Diamond Lover - Bab 286 Merasa Santai

Setelah mengantar Javiar Pei pergi, Valerie Pei dan Handy Ji menghela nafas lega, tampaknya mengelabui seseorang adalah hal yang tidak mudah.

Handy Ji duduk dihadapan Valerie Pei, dagunya bertumpu diatas meja dan terlihat sediki lesu.

“Ada apa, kelihatannya tidak bersemangat, apa kamu tidak tidur dengan nyenyak?” Valerie juga melihatnya dan kepalanya bersandar diatas meja dan mengedipkan mata melihat Handy Ji, untungnya baik didalam kantor maupun diluar kantor ditutupi dengan tirai, kalau tidak melihat Valerie Pei dan Handy Ji yang berhadap-hadapan seperti ini, pasti bisa menjadi berita yang menghebohkan.

Handy Ji tertawa: “Mhm, aku tidak bisa tidur dengan nyenyak, semalaman membolak-balikkan badan dan tidak bisa tidur.” Dia menganggukkan kepala, karena tadi malam Valerie setuju, membuat dia sangat gembira sampai sekarang, mana mungkin ada rasa kantuk lagi.

“Celaka, bagaimana bisa kamu bekerja dengan semangat yang seperti ini, lupakan, aku akan memotong gajimu hari ini.” Valerie Pei berkata dengan getir, lalu tanpa sadar dia tertawa, disaat bersama dengan Handy Ji dia merasa sangat menakjubkan, itu adalah hal yang tidak pernah dia rasakan saat bersama Leon Gu.

“Kamu juga harus tanggung jawab atas masalah ini, karena memikirkanmu semalaman, aku menjadi tidak bisa tidur.” Handy Ji memberontak.

“Kemarin malam kamu pulang sudah jam sepuluh dan pagi ini jam sembilan kita bertemu, bisa dikatakan hanya sebelas jam saja kita tidak bertemu.” Valerie Pei tidak tahu seberapa dalam Handy Ji merindukannya, semacam kegembiraan yang sudah tertekan dalam waktu yang lama yang pada akhirnya terlepas, apakah bisa tidak menghargainya dengan baik?

“Tapi itu sebelas jam, hanya ada dua puluh empat jam dalam sehari, aku ingin setiap menit setiap detik bisa bersama mu.”

“Kita juga bukan kembar siam.”

“Itu ide yang bagus!”

“Puft…..”

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Valerie Pei terhibur dengan candaan Handy Ji.

“Rekan Handy Ji, saya sebagai atasan anda secara resmi memberi tahu, selanjutnya anda tidak diizinkan membuat saya tertawa diwaktu jam kerja, selesai.” Valerie Pei mengangkat dagunya dari meja, masih banyak hal yang harus dikerjakan, dia juga tidak bisa bercandaan dengan Handy Ji disini.

“Baik.” Handy Ji juga duduk dengan baik, juga sudah waktunya keluar bekerja, mengenai masalah bunga mawar, dia juga tidak ingin banyak bertanya seperti yang dia katakan sendiri banyak orang yang mengejar Valerie Pei.

Sebelumnya pada saat di Jerman, sesekali ada pelanggan dari Coffee Book yang ingin mengutarakan perasaaan padanya, pada saat itu Handy Ji berpura-pura sebagai “Pacar” sekarang sudah bukan berpura-pura, melainkan sudah menjadi pacar sesungguhnya.

Namun dia percaya Valerie Pei tidak akan terguncang karena bunga mawar itu, meskipun dia juga sangat ingin memberi Valerie Pei bunga mawar, tetapi lebih baik menghindari tempat kerja, masalah pekerjaan dan perasaan harus selalu dipisahkan.

“Aku keluar dulu.” Handy Ji melambai, dia tampak masih sedikit tidak rela, dia ingin dua puluh empat jam selalu bersama dengan Valerie Pei.

“Siang nanti kita makan bersama.” Pada akhirnya, Valerie Pei mengajak Handy Ji untuk bersama.

Handy Ji menganggukkan kepala, tadi Javiar Pei tidak membicarakan hal ini, dengan inisiatif berada dipihak Valerie Pei, yang pada akhirnya dia mengatakan hal ini.

Pada saat jam makan siang, Emily Gu tahu bahwa disiang hari Valerie Pei tidak akan ada urusan, dia ingin makan bersama dengannya, Valerie Pei juga ingin membuat Javiar Pei dan Emily Gu sering-sering bertemu, yang mungkin bisa mengubah pandangannya terhadapnya, anak muda dengan membicarakan beberapa kata bisa menyelesaikan kontradiksi.

Hanya saja Emily Gu melihat dia mengendarai mobil menuju ke TK, kenapa pada siang hari sudah pergi menjemput Ellie?

“Kak Valerie, apakah siang hari Ellie libur sekolah?” Emily Gu berpikir bahwa hari ini hanya hari rabu, yang juga bukanlah hari libur.

“Sore nanti Javiar sudah akan pulang, siang ini menjemput Ellie untuk makan siang bersamanya, kamu tidak keberatan untuk makan bersama bukan?” Valerie Pei menoleh melihat Emily Gu, dan melihat ekspresi wajahnya yang langsung tertegun.

Dapat dilihat bahwa, kesalahpahaman diantara mereka berdua ini benar-benar sangat dalam.

“Baiklah, lagipula sudah berada didalam mobil, keberatan juga sudah tidak bisa berbuat apa-apa.” Emily Gu menahan mulutnya, dari kecil sampai besar tidak ada yang pernah galak padanya seperti itu, Javiar Pei memandang rendah dia, berpikir bahwa dia adalah wanita pemarah yang datang bekerja hanya untuk bermain-main, tetapi sesungguhnya dia sangat serius.

Mendengar suara Emily Gu, Valerie Pei berpikir bahwa dia juga harus mengucapakan beberapa patah kata mengenai adiknya.

“Emily, sebenarnya Javiar ini tidak seperti itu, hatinya sangat baik, dan dia tidak mengenalmu jadi dia mungkin ada sedikit kesalahpahaman mengenai dirimu, aku sudah memberitahunya, bahwa selanjutnya dia akan memperbaiki sikapnya.” Valerie Pei menjamin lagi dan lagi, tetapi dia tidak yakin dengan temperamen adiknya.

Didalam hati Emily Gu memiliki rasa ketidakpuasan terhadap Valerie Pei, seseorang yang sangat angkuh, kedua kakaknya adalah orang sangat sangat baik, juga tidak pernah bertemu dengan orang sombong seperti dia.

Dia hanya berpikir bahwa kedepannya Valerie Pei akan bersama Leon Gu, dia sendiri senantiasa merasa bahwa Leon Gu dan Valerie Pei masih memiliki kemungkinan untuk bersama, dan masih ada kakak ipar didalam hatinya, jadi dia hanya bisa menelan gaya dan nada bicara Javiar Pei, singkatnya sore nanti dia sudah akan pulang, lebih baik kedepannya jangan pernah bertemu lagi.

“Baiklah, kak Valerie telah mengatakan demikian, aku tidak akan membuat perhitungan dengannya.” Didalam hati perhitungan untuk keuntungan pribadi Emily Gu selalu tepat, dengan sangat cepat suasana hatinya menjadi gembira karena ingin bertemu dengan Ellie.

Sejak Leon Gu tinggal diluar dengan alasan lebih dekat dengan kantornya, dia membawa Ellie pulang seminggu sekali, dia kadang-kadang juga sibuk dan tidak bertemu dengannya, tetapi dia merindukan keponakannya ini.

Tadi awal guru TK sudah menerima telepon dari Valerie Pei dan membawa Ellie keluar, Emily Gu turun dari kursi penumpang depan dan duduk bersama Ellie dibelakang.

“Bibi kecil bibi kecil, sudah lama tidak bertemu kamu semakin cantik, biarkan Ellie mencium.” Begitu Ellie masuk kedalam mobil dia mencium wajah Emily Gu, dia ingin mencium Valerie Pei, tetapi dia menyerah karena melihat Valerie sedang mengendarai mobil.

“Ellie, sore nanti paman kecil sudah akan pulang, sekarang kita akan pergi makan bersamanya.” Valerie menatap putrinya dari kaca spion.

“Ha? Paman kecil kenapa begitu cepat sudah mau pergi? papa juga pergi, paman kecil juga pergi, tidak ada yang menemani Ellie.” Dalam waktu sekejap Ellie merasa tertekan, bersandar dipelukan Emily Gu dan terlihat murung.

Kemarin dia juga tidak menerima panggilan telepon dari Leon Gu, anak kecil itu berpikir, apakah ayahnya pergi dan tidak akan kembali lagi.

“Masih ada bibi kecil, apa Ellie sudah tidak suka bermain dengan bibi kecil?” Emily Gu merangkul Ellie dan berkata dengan sedikit cemburu.

Ellie berpikir bahwa bibi kecil juga sangat menyayanginya, untuk sementara dia menganggukkan kepala, tetapi didalam hati dia masih memikirkan masalah ayahnya yang senantiasa tidak pernah berubah.

Malam ini dia harus mendapatkan panggilan telepon dari ayah, jika tidak maka dia sendiri yang akan menelepon.

Ketika mereka bertiga sampai direstoran, Handy Ji dan Javiar Pei juga sudah tiba, Javiar Pei melihat sekilas bahwa Valerie Pei datang bersama dengan Emily Gu dan tanpa sadar ekspresi wajahnya menjadi kaku.

Ekspresi wajah kedua orang itu hampir sama, ketika bertemu satu sama lain wajahnya menjadi kaku.

“Kak, kita hanya makan kenapa mengundang orang lain juga?” Emily Gu masih belum duduk dan mendengar perkataan Javiar Pei yang ambigu, dia sudah berjanji pada Valerie Pei untuk makan dengan baik-baik dan tidak membuat perhitungan dengan Javiar Pei.

“Javiar!” Valerie Pei memelototi Javiar Pei, bagaimana bisa seorang anak laki-laki yang pada biasanya begitu agung selalu berselisih dengan Emily Gu.

Javiar Pei dipelototi oleh Valerie Pei, dengan malu menganggukkan kepala, juga tidak ingin mencari masalah lagi dengan Emily Gu dan mengalihkan pandangannya kepada Ellie.

“Ellie, sini sama paman.” Javiar Pei berkata pada Ellie yang duduk disebelah Emily Gu, bagaimanapun juga membuat Emily Gu menjadi tidak senang.

Begitu Ellie mendengar Javiar Pei memanggil dirinya, dengan segera berlari kesana dan tidak bisa menangkapnya.

Valerie Pei dan Handy Ji saling bertukar pandang, dari awal seharusnya tidak perlu menjadi pendamai, Handy Ji memberi Valerie Pei ekspresi yang tidak bisa apa-apa, Javiar Pei dan Emily Gu berdua datang secara terpisah, mereka adalah orang yang pandai berbicara, tetapi ketika mereka berdua bertemu itu sama seperti ledakan bom.

Setelah memesan makanan, pelayan juga dengan cepat menyajikan makanannya, setelah makan dengan tidak nyaman, Emily Gu dan Javiar Pei hendak pergi, untungnya Valerie Pei menahan mereka.

Setelah makan siang, Javiar Pei masih ada urusan lain sehingga dia pergi terlebih dulu, kemudian langsung pergi kebandara, pada awalnya siang ini Emily Gu sudah cuti, jadi Valerie Pei dan Handy Ji berdua mengantar Ellie pergi ke TK.

“Mommy, bibi kecil dan paman kecil sepertinya tidak akur satu sama lain, kamu dan ayah disaat marah juga mengomel dengan mata melotot.” Ellie memikirkan sikap Emily Gu dan Javiar Pei dimeja tadi, juga terpikirkan sewaktu dirumah, Leon Gu dan Valerie Pei juga terkadang bisa berselisih.

Valerie Pei sedang mengendarai mobil, tiba-tiba mendengar Ellie membicarakan Leon Gu, tanpa sadar melihat Handy Ji dari kaca spion, tetapi ekspresinya tidak banyak berubah.

Berbicara tentang Leon Gu, Ellie mulai mengeluh.

“Kemarin setelah paman membacakan cerita aku tertidur dan tidak mendapat panggilan telepon dari ayah, mommy, malam ini aku harus menunggu panggilan telepon dari ayah baru tidur.” Ellie sudah memikirkan panggilan telepon malam ini, dia merasa bahwa ayahnya tidak mungkin tidak menginginkannya, jadi malam ini dia harus menunggu panggilan telepon dari ayahnya.

“Mhm, malam nanti kita akan menunggu panggilan telepon dari ayah.” Valerie Pei mengendarai mobil, sudah tidak berani melihat ekspresi dari Handy Ji, karena ada Ellie, dari awal sampai akhir dia akan selalu melibatkan Leon Gu.

“Ohye, bagus sekali!” Ellie menari didalam pelukan Handy Ji, ketertarikan ayahnya padanya jauh melebihi segalanya.

Setelah mengantar Ellie, Handy Ji berpindah duduk dikursi penumpang depan, dia terus mengubahnya dan dalam mobil telah muncul musik yang sangat mengesankan.

Valerie Pei tahu bahwa ada sesuatu yang salah dengan Handy Ji tetapi dia sedang mengendarai mobil.

“Aku tidak marah.” Handy Ji selalu bisa tahu apa yang sedang dipikirkan Valerie Pei, dari awal dia mengendarai mobil, sudah ada lima kali dia menolehkan kepalanya melihat dirinya dan dia tahu.

Dia memang tidak marah, kenapa harus marah, Ellie adalah putri dari Leon Gu, bagaimanapun juga dia tidak bisa menghapus fakta ini, dia juga tidak mungkin bisa membuat masalah ini berubah.

“Karena ada Ellie, mungkin aku akan terus menerus ada berhubungan dengan dia, kamu benar-benar tidak apa-apa?”

“Apakah didalam hatimu aku adalah seorang yang sangat picik?” Handy Ji terkekeh.

Bisa dikatakan Valerie Pei merasa lega, jika tidak keberatan itu lebih baik, sebenarnya kemarin malam dia berpikir, dia adalah seorang wanita yang sudah pernah menikah dan memiliki anak, Handy Ji masih bisa berusaha keras, dia benar-benar sangat beruntung, pada saat membuat keputusan, Valerie Pei ingin memperlakukan hubungan ini dengan baik.

“Baiklah, kali ini aku yang terlalu banyak berpikir.” Valerie Pei terkadang bisa terlalu banyak berpikir.

“Tidak apa-apa, aku juga bisa berpikiran hal seperti itu.” Handy Ji mengulurkan tangan dan mengusap kepala Valerie Pei.

Setelah beberapa saat, dia terpikirkan dengan masalah Javiar Pei dan Emily Gu, ketika dia membicarakan hal ini kepada Valerie Pei, dia juga tidak menyangka bahwa temperamen mereka berdua sama yaitu tidak ingin bersikap lembut, tetapi untungnya sore ini Javiar Pei sudah akan pulang, bagaimanapun juga selanjutnya mereka berdua juga tidak akan bertemu lagi.

Mereka berdua juga kembali keperusahaan bekerja, menghindari terjadinya masalah yang tidak perlu, mengenai hal ini, mereka berdua memiliki sikap yang sama, itulah sebabnya Valerie Pei dan Handy Ji sangat santai.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu