Diamond Lover - Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
"Kemari." Leon Gu berdiri di tempat, dengan dingin melontarkan satu kata.
Valerie Pei tidak meladeninya, memangnya langsung ke sana setelah dipanggil, kenapa dia sendiri tidak datang kemari membantunya saat dirinya sedang muntah, sekarang malah menyuruhnya ke sana!
"Terima kasih, Austin." Valerie Pei masih bersandar di mobil, langkah kakinya sedikit lemah. Lalu mengangkat saputangan, "Setelah kucuci bersih, aku akan menyuruh seseorang mengantarkannya padamu."
"Tidak masalah, hanya selembar saputangan saja." Austin Gu hendak mengulurkan tangan memapah Valerie Pei, tapi malah kembali menarik tangannya setelah terulurkan setengah, dua pancaran mata yang ada di belakang punggung begitu panas, identitasnya sekarang tidaklah leluasa untuk lebih dekat dengan Valerie Pei, "Lain kali kurangilah minum bir, tidak baik untuk kesehatan."
Valerie Pei menganggukkan kepala, berkata: "Hmm, aku tahu, aku pulang dulu. Selamat malam~" Valerie Pei melambaikan tangan terhadap Austin Gu, melangkahkan kaki yang terasa melayang-layang berjalan ke arah Leon Gu.
Austin Gu membalikkan badan, mengantarkan kepergian Valerie Pei dengan pandangan mata.
Awalnya mengira Valerie Pei akan berjalan ke arah Leon Gu, tapi saat tiba di sampingnya, sang wanita malah langsung melintasinya, sama sekali tidak berniat untuk berhenti, wajah Austin Gu langsung memunculkan senyuman yang sulit disembunyikan, memberikan isyarat pada Leon Gu bahwa dia akan pergi ke vilanya sendiri.
Leon Gu mulai memendam amarah yang besar, malam-malam begini pergi ke restoran mencari Valerie Pei tanpa mempedulikan baju pakaian rumah yang dikenakannya, tapi yang terlihat adalah gambaran kemesraannya dengan Mason Tang, lalu setelah membantunya mengatasi masalah, saat pulang malah kembali melihat dia dan Austin Gu sepertinya juga memiliki sesuatu, ditambah lagi sekarang langsung masuk ke rumah meninggalkannya!
Dia telah menganggap dirinya apa? Supir? Bodyguard?
Dua tiga langkah kemudian, Leon Gu mengejar Valerie Pei, mengulurkan tangan menarik lengannya, tenaga yang digunakan tidak kecil, kulit Valerie Pei yang putih telah memerah dalam waktu singkat, sang pria malah tidak mengatakan apapun, hanya melototi Valerie Pei.
"Lepaskan, kamu telah membuatku kesakitan." Valerie Pei menggunakan tangannya yang satu lagi untuk melepaskan cengkraman tangan Leon Gu, tapi tenaga sang pria begitu kuat, satu jari tangannya pun tidak mampu dibuka.
"Leon Gu, kamu sedang gila ya, cepat lepaskan aku!" Valerie Pei menyerah dalam perlawanan, melihat lengan yang memerah akibat genggamannya, hatinya merasa sedih.
"Valerie, kamu sekarang adalah istriku, memangnya kamu tidak bisa sedikit lebih menjaga sikapmu?" Lihatlah pakaian yang dikenakan Valerie Pei hari ini, dulunya biasanya selalu memakai kemeja dan rok model A, tapi sekarang, dia memakai terusan cream dengan kerah yang sangat rendah, dan jas kecil, dia berpakaian seperti ini pasti karena ingin bertemu dengan Nathan Xia bukan!
Sungguh seorang wanita yang tak bisa menjaga sikap!
Valerie Pei kehilangan kata-kata, sang pria menarik tangannya hanya untuk mengatakan ucapan ini? Dia bilang dirinya tidak menjaga sikap? Memangnya kapan dia pernah melihat dirinya tidak menjaga sikapnya, sejak menikah dengan Leon Gu, Valerie Pei telah menjadi seorang menantu Keluarga Gu dengan sangat mematuhi aturan.
Dia masih belum tahu segila apa dia bermain saat masih berada di Kota A!
"Aku tidak pernah melupakan hal tentang diriku merupakan istrinya Leon Gu, kalau minum bir dengan orang perusahaan itu membuatmu menganggap aku tidak menjaga sikap, kalau begitu, lebih baik kamu pergi mencari seorang perempuan lugu yang sepanjang hari terkurung di rumah menantikan pembelaianmu yang hanya beberapa jam saja di setiap hari!" Valerie Pei tiba-tiba mengangkat kaki dan menggunakan hak dari sepatu untuk menginjak kakinya Leon Gu, injakan itu sungguh kuat, Leon Gu merasa sakit hingga membungkukkan pinggang, Valerie Pei memanfaatkan kesempatan ini untuk melepaskan diri dari tangannya, berlari masuk ke vila.
Leon Gu memakai sandal, ini sama saja telah diinjak secara langsung oleh Valerie Pei, di tengah pembungkukkan badannya, Valerie Pei telah kabur, tidak disangka wanita ini akan bertindak sekejam ini, jangan sampai membiarkannya berhasil menangkapnya!
Saat Leon Gu kembali ke kamar, Valerie Pei sudah masuk ke kamar mandi untuk mandi, dia tidak akan mampu kabur untuk selamanya, dirinya akan menunggunya di ranjang!
Valerie Pei menggumamkan lagu dengan badan yang dibalut handuk, tangannya menggunakan handuk mengusap rambut yang masih meneteskan air, injakkannya tadi membuatnya merasa begitu lega, makanya suasana hatinya sekarang sangat gembira, tapi saat melihat Leon Gu yang duduk di ranjang dengan tangan yang saling bersilangan di depan dada, lagu yang digumamkan Valerie Pei langsung berhenti.
Dia pura-pura tidak melihat Leon Gu, langsung berjalan ke meja rias, dengan sedikit melamun menuangkan cairan pelembab ke tangannya, dia mampu melihat tatapan mata Leon Gu yang sedang melihatnya melalui cermin, tatapan mata tajam seakan-akan hendak menembusnya itu sama sekali tidak disembunyikan.
Bukankah dirinya hanya sekedar menginjaknya sekali? Memangnya perlu segalak itu? Dia bahkan tidak tidur menunggunya keluar untuk mengeksekusinya? Begitu pendendam.
Valerie Pei tidak meladeninya, setelah selesai melumuri cairan pelembab, dia kembali membasuh rambutnya, tapi, Leon Gu malah tiba-tiba berjalan kemari! Valerie Pei melihat pakaiannya, tadi saat pulang dia merasa tubuhnya penuh dengan aroma bir dan rokok, makanya langsung masuk ke kamar mandi, lupa mengambil baju, setelah selesai mandi, dia keluar dengan hanya di balut handuk.
"Berpakaian seperti ini, lagi-lagi ingin memikat siapa?" Leon Gu berdiri di belakangnya Valerie Pei, melihatnya melalui cermin, karena baru selesai mandi, tubuhnya masih memancarkan aroma sabun, aroma melati yang samar-samar, wajahnya mulai sedikit memerah, balutan handuk sedikit longgar, mampu melihat sebagian besar kulit tubuhnya yang seputih salju.
Wanita ini sengaja ya!
"Gila." Valerie Pei merasa tidak nyaman dalam jarak sedekat ini, berdiri dan bersandar ke meja rias, menjaga sedikit jarak dengan Leon Gu.
"Di sini hanya ada kita berdua, kamu sedang memikatku." Leon Gu menendang bangku ke samping, mendekat ke depan, saat dia selangkah mendekat, maka Valerie Pei akan selangkah menjauh, hingga setengah bagian tubuh atasnya Valerie Pei telah menempel dengan cermin, dan setengah bagian tubuh bawahnya menempel dengannya.
Hanya membayangkannya saja sudah merasa gambaran ini sangat indah.
"Kamu jangan kege'eran." Nada bicara Valerie Pei sedikit kosong, mengulurkan tangan hendak mendorongnya, tapi malah tertangkap dan meletakkannya di dada sang pria, detakan jantungnya yang kuat menjalar melalui tangannya hingga memasuki hatinya.
Sang pria malam ini sedikit tidak normal!
"Masih bilang bukan? Bahkan handukmu tidak dibalut dengan baik." Pandangan mata Leon Gu sedikit dialihkan ke bawah, handuk yang longgar itu sedang diambang kejatuhan, asalkan Valerie Pei sedikit bergerak, maka handuknya akan jatuh, "Di dalam, tidak memakai apapun bukan......"
Leon Gu tiba-tiba semakin mendekatinya, berkata di samping telinganya menggunakan suara yang sedikit serak, hawa napas panas yang terhembus keluar terus mengelilingi telinga Valerie Pei.
Valerie Pei pura-pura bersikap tenang, dia memang belum sempat memakai apapun di dalamnya, memangnya siapa yang akan berpakaian bagaikan hendak pergi bekerja setelah mandi di rumah sendiri!
Sang wanita menggunakan tangan lainnya yang tidak dikekang oleh Leon Gu untuk menarik handuk, menutupi dadanya.
"Lagipula kamu bukannya tidak pernah melihatnya." Sang wanita tahu Leon Gu tidak berniat menariknya, lalu Valerie Pei menggunakan tangan yang dipegangnya untuk mendorongnya dengan kuat, Leon Gu mundur beberapa langkah, sudut bibirnya sedikit melekuk ke atas melihat Valerie Pei yang sikapnya sedikit tidak normal.
Valerie Pei yang telah dilepaskan langsung menggunakan sepasang tangannya melindungi handuknya, berdiri dengan tegak, membalikkan badan pergi ke lemari baju, tapi malah telah ditarik dengan kuat sebelum berjalan jauh, sebelum kembali sadar, Leon Gu sudah menekannya......
Sudah dibilang Leon Gu malam ini tidak normal, apa maksud dari penekanannya ini?
"Leon, bangun!" Sepasang tangan Valerie Pei digenggam oleh Leon Gu, kakinya juga ditekan olehnya, sama sekali tidak mampu melawan.
"Valerie, aku tiba-tiba menyadari kita berdua sudah lama tidak melakukan hal-hal di antara suami istri......" Leon Gu menggunakan satu tangannya yang bebas menjalar di tubuh Valerie Pei, tempat yang teraba tidak ada yang tidak merasa tergelitik, sang wanita menggeliatkan badannya, ingin melepaskan diri dari tangannya.
Leon Gu masih ingat saat-saat ketika dia baru bangun, wanita ini telah menggarapnya, harga dirinya sebagai seorang pria telah tersakiti dan penuh luka, sang wanita begitu arogan, ini adalah hal yang tak mampu diterima!
Sebenarnya jawaban yang dipikirkan oleh Leon Gu hanya ada dua, pertama Valerie Pei melawannya dan tidak bersedia menurutinya, tidak ingin melakukan hal suami istri dengannya, maka dirinya akan langsung menggarapnya, membalaskan dendam. Ataupun Valerie Pei menurutinya, membiarkannya melakukannya.
Tapi setelah dia mengatakan ucapan ini, sang pria sama sekali tidak menyangka, Valerie Pei malah memperlihatkan senyuman, berkata: "Sepertinya sudah selama 2 bulan lebih, bagi seorang pria dewasa sepertimu, ini sungguh telah menyengsarakanmu."
Muncul 3 garis hitam tegak lurus di depan kening Leon Gu, secara tidak sadar, pergerakan orang di bawah mulai membuatnya bereaksi, wanita ini pada dasarnya adalah seorang siluman, memiliki bentuk tubuh yang indah, dan paras yang elok.
Satu-satunya kekurangannya adalah ini bukanlah jenis yang disukai oleh Leon Gu, dia terlalu kuat, terlalu berani, sangat sukar untuk mampu mengontrolnya, tidak cocok menjadi istri.
Tanpa ragu-ragu, Leon Gu langsung melepaskan handuk yang pada awalnya sudah longgar, kulit yang putih terlihat begitu memikat di bawah pancaran cahaya lampu, memberikan pukulan yang besar terhadap Leon Gu.
Leon Gu melepaskan tangannya, namun Valerie Pei mulai berinisiatif memeluk lehernya, menanggung berat tubuhnya.
Kayu bakar langsung membara setelah menyentuh api, dalam waktu singkat, baju di tubuhnya Leon Gu pun telah dilepas semuanya, dua buah tubuh saling bersatu.
Tadi di restoran, sang pria telah pernah menyentuh bibirnya, lembut dan manis, sang pria tidak rela melepaskannya begitu cepat.
Tenaganya begitu kuat, rasa sakit didampingi rasa bahagia membuat Valerie Pei mengeluarkan suara secara tanpa sadar.
"Dasar siluman."
Pagi-pagi sekali, Valerie Pei terbangun akibat keributan dari kesibukan di luar, pembantu di kediaman Keluarga Gu biasanya sangat berhati-hati, pagi hari tidak akan pernah mengakibatkan suara ribut mengganggu tidurnya majikan, apakah telah terjadi sesuatu pada hari ini?
Hendak bangun, tapi tubuhnya mulai menjalarkan rasa nyeri, orang di samping pun entah sudah pergi ke mana, dia tidak berpikir terlalu banyak, Valerie Pei keluar dari kamar setelah selesai mandi dan mengganti pakaian.
Para pembantu dengan paniknya keluar dari kamarnya William, lalu dokter klinik pun telah datang, hati Valerie Pei langsung menegang, dengan paniknya menuruni tangga berjalan ke kamarnya William.
"Ada apa dengan William?" Valerie Pei menarik seorang pembantu menanyakan.
"Tuan Muda semalam membawa Tuan Muda Kecil pergi jalan-jalan, saat pulang tidak kenapa-napa, tapi pagi hari ini tiba-tiba mengalami demam, muntah dan mencret."
Valerie Pei dengan khawatir masuk ke dalam kamar, melihat William berbaring di ranjang dengan keadaan sakit, sedangkan orang yang semalam membawanya pergi jalan-jalan malah tidak berada di sini.
Novel Terkait
Wonderful Son-in-Law
EdrickPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangInventing A Millionaire
EdisonDark Love
Angel VeronicaMy Goddes
Riski saputroInnocent Kid
FellaDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)