Diamond Lover - Bab 123 Hatinya Sakit.
Naomi Ye merasa bahwa Vila di bagian barat tampak jauh lebih hidup setelah kedatangan Leon Gu, dia tidak punya teman di Keluarga Gu. Meskipun para kakak akan berbelanja dengannya dan bermain mahjong bersamanya, tapi mereka selalu menganggapnya sebagai orang luar, perasaan asing semacam itu, membuatnya merasa kesepian.
Tapi ini tidak penting baginya, selama Leon Gu mau datang ke sini, keadaan seperti itu kedepannya pasti akan berubah!
“Leon, aku akan membuatkan kopi untukmu.” Sebelum Leon Gu bisa menjawab, Naomi Ye sudah lebih dulu pergi ke dapur untuk membuatkan kopi untuk Leon Gu.
Leon Gu ingin mengatakan bahwa air putih saja sudah cukup, tidak perlu membuang-buang waktu untuk membuat kopi, tetapi begitu melihat sosok Naomi Ye yang sibuk, dia menelan kembali kata-katanya, ketika mereka berdua pergi ke kedai kopi, mereka melihat seorang gadis yang sedang menggiling biji kopi, dia dengan santai mengatakan bahwa gadis yang bisa membuat kopi itu cantik sangat banget, tanpa disangka, setelah setengah tahun, dia belajar cara membuat kopi dan kopi yang dibuat itu tidak kalah rasanya, tidak lebih buruk dari kopi di luar.
Dari menggiling biji kopi hingga halus dan menyeduh secangkir kopi yang wangi, keduanya tidak berbicara, ketika Naomi Ye ingin memasukkan gula dan susu, Leon Gu menghentikan Naomi Ye.
"Tidak perlu memasukan itu." Bau kopi sudah tercium di hidungnya, tapi dia sekarang ia tidak tertarik untuk mencium aroma ini, semakin banyak yang di perbuat Naomi Ye, semakin sulit bagi Loen Gu untuk mengatakannya.
Naomi Ye mengangguk, tetapi ia hanya memasukkan susu dan gula ke dalam cangkir kopi miliknya, dia tidak terbiasa dengan rasa pahit.
"Leon, apakah kamu sudah lupa bahwa 1 Januari adalah hari perayaan keempat belas kita saling berkenalan, tapi lupakan saja, selama hari ini kamu mau menemaniku, aku tidak akan marah.” Naomi Ye sengaja mengatakannya dengan santai, dia tahu bahwa Leon Gu tidak mungkin ingin mengobrol dengannya tanpa alasan, setelah datang ke sini begitu lama, pria itu tidak berbicara, bahkan jika ia akan menyadarinya nanti, dia juga tahu bahwa hari ini dia akan mengatakan sesuatu yang menyakiti dirinya.
Jadi dia pura-pura tidak tahu, mungkin setelah dia melakukan banyak hal untuknya, pria itu bisa berubah pikiran.
"Naomi..."
“Kenapa kamu tidak meminumnya? Apakah tidak enak? Lupakan saja, aku akan membuat secangkir lagi untukmu, lagipula hari ini aku punya waktu.” Naomi Ye ingin mengambil cangkir yang baru saja ia letakkan di depan Leon Gu, Semakin dia berpura-pura tidak tahu, pihak lawan semakin merasa kacau.
Bahkan cangkirnya tidak dipegang dengan kuat, begitu cangkir itu di angkat dari meja, karena tangannya bergetar, pegangan cangkir beling yang halus itu jatuh ke lantai, noda kopi mengenai celana Leon Gu.
“Maaf, maaf, aku tidak bermaksud begitu.” Naomi Ye sibuk meminta maaf, mengambil tisu di atas meja untuk menghapus noda kopi di celana Leon Gu.
Leon Gu dengan cepat melangkah mundur dan membantu Naomi Ye berdiri, itu hanyalah masalah kecil, pada saat dia mengangkat Naomi Ye berdiri, dia dapat melihat air mata di wajah wanita itu.
“Ada apa, bukankah hanya memecahkan cangkir? Jangan menangis.” Leon Gu mengambil beberapa tisu untuk menyeka air mata dari wajahnya, tetapi bahkan jika kata-kata yang akan dia ucapkan selanjutnya akan menyakiti wanita ini, dia masih tetap akan mengatakannya, seperti yang dikatakan kakeknya, mereka semua adalah gadis yang baik, jadi kamu tidak bisa menahan mereka seperti ini.
“Jangan khawatir, berdiri dan duduklah.” Leon Gu membantu Naomi Ye membimbingnya ke ruang tamu, dia sedikit tidak tega.
“Maaf, ini semua salahku, kamu jarang sekali datang ke sini, tapi aku masih seperti ini.” Naomi Ye menunduk dan tidak berani menatap mata Leon Gu, dia takut detik berikutnya pria akan mengatakan sesuatu padanya yang tidak bisa ia terima.
Leon Gu menarik kembali tangannya yang awalnya ia letakkan di bahu Naomi Ye, ia duduk di sofa di sebelahnya dan tidak duduk berdampingan dengannya.
“Naomi, sudah begitu lama, apakah kamu masih tidak bisa melepaskannya? Itu bukan hal yang bagus untuk kita bertiga.” Leon Gu masih ingin berbicara, bahwa dia tidak pernah ingin terjebak di antara dua wanita, dia tidak pernah ingin Istrinya merasakan rasa sakit seperti ibunya.
Naomi Ye menggelengkan kepalanya, di pintu kediaman utama, dia mendengar bahwa Leon Gu akan mengunjunginya, pada saat itu dia merasa sangat senang, tetapi seketika ia merasa ada sesuatu yang tidak benar, Leon Gu pasti punya tujuan tertentu sehingga mengunjunginya, sekarang tujuannya sudah terpampang di depan matanya, untuk sesaat ia merasa sulit untuk bernapas.
"Malam itu aku telah di beri obat oleh ayahmu yang di letakkan di dalam bir, lalu aku pergi ke kamar bersamamu, jika saat itu aku tidak pergi, mungkin akhirnya akan menjadi bencana, jika ayahmu memaksamu melakukan hal tersebut, katakan padaku, aku akan mencari jalan keluarnya, kedepannya, bisnis Keluarga Ye akan dibantu oleh Keluarga Gu, kalian tidak perlu menggunakan kamu untuk menukarnya."
Ada rasa panik di dalam hati Naomi Ye, ternyata dia mengetahuinya, untungnya, dia melemparkan semua tanggung jawab pada Ayah Ye, jika tidak, berdasarkan sifat pria itu, dia pasti akan memutuskan hubungan dengan orang yang ingin mempermainkannya dan tidur dengannya.
“Tidak, Ayah tidak memaksaku, aku... aku... aku hanya ingin bersamamu.” Naomi Ye tidak sepenuhnya melemparkan tanggung jawab kepada Ayah Ye, berkata seperti ini Leon Gu pasti tidak akan mempercayainya.
Alis Leon Gu berkerut.
"Naomi, jika begini tidak akan ada akhirnya, lebih baik berhenti sebelum terlalu dalam."
"Belum terlalu dalam? Apa kamu tidak tahu betapa aku mencintaimu? Leon, selama aku bisa bersamamu, aku benar-benar tidak mempermasalahkan apapun, aku tidak peduli jika aku tidak menikah dan tidak memiliki status, asalkan kamu mau datang dan melihatku, aku sudah sangat senang!"
Iya, bagaimana mungkin perasaan Naomi Ye tidak dalam? Dia mau bekerja keras dalam waktu yang lama karena kata-kata Leon Gu, hanya untuk memberikannya senyuman, sebuah pujian yang memuaskan, bagaimana mungkin pria itu bilang lepas dia langsung bisa lepas?
"Sekarang bukan masalahnya kamu bersedia atau tidak, tapi aku tidak ingin melangkah bertiga, aku ingin memberikan Valerie Pei sebuah keluarga yang lengkap!"
“Dia masih memiliki bukti di tangan pamanku!” Naomi Ye tidak mau menyerah, ketika dia mendengar Leon Gu berkata bahwa dia ingin memberi Valerie Pei sebuah keluarga, seluruh tubuhnya seakan-akan jatuh ke dalam es yang tidak berujung.
Dirinya dan Leon Gu telah bersama selama bertahun-tahun, pria itu tidak pernah mengatakan untuk memberinya sebuah keluarga yang lengkap, dia pikir hal ini wajar, karena Leon Gu bukanlah tipe orang yang mengucapkan kata-kata manis, dia juga memiliki beberapa teman wanita di luar, tapi dari awal sama akhir di hatinya selalu ada Naomi Ye.
Pada akhirnya, pria itu akan tetap kembali padanya, jadi dia tidak peduli berapa banyak teman wanita yang dia miliki di luar sana, sangat umum bagi pria mempunyai sifat genit, tapi sekarang keadaan berbeda, Leon Gu berkata ingin memberikan Valerie Pei sebuah keluarga! Apaka Naomi Ye tidak mengerti arti dari keluarga? Itu adalah tempat dimana tidak ada dirinya!
Kerutan di alis Leon Gu tiba-tiba menghilang, ekspresi tidak tega di wajahnya menghilang, dia tidak menyangka Naomi Ye akan mengancamnya dengan hal ini! Naomi Ye yang di kenal bukanlah orang yang seperti ini!
"Apakah kamu mau melakukan itu?"
"Aku hanya ingin bersamamu."
“Baiklah, aku mengerti.” lupakan saja, Leon Gu bangkit berdiri dan meninggalkan vila tanpa berpikir untuk tinggal lebih lama, bahkan jika sekarang dia berkata terlalu banyak, Naomi Ye tidak akan menyerah.
Setelah Leon Gu pergi, Naomi Ye terjatuh lemas di sofa, dia tidak ingin mengancam Leon Gu, tetapi jika bukan karena bukti lemah itu, bagaimana mungkin Leon Gu bisa tetap mau berada di sisinya? Dia dan Valerie Pei tidak akan bertahan lama, pasti tidak akan!
.
Leon Gu kembali ke vilanya dan langsung mandi serta mengganti pakaiannya, Valerie Pei tidak menanyakan kemana dia pergi setelah bertemu dengan Henry Gu, namun ada sedikit amarah di mata Valerie Pei yang terlihat jelas di wajahnya.
Karena dia membawa Cotton pulang, vila jadi terasa lebih hidup, terasa lebih berisik dari sebelumnya.
Setelah Leon Gu mandi, ia melihat bahwa Valerie Pei dan William sedang menyusun puzzle di ruang tamu lantai dua, itu adalah puzzle yang mereka beli terakhir kali di Kota A, mereka mengerjakannya dalam waktu yang lama dan tidak menyelesaikannya sore itu, jadi mereka membawanya pulang, Leon Gu mengeringkan rambut kemudian bergabung.
“Badan Daddy wangi!” William mencium aroma sabun mandi di tubuh Leon Gu, Leon Gu juga merasa bahwa sabun mandi di rumah sangat wangi.
“Kalau begitu cium ini!” Leon Gu memeluk William di pangkuannya, merangkulnya, mencari setumpuk kepingan puzzle yang bisa disatukan.
“Hehe, geli!” Leon Gu meletakkan tangannya di ketiak William, William tiba-tiba tertawa, "Sebel pada Daddy, dia menggelitik William, Mommy selamatkan aku!”
William mengulurkan tangannya untuk menarik Valerie Pei, Valerie Pei memandang satu anak kecil di depannya dan satu anak besar di depannya, ia tersenyum, mengulurkan tangan menarik William.
Dia tidak tahu apa yang dikatakan Leon Gu di telinga William, begitu dia melepaskan William, mereka berdua mendekar untuk menggelitik Valerie Pei, dia tidak bisa bersembunyi sama sekali, ketika Leon Gu menangkapnya, dia terjebak dalam pelukannya, dia tidak bisa keluar lagi, William menggunakan tangan kecilnya untuk menggelitik pinggang Valerie Pei, Valerie Pei bukan orang yang mudah merasa geli, tetapi tangan William sangat gendut, kemudian cara dia yang menggelitik sedikit berantakan sehingga itu terasa sedikit geli, dia terus tertawa di pelukan Leon Gu tanpa henti.
Ia merasakan bawah ayah dan anak ini barusan telah bekerja sama!
“Berhenti William, Mommy geli!” Valerie Pei tidak berani benar-benar menangkap tangan William dan Leon Gu di sampingnya sedang menggelitik pinggangnya, dia benar-benar tidak tahan lagi dengan kedua ayah dan anak ini, dengan tendangan kakinya, puzzle yang telah di selesaikan setengah yang berada di atas lantai, ditendang dan hancur menjadi berantakan lagi.
Mereka bertiga tertawa melihat puzzle yang sangat sulit diselesaikan, tapi dengan begitu cepat sudah menjadi hancur.
“Kedepannya kita masih punya banyak waktu untuk mengerjakannya, mengapa kita lain kali tidak mengubah ke puzzle yang lebih sederhana?” Valerie Pei menunjuk ke puzzle dengan 1.000 keping itu dan memutuskan untuk memasang puzzle dengan jumlah kepingan seratus dan dua ratus, puzzle dengan seribu keping ini benar-benar membuat orang gila!
Leon Gu dan William sama-sama mengangguk, mereka telah disiksa oleh seribu keping puzzle ini, ketiganya juga tidak bermaksud untuk bermain puzzle, Cotton saat itu juga muncul dan mengibas-ngibaskan ekornya, melihat puzzle tersebut, dia langsung duduk di atasnya, menatap kosong pada ketiga orang di depannya, hal itu benar-benar membuat mereka tertawa lebar.
Saat pergi ke kediaman utama untuk makan malam, dia tidak melihat Naomi Ye dan Valerie Pei selalu merasakan banyak hatinya menjadi tenang, tapi hari ini tidak bertemu bukan berarti besok dia tidak akan bertemu dengannya, jalani saja hari ini dulu, lagipula Leon Gu juga mengatakannya sebentar lagi Naomi Ye akan pindah, jadi kali ini dia hanya bisa menahannya.
Karena dia telah memutuskan untuk percaya pada Leon Gu, dia akan mempercayainya tanpa syarat, apapun yang dia katakan dan apapun tindakannya, sebuah berada di hati Valerie Pei, jika suatu hari dia benar-benar tidak mau mengakuinya, setidaknya dia memiliki pria itu sekarang.
Novel Terkait
Hidden Son-in-Law
Andy LeeBaby, You are so cute
Callie WangPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeBack To You
CC LennyBeautiful Lady
ElsaAir Mata Cinta
Bella CiaoDoctor Stranger
Kevin WongMy Greget Husband
Dio ZhengDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)