Diamond Lover - Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
Di malam hari, mobil di jalanan Kota A sangat sedikit, Valerie Pei pun mengemudikannya dengan sangat cepat, Jacob Pei yang duduk di samping pengemudi melihat Valerie Pei dengan tatapan memberontak, sedangkan Valerie Pei yang menyetir dengan memenuhi aturan saat di Kota S, dia kira dirinya akan tetap sama seperti di Kota S saat telah kembali ke Kota A, namun, sebelum satu hari penuh telah berakhir, sifat aslinya telah terbongkar keluar.
Berbalapan di jalan raya yang tak ada orang hingga kecepatan 150 km per jam!
"Bocah Kedua, kita tidaklah buru-buru." Kemudian, Jacob Pei mempertimbangkan nyawanya sendiri, dan mengutarakan pendapatnya.
"Aku tidak tidak sedang buru-buru, sudah lama tidak berbalapan begini, Kota S setiap hari selalu macet, 60 sampai 70 km per jam sudah merupakan kecepatan maksimal, jadi kenapa aku harus tidak bermain dengan baik-baik setelah kembali ke Kota A?" Wajah Valerie Pei penuh dengan ekspresi bersemangat.
Setelah tertekan begitu lama di suatu tempat, maka dia akan melampiaskannya berkali-kali lipat saat kembali ke tempat asal, apalagi orang seperti Valerie Pei yang tak suka dikekang oleh orang lain, yang menopangnya untuk bisa bertahan di rumah Keluarga Gu selama 4 tahun tanpa ada masalah apapun, sudah bukan hanya William lagi!
"Maksudku adalah, kamu jangan menyetir terlalu cepat, kamu tidak sadar orang tua sepertiku hampir mati oleh ulahmu?" Jacob Pei mengetuk kepala Valerie Pei tanpa merasa segan, dan telah mengatakan hal yang benar-benar ditakutkannya keluar.
"Puff, hahaha......" Valerie Pei tertawa tanpa aturan, lalu memperlambat kecepatan mobil, "Ini awalnya merupakan acara kumpul-kumpul anak muda, untuk apa orang tua sepertimu ikut datang?!"
"Valerie, cukup sudah! Kalau terus meremehkan orang tua, aku akan mencabik-cabik dagingmu dan menjadikannya makanan ikan!"
Di tengah tawa dan canda kedua orang itu, mereka sangat cepat tiba di "tempat biasa" mereka, itu merupakan "tempat biasa" bagi kelompok mereka.
Itu adalah kediaman Keluarga Jiang sebelumnya, sudah dikosongkan begitu lama, hobbi mereka semua berbeda-beda, makanya masing-masing mendominasi satu kamar dan mendekorasinya menjadi ruangan yang mereka perlukan.
Saat ada waktu luang, semua orang akan berkumpul bersama, saat tak ada waktu luang, asalkan ada orang yang bersuasana hati buruk, pasti akan datang ke sana untuk duduk-duduk.
Valerie Pei sudah tidak datang ke sini selama 4 tahun lebih, perpustakaan kecilnya sekarang entah telah menjadi seperti apa.
Rongsokan kediaman Keluarga Jiang hari ini sepertinya sangat ramai, dari jarak puluhan meter pun bisa mendengar kegaduhan, cahaya di dalam juga sangat terang, jangan-jangan Presley Jiang telah memanggil semuanya untuk datang?
Ternyata sesuai dengan dugaan Valerie Pei, semua teman yang sering bermain bersama saat 4 tahun lalu telah datang.
Di kalangan keluarga kaya Kota A, kedelapan orang unggulan ini termasuk tokoh terkenal, ada begitu banyak putra putri keluarga kaya yang ingin menyelinap masuk dalam kalangan ini, tapi tetap saja tidak mampu berbaur dengan kalangan mereka. Semenjak Valerie Pei pergi ke Kota S, Jacob Pei juga mulai jarang muncul, Nathan Xia pun dengan begitu tiba-tiba pergi ke luar negeri, yang awalnya berjumlah 8 orang malah hanya tersisa 5 orang, sekarang semua orang telah lengkap, memangnya tidak mau berkumpul bersama!
Melihat Valerie Pei dan Jacob Pei muncul bersama-sama, semua orang yang ada di ruang tamu langsung berdiri, berkerumun datang mendekat, Valerie Pei tidak menyangka Nathan Xia juga ada di sini, bukankah dia sedang berada di Kota S?
"Nathan, kapan kamu pulang? Bahkan tidak mengabariku sebentar." Valerie Pei merangkul lehernya Nathan Xia, mengulurkan tangan dan mengetuk kepalanya.
Nathan Xia terus memohon ampun, memohon pada semua orang yang ada di sekitar untuk menyelamatkannya, tapi mereka semua hanya sekedar berdiam diri melihat pertunjukan menarik, siapapun tidak terlihat berminat untuk menyelamatkannya, Valerie Pei saling berkelahi dengan Nathan Xia sudah bukanlah hal yang terjadi sekali dua kali, yang satunya bersedia memukul, sedangkan yang satunya lagi bersedia dipukul, jadi siapa yang ingin ikut campur!
"Boleh juga, aku telah mengenal kalian semua yang tak berhati nurani ini!" Nathan Xia terus menunjuk-nunjuk para sahabat yang tak setia kawan saat sedang berada di bawah lengan Valerie Pei, sangat kesal.
"Yang paling tak berhati nurani adalah Little Valerie, dia sama sekali tidak menghubungi kita bertahun-tahun ini setelah pergi ke Kota S, kami kira kamu telah melupakan kami!" Nicole Chen yang merupakan anggota paling muda di antara mereka merangkul lengannya Valerie Pei, mulutnya mengatakan tidak akan memaafkannya, tapi ekspresi wajahnya telah mengkhianatinya, siapa di antara mereka yang tidak merindukan Valerie Pei?
"Sudahlah sudahlah, ini semua salahku, bagaimana kalau aku menghukum diriku dengan minum 3 gelas?" Valerie pei mengambil bir di atas meja dan hendak meminumnya.
Tapi malah dihentikan oleh Nathan Xia.
"Tindakan kalian ini salah, dengan susah payahnya Little Valerie bisa pulang, dasar kalian, aku akan mewakilinya meminumnya!" Nathan Xia mengatakannya lalu langsung meneguk 3 gelas bir, mereka bukanlah benar-benar menginginkan Valerie Pei meminum bir, tapi Nathan Xia benar-benar telah meminumnya.
Lucas Qin, Ethan Chen, Alfred Lu dan Jacob Pei, saat keempat pria dewasa ini melihat Nathan Xia telah meminum gelas pertama, mereka saling memberi isyarat tatapan mata, gelas yang awalnya hanya berisikan bir biasa malah ditambahkan dengan whisky. Bir gelas pertama, Nathan Xia merasa ini hanya sekedar pereda dahaga, tapi dua gelas selanjutnya benar-benar sangat pedas saat melintasi kerongkongan dan masuk ke dalam perut.
Valerie Pei melihat 5 orang pria yang ada di depan mata ini, mereka yang masing-masing mengenakan jas dan berdiri tegak sangat terlihat menawan saat berada di luar, tapi ketika berada di sini, mereka langsung memperlihatkan sifat asli mereka keluar, Valerie Pei pun tak terkecuali.
Dia menyukai suasana seperti ini, beberapa sahabat dekat saling berkumpul bersama, saling mengusili satu sama lain, dirinya sendiri seakan-akan terasa masih muda.
Valerie Pei ditarik oleh Presley Jiang dan Nicole Chen ke samping untuk membahas topik di antara sesama wanita, dan kelima pria itu pun pergi ke sisi lain memperbincangkan topik mereka tersendiri, Nathan Xia sangat ingin melepaskan diri dari kelompok beranggota 5 orang ini dan masuk ke dalam kelompok beranggota 3 orang sana, tapi di bawah tatapan mata keempat orang lainnya yang tajam, dia hanya bisa melayangkan pikirannya ke sana.
Perpustakaan kecil masih sama seperti 4 tahun lalu, beberapa barisan rak buku tersusuk di dalam kamar, di bawah sinar lampu yang kuning redup, terpancar aroma buku yang pekat, ada sebuah meja persegi kecil di dekat jendela, di samping meja persegi kecil ada kursi, lalu terbentang karpet berbulu warna putih salju yang mewah, semuanya masih sama seperti 4 tahun lalu.
"Little Valerie, cepat berterimakasihlah padaku, ini semua dibereskan olehku lho!" Nicole Chen menarik Valerie Pei untuk berkeliling beberapa putaran di dalam kamar.
"Terima kasih terhadap pembantu rumahmu!" Valerie Pei mencubit wajahnya Nicole Chen, berkata sambil tertawa.
"Presley, tadi terdengar begitu galak dan penuh dengan aura pembunuh saat berteleponan tadi, kenapa setelah aku datang, satu kata pun tidak kamu katakan?" Valerie Pei tahu Presley Jiang dalam hati masih memikirkan masalah yang terjadi di Kota S 4 tahun lalu, lagipula hal ini bukanlah kesalahannya.
Kalau harus menyalahkan seseorang, maka seharusnya menyalahkan dirinya sendiri yang kurang waspada, masuk ke dalam kamar untuk tidur pun sampai lupa menutup pintu.
"Aku masih sedang mengontrol perasaanku, aku masih saja merasa bersalah saat melihatmu." Presley Jiang duduk bersila di samping jendela, Valerie Pei dan Nicole Chen juga sama-sama duduk di sampingnya.
Valerie Pei tersenyum dan memeluk Presley Jiang, berkata: "Kamu bodoh ya, kalau aku marah padamu, apakah aku akan datang? Apakah ini hari pertama kamu mengenalku? Memangnya aku adalah orang yang senang berdendam? Salah salah, memangnya ada dendam apa di antara aku dan kamu? Aku bahkan ingin berterima kasih atas perjalanan ke Kota S hari itu, anak kesayanganku itu sungguh sangat imut, anakmu dan Alfred adalah seorang putri, bagaimana kalau kita mempertunangkan mereka......"
Valerie Pei langsung mengalihkan topik, beban yang selalu menindih di hati Presley Jiang bertahun-tahun ini telah terlepas setelah bertemu dengan Valerie Pei, mungkin, Valerie Pei dan Leon Gu melewati kehidupan yang lumayan bagus......
"Lain kali aku akan membawa Abalone Cilikku untuk bertemu dengan anak kesayanganmu, pertunangan cilik sangat lucu!"
Dua orang yang telah menjadi seorang ibu memperbincangkan hal tentang anak-anak, Nicole Chen yang ada di samping hanya bisa melihat mereka dengan sedih begitu saja, lalu berkata dengan tak berdaya: "Kalian dua orang jahat, malah menindasku karena belum punya anak!"
"Haha!" Kedua orang itu sama-sama tertawa keras.
.
Leon Gu tahu Valerie Pei pagi hari ini akan pulang ke Kota A bersama dengan Jacob Pei, Kakek pun semalam pernah berpesan padanya untuk pergi ke bandara mengantar kepergian Valerie Pei, tapi kemudian, dia malah meminta seluruh pegawai perusahaan untuk lembur di hari Sabtu, dan dia pun memiliki alasan untuk pergi ke perusahaan.
Dia tidak menyukai suasana perpisahan, dan lebih tidak menyukai perkataan-perkataan yang diucapkan saat berpisah, dia merasa ini sangat berlebihan.
Hanya saja, dia di pagi hari sedikit melamun, membuat Karyl Wang harus memperingatinya berulang kali.
"CEO Gu, dokumen ini bukan tanda tangan di sini, aku akan pergi mencetaknya ulang."
"Bukan tanda tangan di sini?" Leon Gu mengangkatnya dan melihat, dia ternyata menandatanganinya di halaman depan.
"CEO Gu, teh Anda."
"Bukankah aku meminta kopi?" Leon Gu mengerutkan kening, dia sangat jarang meminum teh, tapi ingat sepertinya Valerie Pei terkadang akan menyeduhkan teh di rumah.
"CEO Gu, 10 menit lagi rapat akan diadakan."
20 menit kemudian, Leon Gu masih belum muncul di ruang rapat......
Kemudian, Leon Gu bersandar di kursi, melihat ruang kantor yang dibatasi dengan dinding kaca —— Kantor Wakil CEO.
Sang pria tiba-tiba merasa sedikit sesak, bukankah kepergian Valerie Pei merupakan hal yang paling diharapkannya? Kenapa saat orangnya telah pergi, dirinya malah kurang bersemangat dan murung? Merasa kacau, Leon Gu mengambil ponsel yang ada di meja, mencari nomor telepon Valerie Pei.
Apa yang harus dikatakan saat meneleponnya? Kudoakan agar sampai dengan selamat? Kudoakan agar bisa bermain dengan senang di Kota A, dan jaga William baik-baik? Cukup sudah, ini semua bukanlah gayanya Leon Gu!
Dengan perasaan kacau melewati nomor telepon Valerie Pei, terakhir dia menelepon ke telepon rumah.
"Tolong bantu persiapkan cemilan Kota S, pork ribs braised rice cakes, soup dumplings, osmanthus cake, pangsit, kue kacang, masukkan ke dalam kotak makanan, dan antar kepada Nyonya Muda yang ada di bandara." Dalam ingatan Leon Gu, Valerie Pei lebih sering memilih semua makanan ini saat sedang makan, dulu mengira Valerie Pei yang merupakan orang Kota A lebih menyukai makanan dengan rasa lebih pekat, tapi tidak disangka dia juga menyukai cemilan-cemilan Kota S ini.
"Tapi, pesawatnya akan terbang 1 setengah jam lagi, jika harus mempersiapkannya dan pergi mengantarnya, waktunya tidaklah sempat.
"Kamu hanya perlu fokus untuk mempersiapkannya dan mengantarnya."
Setelah menutup panggilan, Leon Gu menjadi semakin tidak tenang, apalah artinya dengan memberikan barang-barang ini di saat seperti ini? Apakah Valerie Pei akan mengira dirinya tidak merelakan kepergiannya? Leon Gu menetap di ruang kantornya dengan perasaan kacau seharian.
Kemudian saat pulang ke rumah, semua orang sama-sama menutup mulut tidak mengungkit masalah kepergian Valerie Pei hari ini saat sedang makan, sedangkan Henry Gu dari awal hingga akhir tidak pernah tersenyum terhadap Leon Gu, dan orangtuanya juga murung untuk pertama kalinya.
Dirinya hanya sekedar tidak pergi mengantarkan kepergian Valerie Pei, tapi kenapa malah membuatnya merasa serba salah?
Leon Gu awalnya mengira dia akan merasa lebih bebas saat telah berkurang sosok Valerie Pei di rumah, ketika kembali ke vila, sang pria merasa udara tanpa adanya aroma Valerie Pei terasa begitu nyaman, lalu pergi mandi dengan sangat menyenangkan, mengganti baju rumahan dan pergi membaca buku di ruang kerja.
Hanya saja saat duduk di kursi melihat laptop di atas meja, tiba-tiba teringat gambaran Valerie Pei yang sedang menonton film horor di sini, kemudian dia merasa sangat takut hingga tak berani mandi sendirian, di malam hari pun tidur dengan merangkulnya.
Memangnya film itu benar-benar sangat menakutkan?
Sang pria membuka laptop, melihat riwayat film yang ditonton dan menemukan film itu, juga memakai headset dan mematikan lampu untuk mengembalikan suasana pada malam itu, lalu mulai mengerti kenapa Valerie Pei akan sering merasa kaget, efek suara latar belakangnya sangat terdengar nyata, jadi saat ipad yang terletak di meja telah bersinar, Leon Gu spontan menyentuh dadanya.
Dia mengambil ipad, dan melihat foto profil William, malam hari itu, dia dengan begitu tiba-tiba telah menghubungkan ipad mereka berdua, juga berpesan pada William agar selalu ingat untuk berpanggilan video dengannya saat berada di rumah nenek, dan anak kecil ini benar-benar telah melakukannya!
Novel Terkait
CEO Daddy
TantoHusband Deeply Love
NaomiPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeMy Charming Lady Boss
AndikaCinta Di Balik Awan
KellyGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraThe Gravity between Us
Vella PinkyAnak Sultan Super
Tristan XuDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)