Diamond Lover - Bab 62 Tersanjung
Sebelum Valerie Pei tertidur, tangannya menggenggam Leon Gu, tetapi saat ini Leon Gu yang sedang menggenggam tanganya, setelah dua kali ia ingin melepaskan, tetapi tidak lolos, membiarkan dia terus memegangnya. Naomi Ye melihat gerakan kecil ini, tidak sabar untuk segera memisahkan tangan mereka berdua.
Tetapi apa status dirinya sehingga bisa melakukan ini?
“Nona Pei, Leon sedang diinfus, kamu memegang tangannya apa akan berpengaruh?” Naomi Ye mau tidak mau bersuara, matanya memerah dan wajahnya sedikit lelah, setelah mengetahui berita kecelakaan Leon Gu, dia sangat khawatir, langsung datang kemari.
Tetapi keluarga Gu belum datang kemari, dia sebagai mantan pacar begitu cepat datang kemari, bukankah dramatis? Selain itu, bukan Valerie Pei yang memegang tangan Leon Gu, dialah yang memegangnya.
“Tidak apa-apa, telapak tanganku dingin selama infus, tangannya terasa hangat.” Leon Gu berbaring di ranjang pasien, tersenyum meyakinkan Naomi Ye, sejak kapan Valerie Pei melihat Leon Gu berbicara dengannya seperti ini?
Naomi Ye hampir meneteskan air mata setelah mendengar penjelasan Leon Gu, itu sama seperti terakhir kali Leon Gu menunjukkan cinta kepada Valerie Pei di depan semua orang, saat itu dia sangat terluka, tetapi Leon sama sekali tidak peduli. Sekarang dia bergegas dari kota S ke kota A yang tidak dikenal ini, hanya untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja, begitu datang langsung melihat Leon Gu membelai kepala Valerie Pei.
Dalam ingatan Naomi Ye, saat mereka berdua masih berhubungan, Leon Gu tidak pernah memperlakukannya seperti itu, Leon Gu memegang tangan Valerie Pie dengan sangat alami, infus itu tidak asing baginya, itu sangat menyakitkan saat memindahkannya, tetapi Leon Gu masih memeganginya dengan kuat untuk mencegahnya melepaskan diri.
“Kenapa kamu datang ke Kota A sendirian? Orang tuamu seharusnya khawatir, aku punya seorang istri untuk mengurusku, kamu bisa segera pulang agar mereka tidak khawatir.” Leon Gu tahu kalau emosi Valerie Pei akan meledak, dia tidak menyukai Naomi Ye, jelas dari ekspresi dan sikapnya, Naomi Ye di sini hanya menambah emosinya.
Mendengar Leon Gu hendak mendesaknya pulang, Naomi Ye semakin berlinang air mata.
"Leon, jangan mengusirku... Aku tidak akan merepotkan... Aku membawa seorang pelayan... Kamu tidak perlu mempeduliku..." Kata Naomi Ye dengan sedih memohon kepada Leon Gu.
“Leon Gu, mereka datang dari kota S untuk melihatmu, bagaimana bisa tega mengusir orang yang baru datang?” Valerie Pei berkata dengan maksud agar Leon Gu tidak perlu mengusirnya, tetapi nada bicaranya membuat Leon Gu mencekik luka internalnya, jika ingin Naomi Ye pergi, hanya perlu mengatakan secara langsung, ini bukan gaya Valerie Pei.
“Nona Ye, bukankah Leon Gu baik-baik saja? Kamu menangis seperti ini, jika dilihat oleh orang lain, mereka akan berpikir terjadi sesuatu dengan Tuan Muda Gu.” Valerie Pei mengalihkan pembicaraan kepada Naomi Ye, tidak bisa melihat siapa pun menangis di depannya, dia adalah mantan pacar Leon Gu, apakah ini untuk mendapatkan simpati?
Dari segi usia, Naomi Ye tiga tahun lebih tua dari Valerie Pei, tetapi mereka berdua terlihat seperti kakak yang sedang mengajari adiknya.
Naomi Ye juga tahu bahwa Leon Gu tidak suka wanita menangis di depannya, dia tidak bisa menjawab Valerie Pei, segera menghapus air mata di wajahnya dan menatap Leon Gu.
“Leon, apa kamu ingin menelepon memberi tahu paman bibi dan Kakek Gu? Mereka pasti sangat khawatir kamu mengalami kecelakaan.” Naomi Ye tahu bahwa dia tidak bisa berbicara kepada Valerie Pei, maka segera mengalihkan perhatiannya kepada Leon
Gu, dia merasa hubungan lebih dari sepuluh tahun mereka lebih baik dibandingkan dengan hubungan enam bulan dengan Valerie Pei.
Dia memahami Leon Gu, dia tidak menyukai wanita dengan kepribadian terbuka seperti Valerie Pei, dia berkata bahwa seorang wanita yang dapat menikah sebagai istrinya haruslah seorang wanita yang bijaksana dan tenang, tidak akan menyusahkannya, ia juga mengatakan bahwa Naomi Ye adalah wanita seperti itu.
Dia hanya perlu menunggu, cepat atau lambat, Leon Gu dan Valerie Pei Xi akan bercerai, jadi dia bisa bersamanya.
Naomi Ye mengira Leon Gu pasti akan setuju, tetapi dia hanya sedikit mengernyit dan berkata, "Tidak, ini bukan cedera serius, aku tidak akan memberi tahu mereka."
Sejak awal Valerie Pei sudah memikirkan ini, jika dia menelepon dengan gegabah, mertua dan kakeknya pasti pergi ke Kota A untuk melihat bagaimana cedera Leon Gu, mereka semua semakin tua, terutama kakek, perjalanan jauh seperti ini, pasti tidak kuat.
Mereka sudah pernah sekali merasakan kehilangan Leon Gu, tidak bisa membiarkan mereka merasakannya lagi.
Apa Naomi Ye benar-benar mengira dia memahami Leon Gu?
“Kalau begitu, apa kamu ingin makan? Kamu pasti tidak terbiasa dengan makanan di Kota A, Saat aku kemari, aku sudah meminta orang menyiapkan bubur putih dan sayuran, apa kamu ingin makan?” Naomi Ye selalu berusaha agar perasaan Leon Gu kembali kepadanya, tetapi tidak ada hasilnya.
“Apa kamu ingin makan?” Saat Leon Gu tidak memperhatikannya, Valerie Pei memegang kembali tangannya, ada apa dengan mereka berduai? Apa istrinya tidak ada disini?
Leon Gu melihat ekspresi kaku di wajah Valerie Pei dan tangan yang diinfus, telapak tangannya menjadi hangat.
“Aku belum nafsu makan, kita bicara nanti, aku hanya ingin tidur sebentar.” Maksud Leon Gu sangat jelas, Naomi Ye bisa pergi sekarang!
"Oh, kalau begitu beristirahatlah, aku akan datang menemuimu saat kamu bangun..." Naomi Ye dengan enggan meninggalkan bangsal, setelah tiga langkah, melihat ke belakang memperhatikan Leon Gu dan Valerie Pei saling memandang, hatinya seperti tersayat pisau, tapi dia tidak berdaya, sekarang Valerie Pei telah mengambil posisinya yang seharusnya menjadi miliknya.
Ketika Naomi Ye keluar dari bangsal, ekspresi Valerie Pei benar-benar lega, dia juga bersiap untuk pergi.
“Kamu mau kemana?” Leon Gu meraih tangan Valerie Pei dengan tangan yang masih diinfus, dia percaya Valerie Pei tidak akan melepaskan tangannya?
“Bukankah kamu ingin istirahat? Aku juga akan keluar.” Kata Valerie Pei, dia sangat mengkhawatirkan Leon Gu sehingga tertidur di samping tempat tidurnya, tapi ketika terbangun dia melihat Naomi Ye berdiri di sebelahnya, bahkan Leon Gu menjawabnya dengan lembut.
“Aku sudah tidur begitu lama, apa menurutmu aku masih ingin tidur?” Leon Gu terus mengelus telapak tangan Valerie Pei dengan jemarinya.
Valerie Pei tidak mengerti, Naomi Ye sudah berkata bahwa ia dari jauh datang kemari, setelah hanya beberapa pandang, dia mengusirnya, sungguh orang yang sangat jahat.
“Kenapa kamu tidak berbicara dengan Naomi Ye untuk menghiburnya, dia menangis dengan sangat sedih.” Valerie Pei tidak menjabat tangannya, hanya melihat tangannya yang diinfus, dan tangan lainnya di gips, tidak bisa bergerak.
“Menangis dan menjengkelkan.” Kata Leon Gu singkat, sebelumnya ia tidak pernah melihat Naomi Ye menangis, mereka begitu lama bersama karena Naomi Ye tidak pernah menyusahkan, dia sangat pengertian dan bijaksana, pilihan terbaik sebagai istri.
Valerie Pei tidak tahu harus senang atau dingin ketika mendengar ini. Leon Gu melakukan ini tentu menempatkan posisi istrinya di dalam hatinya, tidak mau berurusan dengan wanita lain di depannya, tetapi bagaimanapun juga Naomi Ye dan Leon Gu sudah berhubungan selama sepuluh tahun lebih, bahkan bisa mengatakan bahwa dia menjengkelkan.
Jika dia adalah Naomi Ye, betapa sedih mendengar ini? Perasaan selama lebih dari sepuluh tahun?
Jika dia dan Leon Gu telah hidup bersama lebih dari sepuluh tahun, apa dia juga akan merasa dirinya menyebalkan?
Tampaknya hipotesis ini tidak benar, sekarang dia sering kesal melihat Valerie Pei, selalu bertengkar di setiap kesempatan, apakah bisa hidup bersama lebih dari sepuluh tahun?
“Kamu tidak menelepon untuk memberi tahu kakek dan orang tuaku?” Leon Gu tiba-tiba bertanya seolah memikirkan sesuatu, tetapi merasa bahwa dirinya terlalu banyak bertanya, jika Valerie Pei sudah mengatakannya, saat ini bukan hanya dia seorang di bangsal.
“Tunggu sampai kamu bangun, kali ini kamu mengalami kecelakaan karena keluarga Pei, aku tidak berani memberi tahu mereka sampai kamu bangun.” Valerie Pei berkata dengan jujur, dia lebih tahu dari siapa pun bagaimana mertua dan kakeknya mengkhawatirkan Leon Gu, jadi setelah kecelakaan, ia sangat panik dan takut Leon Gu tidak dapat diselamatkan.
“Ini bukan untuk keluarga Pei, aku juga memiliki saham di Pei’s Corp, ini untuk keuntunganku sendiri.” Leon Gu melihat ekspresi Valerie Pei, sehingga dia berkata bahwa kejadian ini bukan untuk keluarga Pei.
Valerie Pei tidak menyangkal bahwa Leon Gu memiliki saham di Pei’s Corp, tetapi dia tidak pernah menanyakan tentang saham tersebut sebelumnya, dalam empat tahun tidak ada seorang pun di keluarga Gu yang menyentuh mas kawinnya, mungkin karena keluarga Gu sudah memiliki banyak harta, jadi tidak peduli dengan mahar."
“Aku sangat lapar, siapkan aku makanan, jangan bubur dan sayur, mulutku terasa hambar, aku merasa mual makan bubur." Leon Gu tersenyum, mengetahui luka di tubuhnya, ia tidak berani bergerak.
“Benar-benar merepotkan, Naomi Ye sudah menyiapkan makanan, kamu tidak mau, semua makanan di Kota A pedas dan asam.” Valerie Pei tahu bahwa Leon Gu adalah majikan yang sulit, setelah beberapa saat, dia berkata: “Aku akan pulang untuk masak sesuatu, kamu beristirahatlah dahulu."
"Kalau begitu kamu cepat kembali, atau aku mati kelaparan, kamu membunuhku."
Valerie Pei tiba-tiba merasa kecelakaan itu telah merusak otaknya, terlepas dari kecocokan yang tidak dapat dijelaskan antara dia dan Leon Gu di waktu tertentu, mereka pada dasarnya tidak menyukai satu sama lain, hari ini dia sangat patuh, apa karena dia tahu harus berbaring dan tidak dapat bergerak? Setelah dia sehat, baru kembali ke wajah aslinya?
Tetapi Leon Gu merasa saat Valerie Pei tiba-tiba muncul di lokasi kecelakaan, citra Valerie Pei menjadi tidak buruk, saat dia menarik ujung bajunya dan berkata, "Biarkan aku berada di sisimu", hatinya sedikit tersanjung, mungkin jika tidak terus bertengkar dengan Valerie Pei, mereka masih bisa hidup bersama...
Novel Terkait
Perjalanan Selingkuh
LindaCintaku Pada Presdir
NingsiDiamond Lover
LenaThat Night
Star AngelWaiting For Love
SnowKamu Baik Banget
Jeselin VelaniDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)