Diamond Lover - Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang

Nicole Chen benar-benar mempertaruhkan nyawanya saat merebut ponsel itu. Saat itu dia bahkan melihat ekspresi kaku di wajah Nathan Xia, juga senyuman William dan Leon Gu yang merekah, dia sangat ingin memaki siapa pun yang memanggil Nathan Xia hari ini!

Setelah memfotokan mereka sekeluarga, William berkata di sini setiap orang harus foto bersama. Para tuan-tuan besar itu satu per satu ditarik dengan tidak alami oleh William untuk berfoto.

"Paman Ethan, tersenyumlah, paman lebih tampan kalau tersenyum, lho!" William dan Ethan Chen duduk di kursi kayu, William menggandeng lengan Ethan Chen dan menyuruhnya tersenyum.

Seumur hidupnya, foto yang pernah diambil oleh Ethan Chen hanyalah foto ijazah dan pas foto, kali ini, tak disangka dia ditarik untuk berfoto oleh seorang bocah, dan dia masih harus tersenyum. Dia pun memaksakan senyuman.

Karena itu, melihat para penonton yang tersenyum lebar, setelah Nicole Chen selesai memfoto, dia segera berdiri dari kursi kayu yang menyiksa itu, kemudian mendorong Alfred Lu yang barusan ini tertawa paling keras.

Di rumah Alfred Lu ada Abalone Cilik, biasanya dia juga akan berfoto dengan Abalone Cilik untuk dikirimkan pada para pria single, sehingga hal seperti berfoto begini sama sekali tidak menyulitkan bagi Alfred Lu. Dan lagi, sesuai sebutannya yang terkenal, dia ingin William dan Abalone Cilik-nya berfoto bersama, sehingga mereka berempat pun berfoto bersama, jauh lebih lancar dibanding William dan Ethan Chen.

Selain itu, ada Lucas Qin yang dipaksa melakukan apa yang tidak dia bisa. Saat menyelesaikan masalah formal, Lucas Qin selalu terlihat berhati-hati, biasanya dia juga sangat jarang berbicara, terlebih, dia tidak akan mungkin berkomunikasi dengan anak-anak. Dia selalu merasa anak-anak sulit diatur. Melihat Alfred Lu yang disiksa oleh Abalone Cilik hingga menjadi seperti seorang babu anak perempuan, dia pun bersumpah, dia tidak menginginkan anak sepanjang hidupnya.

Sehingga, saat dia duduk di sebelah William, tubuhnya sangat kaku.

"Paman Lucas, kenapa muram terus? Apakah ada sesuatu yang tidak menyenangkan?" tanya William pada Lucas Qin sambil menatapnya dengan mata lebarnya.

Lucas Qin tidak bisa tersenyum ke arah kamera, para orang kejam itu masih menonton candaan ini, Ethan Chen memasang tampang "tadi kamu menertawakanku, sekarang aku akan membalasmu dengan tawaan pula". Demi cepat mengakhiri siksaan ini, Lucas Qin tersenyum ke arah kamera, Nicole Chen yang memotret hanpir tidak tahan, dengan gemetaran, dia memfoto William dan Lucas Qin.

Foto Jacob Pei dan William terlihat sangat alami, setelah duduk lalu tersenyum, foto pun jadi. Ini adalah taktik Jacob Pei, daripada duduk dengan canggung di sana dan ditertawakan oleh mereka, lebih baik dia menyelesaikannya sebelum terjadi masalah!

Setelah semua orang selesai berfoto, hanya tersisa Nathan Xia. Dia merasa, hari ini datang kemari tanpa sadar, benar-benar sama dengan cari mati. Dia melihat keluarga orang lain semanis ini, dia yang seorang penyendiri ini merasa pemandangan itu terlalu indah hingga dia tidak tahan untuk melihatnya langsung. Sekarang, William memanggil dari kejauhan. Bagaimana pun, dia adalah seorang anak, dan dia tidak bisa marah pada seorang anak, dan lagi, anak itu adalah orang yang paling diperhatikan oleh Valerie Pei.

"Paman Xia, selain Daddy, William paling menyukaimu!" kata anak itu dengan ekspresi heboh saat Nathan Xia duduk di sebelahnya.

Tiba-tiba Nathan Xia sedikit tersentuh, jelas-jelas ini adalah anak Leon Gu, namun dia malah tak bisa membencinya. Sejak pertama kali bertemu dengan William, dia menjauhkan diri dan mengatakan untuk mulai menjauh dari Valerie Pei, saat itu dia sudah mendapati bahwa dirinya tak dapat membenci William. Setan ini, dia tak akan sempat menyayanginya.

"Kalau begitu mengapa William masih memanggilku Paman Xia, sebenarnya aku paling muda di antara beberapa paman itu!" kata Nathan Xia sambil menampakkan senyuman pertamanya hari ini. Orang-orang itu berdiri jauh, sehingga tidak tahu apa yang dibicarakan Nathan Xia dan William, sehingga dia pun mengoreksi kebiasaan William memanggilnya paman.

"Tapi William paling suka memanggil Paman Xia!" William tetap tidak mau mengubah caranya memanggil Nathan Xia, dia merasa enak memanggil seperti ini.

Karena gagal lagi dalam mendidik William, Nathan Xia pun hanya bisa mengakui kekalahanya. Kalau dia suka memanggil Paman Xia, terserah dia, kalau sampai dia tak memanggilnya paman, melainkan kakek, maka dia akan menangis sampai air matanya kering.

Membuat Nathan Xia benar-benar melepaskan Valerie Pei, benar-benar lebih sulit daripada menggapai langit. Dari dulu, dia selalu bermain bersama Valerie Pei. Saat masih kecil, perkataan semacam mau menikahinya setelah besar nanti, Valerie Pei juga tanpa sadar mengatakannya, sedangkan Nathan Xia mendengarnya dengan penuh kesadaran.

Selama ini Valerie Pei juga tidak pernah pacaran, kedua keluarga mereka yang menentukan pertunangan mereka, kalau tidak terjadi sesuatu, setelah lulus kuliah mereka akan menikah. Alhasil, terjadilah sesuatu yang tidak biasa. Valerie Pei menikah dengan Leon Gu, dan Nathan Xia dikirim ke luar negeri oleh kedua orangtuanya.

Sekarang, memikirkannya, dia dan Valerie Pei juga tidak pernah memiliki janji pernikahan, juga tidak hidup bersama dalam arti harafiah, dia bisa bilang suka pada Valerie Pei, Valerie Pei juga bisa bilang Nathan adalah orang yang paling baik pada Little Valerie di dunia, Little Valerie menyukai Nathan.

Tetapi rasa suka seperti itu, sama seperti rasa sukanya pada Ethan Chen dan Lucas Qin, sangat sulit untuk melewati batas itu.

Setelah William foto bersama mereka semua, mereka berkata bahwa tidak ingin jalan lagi, maka mereka pun menyewa mobil tamasya. Setelah berputar-putar, mereka keluar dengan tidak bersemangat dan langsung menuju ke resort di sebelah, di sana ada pemandian air panas, kebetulan bisa meredakan lelah. Hanya saja Valerie Pei memikirkan seluruh tubuhnya masih dipenuhi mahakarya Leon Gu, sehingga tidak ikut dalam kegiatan berendam di pemandian.

William sangat amat bersemangat, dia diajak oleh beberapa orang paman untuk bermain di pemandian air panas. Leon Gu juga tidak ikut dia berjalan-jalan di resort bersama Valerie Pei.

"William sepertinya sangat menyukai mereka, ke depannya mari kita sering-sering kemari." Saat berjalan di jalan pegunungan yang sempit, Leon Gu bergandengan erat dengan Valerie Pei, cincin di jari manis tangan kedua orang itu saling bersentuhan, sedikit mengganjal, namun ganjalan itu terasa sangat nyaman.

"Baiklah, aku hanya takut kamu terlalu sibuk," kata Valerie Pei yang tahu mengenai kesibukannya karena Theme Park, setiap hari harus mengurus banyak dokumen, melihat banyak kontrak, menghadiri banyak rapat, namun dia malah berkata mau lebih sering menemani mereka kembali ke Kota A, sehingga Valerie Pei pun juga mempertimbangkan keadaan Leon Gu.

"Tentu saja aku bisa meluangkan waktu sesedikit ini, aku sudah menyia-nyiakan 4 tahunku bersama William, aku tidak mau lagi menyia-nyiakan waktu ke depannya, mari kita ganti 4 tahun itu," kata Leon Gu. Dia selalu memikirkan, bagaimana William saat dia lahir, apa kalimat pertama yang diucapkannya, dan bagaimana dia bisa belajar berjalan .... Begitu banyak "kali pertama" yang tidak diketahui oleh Leon Gu, sehingga dia ingin mengganti semua itu sekarang.

Sebenarnya, Leon Gu memiliki iktikad begini saja sudah cukup, dari awal, Henry Gu mempercayakan ekspektasi yang tinggi padanya. Kali ini saat dia sadar, selain urusan Swift Corp, Henry Gu mulai memintanya mengelola beberapa urusan perusahaan keluarga Gu. Kemampuannya benar-benar kurang, setelah pulang tahun baru ini, dia takut akan kembali sibuk.

"Saat berumur 9 bulan, William bisa mengucapkan kalimat pertamanya, dia memanggil Mommy, saat itu aku sangat amat gembira, seorang anak kecil yang lucu membuka mulutnya dan berbicara, memanggilkku Mommy, saat itu aku hampir saja menangis. Saat dia berumur 10 bulan, dia sudah bisa berjalan. Saat berumur 1 tahun, dia juga sudah bisa memanggil kakek dan nenek. Saat berumur 2 tahun, William pernah demam tinggi hingga menyebabkan radang paru-paru. Saat itu keadaannya sangat gawat, aku bahkan takut hampir kehilangan dia, namun setelah itu sudah tidak ada masalah. Saat pertama kali masuk TK, dia tidak menangis .... Masih ada banyak lagi, kalau kamu ingin mendengarnya, akan kuceritakan pelan-pelan untukmu," kata Valerie Pei. Dia tahu Leon Gu ingin mengganti 4 tahun yang telah lewat itu, dan ingin menjadi ayah yang baik. Namun sekarang ini, dia tidak hanya menjadi seorang ayah, dia juga seorang putra, seorang pewaris yang menanggung ekspektasi tinggi.

Hal seperti ini juga baru dipahami oleh Valerie Pei setelah dia menjadi seorang ibu. Saat di Kota A dulu dia tidak pernah memikirkan perasaan orangtuanya, dia bermain sesukanya, membuat masalah, orangtuanya bisa memarahinya, dia akan mengambek, dia tidak tahu susahnya menjadi orangtua. Setelah melahirkan William, dia pun mengerti betapa orangtuanya dulu mengurusnya dengan sepenuh hati.

Sehingga, sekarang dia tidak bisa meminta Leon Gu memberikan seluruh perhatiannya pada William. Dia berhutang 4 tahun pada William, di waktu yang sama, dia juga berhutang 4 tahun pada Ayah Gu, Ibu Gu, dan Henry Gu.

"Tunggu saat William sudah agak besar nanti, mari kita lahirkan seorang anak lagi." Sebenarnya di keluarga Gu, melahirkan 2-3 anak adalah hal yang normal. Awalnya Leon Gu juga tidak pernah berpikir untuk melahirkan anak dengan Valerie Pei, sekarang dia malah memiliki pikiran untuk melahirkan seorang anak lagi. Dia ingin merasakan apa yang dirasakan oleh Valerie Pei.

Dan lagi, dia juga tidak ingin William kesepian sendirian, kalau memiliki adik, yang sebaiknya adik perempuan, akan bisa menjadi temannya. Akan baik sekali kalau mereka seperti Jacob Pei dan Valerie Pei, lihatlah, betapa baiknya Jacob Pei pada Valerie Pei, dalam hal apa pun selalu mengalah pada Valerie Pei, bahagia sekali memiliki kakak laki-laki seperti ini.

"Apa kamu tidak tahu melahirkan itu sakit sekali?" Valerie Pei mengerutkan dahinya, saat dia melahirkan William, dia kesakitan selama5-6 jam, saat itu, dia benar-benar ingin bangun dari ranjang operasi dan membunuh Leon Gu! Bagaimana bisa dia masih memintanya menanggung rasa sakit itu lagi?

"Kali ini akan kutemani kau di ruang operasi, kalau kamu merasa sakit, gigitlah lenganku, oke? Lahirkan 1 lagi, ya?"

Jalan-jalan yang awalnya baik-baik saja itu berubah menjadi acara Leon Gu meminta Valerie Pei melahirkan, mereka berdua meramaikan masalah ini lama sekali, yang satu mau anak, yang satu tidak mau, sampai akhirnya Leon Gu-lah yang mengalah. Namun Leon Gu sudah punya banyak rencana, asal melakukan sesuatu, akhirnya kalau hamil nanti, dia pasti akan melahirkannya!

"Kalian di sini ya." Entah sejak kapan Nathan Xia muncul dan memotong pembicaraan mereka. Tampangnya seperti tidak peduli, seperti sama sekali tidak tahu apa yang terjadi di pesawat kemarin.

"Iya, baru saja kami mau kembali," kata Valerie Pei sambil menarik tangannya dari genggaman Leon Gu dengan canggung. Mungkin dia tidak ingin menambahkan garam pada luka Nathan Xia, namun Leon Gu segera kembali menggandeng Valerie Pei.

Semua gerakan itu terlihat oleh Nathan Xia, dia berpura-pura tidak melihat dan hanya berkata, "Mari kembali, makan dulu, nanti malam masih ada banyak kesibukan," kata Nathan Xia sambil mengangguk, lalu segera berbalik dan pergi.

Dengan begitu alami, tidak canggung, malahan Valerie Pei-lah yang merasa sedikit canggung.

"Mari jalan," kata Leon Gu sambil berjalan maju dan menggandeng Valerie Pei yang sedikit melamun.

Di depan mereka ada jembatan besi, di bawahnya ada sebuah danau. Jembatan itu tidak tinggi, danau itu juga tidak dalam. Saat Valerie Pei dan Leon Gu melewatinya sambil bergandengan, jembatan itu sedikit bergerak, Nathan Xia yang sudah berjalan sampai tengah kehilangan keseimbangan, kakinya tergelincir, dan dia jatuh ke danau!

"Nathan ..." seru Valerie Pei kaget, dia segera memegang pegangan jembatan. Perihal Nathan Xia tak bisa berenang ini, hampir semua orang tahu.

"Jangan panik, akan kutelepon orang untuk menyelamatkannya," kata Leon Gu yang telah mengeluarkan ponselnya dan bersiap memanggil Jacob Pei untuk datang menolong. Namun saat dia mengeluarkan ponsel, Valerie Pei telah berusaha melepas genggamannya, dan berlari ke tengah jembatan, bahkan tanpa menunggu, dia melompat turun.

Leon Gu tidak tahu apakah Valerie Pei bisa berenang atau tidak, maka setelah menelepon, dia melempar ponselnya dan berlari ke tengah jembatan.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu