Diamond Lover - Bab 95 Terlihat Tua
Hari ini tiba giliran Leon Gu pergi menjemput William, Valerie Pei mengadakan pertemuan dengan anggota Hengtai Corp. setelah bertemu dengan Gianna Wei, pertemuannya terus berlangsung hingga pukul tujuh malam, waktu sudah menunjukkan pukul delapan ketika ia tiba kembali di rumah, William sedang mambaca buku di ruang belajar di lantai dua, Leon Gu sedang duduk di depan komputer dan merapikan dokumennya, mereka berdua sangat sibuk belakangan ini.
“Mommy!” William langsung melempar bukunya dan berlari ke sisi Valerie Pei ketika melihatnya pulang, ia kemudian memeluk pahanya, dia jarang sekali berkomunikasi dengan William beberapa hari ini.
Valerie Pei bersujud dan mencium wajah William, dia berdiri di depan pintu ruang buku dan tidak bermaksud untuk memotong masa-masa dimana mereka berdua berhubungan, walaupun sedang melakukan kegiatan masing-masing, namun mereka terlihat sangat harmonis.
Leon Gu melihat ke arah kedua orang yang sedang berpelukan di depan pintu, ia ikut meletakkan benda-benda yang berada di tagnannya, lalu menapakkan salah satu tangannya sambil menatap kedua orang itu.
“William, Mommy sedikit sibuk belakangan ini, bagaimana kalau mommy temani kamu bermain di akhir pekan nanti?” Valerie Peri bersujud di atas karpet, hingga memiliki ketinggian tubuh yang sama dengan William.
“Mommy jangan sampai kelelahan, William akan merasa sakit hati.” William menatap Valerie Pei dengan sedikit khawatir.
Semua kelelahan Valerie Pei langsung lenyap ketika melihat William, sama halnya seperti saat Leon Gu belum menyadarkan diri, seberapa banyak kejadian yang mengesalkan yang sudah terjadi di luar, selama ia kembali ke rumah dan melihat William tersenyum padanya, maka ia akan kembali bersemangat.
“Sayang, mommy ini adalah Superwoman!” Valerie Pei mengisengi Willam.
“Cepat pergi mandi, kamu sudah berkeliaran di luar selama seharian, tubuhmu sudah dipenuhi oleh debu.” Namun Leon Gu tiba-tiba memotong keharmonisan kedua ibu dan anak ini, dia sudah berdiri tepat di samping Vaelrie Pei, lalu menggendong William di detik berikutnya dan berkata kepadanya,”Biarkan mommy mandi, daddy akan membacakan cerita untukmu.”
“Baik baik!” William menganggukan kepalanya, dan tidak lupa untuk kembali menatap Valerie Pei dan berkata,”Mommy, William sudah mau tidur, selamat malam!”
“Selamat malam.” Valerie Pei berdiri, lalu mengecup dahu William, dan melihat William dan Leon Gu turun.
Dia baru saja melihat...... Ekspresi tidak puas pada wajah Leon Gu? Karena dia sudah pulang terlalu malam, sehingga tidak menjaga William dengan baik?
Tanpa berpikir terlalu panjang, Valerie Pei kembali ke kamar dan mandi, mandi dengan air hangat, hingga kelelahan pada tubuhnya berkurang sangat banyak, saat melangkah keluar dari kamar mandi, ia pun melihat Leon Gu sedang menunggunya.
Kebetulan, dia juga perlu membicarakan sesuatu dengannya.
“Leon Gu, hmm...... Kita mempunyai sebuah lukisan Dinasti Qing di rumah, apakah kamu bisa meberikannya kepadaku, aku ingin menghadiahkannya kepada orang lain.” Valerie Pei mengelus rambutnya dan berbicara dengan sedikit kesulitan kepadanya, dia merasa memohon kepada Leon Gu untuk melakukan sesuatu adalah sebuah hal yang cukup sulit, dia juga tidak tahu dimana letak kesulitannya, dia hanya merasa sulit mengatakannya saja.
Leon Gu meninggikan alisnya, lukisan Dinasti Qing, dia tahu ada sebuah lukisan demikian di tempat kakek, nilai koleksinya sangat tinggi, kebetulan sekai, ia bersiap-siap untuk memberikan lukisan tersebut saat pergi menghadiri acara ulang tahun Tuan Besar He, untuk apa ia menginginkan lukisan ini?
“Lukisan tersebut disimpan di tempat kakek, namun aku tidak bisa memberikannya kepadamu, aku harus menghadiri acara ulang tahun Tuan Besar He pada hari Jumat nanti, aku bersiap-siap untuk menghadiahkannya.” Leon Gu langsung menolaknya, dia tahu Tuan Besar He sangat mendalami lukisan pada masa Dinasti Qing, jika ia dapat berkontribusi di depan hadapannya, ia mungkin saja akan memperhatikan dirinya.
Valerie Pei melirik Leon Gu, ia menolaknya dengan sangat cepat, dia bahkan sudah menjamin kepada Gianna Wei bahwa ia akan menyelesaikan permasalahan gambar ini kepada Gianna Wei tadi sore, dia tahu Gianna Wei mempunyai hubungan yang sangat keras dengan kakeknya, lagipula umur Tuan Besar He juga sudah tua, jika dia tidak segera menyelesaikan kecanggungannya dengan cucu perempuannya, sekalipun ia mati, ia tidak akan bisa mati dengan tenang, jadi Valerie Pei ingin menggunakan lukisan ini untuk melegakan hubungannya dengan kakeknya, namun Leon Gu tidak mau memberikannya!
“Di tempat kakek?”
“Iya.” Leon Gu menganggukan kepalanya, namun ia tidak memahami apa maksud ucapan Valerie Pei ini,”Apakah kamu ingin pergi bersamaku di hari Jumat nanti?”
“Tidak mau, aku tidak bisa menghadap orang-orang dari dunia politik.” Sejak Valerie Pei saling menyapa dengan Kepala Biro Sumber Daya Alam empat tahun yang lalu, dia pun sudah tidak pernah ingin berhadapan dengan para pejabat lagi, walaupun kakaknya sendiri juga merupakan seorang pejabat, dimana ia juga mampu sedikit berpura-pura di luar, namun dia masih mengenali batasannya, tetapi juga tidak se...... Brengsek mereka.
Leon Gu tahu permasalahan apa yang Valerie Pei maksdukan, dia juga tidak membuka kedok Valerie Pei.
“Baik, aku akan pergi sendiri.”
.
Namun, pada saat Leon Gu pergi ke tempat Henry Gu untuk mengambil lukisannya di Jumat pagi, ia baru diberitahu bahwa lukisan itu sudah terlebih dahulu diambil oleh orang lain, orang yang mengambilnya itu kebetulan adalah Valerie Pei, Leon Gu langsung teringat kembali akan kejadian di malam dimana Valerie Pei bertanya apakah lukisannya berada di tempat kakek atau tidak, dia tidak berpikir terlalu panjang pada saat itu, sehingga ia akhirnya bergerak lebih cepat darinya, namun Valerie Pei kini sudah terlebih dahulu pergi, dia tidak bisa menemukannya.
Dia hanya bisa mengambi lukisan hasil karya pelukis modern dan berharap Tuan Besar He menyukainya.
Leon Gu yang sudah lama sekali tidak bertemu dengan Naomi Ye akhirnya bertemu dengannya di meja makan pada saat sarapan hari ini, dia awalnya mengira dia akan sering bertemu dengannya setelah menetap di rumah Keluarga Gu, namun ia baru menyadari bahwa semuanya sama saja setelah ia menetap, dia tidak akan mungkin berinisiatif untuk pergi ke West Side Vila, dia juga sudah sarapan sangat pagi untuk mengantar William bersekolah setiap paginya, dia juga tidak sering makan malam di rumah Keluarga Gu, dia berkata alasannya harus bersosialisasi, namun dia sering sekali berjalan ke vila Leon Gu di sisi barat dan melihat bahwa lampu kamar Leon Gu sedang menyala, tetapi ia juga tidak berani pergi mengetuk pintunya, ia khawatir Leon Gu merasa risih dengannya.
Dia sudah pergi menghadiri banyak sekali pameran lukisan, melihat banyak sekali lukisan, dan memiliki banyak sekali kesan yang ingin ia sampaikan kepada Leon Gu, namun dia tidak pernah bertemu denganya.
Setelah kini akhirnya bertemu, dia bertanya mengenai permasalahan lukisan kakek, ia juga setidaknya mengerti sedikir, Leon Gu juga mengetahui hal ini, dia memang tidak mempunyai gen dalam bidang seni sebelumna, jika Tuan Besar He menanyakan sesuatu kepadanya nanti malam, dia juga tidak akan bisa menjawabnya, mempunyai Naomi Ye di sisinya sepertinya adalah sebuah hal baik.
“Naomi, apakah kamu punya waktu luang nanti malam?” Di luar kediaman utama, Leon Gu bertanya kepada Naomi Ye, Valerie Pei tidak ingin menghadiri acara pesta seperti ini, jika ia hadir tanpa membawa pasangan wanita, ia juga merasa kekurangan sesuatu. Empat tahun yang lalu, dia jarang sekali membiarkan Naomi Ye menghadiri acara seperti ini, dia hanya akan mencari selebriti wanita atau wanita dengan reputasi yang baik untuk mendampinginya, mereka juga merasa sangat senang.
Namun hari ini adalah acara ulang tahun Tuan Besar He, selebriti wanita tidak terlalu cocok, wanita dengan reputasi baik juga tidak bisa dicari lagi, maka Naomi Ye saja.
“Punya.” Tatapan Naomi Ye terlihat penuh penantian, ini adalah pertama kalinya Leon Gu bertanya apakah ia mempunyai waktu luang atau tidak setelah menetap di rumah Keluarga Gu, dia merasa hubungan mereka dapat sedikit diubah.
“Baik, rias dirimu sejenak, kita akan menghadiri acara pesta nanti malam.” Leon Gu hanya menturukannya dengan sederhana, namun hati Naomi Ye sudah bergejolak hebat, Leon Gu mau membawanya ke acara pesta, ia bahkan tidak pernah membawanya menghadiri acara pesta saat empat tahun yang lalu, dia kini sudah menikah dengan Valerie Pei, namun dia masih memperbolehkannya menghadiri pestanya, ini berarti ia mempunyai posisi yang berbeda dalam hatinya!
“Baik, aku mengerti, kalau begitu, apakah aku perlu menunggumu di rumah?” Naomi Ye sulit sekali menyembunyikan perasaan senangnya, sehingga ia berinisiatif untuk bertanya terlebih dahulu.
“Aku akan menyuruh supir untuk menjemputmu.”
.
Valerie Pei berhasil mendapatkan lukisan itu dari kakek, kakek hanya bertanya dimana ia akan mengunakannya, dia berkata dia akan memnghadiahkannya kepada seorang teman, kakek pun langsung memberikannya tanpa bertanya terlalu banyak, dia membawa lukisan itu ke tempat tinggal Gianna Wei, sebelum ia bertemu dengan Gianna Wei dan memberikan lukisan ini kepada Tuan Besar He, dia tidak berani kembali ke perusahaan ataupun ke rumah, Leon Gu sebelumnya sudah menuturkan dengan jelas bahwa ia menginginkan lukisan ini, namun dia langsung meminta lukisan ini kepada kakek keesokan harinya, tidak tahu bagaimana reaksi yang mungkin ia miliki.
Gianna Wei melihat Valerie Pei membawa lukisan itu kemari, ia menatap Valerie Pei dengan perasaan terkejut dan berkata,”Pfft, kamu benar-benar mendapatkan lukisannya?”
“Ah, bukankah kamu memerlukannya?’ Valerie Pei meletakkan lukisannya beserta dengan kotaknya,”Aku akan bermalas-malasan disini hari ini, aku akan pulang setelah aku melewati periode aman.”
“Ini adalah lukisan bernilai puluhan juta yuan, aku hari itu hanya sembarangan mengatakannya saja, namun kamu benar-benar berhasil mendapatkannya!” Gianna Wei benar-benar tidak menyangka Keluarga Gu akan semurah hati ini, hingga mampu memberikan lukisan bernilai puluhan juta yuan begitu saja.
Valerie Pei juga pernah berpikir bahwa lukisan ini mungkin bernilai sangat mahal, namun dia tidak menyangka akan mencapai puluhan juta yuan, kakek benar-benar tidak mengedipkan matanya dan langsung menyuruh Paman Liu untuk memberikannya pada saat itu.
“Apakah lukisan ini benar-benar semahal itu?” Valerie Pei tiba-tiba teringat akan ekspresi Leon Gu yang sangat serius saat itu, dia mau menghadiahkan lukisan ini kepada Tuan Besar He, membangun koneksinya, namun dia sudah terlebih dahulu mengambil luksian ini, apa yang akan ia hadiahkan?
“Gianna, mari diskusikan suatu hal, bagaimana kalau kamu kembalikan lukisan ini kepadaku, aku akan mencarikan yang lain untukmu, Leon Gu ingin menghadiahkan lukisan ini kepada kakekmu, namun aku yang terlebih dahulu mengambilnya.” Valerie Pei tiba-tiba merasa menyesal, dia mulai merasa menyesal melihat lukisan di meja itu.
“Tidka bisa, lihat, aku bersusah payah membangun kembali hubungan yang baik dengan kakekku seperti sebelumnya, apakah kamu rela memberikan lukisan ini kepada suamimu? Little Valerie...... Little Valerie......” Gianna Wei bersikap memanja hingga benar-benar membuat Valerie Pei merasa tidak nyaman, sehingga ia pun langsung menyetuuiya.
“Baik baik baik, aku benar-benar takut padamu.”
“Little Valerie, aku sangat mencintaimu!” Setelah selesai berbicara, Gianna Wei mengecup wajah Valerie Pei sejenak, lalu lanjut berkata,”Kamu sudah memberikan bantuan yang sangat besar kepadaku, ayo pergi bersama nanti malam, bukankah kamu berkata suamimu juga pergi, bagaimana bagiamana?”
Valerie Pei bertopang pada dagunya, dia mengira dirinya ini sudah licik, namun Gianna Wei lebih parah dibandingkan dengan dirinya, dia bertindak lebih tidak masuk akal dibandingkan empat tahun yang lalu.
“Tidak mau, aku sudah berkata kepada Leon Gu bahwa aku tidak mau pergi, aku tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya jika ia melihatnya.” Valerie Pei sebenarnya juga tidak ingin melihat pendamping wanita seperti apa yang akan Leon Gu bawa, dia hanya tahu Leon Gu pasti membawa pendamping wanita untuk menghadiri acara seperti itu, dia sudah berkata tidak mau pergi pada hari itu, dia juga tidak pernah menanyakannya lagi, sehingga dia memutuskan untuk tidak mau pergi saja.
“Kenapa rupanya, kamu adalah saudariku, saudarai Gianna Wei, apakah kamu harus pergi dengan memperhatikan ekspresi Leon Gu?” Gianna Wei kini bahkan mengganti panggilannya, ia sebelumnya terus memanggilnya sebagai suaminya, namun kini diubah dengan namanya,”Apakah kamu tidak ingin bertemu dengan orang yang terus kupikirkan itu?”
Akhirnya, Gianna Wei memanfaatkan kelemahannya, Valerie Pei benar-benar tidak bisa menolak metode memaksa yang lembut seperti ini.
Dia tidak pulang ke rumah, sehingga ia mengenakan gaun Gianna Wei, gaun-gaun di dalam ruang pakaianya itu benar-benar sangat beragam, jika dikenakan keluar, kemungkinan untuk berpaling mencapai 200%, Gianna Wei memilih sepoton gaun merah yang tidak berlengan untuknya, tubuhnya ini tinggi dan ramping, kulitnya berwarna putih cerah, sangat cocok dengan warna merah, ia juga menguraikan rambutnya, lalu merias sederhana wajahnya, Valerie Pei yang sudah lama sekali tidak merias diri kini tidak terbiasa melihat dirinya seperti ini, sehingga ia tidak bisa melangkah pergi dari hadapan cermin untuk sekejap.
Dalam empat tahun, ia terus sibuk menjaga Leon Gu, William, dan perusahaannya, sehingga ia jarang sekali mempunyai waktu untuk merias diri, dirinya jelas-jelas adalah seorang wanita yang berumur 25 tahun, namun kini terlihat lebih tua dibandingkan Gianna Wei yang berumur 29 tahun, dia kini terlihat seakan-akan kembali ke dirinya di Kota A empat tahun yang lalu.
Saat mereka berdua muncul di pintu hotel dengan pakaian merah dan hitam, semua cahaya yang berada di sekeliling tiba-tiba menggelap, kedua wanita cantik ini pun terlihat lebih bergemilang dibandingkan yang lainnya.
Novel Terkait
Hei Gadis jangan Lari
SandrakoIstri Pengkhianat
SubardiI'm Rich Man
HartantoDiamond Lover
LenaLoving Handsome
Glen ValoraPergilah Suamiku
DanisTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelTakdir Raja Perang
Brama aditioDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)