Diamond Lover - Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
Leon Gu pertama-tama pergi ke rumah Keluarga Pei, dan menyuruh Owen Lian dan yang lainnya duluan pergi ke tempat kejadian, dia tetap harus menjelaskan hal tentang Valerie Pei sekarang telah berada di Kota S terhadap Jacob Pei dan yang lainnya.
Jacob Pei telah selesai mengurus masalahnya dan pulang ke rumah lebih awal, merundingkan jalan keluar dari masalah kali ini, tapi tidak disangka Leon Gu akan muncul secara tiba-tiba, dia dari awal sudah membenci Leon Gu, pagi hari tadi dia menelepon dan mengatakan tidak ingin membuat Valerie Pei tahu akan hal ini, karena tahu berdasarkan wataknya itu, Valerie Pei pasti akan pergi mengatasi masalah ini dengan tangannya sendiri, kalau sampai terjadi sesuatu padanya, bagaimana dengan William nantinya?
Jadi saat Valerie Pei meneleponnya, dia telah berada di Kota S, Jacob Pei mengira Leon Gu hanya sekedar tidak ingin membuat Valerie Pei ikut campur dalam masalah ini, tidak disangka dia malah langsung membawa orangnya pulang ke Kota S, dan sekarang malah kembali muncul di rumah Keluarga Pei, lagipula, urusan Keluarga Pei tidaklah perlu dicampuri oleh Leon Gu.
"Pa, Kakak." Leon Gu muncul di ruang kerja, dia telah meminum dua gelas kopi di pesawat, menahan kelelahan di wajah dengan paksa, ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan Ayah Pei, seorang pria paruh baya yang sama sehatnya dengan ayahnya, tapi karena kejadian kali ini, wajahnya terdapat aura letih yang tak mampu disembunyikan.
"Leon, kenapa kamu datang? Aku masih belum memperhitungkan tindakanmu yang telah membawa Little Valerie pergi ke Kota S!" Jacob Pei dari awal sudah melepaskan dasinya, lengan kemeja pun telah dilipat ke bagian lengan, setelah melihat Leon Gu, wajah yang dari awal sudah panik telah ditambahi dengan ekspresi marah.
"Pa, ini adalah saham sebesar 20% dari PT. Kontraktor yang dikelola oleh Pei's Corp, dulu diberikan pada Keluarga Gu untuk dijadikan sebagai mahar pernikahan, sekarang perusahaan sedang mengalami masalah, aku datang untuk melihat apa yang bisa kubantu, identitas Kakak cukup khusus, dia tidak leluasa untuk muncul pada saat seperti ini." Leon Gu meletakkan sebuah dokumen di atas meja kerja Ayah Pei.
Dokumen ini sama seperti dokumen yang diberikan pada Keluarga Gu saat itu, bahkan segel map dokumen pun belum dibuka sama sekali, sudah 4 tahun, apakah Keluarga Gu benar-benar tidak menyentuh benda ini sedikit pun?
Jacob Pei dan Ayah Pei sama-sama melongo, perkataan Leon Gu telah membuat Jacob Pei tertegun, yang dikatakannya memang benar, identitas Jacob Pei cukup canggung dalam hal ini, kalau dia muncul pada saat seperti ini, dan sampai tertangkap oleh pihak media, pukulan hal ini akan sangat besar terhadap Keluarga Pei, Jacob Pei tidak ingin mengambil resiko ini, makanya dia masih tetap berada di rumah meskipun sudah seperti ini.
"Aku tahu serangan Keluarga Gu terhadap Keluarga Pei 4 tahun lalu sudah keterlaluan......" Leon Gu mengetahuinya dari mulut orangtuanya setelah kembali sadar dari koma, dia juga tahu orangtuanya hanya sekedar menyayangi anaknya, jadi saat Keluarga Pei hampir bangkrut, kalau bukan karena Valerie Pei mengandung William, mungkin di Kota A sekarang tidak akan adanya lagi Keluarga Pei ini.
Leon Gu juga bersalah terhadap masalah saat itu, jadi dia merasa bersalah terhadap tindakan Keluarga Gu yang mengandalkan kemampuan bisnis yang kuat untuk menekan Keluarga Pei kala itu, dan dia ingin menebusnya.
"Aku sekarang adalah menantunya Keluarga Pei, kalau bisa melakukan sesuatu terhadap kalian, ini juga merupakan kewajibanku sebagai seorang menantu." Leon Gu melihat Ayah Pei dan Jacob Pei menggunakan tatapan yang penuh ketulusan.
Pandangan mata Ayah Pei dari awal terus menatap dokumen pengalihan saham di atas meja itu, tidak berbicara untuk waktu yang cukup lama.
Dulu Valerie Pei pergi ke rumah Keluarga Gu dengan hanya membawa diri, kemudian setelah mengetahui kabar ini, dan saat mereka bergegas tiba di Kota S, Valerie Pei sudah hampir menikah dengan Leon Gu, Ayah Pei melihat Leon Gu yang terbaring di ranjang pasien, hatinya sangat tidak setuju membuat putrinya sendiri menikahi seorang pasien dengan kondisi vegetatif persisten yang sama artinya dengan menyia-nyiakan masa mudanya, dia lebih bersedia membuat Keluarga Pei bangkrut, daripada membuat Valerie Pei melompat ke lubang api, tapi kegigihan Valerie Pei membuat mereka tak berdaya.
Mereka mengira Valerie Pei akan menjaga seorang pasien dengan kondisi vegetatif persisten untuk selamanya, juga menjaga William, tidak disangka Leon Gu sudah sadar, dan sekarang telah menyandang identitas sebagai menantu Keluarga Pei, hal ini kurang lebih telah membuat kesan Leon Gu dalam hatinya mengalami sedikit perubahan.
"Jacob, biarkan Leon menangani masalah ini, identitasmu tidak mengizinkanmu lebih memihak terhadap Keluarga Pei, kalau sampai melakukan kesalahan, masa depanmu akan hancur." Ayah Pei akhirnya setuju dengan rencana Leon Gu, "Leon, maaf telah merepotkanmu dalam masalah ini."
"Pa, jangan mengatakan kata merepotkan, aku adalah suaminya Valerie, ini semua adalah hal yang seharusnya kulakukan." Leon Gu memperlihatkan senyuman untuk menenangkan Ayah Pei, lalu saat memalingkan kepala terhadap Jacob Pei, Jacob Pei masih berekspresi dingin dan tak menyukainya.
Semenjak Jacob Pei pergi ke Kota S untuk menemui Valerie Pei, Leon Gu sudah tahu dirinya dan kakak iparnya ini tidaklah cocok, Jacob Pei merasa kasihan terhadap Valerie Pei yang telah menikah dengannya, juga mengkasihani Valerie Pei yang mengalami kesedihan di rumah Keluarga Gu, semua ini mampu dimengerti oleh Leon Gu.
"Keluarga Gu sekarang memiliki 20% saham PT Kontraktor yang dikelola oleh Pei's Corp., asalkan membuatku menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan, maka semua tanggung jawab akan ditanggung olehku, dan masalah ini tidak akan berhubungan dengan Keluarga Pei."
Jacob Pei mengerutkan alisnya melihat Leon Gu, dia sedang meminta lebih banyak saham perusahaan?
"Setelah masalah ini berakhir, aku akan kembali menandatangani surat pengalihan saham, sekarang masyarakat masih belum mengetahui hal ini, tapi kalau terlambat mengatasinya, semua akan tidak sempat diatasi." Leon Gu mengetahui kekhawatiran Jacob Pei dan Ayah Pei, lalu segera menambah pernyataannya.
Jacob Pei saat ini sangat membenci identitas dirinya ini, yang tidak bisa membantu Keluarga Pei secara terang-terangan, bahkan harus membuat seseorang yang telah menyakiti Valerie Pei datang membantu.
Saat Leon Gu tiba di tempat kejadian, waktu sudah malam hari jam 8, di pertengahan tempat antara Kota A dan Kota Y, tempat ini sering diguyur hujan, hujan rintik-rintik sudah mulai turun sejak petang hari, hal ini menjadi penghalang besar dalam proses penyelamatan. Mobil tidak bisa masuk ke dalam, lalu setiap bodyguard langsung membuka payung untuk membuat jalan tak terhujani kepada Leon Gu.
Tapi dia malah menyuruh mereka untuk menyimpan kembali payungnya, dan hanya mengenakan jas hujan yang tipis, setelah Owen Liang melihat tindakan Leon Gu ini, dia juga ikut mengambil jas hujan untuk dikenakan, dan menyuruh orang untuk memberikan payung kepada para anggota keluarga korban yang sedang menunggu proses penyelamatan di sana.
Hujannya tidak lebat, tapi anginnya sangat kencang, tudung jas hujan sampai tertiup terbuka akibat angin, rambut Leon Gu yang dari awal memang pendek langsung terkena rintikan hujan, wajahnya juga mulai basah, bagian kerah kemeja putih pun telah basah, dia biasanya sangat mempedulikan sepatunya, akan merasa tidak tahan jika melihat sepatunya telah terkena debu, tapi meskipun sepatunya saat ini telah terkena lumpur, dia tidaklah mempedulikannya, terus berjalan di depan rombongan, menuju tempat kejadian.
Saat melihat ada seorang petinggi telah datang, perwakilan dari para anggota keluarga pekerja yang tertimbun langsung menghadang jalannya, wajahnya terdapat air mata dan ekspresi amarah.
"Saat ada kecelakaan, kalian malah baru datang sekarang, aku rasa kalian para orang kaya ini sangatlah merendahkan nyawa kami para rakyat jelata!" Yang muncul adalah seorang pria, menunjuk Leon Gu dan memakinya.
"Kakak jangan emosi dulu, hujan di sini cukup lebat, kami telah mempersiapkan daerah istirahat sementara di tempat yang aman, kalian menunggu di sini pun tidak akan berguna, dan hanya akan menghalangi proses penyelamatan." Leon Gu melemparkan isyarat tatapan mata, para bodyguard langsung membagikan dua ikat payung ke setiap orang, jas hujan yang dikenakan mereka kebanyakan berkualitas rendah, baju mereka telah basah, dengan adanya payung di saat seperti ini, tentu saja telah membuat suasana hati mereka menjadi lebih stabil.
Penanggung jawab yang diutus oleh Kota Y melihat telah ada orang yang datang, dia langsung berjalan ke sini, dan terlihat jelas merasa sedikit kaget saat melihat Leon Gu, kenapa bukanlah orang Keluarga Pei?
"Apa kabar, aku adalah orang penanggung jawab terhadap kecelakaan kali ini, Owen Liang." Owen Liang mengulurkan tangan dan berjabatan tangan dengan penanggung jawab Kota Y, wajah orang itu yang awalnya tidak begitu suka dengan Leon Gu seketika langsung memunculkan senyuman setelah mendengar nama Owen Liang ini.
"Ternyata Ketua Liang ya......" Orang itu langsung mengulurkan tangan untuk balik berjabatan tangan, dia awalnya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menyulitkan Keluarga Pei, tidak disangka bahkan orang dari pihak Tuan Besar He pun telah datang, bagaimana cara Keluarga Pei berhasil mencari seseorang yang sehebat ini dalam waktu yang begitu singkat?
Lagipula dia tidak pernah mendengar hubungan Jacob Pei dan Keluarga He cukup baik......
Melihat perubahan ekspresi penanggung jawab Kota Y yang secepat itu, Leon Gu langsung tahu orang yang diutus Joe Sun kali ini sehebat apa.
"Ini adalah penanggung jawab PT. Kontraktor, Leon Gu, CEO Gu." Owen Liang memperkenalkan Leon Gu padanya.
"CEO Gu apa kabar." Saat orang itu telah mendengar namanya Owen Liang, dia telah berpesan pada bawahannya untuk membuat para anggota keluarga itu agar jangan membuat masalah.
"Apa kabar, perusahaan kami akan mengerahkan seluruh usaha untuk mengatasi kecelakaan ini, urusan kebelakangnya pun akan dipertanggung jawabkan oleh kami sepenuhnya." Satu ucapan dari Leon Gu langsung membuat perasaan para anggota keluarga korban yang ada di tempat menjadi jauh lebih tenang, mereka pada dasarnya memang mengkhawatirkan hal tentang para orang kaya ini tidak akan bertanggung jawab setelah kecelakaan ini terjadi, sekarang sudah ada orang yang bersedia muncul untuk bertanggung jawab, tentu saja mereka tidak akan membuat keributan.
Di malam hari, hujan turun dengan semakin deras, anggota keluarga korban juga telah ditempatkan di area istirahat sementara yang aman, Leon Gu tetap berada di tempat kejadian mengamati proses penyelamatan di bawah perlindungan para bodyguard.
Saat tengah malam, entah siapa yang telah mengabarkan para wartawan, setiap pihak media sosial langsung mengutus awak wartawannya kemari, memfoto tempat kejadian dengan heboh, lalu pergi ke area peristirahatan untuk mewawancarai anggota keluarga.
Leon Gu dari awal sudah tahu bahwa hal ini tidak akan bisa disembunyikan dari wartawan, dan dia dari awal sudah merencanakannya dengan baik, dia telah melakukan persiapan dengan membuat tempat berteduh dan menjaga kehangatan di tempat kejadian yang memadai, area peristirahatan anggota keluarga korban juga dilengkapi dengan makanan instan dan air mineral, gambaran yang terpotret oleh pihak media sosial seperti ini tidaklah memiliki kekurangan apapun.
Tim penyelamat telah menambah personel pemadam kebakaran untuk melakukan proses penyelamatan, jam 2 dini hari, 2 orang pekerja yang tertimbun berhasil terselamatkan, napas mereka sekarang saja sudah sangat lemah, dan mobil ambulans langsung tiba dengan cepat......
Para wartawan dari awal sudah menyadari Leon Gu yang terus berada di tempat kejadian sana, seorang wartawan dari sebuah media sosial yang sangat berpengaruh di dalam negeri mengetahui bahwa itu merupakan penanggung jawab dari PT. Kontraktor, setelah mendapatkan izin, dia langsung pergi mewawancarai Leon Gu.
"CEO Gu, sekarang sudah jam 4 dini hari, hujannya pun semakin lama semakin deras, korban telah tertimbun selama lebih dari 10 jam, apakah proses penyelamatan selanjutnya masih akan terus dilanjutkan?"
Kameramen memikul kamera di bahunya dan menghadapkannya ke arah Leon Gu, mikrofon wartawan telah diarahkan ke depannya, Leon Gu saat ini telah tidak memiliki penampilan luar yang bersinar gemerlapan, tapi hal ini tetap tidak mampu menyembunyikan aura elegan dari sekujur tubuhnya.
"Kami tidak akan menyerah terhadap proses penyelamatan, dan akan melanjutkannya sampai mengeluarkan korban terakhir timbunan tanah." Leon Gu berkata dengan tegas di depan kamera.
"Lalu, apakah CEO Gu boleh membocorkan hal tentang tebusan terhadap kejadian ini?"
"Setiap nyawa itu sangat berharga, yang bisa kami lakukan adalah membuat anggota keluarga mendapatkan jaminan terbesar."
Sosok tubuh Leon Gu muncul di televisi, Austin Gu mematikan televisi dengan kasar, awalnya mengira Valerie Pei tidak akan mengalami masalah apapun setelah pulang ke Kota A, tapi dia malah telah menjemput Valerie Pei kembali pulang, bahkan juga menyuruh bodyguard menjaga vilanya, tidak membiarkan Valerie Pei keluar!
Sekarang bahkan berada di Kota A memainkan peran seorang menantu yang baik, ada hak apa dia untuk melakukan hal seperti ini? Dia hanya bisa memberikan luka terhadap Valerie Pei!
Austin Gu menelepon seseorang dengan sangat kesal, berkata: "Jangan membiarkan Leon pulang dengan begitu mudah!"
Novel Terkait
Angin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanPergilah Suamiku
DanisMarriage Journey
Hyon SongDoctor Stranger
Kevin WongIstri Pengkhianat
SubardiBeautiful Lady
ElsaLoving Handsome
Glen ValoraDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)