Diamond Lover - Bab 80 Pulang? Tidak!
Setelah makan malam, Ethan Chen mereka menanyakan beberapa pertanyaan yang sangat biasa kepada Leon Gu, dan berpesan padanya untuk merawat Valerie Pei baik-baik, kalau tidak, mereka pasti tidak akan memaafkannya. Mereka juga telah minum banyak, sehingga menyuruh supir masing-masing untuk menjemput mereka. Jacob Pei juga menyuruh supir untuk menjemput dia, Valerie Pei, dan Leon Gu.
Karena sebelumnya Valerie Pei dan Leon Gu sudah sepakat untuk pergi makan, maka supir pun menurunkan mereka di pasar malam. Jacob Pei berpesan kepada mereka untuk pulang lebih awal, dan berhati-hati.
Valerie Pei melambaikan tangan kepada kakaknya, setelah bayangan mobil sudah tidak terlihat, dia menggandeng lengan Leon Gu dan tersenyum. Karena sudah datang ke kota A, maka lupakanlah masalah yang tidak menyenangkan di kota S, setidaknya saat ini, Leon Gu masih adalah suami Valerie Pei.
Digandeng oleh Valerie Pei, hati Leon Gu terasa nyaman sekali.
“Apa yang ingin kamu makan? Kelihatannya seharian ini kamu juga tidak makan seberapa.” Valerie Pei menoleh dan bertanya pada Leon Gu.
Leon Gu tersenyum, dia merapikan rambut Valerie Pei yang berantakan karena tertiup angin, dan berkata, “Bukankah ini adalah daerahmu, tentunya kamu yang menentukan.”
“Aku khawatir kamu tidak terbiasa, kamu sudah begitu pemilih ketika di rumah keluarga Gu.” Valerie Pei berjalan ke depan sambil menggandeng Leon Gu. Saat ini sudah hampir jam sebelas, tepat adalah waktu yang paling aktif di pasar malam, warga kota A memiliki tempo kehidupan yang lambat, sangat suka untuk makan di luar pada pagi hari ataupun malam hari, dan saling mengobrol santai dengan orang-orang.
Tempat duduk di tepi jalan dipenuhi oleh para wanita dan pria, serta suara canda tawa. Dulu Valerie Pei dan Jacob Pei mereka pernah datang beberapa kali, tentu saja tidak diketahui oleh orangtua, demi mencari kesenangan semata.
Leon Gu juga tidak membantah, dia memang tidak terbiasa untuk duduk secara terbuka di bawah langit, dan makan dengan dikelilingi oleh suara hiruk-pikuk. Dia sangat pemilih dalam hal makanan, dan juga lingkungan makan. Namun, sepertinya Valerie Pei sangat bersemangat pada malam ini, maka dia pun tidak ingin mengganggu kesenangannya.
“Selama tidak terlalu pedas dan rasanya tidak berat, aku masih bisa menerimanya.” Ini adalah langkah kemunduran Leon Gu, dia tidak makan apa-apa pada malam tadi, dan minum begitu banyak bir, dia hanya ingin makan makanan yang hangat untuk membuat lambungnya terasa nyaman.
“Baik, pergi ke sana saja.” Valerie Pei mengangguk, dia juga tidak bisa meminta orang yang tidak tahan dengan makanan rasa berat untuk seketika terbiasa dengan makanan di sini.
Mengikuti Valerie Pei, Leon Gu tersenyum secara tidak sadar. Tangan Valerie Pei yang awalnya menggandeng Leon Gu, pada saat ini, jari Valerie Pei ramping pun bersilangan erat dengan tangan besar Leon Gu, terlihat bagaikan pasangan kekasih muda pada umumnya di pasar malam.
“Kami pesan satu bihun, satu dumpling kuah, wonton, dan salad.” Di antara itu semua, Valerie Pei hanya berpesan untuk menambahkan cabai pada bihun.
Leon Gu memandang berkeliling untuk mengamati keadaan di dalam rumah makan kecil ini, lumayan bersih, tetapi jarak antar meja terlalu dekat, mungkin tidak akan nyaman duduk di sana.
Melihat Leon Gu yang mengernyit, Valerie Pei pun tersenyum, benar saja, tuan muda besar tidak akan merasakan kesenangan masyarakat kecil seperti ini. Meskipun Valerie Pei juga terlahir di keluarga besar, tetapi dari kecilnya Ibu Pei tidak pernah mencekokinya dengan konsep perbedaan antara keluarga kaya dan masyarakat umum, sebaliknya memperlakukan dia seperti keluarga yang biasa.
“Sebenarnya jika kamu tidak terbiasa, kita bisa pergi ke tempat yang lain….” Valerie Pei juga tidak ingin menyusahkan Leon Gu, Leon Gu bisa berjalan bersamanya di pasar malam ini, adalah langkah kemunduran terbesar darinya. Jika bersikeras ingin Leon Gu makan makanan di tempat ini, sangat susah bagi Leon Gu.
“Tidak perlu, di sini… hhmm, lumayan baik.” Leon Gu merenggangkan alis, dan tersenyum kepada Valerie Pei. Dari perkataan pelayan rumah, Leon Gu tahu bahwa Valerie Pei suka makan makanan ringan. Di perusahaan, dia juga sering melihat Valerie Pei dan Rany Tang mereka membeli makanan ringan. Bukanlah masakan di rumah keluarga Gu tidak cocok dengan selera Valerie Pei, melainkan Valerie Pei lebih suka untuk makan makanan ringan.
Demi menunjukkan bahwa di sini benar-benar lumayan baik, Leon Gu sendiri mencari sebuah tempat yang lebih lebar, dia menarik kursi dan membuat gerakan mempersilahkan. Gerakan Leon Gu yang gentleman ini sangat sejuk di mata di restoran besar, tetapi terlihat sangat ganjil di rumah makan kecil ini. Semua orang memandang Leon Gu dengan aneh, hingga Valerie Pei duduk sambil tersenyum.
Setelah Leon Gu memandang ke sekitar, dia duduk dengan sedikit canggung, dan berkata, “Sebelumnya, kamu sering datang di tempat seperti ini untuk makan?” Pemahamannya terhadap Valerie Pei tidak banyak, dulunya dia mengira Valerie Pei hanya sekedar nona keluarga besar, suka pergi ke tempat berkelas tinggi, melakukan perawatan kecantikan, berbelanja, minum teh di sore hari, dan lainnya. Namun kenyataannya, sepertinya tidak sama dengan yang dia pikirkan.
“Sering datang bersama Presley dan Alfred pada masa sekolah. Sebenarnya keluarga kami masih lumayan ketat, uang saku juga diberi per bulan, hanya bisa datang ke rumah makan kecil seperti ini.” Valerie Pei menceritakan ‘kejadian malang’ dirinya sendiri, meskipun keluarga Pei memberi uang saku per bulan, tetapi pasti tidak sedikit, kalaupun setiap harinya pergi makan ke restoran kelas atas juga cukup. Selain itu, dia masih ada para kakak-kakak, bagaimana mungkin akan rugi, dia hanya ingin menikmati kesenangan semata saja. Masakan koki di rumah terlalu indah, tentu akan merasa bosan setelah lama.
Leon Gu bertampang tidak percaya, dan berkata, “Aku lebih percaya kamu dan mereka keluar untuk makan secara diam-diam.” Leon Gu mengambil dua pasang sumpit sekali pakai, memisahkannya dan menggosoknya, barulah diberikan kepada Valerie Pei.
“Apakah kamu akan merasa tidak nyaman jika tidak mengatakan kenyataannya?” Valerie Pei tidak menyangka Leon Gu seketika menyingkap kebenarannya.
“Benar.” Leon Gu pun mengangguk dengan serius, sama sekali tidak bekerja sama.
“Sudah, sudah, makan saja makananmu!” Valerie Pei juga tidak berdebat dengannya, melihat makanan sudah datang, perutnya sudah berbunyi keroncongan. Malam ini dia tidak makan seberapa banyak, hanya berfokus marah kepada Ethan Chen mereka. Setelah selesai marah, dia juga tidak makan apa-apa.
Leon Gu jelas sangat menolak terhadap bihun Valerie Pei, di atasnya mengambang lapisan minyak merah, hanya dilihat saja sudah terasa pedas, dia lebih baik makan wonton saja.
Setelah selesai makan, mereka tidak bermaksud untuk meminta supir menjemput mereka, melainkan berjalan menyusuri jalanan ke arah rumah keluarga Pei dengan tangan tersilang.
“Valerie Pei, hhmm… bagaimana kalau kita pulang bersama lusa besok?” Leon Gu berkata dengan nada tidak yakin, dan tertegun, lalu bertanya.
“Aku tidak ingin pulang.” Valerie Pei sudah sedikit tertinggal di belakang Leon Gu, menjadi Leon Gu yang berjalan sambil menarik tangannya. Leon Gu tidak menoleh ke belakang juga tahu, senyum di wajah Valerie Pei digantikan dengan ekspresi kesal.
“Jika aku pulang dengan tangan kosong, Kakek mungkin tidak akan membiarkan aku masuk ke rumah keluarga Gu, apakah kamu benar-benar tega?” Leon Gu sedang memohonnya untuk pulang? Ada yang tidak beres.
Valerie Pei terdiam, jika benar-benar pulang, Naomi Ye juga akan masuk ke rumah keluarga Gu, dia tidak ingin melihat adegan seperti itu, dalam hatinya terasa sangat sumpek.
“Hhmm, tega.”
“Kamu benar-benar kejam!” Saat ini Leon Gu sudah berhenti, dia berbalik badan menatap Valerie Pei yang berjalan dengan kepala tertunduk. Merasakan orang di depan sedang melihat dirinya, Valerie Pei juga berhenti, dia menatap ujung kakinya, dan tidak mengangkat kepala. Mungkin terus tinggal di kota A seperti ini juga lumayan bagus, mengapa harus pulang?
Leon Gu mengangkat dagu Valerie Pei, membuat Valerie Pei menatap dirinya.
“Pulang, oke?”
“Tidak.”
“Pulang, oke?”
“Tidak.”
Setelah terulang dua kali, Valerie Pei mengibaskan tangan Leon Gu, dan berkata, “Aku tidak ingin melihat kemunculan wanita lain di dalam rumah, sudah aku katakan jika kamu ingin Naomi Ye masuk ke rumah keluarga Gu, maka kita bercerai. Dia rela untuk menjadi yang kedua adalah masalah dia, sedangkan aku tidak setuju adalah masalahku.”
Valerie Pei tidak menggunakan nada yang tajam, melainkan berkata dengan logis.
“Dia bukan tinggal bersama kita, ada begitu banyak villa kosong di rumah keluarga Gu, berikan saja yang mana pun untuk dia. Jika kamu ingin menjauh dengannya, berikan saja villa paling ujung di sisi barat untuk dia. Dia juga tidak akan makan satu meja dengan kita, biasanya kamu pun pergi bekerja, tidak akan bertemu dengannya. Jika kamu tidak ingin melihatnya ketika makan malam, kita bisa makan di villa rumah kita sendiri, kamu tidak ada kerugian apa-apa.” Leon Gu menghasut pelan-pelan, dia tahu Valerie Pei tidak menerima kekerasan, melainkan menerima kelembutan, jika saat ini masih berbicara dengannya menggunakan nada yang keras, takutnya akan mendapatkan hasil sebaliknya.
Berkata begitu banyak, Leon Gu tetap ingin membiarkan Naomi Ye masuk ke rumah keluarga Gu, apakah saat ini dia datang ke kota A untuk membujuk Valerie Pei? Jika Naomi Ye tinggal ke dalam rumah keluarga Gu tanpa persetujuan darinya, maka dia pun memiliki bukti kesalahan mereka di tangan, kalaupun dia bercerai ke depannya, Leon Gu adalah pihak bersalah.
“Apakah tidak bertemu sama artinya dengan dia tidak tinggal ke dalam rumah keluarga Gu? Apakah tidak bertemu sama artinya dengan tidak ada Naomi Ye dalam hatimu? Apakah tidak bertemu bisa menutupi kenyataan bahwa aku dan dia secara bersamaan membagi kamu?” Valerie Pei dari dulu adalah orang yang tidak bisa menerima ketidakadilan, dia tidak bisa melakukan hal membohongi diri sendiri seperti ini.
Leon Gu mengernyit, menandakan dia sudah kehabisan kesabaran. Lihatlah, kesabaran Leon Gu padanya hanya sebatas beberapa kalimat penjelasan saja, Leon Gu sudah menjelaskan, tetapi dia tidak mendengar, maka Leon Gu pun menjadi tidak sabar.
“Dalam hatiku tidak ada Naomi Ye, harus aku katakan berapa kali barulah kamu percaya? Aku sudah menikah denganmu, tentunya dalam hatiku tidak akan memikirkan wanita lain. Lagi pula, sekarang dia hanya tinggal ke dalam rumah keluarga Gu, aku juga tidak ingin memiliki sesuatu dengannya. Aku tidak akan menyentuhnya, dulunya tidak ada, sekarang tidak akan, ke depannya juga tidak akan.” Awalnya, nada Leon Gu sedikit keras, tetapi semakin berbicara ke belakang, nadanya semakin melunak. Jika ingin seorang wanita untuk menerima wanita lain tinggal ke dalam rumahnya, sungguh bukan suatu hal yang mudah.
Valerie Pei ingat, Leon Gu sudah dua kali berkata bahwa dulunya dia tidak pernah menyentuh Naomi Ye, sekarang tidak akan, ke depannya juga tidak akan. Valerie Pei tidak tahu apakah ini janji Leon Gu ataukah yang lainnya, tetapi dulunya Leon Gu juga memiliki janji kepada Naomi Ye, ke depannya apakah Leon Gu akan memiliki janji dengan wanita lain lagi?
“Kamu adalah istriku, tuan muda besar keluarga Gu, nyonya kepala keluarga Gu di hari kelak, posisi ini hanya milik kamu, kalaupun Naomi Ye tinggal ke dalam rumah keluarga Gu, juga tidak akan mengubah apa-apa, yang seharusnya diberikan kepadamu, tidak akan kurang satu pun.”
Sebenarnya ketika mendengar Leon Gu berkata bahwa nyonya kepala keluarga Gu di hari kelak adalah dia, hati Valerie Pei bergetar. Leon Gu sudah berpikir sampai begitu jauh, teringat akan dulunya Leon Gu bersikeras mencari cara untuk bercerai dengannya, tetapi sekarang sudah merencanakan masa depan mereka berdua, dikatakan bahwa perubahan Leon Gu terlalu cepat, ataukah ini hanyalah sebuah strategi agar dia menyetujui Naomi Ye masuk ke dalam rumah keluarga Gu?
“Bagaimana dengan William? Tiba-tiba ayahnya memiliki seorang wanita lain, apakah kamu sudah memikirkan perasaannya?” Tiba-tiba Valerie Pei bertemu dengan mata Leon Gu. William tidak hanya adalah titik kelemahan Valerie Pei, melainkan titik kelemahan Leon Gu juga.
Novel Terkait
Love And War
JaneDewa Perang Greget
Budi MaCinta Yang Dalam
Kim YongyiThe Great Guy
Vivi HuangIstri Yang Sombong
JessicaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaMeet By Chance
Lena TanDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)