Diamond Lover - Bab 352 Dasar Hati yang Terluka

Kekesalan yang dipendam Jacob Pei lenyap sepenuhnya. Hanya demi menenangkannya dengan perkataan “aku cuma tidak mau kamu salah paham”, Stevanny Shi rela membongkar keberadaan temannya sendiri. Pria itu tahu seberapa rumitnya relasi Ethan Chen dan Fransiska Yin sekarang. Sebagai teman baik Ethan Chen selama bertahun-tahun, ia memang layak dicurigai akan memberitahu keberadaan Fransiska Yin pada dirinya.

Tetapi, Jacob Pei tidak ingin mengkhianati kejujuran istrinya. Ia berdoa dalam hati sajalah, semoga Ethan Chen bisa bermimpi tentang keberadaan Fransiska Yin tanpa perlu ia kabarkan.

“Jacob Pei, jangan beritahu Ethan Chen bahwa Fransiska Yin ada di sana. Brandon Chu telah datang kemari. Jika mereka bertiga bertemu, situasinya akan sangat canggung.” Stevanny Shi mengambil susu panas dan menyodorkannya ke si suami: “Minumlah, biar perutmu hangat. Nanti tidak akan sesakit ini lagi.”

Yang disodorkan menerima. Tanpa berucap apa-apa, si wanita tetap berdiri di sisinya. Ah, kesunyian yang muncul bisa diartikan bahwa mereka telah berbaikan. Si istri telah menuturkan yang sebenarnya pada si suami, sementara si suami bisa menerima permintaannya untuk menjaga rahasia.

“Brandon Chu datang kemari?” Jacob Pei mengernyitkan alis. Tentang Ethan Chen dan Fransiska Yin, ia tidak tahu banyak. Tentang Brandon Chu, waktu Valerie Pei dulu diculik oleh Naomi Ye, Leon Gu menggunakan pengaruhnya untuk menemukannya dengan segera. Jadi, pria itu pasti bukan pria yang bersih-bersih amat.

Pekerjaan Jacob Pei sebagai pejabat pemerintah telah melatihnya untuk membedakan yang benar dan yang salah dengan sangat jelas. Hanya sekali Stevanny Shi menyebut nama Brandon Chu, pria itu sudah kepikiran banyak hal.

“Iya. Jika dia tidak datang, aku mungkin masih harus menemani Fransiska Yin di sana. Mereka berdua telah bertunangan, terus kedatangan Fransiska Yin kemari juga untuk menemui anak-anak panti asuhan dan bukan untuk Kakak Ethan Chen. Setelah bertemu anak-anak itu, mereka berdua akan segera pergi.” Si wanita menjelaskan dengan detil.

Sejujurnya, wanita itu sengaja menyinggung pernikahan Fransiska Yin dengan Brandon Chu supaya Jacob Pei semakin yakin untuk tidak memberitahukan keberadaan teman baiknya itu pada Ethan Chen. Biarlah mereka datang baik-baik dan pergi juga dengan baik-baik.

Jacob Pei jelas menangkap maksudnya ini.

“Baik. Aku tidak akan memberitahukan kedatangan temanmu itu ke Ethan Chen.” Pria itu mengangguk. Dalam hati, ia punya pemikiran lain: “Stevanny Shi, aku tidak akan mengintervensi pertemananmu dengan Fransiska Yin. Tetapi, terkait pria bernama Brandon Chu ini, jika bisa tidak berinteraksi dengannya, maka berdirilah jauh-jauh darinya.”

Si istri mengamati si suami menegak susu. Meski jelas tidak bisa mendengarkan kata-kata yang Jacob Pei ucapkan dalam hati, wanita itu punya pemikiran serupa. Fransiska Yin sekarang telah berstatus sebagai tunangan Brandon Chu, sementara latar belakang pria itu agak ganjil. Jadi, ia sebaiknya tidak memiliki relasi yang kelewat dekat dengan Fransiska Yin.

Sebagai istri dari seorang pejabat pemerintahan, Stevanny Shi tahu setiap gerak-geriknya akan berkaitan dengan masa depan dan tingkat popularitas si suami.

“Baik, paham.” Wanita itu mengangguk. Jujur, ia belum pernah berpikir bahwa berpasangan dengan seseorang akan membuatnya harus memikirkan banyak hal. Ternyata, begitu menikah, ia bukan hanya masuk ke sebuah keluarga terhormat, melainkan menikahi sebuah keluarga yang berlatarbelakang rumit juga.

Tetapi, berhubung yang menikah dengannya ada seorang Jacob Pei, Stevanny Shi tidak mempermasalahkan ini.

Jacob Pei telah menyelamatkannya pada momen yang paling memalukan. Dia telah mencegah wartawan untuk melipuat momen menangisnya di Biro Urusan Sipil setelah Thiago Lu tidak menunjukkan batang hidung.

Suaminya ini sebenarnya tidak pernah bertanya banyak soal Thiago Pei. Meski begitu, Stevanny Shi sangat terbuka untuk bercerita soal dia kepadanya. Pada momen ketika ia memutuskan untuk menikahi Jacob Pei, ia telah memendam masa lalunya dengan Thiago Lu dalam-dalam. Sekali pun sekarang pria itu kembali, cintanya pada dia tidak akan muncul lagi.

“Perutmu masih sakit? Ayo makan, kalau tidak nanti malam bakal sakit lagi.” Si wanita mengambil gelas susu yang sudah kosong dan bersiap pergi ke meja untuk mengambil makan malam yang sudah disiapkan. Tetapi, baru ia menaruh gelas, sekujur tubuhnya sudah dijatuhkan oleh Jacob Pei ke ranjang.

“Dari mana kamu mendapatkan begitu banyak energi?” Stevanny Shi, yang ditindih di bawah, bertanya ragu. Bukankah dahinya barusan berkeringat dingin? Mengapa sekarang dia sudah berenergi lagi?

“Sekalinya melihatmu, tubuhku langsung bergairah!”

Jacob Pei menjatuhkan ciuman di bibir Stevanny Shi. Rasa manis susu pun memenuhi mulut mulut mereka berdua……

Setelah semalam “bermain”, si suami bangun dan mengamati istrinya yang tidak nyenyak di samping. Ia dengan hati-hati menarik lengannya dari tubuhnya, memakai mantel, dan membawa ponsel ke balkom.

Sekarang jam dua subuh, entahlah Ethan Chen sudah tidur atau belum. Tetapi, berhubung Fransiska Yin tengah kembali, ia yakin temannya ini tidak bisa terlelap.

Benar saja, telepon Jacob Pei tidak membutuhkan waktu lama untuk diangkat.

“Ada urusan apa subuh-subuh begini?” Ethan Chen bertanya dengan nada berat.

Jacob Pei, yang tumbuh bersama Ethan Chen, baru pertama kalinya melihat dia begini. Memang benar, seorang pahlawan pun akan takhluk dengan wanita cantik. Waktu membawa Nicole Chen, ia juga tidak melihatnya mengeluhkan apa pun.

“Stevanny Shi tadi memang pergi menemui Fransiska Yin.” Si penelepon berbalik badan dan bersandar ke tangga balkon. Tatapannya tertuju pada wanita yang tidur nyenyak di kasur.

Tidak memberitahukan lokasi jelas Fransiska Yin, Jacob Pei pikir ia masih layak memberitahukan dia mau pergi ke mana. Dia kan ditemani tunangannya, jadi seharusnya tidak akan terjadi apa-apa dong……

“Di mana?”

“Aku sudah bilang kamu ini aneh. Ketika dia masih mengejar-ngejarmu, kamu tidak mau. Sekarang, ketika dia sudah punya tunangan, kamu malah bersikeras ingin menemuinya. Tidakkah kamu merasa dirimu sangat terlambat?” Si penelepon tidak habis pikir.

Ia dan teman-temannya dulu sudah membujuk Ethan Chen untuk menerima cinta Fransiska Yin, namun usaha mereka gagal. Di kemudian hari, selama bertahun-tahun dipertunjukkan dengan ketertarikan banyak wanita, sahabat mereka ini malah tidak tertarik pada semuanya dan tergila-gila pada Fransiska Yin. Awalnya, mereka berpikir Ethan Chen hanya merasa Fransiska Yin membawa semacam kesegaran sesaat di hidupnya yang monoton.

Nyatanya, sesuatu yang dianggap sesaat ini malah berlangsung selama empat tahun. Kalau itu bukan cinta sungguhan, maka apakah itu?

Sayangnya, Ethan Chen hanya mempertahankan hubungan pertemanan dengan Fransiska Yin tanpa bertindak selangkah lebih maju. Akhir-akhirmya, wanita itu keburu dilamar oleh pria lain.

Pria yang ada di seberang telepon diam. Jadi, ini yang disebut pepatah sebagai “menyesal setelah kehilangan”. Tidak peduli dulu atau pun sekarang, Ethan Chen sangat menyesali sikap plin-plan dan gerak lambatnya.

“Kudengar, dia kemari untuk mengunjungi anak-anak panti asuhan. Kamu harusnya tahu soal panti asuhan itu kan?” Jacob Pei pada akhirnya tidak tahan untuk mengkritik Ethan Chen terlalu tajam. Situasi sahabatnya sekarang ini sama sekali bukan sesuatu yang ia inginkan. Dibanding gemas dengan tingkah absurdnya, ia masih lebih iba padanya.

“Oh iya, Brandon Chu juga datang. Dengar-dengar mereka sudah tunangan.”

“Aku tahu.” Ethan Chen mengerutkan kening.

“Tahu?” Si penelepon seketika tertegun. Ethan Chen ternyata tahu tentang hal-hal ini, hanya saja tidak pernah bercerita pada dirinya dan teman-temannya. Orang ini memang terbiasa mengurusi semua hal sendirian. Padahal, jika dipendam sendirian, kabar menyedihkan macam ini akan menjadi sesuatu yang sangat destruktif buat mentalnya.

Jacob Pei tidak bertanya lebih lanjut. Behrubung senang main rahasia-rahasiaan, ditanya sebanyak apa pun pertanyaan, sahabatnya ini tidak akan bercerita banyak.

“Omong-omong, kalau kamu berhasil menemui Fransiska Yin, jangan bilang aku yang memberitahu rencana perjalanannya ke kamu. Aku takut Stevanny Shi marah……”

“Baik. Aku tidak akan menyusahkanmu.”

Mendengar persetujuan dari Ethan Chen, Jacob Pei masih ingin menuturkan beberapa kalimat penghiburan lagi. Tetapi, orang di seberang sana sudah menutup telepon duluan. Mungkin, dia ingin segera memikirkan cara untuk menemui Fransiska Yin.

Jacob Pei menggelengkan kepala. Pria itu lalu mengencangkan mantel dan kembali ke kamar tidur. Begitu melihat Stevanny Shi, ia tanpa sengaja terpikir tentang Thiago Lu. Andai tahu tentang hal-hal itu, apakah istrinya ini masih akan bilang “aku cuma tidak mau kamu salah paham”?

Ia melepas mantel, membuka sudut selimut, dan kembali berbaring ke tempat tidur. Di kasur, pria itu mendekap Stevanny Shi dalam pelukan.

Mungkin karena sudah familiar dengan dirinya, si wanita menggerak-gerakan kepala untuk mencari posisi yang nyaman dalam pelukannya, kemudian melanjutkan tidur……

Fransiska Yin dan Brandon Chu berbarengan keluar dari apartemen. Karena datang terburu-buru, si pria sekarang tidak didampingi pengawal-pengawal pribadinya. Dalam ingatan Fransiska Yin, karena latar belakang keluarga Chu, Paman Chu selalu khawatir jika Brandon Chu keluar sendirian. Alhasil, pengawal pribadi tidak pernah lepas darinya.

Kali ini, dengan ketiadaan mobil dan pengawal, bila terjadi sesuatu si calon suami, Fransiska Yin tidak berani menanggung konsekuensinya.

Ia pun hanya bisa memegang tangan si pria dengan sedikit rasa bersalah.

Seperti bisa menebak pikiran si wanita, sembari memanggil taksi, Brandon Chu berkata: “Aku sudah lama tidak dikawal pengawal pribadi. Keluargaku sudah lama jadi bersih. Sekarang, aku hanya menunggu kakakmu setuju untuk menikahkanmu dengan aku.”

Pada momen ini, hujan telah berhenti. Udara segar daritadi sudah memasuki seluruh tubuh Fransiska Yin, lalu sekarang kata-kata tenang tapi tegas Brandon Chu ikut masuk.

“Aku tidak suka mengenakan gaun pengantin di musim dingin, dinginnya tidak tertahankan! Juni tahun depan saja ya, Juni tidak terlalu panas.”

Tangan si pria, yang tengah berusaha menghentikan taksi, tertahan di udara. Dari dulu, si wanita tidak pernah menyinggung urusan pernikahan dengan dirinya. Ini bisa dimaklumi, sebab dia menyetujui pertunangan mereka karena tidak enak menolak tawaran kakaknya. Lagipula, acara pertunangan mereka pun hanya diikuti orangtua dari kedua belah pihak. Jadi, perkara pernikahan, Brandon Chu mengira itu sesuatu yang membutuhkan waktu lama sekali untuk bisa digelar.

“Kamu kenapa? Taksinya sudah datang loh.” Fransiska Yin menurunkan tangan Brandon Chu dan menggandeng lengannya.

Wajah tampan si pria menampilkan senyuman bahagia. Ia mirip seorang anak yang gembira setelah berhasil memperoleh mainan favoritnya.

“Tidak kenapa-kenapa. Hanya agak kaget saja.” Brandon Chu membuka pintu mobil, mempersilahkan Fransiska Yin naik duluan, lalu ikutan naik.

Yang naik duluan tersenyum lembut, lalu menyebutkan sebuah nama tempat ke supir taksi.

“Aku bawa kamu makan enak. Makanan di sana tidak bisa ditemukan di Italia.”

Tidak memberi tanggapan apa pun, Brandon Chu setuju untuk ikut-ikut saja. Apa pun yang wanita ini inginkan, sekali pun dia menginginkan bintang-bintang di langit, ia akan menuruti dan berusaha mendapatkannya.

Namun, yang sekarang ada di dalam mata Fransiska Yin hanya Ethan Chen. Bahkan jika ia berhasil memenuhi permintaannya untuk mengambilkan bintang-bintang di langit, dia hanya akan mengejek dirinya kurang kerjaan.

Si wanita tahu bahwa si pria tidak terbiasa makan di tempat yang ramai. Selain itu, pria ini juga sangat pilih-pilih makanan. Sebelum datang ke Kota A, Fransiska Yin juga orang yang sangat selektif. Dia tidak pernah mau makan di tempat yang lingkungannya tidak bersih, tidak pernah mau naik taksi, juga tidak tertarik memedulikan panti asuhan.

Gara—gara seorang Ethan Chen, ia kemudian mengubah dirinya biar bisa lebih cocok dengannya. Bahkan, ia juga mulai belajar memasak.

Sayang, Ethan Chen tidak melihat dan tidak memedulikan upaya-upayanya.

Fransiska Yin membawa Brandon Chu ke restoran yang sepi. Wanita itu sebelumnya pernah kemari dengan Stevanny Shi. Setelah memesankan makanan, ia menyuruh si pria untuk menunggu di tempat. Ia sendiri ingin membeli beberapa snack dari luar.

Setelah datang ke Kota A, berkat pengenalan Ethan Chen, Fransiska Yin tahu bahwa snack-snack enak tersembunyi di toko-toko kecil.

Tidak lama kemudian, begitu hidangan baru disajikan, Fransiska Yin kembali dengan membawa dua plastik snack. Sembari meletakkannya di meja, wanita itu bilang: “Berhubung kamu suka yang rasanya agak hambar, aku meminta si penjual untuk tidak menaruh cabai. Tetapi, rasanya tetap agak kuat. Kalau tidak cocok, kamu tidak perlu memakannya lagi.”

Si wanita bertutur penuh perhatian. Ia tidak tahu, Brandon Chu saat ini sudah tertawa di dalam hati.

Di masa lalu, Fransiska Yin tidak pernah memperhatikan detail-detail ini. Melihat dirinya begitu pilih-pilih makanan, dia hanya berkomentar bagaimana bisa seorang anak laki-laki jadi begitu selektif.

Brandon Chu merenung, haruskah ia berterima kasih kepada Ethan Chen karena telah mengajari Fransiska Yin cara mencintai seseorang? Ia sekarang menerima buah pembelajarannya.

Tetapi, prasyaratanya adalah Fransiska Yin berjanji akan melupakan Ethan Chen, lalu bersedia menikah dengan dirinya.

“Brandon Chu, besok ikut aku menemui Butterfly yuk. Kamu pasti akan menyukainya.”

Mendapat ajakan dari si wanita, si pria jelas tidak bisa menolak. Sikap penurut Brandon Chu pada Fransiska Yin sudah sampai di tahap di mana orang-orang mengiranya sudah gila.

Bagaimana bisa ada seseorang yang membantu orang yang disukainya untuk mengejar pria lain?

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu