Diamond Lover - Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
Kekesalan yang dipendam Jacob Pei lenyap sepenuhnya. Hanya demi menenangkannya dengan perkataan “aku cuma tidak mau kamu salah paham”, Stevanny Shi rela membongkar keberadaan temannya sendiri. Pria itu tahu seberapa rumitnya relasi Ethan Chen dan Fransiska Yin sekarang. Sebagai teman baik Ethan Chen selama bertahun-tahun, ia memang layak dicurigai akan memberitahu keberadaan Fransiska Yin pada dirinya.
Tetapi, Jacob Pei tidak ingin mengkhianati kejujuran istrinya. Ia berdoa dalam hati sajalah, semoga Ethan Chen bisa bermimpi tentang keberadaan Fransiska Yin tanpa perlu ia kabarkan.
“Jacob Pei, jangan beritahu Ethan Chen bahwa Fransiska Yin ada di sana. Brandon Chu telah datang kemari. Jika mereka bertiga bertemu, situasinya akan sangat canggung.” Stevanny Shi mengambil susu panas dan menyodorkannya ke si suami: “Minumlah, biar perutmu hangat. Nanti tidak akan sesakit ini lagi.”
Yang disodorkan menerima. Tanpa berucap apa-apa, si wanita tetap berdiri di sisinya. Ah, kesunyian yang muncul bisa diartikan bahwa mereka telah berbaikan. Si istri telah menuturkan yang sebenarnya pada si suami, sementara si suami bisa menerima permintaannya untuk menjaga rahasia.
“Brandon Chu datang kemari?” Jacob Pei mengernyitkan alis. Tentang Ethan Chen dan Fransiska Yin, ia tidak tahu banyak. Tentang Brandon Chu, waktu Valerie Pei dulu diculik oleh Naomi Ye, Leon Gu menggunakan pengaruhnya untuk menemukannya dengan segera. Jadi, pria itu pasti bukan pria yang bersih-bersih amat.
Pekerjaan Jacob Pei sebagai pejabat pemerintah telah melatihnya untuk membedakan yang benar dan yang salah dengan sangat jelas. Hanya sekali Stevanny Shi menyebut nama Brandon Chu, pria itu sudah kepikiran banyak hal.
“Iya. Jika dia tidak datang, aku mungkin masih harus menemani Fransiska Yin di sana. Mereka berdua telah bertunangan, terus kedatangan Fransiska Yin kemari juga untuk menemui anak-anak panti asuhan dan bukan untuk Kakak Ethan Chen. Setelah bertemu anak-anak itu, mereka berdua akan segera pergi.” Si wanita menjelaskan dengan detil.
Sejujurnya, wanita itu sengaja menyinggung pernikahan Fransiska Yin dengan Brandon Chu supaya Jacob Pei semakin yakin untuk tidak memberitahukan keberadaan teman baiknya itu pada Ethan Chen. Biarlah mereka datang baik-baik dan pergi juga dengan baik-baik.
Jacob Pei jelas menangkap maksudnya ini.
“Baik. Aku tidak akan memberitahukan kedatangan temanmu itu ke Ethan Chen.” Pria itu mengangguk. Dalam hati, ia punya pemikiran lain: “Stevanny Shi, aku tidak akan mengintervensi pertemananmu dengan Fransiska Yin. Tetapi, terkait pria bernama Brandon Chu ini, jika bisa tidak berinteraksi dengannya, maka berdirilah jauh-jauh darinya.”
Si istri mengamati si suami menegak susu. Meski jelas tidak bisa mendengarkan kata-kata yang Jacob Pei ucapkan dalam hati, wanita itu punya pemikiran serupa. Fransiska Yin sekarang telah berstatus sebagai tunangan Brandon Chu, sementara latar belakang pria itu agak ganjil. Jadi, ia sebaiknya tidak memiliki relasi yang kelewat dekat dengan Fransiska Yin.
Sebagai istri dari seorang pejabat pemerintahan, Stevanny Shi tahu setiap gerak-geriknya akan berkaitan dengan masa depan dan tingkat popularitas si suami.
“Baik, paham.” Wanita itu mengangguk. Jujur, ia belum pernah berpikir bahwa berpasangan dengan seseorang akan membuatnya harus memikirkan banyak hal. Ternyata, begitu menikah, ia bukan hanya masuk ke sebuah keluarga terhormat, melainkan menikahi sebuah keluarga yang berlatarbelakang rumit juga.
Tetapi, berhubung yang menikah dengannya ada seorang Jacob Pei, Stevanny Shi tidak mempermasalahkan ini.
Jacob Pei telah menyelamatkannya pada momen yang paling memalukan. Dia telah mencegah wartawan untuk melipuat momen menangisnya di Biro Urusan Sipil setelah Thiago Lu tidak menunjukkan batang hidung.
Suaminya ini sebenarnya tidak pernah bertanya banyak soal Thiago Pei. Meski begitu, Stevanny Shi sangat terbuka untuk bercerita soal dia kepadanya. Pada momen ketika ia memutuskan untuk menikahi Jacob Pei, ia telah memendam masa lalunya dengan Thiago Lu dalam-dalam. Sekali pun sekarang pria itu kembali, cintanya pada dia tidak akan muncul lagi.
“Perutmu masih sakit? Ayo makan, kalau tidak nanti malam bakal sakit lagi.” Si wanita mengambil gelas susu yang sudah kosong dan bersiap pergi ke meja untuk mengambil makan malam yang sudah disiapkan. Tetapi, baru ia menaruh gelas, sekujur tubuhnya sudah dijatuhkan oleh Jacob Pei ke ranjang.
“Dari mana kamu mendapatkan begitu banyak energi?” Stevanny Shi, yang ditindih di bawah, bertanya ragu. Bukankah dahinya barusan berkeringat dingin? Mengapa sekarang dia sudah berenergi lagi?
“Sekalinya melihatmu, tubuhku langsung bergairah!”
Jacob Pei menjatuhkan ciuman di bibir Stevanny Shi. Rasa manis susu pun memenuhi mulut mulut mereka berdua……
Setelah semalam “bermain”, si suami bangun dan mengamati istrinya yang tidak nyenyak di samping. Ia dengan hati-hati menarik lengannya dari tubuhnya, memakai mantel, dan membawa ponsel ke balkom.
Sekarang jam dua subuh, entahlah Ethan Chen sudah tidur atau belum. Tetapi, berhubung Fransiska Yin tengah kembali, ia yakin temannya ini tidak bisa terlelap.
Benar saja, telepon Jacob Pei tidak membutuhkan waktu lama untuk diangkat.
“Ada urusan apa subuh-subuh begini?” Ethan Chen bertanya dengan nada berat.
Jacob Pei, yang tumbuh bersama Ethan Chen, baru pertama kalinya melihat dia begini. Memang benar, seorang pahlawan pun akan takhluk dengan wanita cantik. Waktu membawa Nicole Chen, ia juga tidak melihatnya mengeluhkan apa pun.
“Stevanny Shi tadi memang pergi menemui Fransiska Yin.” Si penelepon berbalik badan dan bersandar ke tangga balkon. Tatapannya tertuju pada wanita yang tidur nyenyak di kasur.
Tidak memberitahukan lokasi jelas Fransiska Yin, Jacob Pei pikir ia masih layak memberitahukan dia mau pergi ke mana. Dia kan ditemani tunangannya, jadi seharusnya tidak akan terjadi apa-apa dong……
“Di mana?”
“Aku sudah bilang kamu ini aneh. Ketika dia masih mengejar-ngejarmu, kamu tidak mau. Sekarang, ketika dia sudah punya tunangan, kamu malah bersikeras ingin menemuinya. Tidakkah kamu merasa dirimu sangat terlambat?” Si penelepon tidak habis pikir.
Ia dan teman-temannya dulu sudah membujuk Ethan Chen untuk menerima cinta Fransiska Yin, namun usaha mereka gagal. Di kemudian hari, selama bertahun-tahun dipertunjukkan dengan ketertarikan banyak wanita, sahabat mereka ini malah tidak tertarik pada semuanya dan tergila-gila pada Fransiska Yin. Awalnya, mereka berpikir Ethan Chen hanya merasa Fransiska Yin membawa semacam kesegaran sesaat di hidupnya yang monoton.
Nyatanya, sesuatu yang dianggap sesaat ini malah berlangsung selama empat tahun. Kalau itu bukan cinta sungguhan, maka apakah itu?
Sayangnya, Ethan Chen hanya mempertahankan hubungan pertemanan dengan Fransiska Yin tanpa bertindak selangkah lebih maju. Akhir-akhirmya, wanita itu keburu dilamar oleh pria lain.
Pria yang ada di seberang telepon diam. Jadi, ini yang disebut pepatah sebagai “menyesal setelah kehilangan”. Tidak peduli dulu atau pun sekarang, Ethan Chen sangat menyesali sikap plin-plan dan gerak lambatnya.
“Kudengar, dia kemari untuk mengunjungi anak-anak panti asuhan. Kamu harusnya tahu soal panti asuhan itu kan?” Jacob Pei pada akhirnya tidak tahan untuk mengkritik Ethan Chen terlalu tajam. Situasi sahabatnya sekarang ini sama sekali bukan sesuatu yang ia inginkan. Dibanding gemas dengan tingkah absurdnya, ia masih lebih iba padanya.
“Oh iya, Brandon Chu juga datang. Dengar-dengar mereka sudah tunangan.”
“Aku tahu.” Ethan Chen mengerutkan kening.
“Tahu?” Si penelepon seketika tertegun. Ethan Chen ternyata tahu tentang hal-hal ini, hanya saja tidak pernah bercerita pada dirinya dan teman-temannya. Orang ini memang terbiasa mengurusi semua hal sendirian. Padahal, jika dipendam sendirian, kabar menyedihkan macam ini akan menjadi sesuatu yang sangat destruktif buat mentalnya.
Jacob Pei tidak bertanya lebih lanjut. Behrubung senang main rahasia-rahasiaan, ditanya sebanyak apa pun pertanyaan, sahabatnya ini tidak akan bercerita banyak.
“Omong-omong, kalau kamu berhasil menemui Fransiska Yin, jangan bilang aku yang memberitahu rencana perjalanannya ke kamu. Aku takut Stevanny Shi marah……”
“Baik. Aku tidak akan menyusahkanmu.”
Mendengar persetujuan dari Ethan Chen, Jacob Pei masih ingin menuturkan beberapa kalimat penghiburan lagi. Tetapi, orang di seberang sana sudah menutup telepon duluan. Mungkin, dia ingin segera memikirkan cara untuk menemui Fransiska Yin.
Jacob Pei menggelengkan kepala. Pria itu lalu mengencangkan mantel dan kembali ke kamar tidur. Begitu melihat Stevanny Shi, ia tanpa sengaja terpikir tentang Thiago Lu. Andai tahu tentang hal-hal itu, apakah istrinya ini masih akan bilang “aku cuma tidak mau kamu salah paham”?
Ia melepas mantel, membuka sudut selimut, dan kembali berbaring ke tempat tidur. Di kasur, pria itu mendekap Stevanny Shi dalam pelukan.
Mungkin karena sudah familiar dengan dirinya, si wanita menggerak-gerakan kepala untuk mencari posisi yang nyaman dalam pelukannya, kemudian melanjutkan tidur……
Fransiska Yin dan Brandon Chu berbarengan keluar dari apartemen. Karena datang terburu-buru, si pria sekarang tidak didampingi pengawal-pengawal pribadinya. Dalam ingatan Fransiska Yin, karena latar belakang keluarga Chu, Paman Chu selalu khawatir jika Brandon Chu keluar sendirian. Alhasil, pengawal pribadi tidak pernah lepas darinya.
Kali ini, dengan ketiadaan mobil dan pengawal, bila terjadi sesuatu si calon suami, Fransiska Yin tidak berani menanggung konsekuensinya.
Ia pun hanya bisa memegang tangan si pria dengan sedikit rasa bersalah.
Seperti bisa menebak pikiran si wanita, sembari memanggil taksi, Brandon Chu berkata: “Aku sudah lama tidak dikawal pengawal pribadi. Keluargaku sudah lama jadi bersih. Sekarang, aku hanya menunggu kakakmu setuju untuk menikahkanmu dengan aku.”
Pada momen ini, hujan telah berhenti. Udara segar daritadi sudah memasuki seluruh tubuh Fransiska Yin, lalu sekarang kata-kata tenang tapi tegas Brandon Chu ikut masuk.
“Aku tidak suka mengenakan gaun pengantin di musim dingin, dinginnya tidak tertahankan! Juni tahun depan saja ya, Juni tidak terlalu panas.”
Tangan si pria, yang tengah berusaha menghentikan taksi, tertahan di udara. Dari dulu, si wanita tidak pernah menyinggung urusan pernikahan dengan dirinya. Ini bisa dimaklumi, sebab dia menyetujui pertunangan mereka karena tidak enak menolak tawaran kakaknya. Lagipula, acara pertunangan mereka pun hanya diikuti orangtua dari kedua belah pihak. Jadi, perkara pernikahan, Brandon Chu mengira itu sesuatu yang membutuhkan waktu lama sekali untuk bisa digelar.
“Kamu kenapa? Taksinya sudah datang loh.” Fransiska Yin menurunkan tangan Brandon Chu dan menggandeng lengannya.
Wajah tampan si pria menampilkan senyuman bahagia. Ia mirip seorang anak yang gembira setelah berhasil memperoleh mainan favoritnya.
“Tidak kenapa-kenapa. Hanya agak kaget saja.” Brandon Chu membuka pintu mobil, mempersilahkan Fransiska Yin naik duluan, lalu ikutan naik.
Yang naik duluan tersenyum lembut, lalu menyebutkan sebuah nama tempat ke supir taksi.
“Aku bawa kamu makan enak. Makanan di sana tidak bisa ditemukan di Italia.”
Tidak memberi tanggapan apa pun, Brandon Chu setuju untuk ikut-ikut saja. Apa pun yang wanita ini inginkan, sekali pun dia menginginkan bintang-bintang di langit, ia akan menuruti dan berusaha mendapatkannya.
Namun, yang sekarang ada di dalam mata Fransiska Yin hanya Ethan Chen. Bahkan jika ia berhasil memenuhi permintaannya untuk mengambilkan bintang-bintang di langit, dia hanya akan mengejek dirinya kurang kerjaan.
Si wanita tahu bahwa si pria tidak terbiasa makan di tempat yang ramai. Selain itu, pria ini juga sangat pilih-pilih makanan. Sebelum datang ke Kota A, Fransiska Yin juga orang yang sangat selektif. Dia tidak pernah mau makan di tempat yang lingkungannya tidak bersih, tidak pernah mau naik taksi, juga tidak tertarik memedulikan panti asuhan.
Gara—gara seorang Ethan Chen, ia kemudian mengubah dirinya biar bisa lebih cocok dengannya. Bahkan, ia juga mulai belajar memasak.
Sayang, Ethan Chen tidak melihat dan tidak memedulikan upaya-upayanya.
Fransiska Yin membawa Brandon Chu ke restoran yang sepi. Wanita itu sebelumnya pernah kemari dengan Stevanny Shi. Setelah memesankan makanan, ia menyuruh si pria untuk menunggu di tempat. Ia sendiri ingin membeli beberapa snack dari luar.
Setelah datang ke Kota A, berkat pengenalan Ethan Chen, Fransiska Yin tahu bahwa snack-snack enak tersembunyi di toko-toko kecil.
Tidak lama kemudian, begitu hidangan baru disajikan, Fransiska Yin kembali dengan membawa dua plastik snack. Sembari meletakkannya di meja, wanita itu bilang: “Berhubung kamu suka yang rasanya agak hambar, aku meminta si penjual untuk tidak menaruh cabai. Tetapi, rasanya tetap agak kuat. Kalau tidak cocok, kamu tidak perlu memakannya lagi.”
Si wanita bertutur penuh perhatian. Ia tidak tahu, Brandon Chu saat ini sudah tertawa di dalam hati.
Di masa lalu, Fransiska Yin tidak pernah memperhatikan detail-detail ini. Melihat dirinya begitu pilih-pilih makanan, dia hanya berkomentar bagaimana bisa seorang anak laki-laki jadi begitu selektif.
Brandon Chu merenung, haruskah ia berterima kasih kepada Ethan Chen karena telah mengajari Fransiska Yin cara mencintai seseorang? Ia sekarang menerima buah pembelajarannya.
Tetapi, prasyaratanya adalah Fransiska Yin berjanji akan melupakan Ethan Chen, lalu bersedia menikah dengan dirinya.
“Brandon Chu, besok ikut aku menemui Butterfly yuk. Kamu pasti akan menyukainya.”
Mendapat ajakan dari si wanita, si pria jelas tidak bisa menolak. Sikap penurut Brandon Chu pada Fransiska Yin sudah sampai di tahap di mana orang-orang mengiranya sudah gila.
Bagaimana bisa ada seseorang yang membantu orang yang disukainya untuk mengejar pria lain?
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyWahai Hati
JavAliusBlooming at that time
White RoseMata Superman
BrickKisah Si Dewa Perang
Daron JayWaiting For Love
SnowDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)