Diamond Lover - Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu

“Untungnya kali ini kita bisa menekan media, saat ini belum ada pekerja yang telah ditolong yang masih memiliki harapan hidup,” kata Leon Gu dengan ekspresi iba. Ia sama sekali tak menyinggung tentang pembicaraan Paman Kedua dan Bibi Kedua yang didengarnya di tangga tadi. Ia melihat Jacob Pei juga tak berencana memberitahu ayahnya, maka ia juga berpura-pura tak mengetahuinya.

“Selanjutnya kita harus melakukan yang terbaik untuk mengkompensasi para anggota keluarga yang ditinggalkan. Kita harus memberi uang ganti rugi dan membuat mereka puas, jika tidak hal ini akan menjadi masalah besar. Hal ini tak hanya akan mempengaruhi Keluarga Pei, tapi juga mempengaruhi kakak,” kata Leon Gu dengan penuh pertimbangan, “Nanti aku akan pergi ke lokasi kecelakaan dan berdiskusi dengan Ketua Liang dan yang lainnya.”

Ayah Pei mengangguk, untung sekali ada Leon Gu, cara penyelesaian masalahnya tidak kalah dengan para pebisnis yang telah mengarungi dunia bisnis selama berpuluh-puluh tahun, bahkan ia jauh lebih baik dibandingkan para pendahulunya, tak heran Keluarga Gu bisa berjaya di Kota S.

“Maaf merepotkanmu,” sebenarnya, Ayah Pei masih tidak menganggap Leon Gu sebagai keluarganya, sebenarnya jika saja tak terjadi hal itu antara Leon Gu dan Valerie Pei, ia termasuk menantu yang baik, tapi ia telah melukai Valerie Pei, dan kemudian Valerie Pei balas melukainya, bagaimana bisa dua orang seperti ini hidup bersama?

Ayah Pei sebenarnya tidak ingin Valerie Pei kembali, tapi lalu bagaimana dengan William? Maka ia hanya bisa mengamati dan tak ikut campur, Valerie Pei juga sudah dewasa, maka ia menghormati keputusannya. Jika ia pulang ke rumah, ia hanyalah Nona Muda Kedua Keluarga Pei, tapi di Keluarga Gu, ia adalah Nyonya Muda Keluarga Gu.

“Tak masalah,” Leon Gu juga bisa merasakan bahwa Ayah Pei merasa sungkan padanya, mereka baru bertemu dua kali, maka tak mungkin mereka bisa begitu dekat, dan saat ia memanggilnya Ayah pun, sebelumnya ia harus berlatih beberapa kali dulu.

Jacob Pei menepuk pundak Leon Gu, sejak dulu ia tak menyukai Leon Gu, tapi dalam hal ini, ia harus berterimakasih padanya, karena telah memikul beban yang seharusnya dipikulnya.

“Terima kasih,” Jacob Pei berterimakasih dengan tulus.

Leon Gu merasa sangat asing dengan sikap Jacob Pei yang bersahabat ini, ia menatap matanya dan berkata, “Tak perlu berterimakasih.” Ia adalah Tuan Muda Keluarga Pei, dan selalu mengambil peran sebagai kakak, setiap ia bertemu Jacob Pei, entah saat santai maupun saat sedang bekerja, ia selalu menunjukkan wibawanya sebagai kakak.

Proses evakuasi terus dilanjutkan, semua orang juga tahu, setelah lebih dari 20 jam tertimbun, kemungkinan mereka untuk keluar hidup-hidup sudah sangatlah kecil, tapi Leon Gu tetap memerintahkan mereka melanjutkan pencarian, para pemadam kebakaran itu menggunakan pendeteksi gerakan untuk mendeteksi letak korban.

Dan setelah jalan ini tertimpa tanah longsor, hujan juga turun sepanjang malam, meninggalkan banyak pasir dan lumpur yang membuat proses evakuasi menjadi lebih sulit.

“CEO Gu, para anggota kami telah terus bekerja selama lebih dari 20 jam, kami juga sangat mengkhawatirkan para pekerja yang tertimbun itu, tapi jika hujan ini tak berhenti, para anggotaku juga akan berada dalam bahaya,” kata Ketua Tim pada Leon Gu. Menurut perhitungan, diperkirakan tersisa 7 korban lagi, sudah tak ada harapan hidup, tapi jika mereka melanjutkan proses evakuasi, mereka akan memberi harapan pada para anggota keluarga mereka.

Leon Gu kembali menatap para anggota keluarga itu, wajah mereka penuh harap, berharap setelah digali lagi, anggota keluarga mereka akan ditemukan.

“Ketua Tim, kita harus menemukan mereka semua, hidup ataupun mati, kau tak boleh menghentikan proses evakuasi begitu saja,” kata Owen Liang dengan suara rendah.

“Kami akan berusaha sebaik mungkin,” lalu, Ketua Tim memerintahkan para anggotanya untuk melanjutkan proses evakuasi.

Leon Gu dan Owen Liang menunggu di dalam tenda, wajah mereka tampak muram.

“CEO Gu, hanya ada kita berdua di sini, maka aku akan berkata terus terang,” Owen Liang telah menyuruh seseorang berjaga di luar, maka takkan ada yang masuk ke sini, “7 orang yang tersisa itu takkan bisa diselamatkan, lalu apa rencana anda?”

Leon Gu juga tak ingin menghadapi hal ini, 7 nyawa melayang di hadapannya, hatinya serasa tercabik-cabik, awalnya ia mengira ia sosok yang dingin dan acuh tak acuh, tapi saat menghadapi kejadian seperti ini, ia menyadari, ia juga bisa merasakan rasa sedih dan penyesalan.

“Kita akan bertanggung jawab dan memberikan kompensasi, uang tak menjadi masalah,” Leon Gu bukanlah seorang yang kikir.

“Baiklah, jika begitu masalah ini akan bisa diselesaikan,” Owen Liang memang menunggu Leon Gu berkata seperti ini, banyak perusahaan tak mau bertanggungjawab saat terjadi kecelakaan.

Owen Liang menyampaikannya pada penanggung jawab di Kota Y, setelah mengetahui keputusan Leon Gu, mereka merasa sangat lega. Mereka membicarakannya dengan para anggota keluarga itu, awalnya mereka merasa tidak terima, tapi kemudian menjadi lega setelah mengetahui perusahaan akan memberikan kompensasi.

Akhirnya 7 orang itu ditemukan, mereka telah meninggal kehabisan nafas karena terlalu lama tertimbun. Tubuh mereka dikeluarkan dan dibalut kain putih. Leon Gu melepaskan topi jas hujannya dan membungkukkan kepala untuk menghormati jasad mereka, dan mengusap air mata yang menetes di wajahnya.

Rupanya jarak hidup dan mati sangatlah dekat...

Di tempat itu banyak orang tua, istri, anak-anak, dan saudara-saudara para korban jiwa itu. Tangisan mereka terdengar di telinga Leon Gu, membuatnya merasa sangat hampa.

Entah apakah hujan telah mengaburkan pandangannya, di kejauhan Leon Gu melihat seorang wanita yang mengenakan celana training yang sangat mirip dengan Valerie Pei, tapi saat ia semakin mendekat, ia terkejut, rupanya ini bukan halusinasi, wanita itu benar-benar Valerie Pei, ia menatap jasad-jasad korban itu dengan mata memerah.

Mereka berdua saling menatap di tengah hujan, tetap berdiri di tempat masing-masing, tak ada yang berinisiatif menghampiri satu sama lain, mereka merasakan kentalnya aura kematian, membuat mereka merasa jarak hidup dan mati sangatlah dekat.

Suasananya sangat mencekam, akhirnya Leon Gu menghampiri Valerie Pei dan memayunginya, dan dengan jengkel berkata, “Kenapa kau datang ke sini, di sini sangat berbahaya.”

Valerie Pei menatap Leon Gu, sekujur tubuhnya basah kuyup, air menetes dari dagunya, celana panjangnya penuh lumpur, dan dasinya tergantung miring.

Ia tahu Leon Gu sangat memperhatikan penampilannya, ia selalu berusaha tampil rapi di hadapan orang-orang, tapi demi masalah yang dialami Keluarga Pei ini, ia rela bekerja sekeras ini. Ia juga mengira ia hanya mempedulikan urusan Keluarga Gu, dan bersikap acuh tak acuh terhadap masalah yang dialami orang lain, tapi ia rela meninggalkan perusahaannya sendiri untuk mengurus masalah Keluarga Pei.

“Saat pergi kau lupa membawa celana, maka aku ke sini untuk mengantarkannya,” setelah terdiam agak lama, akhirnya Valerie Pei mengeluarkan sebuah alasan yang tak masuk akal. Ia jelas-jelas mengamati saat Leon Gu mengepak kopernya, mana mungkin ia tak membawa celananya, ia membawa beberapa setelan jas, mana mungkin ia membawa jas tapi tak membawa celananya?

Leon Gu tidak membantahnya, ia tahu meskipun TV dan jaringan internet telah dimatikan, dan ia telah memerintahkan bodyguard untuk mengurung Valerie Pei, ini tetap takkan berhasil. Tapi ia sangat ingin Valerie Pei tetap tinggal di rumah Keluarga Gu, dalam beberapa hari masalah ini sudah akan diselesaikannya, tapi tak disangka, hari kedua ia telah tiba di sini.

“Tunggulah aku di dalam mobil, para korban ini baru saja ditemukan, emosi para anggota keluarga mereka masih belum stabil, aku takut aku takkan bisa melindungimu jika terjadi sesuatu,” Leon Gu menyerahkan payung itu pada Valerie Pei dan menyuruhnya kembali ke mobil.

Dengan keras kepala Valerie Pei tetap tidak beranjak. Pagi tadi dengan tergesa-gesa ia datang ke sini dari Kota S, saat ia pulang ke rumah Keluarga Pei, ia mendengar kabar dari pelayan bahwa kakek jatuh sakit. Ia segera menuju ke rumah sakit, bertemu dengan kakek dan neneknya, dan setelah memastikan mereka baik-baik saja, ia segera menuju ke lokasi kecelakaan. Ayahnya telah menghentikannya dan berkata untuk apa seorang wanita pergi ke sana? Sangat berbahaya.

Valerie Pei juga tahu ini sangat berbahaya, tapi Leon Gu berada di sana, jika terjadi sesuatu pada Leon Gu, bagaimana ia akan menjelaskannya pada Keluarga Gu? 4 tahun lalu ia membuat Leon Gu jatuh koma, saat ia terbangun di tengah malam, ia kadang melihat mertuanya berada di kamar Leon Gu, mengawasinya sepanjang malam dan terus berbicara padanya, ia bisa mendengar isak tangis mereka, bahkan Henry Gu juga ikut berjaga di kamar Leon Gu. Seorang kakek yang sudah begitu tua, terus menjaga cucunya dengan perasaan getir.

Ini membuat hati Valerie Pei serasa tercabik-cabik, ia bahkan menyesal telah menyalakan lampu pagi itu...

Ia tak boleh lagi membiarkan Keluarga Gu kehilangan Leon Gu, maka ia harus terus mengawasinya. Maka ia segera keluar dari rumah sakit dan menyetir sendiri untuk menemuinya, tapi setelah 4 tahun, jalanan di Kota A telah banyak berubah, apalagi yang mengarah ke Kota Y. Ia berkali-kali bertanya pada orang dan setelah beberapa kali salah jalan, akhirnya ia tiba di sini. Ia ingin memastikan Leon Gu aman dan baik-baik saja.

Maka tak mungkin hanya karena Leon Gu berkata di sini sangat berbahaya, ia akan segera pergi.

“Aku bisa menjaga diri, biarkan aku berada di sisimu, oke?” Valerie Pei mencengkeram ujung baju Leon Gu, untuk pertama kalinya ia tampak khawatir terhadap Leon Gu.

Langkah Leon Gu terhenti, ia menatap tangan Valerie Pei yang mencengkeram ujung bajunya. Leon Gu merasa tersentuh, dan tak lagi memaksanya untuk masuk ke mobil.

“Ikut aku dan jangan jauh-jauh dariku,” Leon Gu menarik Valerie Pei ke sisinya, hatinya melunak, ia belum pernah melihat Valerie Pei tampak begitu takut kehilangan dirinya seperti ini.

Valerie Pei hanya berdiri dengan tenang di sisinya, di sekelilingnya terdapat beberapa bodyguard untuk melindunginya, orang lain tak dapat mendekat, maka sementara ini mereka aman. Valerie Pei melihatnya berterimakasih pada ketua pemadam kebakaran karena mereka tidak menyerah, dan menjelaskan banyak hal pada penanggung jawab Kota Y...

Valerie Pei merasa, ia telah begitu lama berada di sisinya, dan ia tahu ia sangat handal dalam segala hal, tapi ia belum pernah melihatnya berusaha menyelesaikan suatu masalah dengan begitu serius, seolah masalah ini adalah masalah Keluarga Gu sendiri.

Di kejauhan, seorang pria yang sejak tadi diam-diam mengamati Leon Gu, menarik salah seorang anggota keluarga korban.

“Kak Long, kenapa kau datang kemari?”

“Aku datang untuk mengamati situasi, apakah orang itu Leon Gu?” pria yang dipanggil Kak Long itu tampak sangat dekat dengan anggota keluarga korban itu, ia merangkul pundaknya dan menatap Leon Gu dengan sinis.

“Benar, itu dia, sungguh tidak mudah menjadi pemilik perusahaan di saat seperti ini, begitu kecelakaan ini terjadi, ia segera menjamin bahwa para anggota keluarga korban akan mendapat uang kompensasi yang setimpal.”

“Jangan tertipu, bukankah uangnya belum benar-benar diberikan? Lihatlah, masih banyak wartawan di sini, bukankah para orang kaya selalu berpura-pura baik di permukaan? Kau tak bisa benar-benar mempercayainya sebelum ia benar-benar menyerahkan uangnya padamu. Dan selama masih ada wartawan di sini, semakin besar keributan, semakin banyak uang yang akan mereka berikan!” kata Kak Long memanas-manasi.

Begitu mendengarnya, anggota keluarga korban itu merasa ini sangat masuk akal, sudah berapa banyak pekerja yang dibohongi seperti ini? Selama masih ada wartawan dan masih ada si pembuat keputusan, mereka harus benar-benar mendapatkan jaminan yang pasti!

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu