Diamond Lover - Bab 311 Tidak Begitu Penting

“Valeria, aku kangen padamu.” Leon berdiri di depan Valerie, pada saat dia mendorongnya Leon menangkap tangannya, dalam kegelapan dia telah mengungkapkan kata-kata yang selalu terpendam di hatinya.

Satu kata aku kangen, saat ini kata tersebut membuat dia lebih terharu daripada aku mencintaimu. Jelas-jelas bisa bertemu setiap hari, tapi masih mengatakan kangen, bukankah ini kesimpulan yang menyatakan tidak akan bisa bersama.

Tetapi Valerie berpikir, karena Leon ingin merestui dia dan Handy baru diusir keluar oleh Henry, dan sekarang berkata seperti ini di depannya, begini bukankah semua usaha yang dia lakukan dulu itu sia-sia?

Leon memang orang seperti itu, apapun yang dia inginkan, tidak peduli apakah sekarang dia adalah pacarnya Handy atau bukan, dia pasti akan berusaha untuk mendapatkannya, jadi tidak peduli apakah sekarang dirinya single atau bukan.

Ada kalanya Valerie tidak suka dengan dirinya yang bicara sendiri dalam hati.

“Sudah cukup, kita sudah berpisah cukup lama. Apa ada artinya berkata seperti ini?” Valerie berusaha melepaskan tangan Leon, dia sudah bersandar pada meja dan berdiri di depan Leon dengan jarak yang begitu dekat, sungguh satu hal yang membuat pusing kepalanya.

Karena dalam kegelapan, Valerie tidak bisa melihat ekspresi Leon sekarang, juga tidak tahu apa yang sedang dipikirkan olehnya.

“Benar juga, kamu sekarang adalah pacarnya Handy.” Tiba-tiba Leon mundur selangkah, tidak mendesaknya lagi. Dia berpikir kapan Valerie akan mengatakan padanya masalah dia dan Handy yang sudah berpisah, apakah Valerie berencana tidak akan mengatakan selama seumur hidupnya, agar dirinya mengira dia dan Handy baik-baik saja.

Agar dirinya mengira, dia sekarang tidak dalam status single, agar dirinya mengira kalau dia melewati hidupnya dengan baik.

Valerie menjadi tercengang mendengar nama Handy, kelihatannya dia tidak tahu masalah dirinya yang berpisah dengan Handy. Tidak tahu juga bagus, dia sudah tidak mampu untuk berbelit terus dengan Leon, sudah delapan tahun, apa masih belum cukup?

“Um, bagus kalau tahu.” Jawabannya yang bermaksud akan tindakan Leon tadi, agar lain kali harus lebih bisa menahan diri.

“Karena sayurnya sudah tumpah, maka makan kue saja, dan aku tidak pergi ke acara teman.”

Ternyata benar, dia ingin pergi ke acara ulang tahun teman jadi baru beli kuenya. Namun seingat dirinya, teman Leon tidak ada yang hari ulang tahunnya sama dengannya, atau mungkin juga setelah mereka berpisah, dia kenal dengan teman baru. Bisa membuatnya bawa kue sendiri, pasti teman tersebut memiliki daya tarik untuknya!

Menunggu mereka masih belum keluar, Ellie sudah datang dan karena di dalam sangat gelap, bocah ini memanggil dari pintu : “Papa mommy, apa kalian di dalam? Mengapa masih belum keluar?”

Perlahan mereka menjadi lebih sadar dan beralih ke sikap seakan barusan tidak terjadi apapun, dan berjalan keluar.

“Ellie kamu jangan masuk, kami keluar sekarang.” Sambil berjalan, Valeria masih tidak lupa untuk berpesan pada Ellie agar tidak masuk, kelihatannya makan malamnya bersama Ellie hanya bisa diatasi dengan kue tar.

“Mommy, apa yang kalian berdua lakukan di dalam, gelap-gelap apapun tidak jelas.” Ujar Ellie sambil keluar dari apartemen dan menunggu di depan pintu.

Mendengar kata dari Ellie, tanpa sadar wajah Valerie menjadi merah, untungnya sekarang mereka tidak bisa melihatnya.

Leon berjalan di depan, juga tidak bisa menahan senyum di sudut bibirnya.

Keduanya berjalan terpisah keluar dari apartemen, juga masuk terpisah menuju apartemen Leon.

Sebenarnya tadi mereka baru makan setengah listrik mulai padam, porsi makan mereka tidak banyak, nanti makan kue tar juga termasuk satu porsi makanan mereka. Hanya saja setelah kembali ke apartemen, Leon menelepon dan order makanan dari luar, dia masih belum sempat mencegahnya namun Leon sudah pesan menu makanannya.

Makanan kesukaan dia.

Apakah dia orang yang tidak bersedia untuk berubah, makanan kesukaan boleh tidak berubah untuk sekian tahun, orang yang disukai juga bisa tidak berubah untuk sekian tahun.

“Sebenarnya, kamu boleh ke acara temanmu, atau kamu takut aku mengambil kesempatan untuk memindahkan semua barangmu?” Kata Valerie setengah bercanda, karena sejak masuk tadi dia merasa suasana terasa ganjil.

“Bukankah barang papa adalah milik mommy juga?” tanya Ellie dengan pikiran polosnya dan duduk di tengah antara Valerie dan Leon.

Leon tersenyum, bocah ini saja bisa mengerti, mengapa dia tidak mengerti?

“Mendadak saja tidak ingin pergi, juga bukan orang yang penting.” Jawab Leon yang berarti orang yang di sampingnya sekarang lebih penting.

Valerie menyindir dalam hati, kalau memang bukan orang yang penting, apa perlu Leon sendiri yang datang untuk membawa kue itu? Meskipun dia diusir keluar oleh Henry, tapi pihak ibunya juga memiliki pengaruh yang tidak kecil. Reputasinya sebagai tuan keluarga Gu masih ada, mana mungkin bisa membuat Leon sendiri yang membawa kuenya!

Apa dia sedang menindas dirinya yang tidak sekolah tinggi dan tidak mengetahui dunia luar?

Valerie cuma tersenyum dibuat-buat untuk menanggapinya.

“Mommy, di rumah tidak ada lampu mommy akan takut, bagaimana ini? Atau tidak biar papa yang menemani kamu, aku tahu kamu paling takut gelap, bernyali kecil.” Ellie selalu saja mengacaukan panggungnya, pertama bilang masakannya buruk, sekarang bilang dia bernyali kecil.

Tentu saja seorang wanita akan takut gelap di tempat yang masih agak asing baginya, Ellie sekarang masih kecil tidak mengerti, kelak dia juga akan merasa takut!

Kemudian dia merangkul Ellie dalam pelukannya, dan membuatnya semakin canggung sambil menatap Leon.

“Dia cukup takut akan gelap.” Leon mengangguk, dulu setelah mereka menonton film horror, Valerie tidak berani tidur dengan lampu mati, saat mandi masih ingin dirinya menunggu di depan pintu.

Saat-saat indah yang tidak bisa kembali, sekarang dipikir-pikir semua itu adalah kenangan yang indah!

“Hei, kalian berdua bisa tidak jangan bersikap seperti itu padaku. Bagaimanapun juga hari ini adalah ulang tahunku, semoga panjang umur!” Teringat dirinya yang ulang tahun, tapi malah dibilang bernyali kecil oleh ayah dan anak ini.

Dia cuma bernyali kecil hanya pada segi gelap, dia juga termasuk tipe orang yang bisa bergulat jika bertemu dengan orang jahat di jalan!

“Papa, aku memberitahumu diam-diam!” Ellie keluar dari pelukan Valerie, dan beralih ke sisi Leon, dan mendekatkan dirinya ke telinga Leon dan seperti sedang mengatakan sebuah rahasia, kemudian terlihat Leon tersenyum.

Valerie merasa dia yang mengasuh putrinya sekian tahun, hasilnya masih lebih dekat dengan papanya, hatinya capek juga sedih.

Dia tidak mempedulikan mereka berdua, dia sendiri berjalan ke ruang makan, kue tar ada diatas meja, lagian Leon tidak akan pergi maka dia akan memakan kue itu, di samping itu hari ini adalah ulang tahunnya.

Kotak kue dibuka terlihat sebuah kue tar yang menarik dan indah. Di dalam kotak masih ada lilin, ternyata benar memang bukan untuknya, angka lilin adalah delapan belas. Dia ingin pergi merayakan ulang tahun gadis umur delapan belas tahun, anggap saja dirinya masih gadis delapan belas tahun, seorang bocah pun tidak akan mau kue tar yang begitu feminim.

Mungkin juga Leon tergoda oleh gadis yang baru dewasa itu, dan dirinya sudah tiga puluh tahun, sudah tua. Dia menggelengkan kepalanya, waktu benar-benar tidak menunggu orang.

Leon khusus meminta koki untuk menyiapkan lilin angka delapan belas, karena dia ingin Valerie merasa dirinya selamanya berumur delapan belas tahun, agar tidak dikagetkan dengan umur tiga puluhnya. Dan yang paling tidak dia duga ketika Valerie melihat lilin tersebut malah mempunyai anggapan lain yang dia sendiri tidak pernah terpikirkan.

Kalau tahu begitu lebih baik dibuat sebagaimana adanya.

Leon menggendong Ellie menuju ruang makan, melihat Valerie tidak menyalakan lilin dan kuenya sudah dipotong, tidak terhindarkan ada sedikit rasa kecewa. Baiklah, karena dari awal tidak mengatakan dengan jelas kalau kue ini adalah untuknya, maka sekarang pun lebih baik tidak mengatakannya.

Leon mengeluarkan piring dan garpu, Valeria menaruh potongan kue ke atas piring. Dan memberikan satu potong pada Ellie yang ada sekuntum bunga juga ada buah yang masih segar, sedangkan untuk Leon dikasih yang biasa saja, tepat bagian sisi, tidak ada warna dan hiasan, bahkan buah pun tidak rela dia bagikan untuknya.

Ini adalah kecaman baginya karena Ellie mengatakan satu rahasia dengannya.

Hanya saja yang tidak diduga oleh Valerie, ketika Ellie melihat piring Leon tidak ada buah, dia memilih buah kiwi yang ada di piringnya untuk diberikan pada Leon.

Tidak dimanja oleh Valerie, malah dimanja oleh bocah cilik ini sudah termasuk menghibur hatinya yang sedih.

Bertiga menyantap kue dengan pikiran masing-masing, segera orderan makanan juga sudah tiba. Hanya saja mereka sudah agak kenyang dengan kue tar, makanan juga cuma dimakan sedikit, setidaknya tidak mengecewakan niat baik Leon.

“Mommy, mengapa paman Handy tidak ikut merayakan ulang tahunmu? Ngomong-ngomong aku juga sudah lama tidak bertemu dengannya, kangen sekali!” Selesai makan mereka bertiga nonton di ruang tamu, dan alhasil Ellie membicarakan tentang Handy.

Dia benar-benar cukup hebat untuk mengacaukan panggung Valerie.

Leon juga pura-pura tidak tahu masalah kepergian Handy, ikut berkata : “Iya ya, tidak melihat dia merayakan denganmu, kalian……bertengkar?” Kata terakhir ini diucapkan Leon dengan isyarat bibir tanpa bersuara, karena ada Ellie juga tidak leluasa untuk membicarakan urusan orang dewasa.

Valerie sungguh merasa tercekik dan sedih mendengar satu kata itu dari Leon. Dia dan Handy tidak akan bertengkar, pertama tabiat Handy sangat baik, selalu mengalah untuknya dalam segala hal, lalu meskipun mau bertengkar sekarang juga tidak ada kesempatan lagi.

“Paman sedang sibuk, tunggu beberapa waktu lagi dia akan datang melihatmu.” Jawab Valerie sambil mengelus kepala Ellie dan dia memilih mengabaikan pertanyaan Leon.

Leon mengangguk paham, Valerie sungguh berencana tidak ingin menjelaskan. Baiklah, sekarang dia punya waktu yang banyak untuk bicara baik-baik dengan Valerie mengenai kehidupan manusia!

“Oh, baiklah. Kalau begitu tunggu paman Handy datang menjengukku. Sepertinya tingkat ketergantungan Ellie pada Handy tidak begitu tinggi, khususnya sekarang setelah ada Leon.

Mereka sedang menonton drama dengan jalan cerita agak misteri, semacam Strange Tales from a Chinese. Valerie merasa Leon sengaja memilih saluran tv ini, bahkan nanti malam dia masih harus tidur di tempat yang tidak ada lampu, bukankah akan membuat dia takut setengah mati?

“Bisakah ganti saluran lain?”

“Jangan, yang ini bagus!” Sahut Ellie senang, tentu saja Leon memihak pada Ellie, dan dalam hatinya dia tertawa.

Valerie baru pertama kali tahu Ellie suka dengan drama fairy tale semacamnya, nona kecil ini lumayan besar nyalinya, pasti menurun dari papanya.

Hanya saja anak ini seperti biasa tidak bisa menahan serangan kantuk yang datang, baru nonton sepenggal sudah tertidur di atas sofa. Leon juga mengecilkan suara televisi, melihatnya tidur dengan nyenyak jadi langsung menggendongnya ke dalam kamar. Pada saat dia keluar dari kamar, Valerie sedang memakai sepatunya dan bersiap untuk kembali ke apartemennya sendiri.

“Malam ini merepotkanmu, terima kasih. Bye.” Kata Valerie dengan basa basi yang terasa asing.

“Um, bye.” Leon juga tidak mencegahnya, hanya sebelum Valerie pergi dia berkata : “Tanah disini sepertinya adalah kuburan seorang menteri pada zaman kerajaan dulu.”

Valerie melotot padanya, apakah dia sedang menantangnya? Lalu demi untuk membuktikan jika dirinya bukan penakut, dengan semangat dan berani dia membuka pintu bersiap untuk kembali ke rumah sendiri……

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu