dia tidak kembali ke West Side Villa, tetapi langsung ke villa Leon, sekarang dia adalah istri resmi Leon, tentu saja tinggal bersama Leon dan dia ingin tinggal di sini!
Nova seperti biasa membersihkan villa, lalu bertemu Naomi yang ingin masuk ke ruang tamu, belakangnya diikuti Lindy. Beberapa waktu lalu karena masalah William, dia sementara kembali ke rumah Keluarga Ye, kemudian setelah Valerie pergi, dia juga kembali ke sini lagi.
"Lindy, kamu cari orang untuk membuang barang yang bukan milik Leon!" Naomi melirik villa ini, meskipun di dalam ruang tamu tidak menemukan bekas Valerie, tetapi di dalam kamar dan toilet, tidak boleh ada barang Valerie!
"Iya." Lindy menuruti perintah, lalu keluar mencari beberapa pembantu, mereka sama sekali tidak ingin menuruti perintah Naomi, tetapi sekarang dia sudah menikah dengan Leon, juga adalah Nyonya muda baru mereka, jadi harus turuti.
Beberapa pambantu berdiri sebaris, menunggu perintah Naomi.
Nova tidak tahu apa yang ingin dilakukan Naomi, tetapi setelah melihat pembantu masuk, dia menjadi takut.
"Apa yang kamu lakukan, ini adalah villa Tuan muda, tidak perlu kalian bereskan." Nova bergegas menghalang mereka masuk: "Jika Tuan mudah tahu kalian melakukan seperti ini, pasti akan marah!"
"Lindy, tarik Nova ke samping, lain kali kamu tidak perlu bekerja di villa Leon lagi, villa mana yang membutuhkan pembantu, maka kamu ke sana!" Naomi mengangkat dagunya, tampaknya seperti Nyonya muda. Waktu itu Nova karena status Valerie jadi berani melawannya, sekarang dia akan balas dendam.
Nova tahu Naomi dengan Leon sudah mengadakan pesta pernikahan, tetapi di sini adalah villa Leon dengan Valerie, meskipun waktu itu Leon menghancurkan barang di dalam villa bahkan berantakan. Tetapi setelah mereka bersihkan, barang yang dipecahkan Leon, juga dibeli yang sama, kemudian dia ada melihat Leon melamun melihat barang baru yang dibeli itu, juga menggelengkan kepala juga menghela nafas, dalam hati pasti sangat menyesal.
"Cepat laksanakan!" Kata marah Naomi pada beberapa pembantu. Setelah mereka mendengar perkataan Nova, juga takut Leon akan marah jadi tidak berani lakukan.
Tetapi Naomi memaksa untuk membersihkan semua barang Valerie yang di dalam villa, apalagi posisi Nyonya muda sudah pindah ke tempat orang lain, jadi mereka sebagai bawahan hanya bisa turuti.
Dengan cepat barang Valerie dibungkus oleh pembantu, seluruh villa ini tidak ada bekas Valerie lagi, Naomi sangat puas melihat barang ini dan suasana hati menjadi baik.
"Buang semuanya!" Naomi melirik barang itu, dia ingin membersihkan semua barang Valerie yang ada di sini, lebih baik bisa membersihkan empat tahun itu!
Bibi Zhao saat ini sedang membawa Cotton jalan-jalan, hidung Cotton sangat baik, setelah mencium ada barang Valerie, dia bergegas berlari ke sana, menggigit plastik itu tidak membiarkan mereka pegang, pembantu tidak berani memukul Cotton. Leon sangat suka pada Cotton, bahkan menganggap dia sebagai putra kedua, mereka tentu saja tidak berani pukul, hanya membiarkan Cotton menggigit plastik itu.
Ekspresi Naomi menjadi tidak senang, hari itu masalah di rumah duka, anjing ini tidak mati, sekarang keluar membuat kerusuhan, tetapi Naomi tetap takut, dia sudah membuat keputusan untuk membuang barang Valerie, jika sekarang melukai Cotton, Leon pasti akan marah......
Saat Naomi ragu, Cotton sudah melepaskan plastik, lalu berlari ke arah Naomi dan menggonggong dia.
Awalnya Cotton adalah anjing yang lembut, tidak pernah di rumah Keluarga Gu menggonggong orang, suara anjing ini bergema di dalam villa Leon seperti ingin mengusir Naomi.
Naomi takut pada Cotton, jadi bergegas menarik Lindy untuk menghalang di depannya, juga sangat marah. Anjing ini seperti majikannya, sesuka hatinya ingin emosi, benar-benar perlu dibuang bersama barang Valerie!
"Cepat kurung anjing ini!" Naomi menarik tangan Lindy dan sedikit panik.
Di saat semua orang sedang ragu, Leon yang masih di rumah sakit tiba-tiba muncul di sini, lalu memanggil Cotton, Cotton dengan patuh berlari ke samping Leon dan menggonggong untuk menyatakan dirinya tidak senang.
Novel Terkait
Pria Misteriusku
LylyMata Superman
BrickLove Is A War Zone
Qing QingMy Enchanting Guy
Bryan WuCinta Yang Dalam
Kim YongyiGet Back To You
LexyDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)