Diamond Lover - Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
"Nanti suruh Rany Tang bereskan barangku, setelah proyek kerja sama Sky Corp. selesai, Rany Tang akan kembali bekerja denganmu, untuk sementara waktu ini aku akan mengutus seorang sekretaris dengan kinerja yang tinggi untukmu, apakah masih ada hal yang kurang memuaskan Anda?" Valerie Pei menengadahkan kepala dan bertatapan dengan matanya Leon Gu, berkata dengan lancar.
Leon Gu melihat Valerie Pei sekilas lalu duduk di kursi, kembali mengambil surat laporan itu, berkata tanpa melihat Valerie Pei: "Biarkan Rany Tang bekerja denganmu saja, ambilkan proposal Hengtai Corp. kemari, aku harus melihatnya sekali lagi."
Pengaturan seperti ini bukanlah tidak baik, hanya saja dia telah begitu lama bekerja bersama Rany Tang, bisa dibilang dia sudah sangat memahami Valerie Pei, kalau benar-benar berganti sekretaris, pasti memerlukan waktu beberapa saat untuk terbiasa.
"Kerja sama dengan Hengtai Corp. telah merupakan masalah tetap, Anda masih ingin melihatnya?" Valerie Pei menganggap Leon Gu tidak percaya dengan kemampuannya dalam bekerja, Kepala Manager Hengtai Corp. saja sudah datang kemari, tapi masih diragukan?
Leon Gu meletakkan bolpen di tangannya, dengan perlahan mengangkat kepala, menatap Valerie Pei dengan tatapan kesal, saat baru saja hendak berbicara, Valerie Pei sudah duluan bersuara.
"Baik baik baik, aku akan segera mengambilnya." Valerie Pei tahu perintah Leon Gu ini pasti tidaklah segan, karena dia sendiri yang ingin merepotkan diri, maka dirinya pun tidak enak hati membuatnya bersantai.
Leon Gu menganggukkan kepala merasa puas, tidak lagi berbicara dan lanjut melihat dokumen, diam tak bersuara. Valerie Pei melongo selama 2 detik, setelah itu baru menyadari anggukkan kepala Leon Gu tadi ternyata mengisyaratkannya untuk keluar, sang wanita melotot terhadap kepalanya sesaat, lalu keluar dari kantor.
Mendengar suara langkah kakinya yang semakin lama semakin menjauh, baru Leon Gu kembali mengangkat kepala, melihat dokumen di meja, alisnya berkerut, kinerja ini hampir tetap sama seperti 4 tahun lalu, tapi malah menggunakan proyek kerja sama sebesar 2 kali lipat dari sebelumnya untuk menopang, dalam 4 tahun ini, bagaimana cara wanita ini mengurus perusahaan?
Pagi-pagi sekali, barang Valerie Pei telah dipindahkan ke ruang kantor Wakil CEO, lalu memilih seorang wanita dengan kinerja yang tinggi di antara para karyawan untuk bekerja di kantor CEO, pengalihan karyawan dengan skala besar dalam perusahaan terlewati begitu saja tanpa bersuara, dan saat para pegawai melihat Leon Gu telah kembali, mereka bagaikan telah mampu melihat harapan, tapi juga bagaikan keputusasaan.
Meskipun memang sedikit lelah saat bekerja di bawah pimpinan Valerie Pei, tapi suasana saat bekerja biasanya sangat harmonis, namun jika bekerja di bawah pimpinan Leon Gu, pekerjaan memang lebih sedikit, namun kualitas harus tinggi, juga harus serius dalam menangani pekerjaan, tidak boleh lalai sedetik pun. Ada rotan ada duri.
Leon Gu khusus menghabiskan waktu seharian untuk memeriksa bisnis perusahaan, intinya, Leon Gu sangat tidak puas dengan keadaan perusahaan saat ini, butuh beberapa saat baginya untuk mengubah arah perkembangan perusahaan, kalau terus dikembangkan dengan berdasarkan cara Valerie Pei seperti ini, Swift Corp. akan menjadi kacau balau, tidak jelas arahnya, dia tidak akan mengizinkan barang miliknya menjadi tak beraturan!
Lembur sampai jam 10, Karyl Wang, yang merupakan seorang sekretaris baru mengangtarkan segelas air vitamin C, aroma jeruk yang segar tercium oleh Leon Gu, dia mengangkat kepalanya, lehernya merasa sedikit nyeri, melihat langit di luar telah gelap, jarum jam tangan telah menunjuk ke angka 10.
"Kamu......"
"Aku bernama Karyl Wang." Karyl Wang tersenyum, menyodorkan gelas ke samping tangan Leon Gu, dia telah masuk ke sini berulang kali, setiap kali dia masuk, Leon Gu selalu menguburkan kepala dalam tumpukan dokumen, hanya kali ini saja yang mengangkat kepalanya.
"Hmm." Leon Gu menganggukkan kepala, ini adalah sekretaris yang diutus oleh Valerie Pei, terlihat sangat cantik, apa maksud dari Valerie Pei dengan mengatur seorang sekretaris yang mampu memancing seseorang melakukan kejahatan ini bekerja di sisinya? "Kamu pulang kerjalah dulu, aku juga akan segera pergi."
"Baik, sampai jumpa CEO Gu." Karyl Wang membungkukkan badan, lalu membawa keluar gelas berisi kopi yang telah kosong.
Leon Gu juga ikut pergi meninggalkan ruang kantor dan pulang ke rumah setelah selesai melihat dokumen terakhir.
Saat tiba di lantai bawah baru teringat, dia hari ini datang ke perusahaan dengan menaiki mobilnya Valerie Pei. Kemudian dia mengeluarkan ponsel menelepon supir di rumahnya, tidak lama kemudian supirnya telah datang, melihat Leon Gu yang sedang menunggu di depan pintu terlihat sedikit kesal, sang supir membukakan pintu untuknya dengan perasaan ketakutan.
"Awalnya mengira hari ini Tuan Muda akan pulang bersama dengan Nyonya Muda, makanya tidak datang ke perusahaan untuk menjemput." Sang supir telah bekerja bertahun-tahun dengan Keluarga Pei, lalu sekedar menjelaskan sejenak.
Leon Gu mengangkat alisnya, memindahkan pandangan mata pada supir yang duduk di kursi pengemudi, ini berarti, Valerie Pei masih belum pulang sampai sekarang, dia ingat Rany Tang berkata padanya bahwa Valerie Pei telah pergi meninggalkan perusahaan saat jam 3.
"Valerie masih belum pulang?" Leon Gu menanyakannya dengan datar, bagaikan menanyakan malam hari ini telah memasak sayur apa saja.
Si supir langsung menyadari dirinya telah salah berkata, mereka para bawahan sama sekali tidak berhak mengomentari masalah majikan mereka, mereka semua juga tahu Tuan Muda dan Nyonya Muda dari luar terlihat harmonis tapi sebenarnya tidak sama sekali, kalau sampai perkataannya ini membuat mereka bertengkar, dia tidak akan mampu menanggung tanggung jawab ini.
"Err...... Nyonya Muda sangat jarang pulang selarut ini......" Si supir mengangkat sebelah tangannya mengusap keringat di kening.
"Itu berarti, dia dulunya juga pernah pulang selarut ini!" Tangan Leon Gu menopang di jendela mobil sambil menekan keningnya, alis berkerut dan saling menyatu. Kepalanya telah terasa berat setelah melihat dokumen seharian penuh, sekarang malah kembali mendengar wanita itu pernah memiliki riwayat pulang larut malam.
Sang supir merasa sangat panik hingga berkeringat banyak, saat mendengar ucapan Leon Gu ini, langsung merasa pertengkaran di antara Tuan Muda dan Nyonya Muda malam ini tak akan terelakkan, dan ini pun terjadi karena dirinya yang tak mampu menjaga mulut diri sendiri!
"Tuan Muda, aku...... Nyonya Muda......"
"Lupakan saja, terserah dia mau pulang jam berapa." Leon Gu tidak berbicara lagi, memejamkan mata bersandar ke belakang dan mulai tertidur.
Sedangkan hati sang supir telah tenggelam ke dasar laut!
Leon Gu menyuruh supir memberhentikan mobil di tempat parkir, dia memerlukan waktu untuk menenangkan diri sendiri, namun, baru saja menuruni mobil, langsung terlihat ada sebuah mobil Cooper merah menyala berjalan masuk, tapi orang yang duduk di kursi pengemudi malah merupakan seorang pria! Sang supir langsung merasa dirinya telah mampus, bergegas pergi duluan secara diam-diam.
Melihat mobil tepat hendak berhenti di tempat parkir, lalu melihat Nathan Xia melepaskan kaitan sabuk pengaman dan memopong Valerie Pei yang telah mabuk di barisan bangku belakang mobil, lalu Valerie Pei memeluk Nathan Xia bagaikan gurita, dan mulutnya sedang menggumamkan sesuatu.
Nathan Xia tadi telah melihat Leon Gu, lalu memapah Valerie Pei di depan matanya langsung, tapi Leon Gu malah mampu berdiam diri begitu saja melihat istrinya sendiri memeluk pria lain.
"Hmm? Nathan, aku telah sampai ya~" Valerie Pei dipapah oleh tangan Nathan Xia, lalu merasa lingkungan ini terlihat familiar, ternyata dirinya sudah sampai di rumah. Dia pergi makan malam bersama Nathan Xia, merasa senang makanya minum-minum sedikit, tapi sebenarnya tidaklah sedikit, malam ini hanya terlihat Valerie Pei minum bir sendirian!
"Hmm, sudah sampai, suamimu pun berada di depanmu." Nathan Xia membahu Valerie Pei dengan baik, dengan suara kecil berkata di samping telinganya.
Saat Valerie Pei mendengar ada suaminya, dan menyadari orang ini adalah Leon Gu, dia yang memakai sepatu hak tinggi, hampir saja terjatuh karena terkejut, untung saja Nathan Xia membahunya dengan baik, dan Valerie Pei kembali memeluk Nathan Xia dengan erat bagaikan gurita.
"Nathan kamu membohongiku...... Leon si jahat itu tidak mungkin berada di sini......" Valerie Pei setengah menyipitkan matanya, berkata dengan begitu keras di parkiran mobil dengan nada bicara mabuk, dan ucapannya masuk ke dalam telinganya Leon Gu.
Si jahat? Haha, ternyata dirinya adalah orang jahat di matanya!
Kalau begitu, aku akan menunjukkan kejahatannya padanya!
Sudut bibir Leon Gu sedikit terangkat, tangannya dimasukkan dalam kantong celana, berjalan perlahan-lahan menuju Valerie Pei dan Nathan Xia.
Lagipula tempat ini merupakan wilayah kekuasaan Keluarga Gu, kalaupun Nathan Xia sangat ingin melindungi Valerie Pei, Leon Gu dengan identitas sebagai suami Valerie Pei bisa langsung menjerumuskan Nathan Xia dalam lubang neraka, jadi saat Leon Gu berjalan mendekat, pria itu hanya bisa menunggu sambil membahu Valerie Pei.
"CEO Xia, sungguh telah merepotkanmu untuk mengantar istriku pulang." Leon Gu tiba di hadapan Nathan Xia, menggenggam bahu Valerie Pei untuk mengeluarkannya dari pelukan Nathan Xia, wajahnya terdapat senyuman.
Valerie hanya sekedar merasa telah berpindah tempat sandaran, sama sekali tidak menyangka pemilik dari pelukan ini adalah Leon Gu.
"Tidak perlu menggunakan kata merepotkan di antara aku dan Valerie." Nathan Xia juga tersenyum, dengan pandangan mata yang membara melihat Leon Gu.
Leon Gu yang bergengsi tinggi, Nathan Xia yang senang bermain-main, dua orang pria saling berselisih di gelapnya malam, yang satunya adalah demi Valerie Pei, dan yang satunya lagi demi menjaga barang miliknya.
"Katakan padanya betapa terpencilnya tempat tinggal Keluarga Gu saat dia bangun nanti, bahkan satu taxi pun tidak terlihat di luar, aku akan membawa pergi mobilnya, besok akan kuantarkan ke perusahaan kalian." Nathan Xia duluan menghancurkan ketegangan suasana, tangannya menggoyang-goyangkan kunci, membalikkan badan dan berjalan ke mobil Cooper merah menyala itu.
Setelah Nathan Xia telah mengemudikan mobil dan pergi, baru Leon Gu berwajah dingin dan melepaskan Valerie Pei dari tubuhnya, entah apakah karena mendorongnya terlalu kuat atau bukan, orang yang awalnya memeluknya dengan erat langsung terdorong, Valerie Pei memakai sepatu hak tinggi, di tambah dengan efek alkohol yang memabukkan, seluruh tubuhnya langsung terjatuh di tanah.
"Ah......" Mungkin di tanah ada batu, Valerie Pei menghempaskan tangan setelah tumbang ke tanah, sepertinya kulit dia telah tergores, tapi dia malah tak bertenaga untuk bangun, hanya ingin tidur.
Semua mengatakan mabuk mendatangkan kecelakaan, tapi Valerie yang pernah mengalami pelajaran ini tetap tidak mengakui kenyataan ini, Nyonya Muda Keluarga Gu berbaring di sana mengira tanah adalah kasur.
Leon Gu kembali mengerutkan keningnya, dengan kesal melihat ke lingkungan sekitar, kenapa tidak ada seorang pembantu pun pada jam segini? Kalau membiarkannya tidur di sini, lalu hal ini sampai terdengar oleh telinga kakek, yang merasa malu tetap adalah dirinya sendiri!
Setelah mengepalkan tangannya sejenak, Leon Gu malah tiba-tiba setengah berlutut di tanah, mengulurkan tangan dan menggendong Valerie Pei yang merebah di tanah dengan kesadaran yang lemah! Setelah berganti tempat berbaring yang lembut, Valerie Pei dengan imutnya menggosokkan kepala ke pelukan Leon Gu, mengulurkan tangan memeluk lehernya, bersandar di bahunya, lalu tertidur.
Berjalan sambil menggendong Valerie Pei, melihat dia tidur dengan begitu lelap, dia yang sedang tidur, tidak beronar dan ribut, Leon Gu awalnya telah memikirkan dengan baik harus bagaimana mengomelinya yang masih tidak pulang semalam ini, tapi sekarang malah sudah terlupakan.
Nathan Xia adalah temannya bukan, dengar-dengar Valerie Pei sudah tidak pulang ke Kota A selama 4 tahun, suasana hatinya pasti sangat senang saat bertemu dengan teman, kali ini lupakan saja, tapi lain kali tidak akan memaafkannya jika terulangi lagi!
Karena dia adalah istrinya Leon Gu, maka dia seharusnya bersikap seperti seorang istri dari Leon Gu!
Saat para pembantu di vilanya Leon Gu melihat dia pulang sambil menggendong Valerie Pei, para pembantu langsung mendekat hendak membantu, Leon Gu baru saja pulih, bagaimana mungkin mampu menggendong Nyonya Muda? Pembantu mengulurkan tangan hendak membahu Valerie Pei.
Leon Gu malah tetap mempertahankan pergerakan menggendong Valerie Pei, tidak berniat untuk memberikannya kepada mereka, malah menanyakan: "William sudah tidur?"
Tuan Muda Kecil sudah tidur karena tidak mampu menunggu Nyonya Muda."
Bawakan kotak obat ke kamar." Tadi saat menggendong Valerie Pei, sang pria melihat pergelangan tangan dan lututnya terdapat luka goresan, kemungkinan besar akan terinfeksi jika tidak ditangani dengan baik.
"Tuan Muda atau Nyonya Muda yang terluka? Perlu menelepon klinik untuk menyuruh mereka datang tidak?"
"Tidak perlu, luka kecil." Leon Gu tidak banyak berkata, langsung berjalan naik ke lantai dua sambil menggendong Valerie Pei.
Para pembantu sedikit bingung, semua orang tahu bahwa Tuan Muda dan Nyonya Muda hanya terlihat harmonis dari luar, tapi Tuan Muda sekarang malah menggendong Nyonya Muda kembali ke kamar, ini adalah pertanda baik!
Novel Terkait
My Superhero
JessiPredestined
CarlyDoctor Stranger
Kevin WongUangku Ya Milikku
Raditya DikaCinta Seorang CEO Arogan
MedellineCinta Di Balik Awan
KellyDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)