Diamond Lover - Bab 157 Kompromi

Selama beberapa hari Leon masih berada di rumah sakit, Valerie sendiri tidak menjengguknya, bahkan dirumah juga tidak ada yang bertanya tentangnya, lalu ibu Gu mengatakan sesuatu “Kenapa tugas keluar negeri Leon kali ini begitu lama.” Valerie baru mengerti ternyata ini adalah alasannya Leon!

Tetapi tidak peduli alasan apapun yang dibuat Leon, dia juga tidak ingin menjengguknya, dia telah mencari seluruh pengacara di kota S tetapi tidak ada yang mau mengambil kasusnya Nathan, bahkan pengacara kecil sekali pun tidak ada yang mau mengambil kasusnya dia.

Ada pengacara yang mengatakan apakah dia sedang mendapatkan mencari gara gara dengan seseorang, karena ada berita yang tersebar jika kasus Nathan dan Leon ini, jika tidak mereka tidak akan bisa lagi berada di lingkungan pengacara, maka dari itu Valerie tidak bisa menemukan pengacara, dan beberapa kali ke kantor polisi juga berkata, Nathan tidak mau meminta maaf kepada Leon.

Valerie yang mendapatkan informasi dari kepolisian, dan tahu jika Leon tetap ingin mengugat Nathan, maka dari itu walaupun dirumah ada pengobatan khusus dia tetap rela berada dirumah sakit dan dia ingin Valerie datang untuk meminta maaf kepadanya.

Tetapi dia tidak merasa bersalah, semua ini karena Leon, dengan tanpa alasan dia menikah dengan Naomi lalu memberitahu Nathan, sungguh perbuatan orang gila! Hati Valerie mengutuknya, dengan tanpa ada jalan lagi dia berada di rumah sakit.

Valerie terlebih dulu mencari dokter untuk mengetahui keadaan Leon, dokter pria ini sekitar 40 tahunan dan terlihat ramah.

“Dok, mau nanya bagaimana keadaan pasien di kamar 1009?” Valerie ingin memastikan seberapa parah luka Leon hingga tidak kembali kerumah selama seminggu lebih! Juga tidak yakin lukanya itu mampu membuat Nathan berada di penjara.

Dokter sedikit bersikap berbeda dengan Valerie dan berkata : “Maaf, kami tidak bisa memberitahu keadaan pasien kami kepada orang luar.” Dokter yang bersikap ramah dan berkata.

“Aku bukan orang luar, aku ini istrinya dan ingin mengetahui kondisinya.” Valerie berkata, dia merasa karena dokter tidak bertemu dengan dia selama beberapa maka dari itu menganggap dia orang luar dan ini adalah hal yang biasa.

Tetapi perkataan dokter selanjutnya membuat Valerie merasa dingin : “Istrinya sedang berada di kamar, jika kamu ingin membuat sebuah bukti, mungkin bisa lakukan cara yang lain.” Dokter ini merasa Valerie tidak terlihat seperti ini, kenapa bisa melakukan hal seperti ini?

Valerie tidak berkata lagi, langsung menuju ke ruang pasien Leon, dia tidak pulang kerumah karena ingin berduaan denga Naomi disini? Dia tidak menuruti Valerie maka Valerie tidak akan membuat dia hidup dengan tenang!

Tanpa mengetuk pintu, Valerie langsung masuk, suasana disini sungguh sangat indah hingga Valerie tidak ingin melihatnya! Lemari di kasur pasien diletakan sebuah bunga lily, juga meja makan pasien yang berisi beberapa makanan, Naomi sedang menyuapi buah untuk Leon!

Naomi memutarkan kepalanya, melihat amarah Valerie tangannya terhentikan, karena dia sekarang adalah nyonya dari keluarga Gu, dirinya tidak boleh melakukan kesalahan, dan juga hari ini dia datang tanpa sengetahuan keluarga Gu, dengan tatapan Valerie yang mematikan ini, garpu itu terhenti di mulut Leon dan tidak tahu harus berbuat apa.

Tetapi Leon malah seperti tidak melihatnya dengan pelan dia memakan buah yang disuapi oleh Naomi, terlihat sangat menikmati! Naomi yang melihat Leon tidak bereaksi ini juga tidak menghiraukan Leon, tangannya kembali menyuapi Leon.

Naomi sendiri tidak percaya jika urusan pekerjaan Leon selama ini, maka dari itu dengan meminta bantuan beberapa orang dia mengetahui jika Leon dan Nathan melakukan pemukulan, dan dia di rawat di rumah sakit, dia tentu saja tahu jika Nathan, Valerie dan Leon memiliki hubungan yang rumit, apalagi Valerie sendiri juga marah karena dia dan Leon yang menikah, maka dari itu dia sendiri berani menuju kesini, lalu Leon sendiri bersikap baik ketika dia datang bahkan meminta dia untuk menyuapinya kemudian semua ini diperlihatkan kepada Valerie.

Hatinya tahu jika Leon masih memperdulikan dia!

Naomi menyuapinya dengan senang, Leon juga terlihat semakin senang, Valerie telah mendobrak pintu ini lalu masuk tetapi ketika mengingat Nathan yang masih berada di dalam kantor polisi hatinya terasa bingung.

“Keluar, ada hal yang perlu aku bicarakan dengan dia.” Valerie telah berdiri di ujung kasur, walaupun dia berbicara kepada Naomi tetapi tatapan matanya melihat ke arah Leon, dia hanya beberapa hari tidak mencarinya, lalu dengan seenaknya dia bersama dengan Naomi? Salah, memang selalu bersama, hanya saja dia sendiri yang tidak mengetahuinya, dan sekarang mereka telah menikah, jadi bisa mengumbar semua ini bukan!

“Tetapi Leon belum menyelesaikan makanannya, tunggu dia selsai makan ya, dia masih terluka dan butuh perawatan.” Naomi tidak menghiraukan Valerie, dan masih menyuapi Leon.

“Keluar, jangan membuat aku berkata hingga tiga kali!” Jika itu adalah Valerie, dia masuk dan langsung akan menendang Naomi, mana mungkin dia sesabar ini?

Perkataan Valerie terasa dingin, Naomi juga merasa ragu, wajah Leon terus saja tersenyum dan tidak tahu tersenyum untuk apa.

“Keluarlah.” Leon tidak lagi memakan makanan yang diberikan Naomi, tatapan matanya tertuju kepada Valerie, bahkan dia berkata tanpa melihat Naomi.

Naomi pada saat ini dia mengerti, beberapa hari yang lalu dia terlihat dingin kepadanya, lalu pada saat dia datang, Leon malah tersenyum dan semua ini memang ingin di perlihatkan kepada Valerie! Bahkan Leon telah membuka mulutnya, Naomi hanya bisa keluar, dia tidak ingin membuat Leon merasa marah, dia telah merasakannya sekali dia tidak ingin melakukan yang kedua kalinya.

Makanan diatas meja juga bunga lili di atas lemari kasur, ketika Naomi belum keluar dari ruangan pasien, Valerie telah menghempaskan semuanya di lantai, Naomi sendiri mendengar semua yang terjatuh dan ketika dia memutarkan kepalanya untuk melihat, dia melihat bunga lily itu telah terjatuh dengan air yang mengalir, bercampur dengan makanan!

Tetapi Leon tidak berkata apapun, wajahnya terlihat sangat jelas, walaupun pada saat ini Naomi membuat keributan dengan Valerie, tetap saja Leon akan membantu Valerie... dia tidak ada haknya, dan hanya bisa menutup pintu.

“Mario yang mengantarkan bunga lily ini, bunga tulip disana yang dibawa oleh Naomi!” Leon tersenyum, dan memberitahu jika di meja sana ada sebuah bunga tulip.

Valerie melihat ke arah Leon, lalu berjalan ke arah bunga tulip itu dan membuangnya ke tong sampah, dengan kaki yang menggunakan heels dia berdiri disamping kasurnya Leon, sudah jelas dia ingin membuatnya marah! Baik, dia akan mengutarakannya, lalu masih ada instruksi apalagi?

Setelah seminggu kemudian baru Leon bisa bertemu dengan Valerie, dia merasa Valerie pasti sudah tidak bisa mendapatkan bantuan apalagi, maka dari itu dia menuju kesini, bahkan jika mengekap dia disini dia pasti akan kabur, melihat wajah yang terlihat marah ini, membuat dia sangat menyukainya!

Awalnya dia ingin berbicara dengan baik baik kepada Leon, agar dia bisa tidak mengugat Nathan, hal ini sendiri tunangan Nathan tidak berani memberitahu keluarga Xia, mengingat apakah Valerie bisa berbicara dengan baik baik kepada Leon tentang masalah ini tetapi sikap Leon ini, bisakah dia berbicara dengan baik?

“Leon...”

“Marahkah?” Tanpa menunggu Valerie berkata, Leon terlebih dulu bertanya, dia menundukkan kepalanya dan tersenyum.

Valerie tidak mengerti kenapa dia bertanya seperti itu, tetapi dia memang marah, marah karena Leon sepelit itu! Hanya makan saja dengan Nathan dia bahkan berani membahayakan orang lain!

“Apakah melihat Naomi membuatmu marah?” Melihat Valerie tidak menjawab, Leon kembali bertanya, juga tidak menunggu Valerie bertanya dia kembali bertanya, “Aku juga marah ketika bertemu dengan Nathan, apalagi melihat dia bersama denganmu.”

“Apakah sudah cukup bermainnya? Jika sudah cukup kembali kerumah dan cabut kasusnya.” Valerie menekan amarahnya, pada saat ini dia tidak bisa berbicara dengan serius kepada Leon, jika tidak dia tidak akan melepaskan kasus ini!

“Apakah kamu merasa aku sedang bermain?” Leon bahkan telah memuntahkan darahnya, dengan perbuatannya yang sebanyak ini, Valerie tetap merasa dia sedang bermain, ketika dia sedang serius melakukan sesuatu dia berkata dirinya sedang bermain?

“Oh ya benar, kapan kamu itu bermain? Semua orang selalu menganggap kamu serius bukan! Menikah dengan Naomi itu juga serius, aku tahu!” Valerie akhirnya mengambil urusan Naomi.

Alhasil wajah Leon menegang, ekspresi ini semakin membuat Valerie mengira dia sedang menjaga cinta pertamanya!

“Haruskah kamu berbicara seperti ini?” Hati Leon juga terasa tidak senang, hampir seminggu dia berada dirumah sakit, Valerie sendiri hanya datang 2 kali, yang pertama memarahi dia orang gila dan bahkan tidak menghubungi dia lagi, lalu hari ini dia datang untuk meminta Nathan di lepaskan, lalu datang tanpa memberikan wajah yang enak di lihat!

Dia ini orang yang sakit, walaupun dengan luka yang telah membaik...

Valerie selalu mengingat diri karena tujuan dia datang untuk menyelamatkan seseorang, bukan untuk mencari keributan, karena Leon berbicara seperti ini dia menahan amarahnya, dia ingin dia berbicara seperti itu maka harus seperti itu.

“Maaf, aku selalu berbicara seperti ini, jika anda tidak merasa puas, aku akan mengantinya!” Dengan sikap bicara Valerie yang berubah, membuat seluruh tubuh Leon merinding tetapi keanehan ini lebih terasa berbeda.

Melihat sikap Valerie yang berubah, Leon tentu saja tidak bisa selalu seperti itu, ketika terlalu mengangkat diri terlalu tinggi akan susah bagi diri sendiri untuk turun : “Sebenarnya aku orang yang mudah di ajak bicara!”

Valerie sungguh ingin mutah ketika mendengar perkataan ini, dia ini memiliki wajah yang susah di ajak bicara!

“Jika perkataanmu yang kemarin bisa di tepati, mungkin aku bisa tidak mengugat dia.” Leon sebenarnya memang ingin menunggu sikap Valerie melunak, barulah dia membuat Valerie berada disisinya, dia tidak akan peduli menggunakan cara apa saja.

“Baik.” Valerie mengangguk, tanpa berpikir, hanya tidak bertemu dengan Nathan, dia kembali ke kota A, dirinya berada di kota S, jika tidak di atur mereka tidak akan bertemu.

“Sebelumnya pernah berjanji tidak mengingkari janji, lalu sekarang? Aku sedikit tidak percaya kepadamu!”

“Jadi kamu ingin aku bagaimana?”

“Tetap berada di sampingku, tidak kemana mana, tidak boleh mengatakan perkataan itu selamanya!”

“Baik!” Valerie mengangguk, dia telah mempersiapkan diri, apapun permintaan Leon dia telah menurutinya, dengan tidak mengugat Nathan, lalu sekarang mereka tetap mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi tetap hati ini terasa tidak nyaman.

Leon menarik dia ke kasurnya, mengecupnya, selama beberapa hari tidak bertemu dia sungguh merindukannya, tetapi ini dirumah sakit bahkan dengan pintu tidak terkunci!

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu