Diamond Lover - Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
Sore hari Valerie Pei beradu masalah kerja dengan Leon Gu, pekerjaan mereka dalam sehari lebih banyak dibanding dengan pekerjaan dalam seminggu, tentu saja lupa kalau ia sudah berjanji dengan Emily Gu dan Austin Gu untuk makan malam, keluar dari kantor bersama Leon Gu, saat ia membawa mobilnya keluar dari tempat parkir, baru menerima telepon dari Emily Gu, ia pun baru teringat.
Dengan tergesa-gesa mengubah arah dan melaju menuju restoran. Emily Gu berkata bahwa guru mereka tiba-tiba mengadakan ujian di malam hari, jadi ia pun tidak bisa kemari, meminta dia dan Austin Gu berdua saja yang makan malam bersama, setelah Valerie Pei sampai di restoran, Austin Gu sudah menunggunya dengan lama.
“Maaf, tadi sangat sibuk di kantor sampai lupa, maaf membuat kamu menunggu dengan lama.” Valerie Pei terus meminta maaf.
“Sekarang ingin makan bareng kamu saja sudah hampir harus membuat janji dulu dengan Sekretaris kamu.” Austin Gu juga bukan sengaja ingin menyalahkan Valerie Pei, dia menuangkan teh untuk Valerie Pei, lalu bertanya: “Emily tidak datang bersama kamu?”
“Emily harus mengikuti ujian malam nanti, kita bungkus saja makanannya dan membawa untuknya.” Valerie Pei sambil meminum teh yang dituang oleh Austin Gu, terasa segar, menelan semua keluhan yang telah terkumpul selama seharian ini.
Wajah Austin Gu terlintas sebuah senyuman yang tidak mudah diketahui, lalu ia memberikan menu kepada Valerie Pei, berkata: “Makanan seafood di sini sangat segar, semuanya dikirim melalui pesawat dari Australia, kamu harus mencobanya!”
Menu makanan di restoran ini memang sangat bagus, segar, sayangnya William alergi terhadap seafood, kalau tidak lain kali ia juga bisa membawanya kemari.
Di ruang VIP yang sama di restoran ini, Leon Gu sedang menunggu tamunya malam ini, sambil melihat-lihat ke jam tangannya, sudah setengah jam lebih, tamunya belum datang juga. namun wajahnya sama sekali tidak terlihat ekspresi tidak sabar, 20 menit berlalu, pintu ruang VIP tersebut baru dibuka, orang yang datang merupakan orang yang sudah ditunggu-tunggu Leon Gu-------Joe Sun.
“Tadi ada tamu dari atasan sana tiba-tiba datang, jadi tertunda, maaf sudah membuat CEO Gu menunggu lama.” Joe Sun terlihat baru berusia 30an, mengenakan setelan yang rapi, seluruh badannya pun memancarkan hawa keadilan.
Leon Gu berdiri dari kursinya, terlihat tersenyum, tidak langsung berinisiatif maju kedepan untuk menyanjung-nyanjungnya.
“Sekretaris Sun merupakan orang sibuk, bisa meluangkan waktu untuk makan bersama aku saja sudah merupakan sebuah kehormatan bagi aku.” Leon Gu menunjukkan sikap mempersilahkan Joe Sun, setelah ia membuka kancing jasnya dan duduk, Leon Gu baru duduk.
“Jangan panggil aku Sekretaris di waktu pribadi, akhirnya pulang kerja masih mendengar orang memanggil aku dengan demikian, terasa seolah-olah masih berada di dalam kantor.” Terlihat wajah Joe Sun yang membawa senyuman.
Kalau bukan karena Leon Gu tahu tamu ia malam ini adalah orang yang tidak sederhana, pasti akan menjadi bingung karena senyuman di wajahnya ini.
“Baiklah, kalau begitu aku memanggil kamu dengan Kak Sun, aku lebih kecil dari kamu, kamu panggil aku Leon saja.” Kedua pria ini membentuk sebuah pemahaman tertentu dalam perjamuan ini.
Leon Gu sudah bekerja keras selama bertahun-tahun di dunia bisnis, walaupun 4 tahun di tengahnya kosong, namun tidak mengurangi kemampuannya dalam mengenali orang, Joe Sun yang ada di depannya ini bisa datang ke perjamuannya, berarti dia sudah setengah berhasil, dan sisah setengahnya lagi, harus melihat niat Leon Gu.
Joe Sun menduduki posisi penting, dan pada saat yang sama ia memiliki banyak musuh juga, orang yang ingin menyanjungnya dan orang yang ingin menjatuhkannya sama banyak, kekuatan di belakangnya juga tidak boleh diremehkan, jika ia bisa bekerja sama dengannya, kedepannya gangguan terhadap Keluarga Gu pun akan semakin berkurang, kuasa Keluarga Gu di Kota S pun akan semakin kokoh.
Sepanjang makan malam ini, Leon Gu juga tidak dengan sengaja menanyakan informasi internal kepada Joe Sun, mereka berbicara tentang keseruan pada masa kuliah sampai ke pekerjaan, dilihat sekilas kedua orang ini seolah-olah seperti dua teman yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu sedang makan bersama untuk mengenang masa lalu.
Leon Gu tidak mengatakannya, Joe Sun tentu saja tidak mengungkitnya juga, dia juga harus memilih salah satu dari konglomerat di Kota S untuk menjadi mitra kerja sama, setelah menolak sekian banyak perjamuan dan memilih untuk makan bersama Leon Gu, pertama adalah ia memilih kekuasaan Keluarga Gu di Kota S, dan pada saat yang sama Keluarga Gu juga memiliki kelemahan tertentu, kalau benar-benar bekerja sama, dia tidak harus mengikuti perintah dari Keluarga Gu.
dan Leon Gu ini, walaupun usia lebih kecil dari pada dirinya, namun kelicikan dan pengalamannya juga tidak kalah dari dirinya, bisa berhasil mengajak Joe Sun untuk makan bersama, biasanya di awal perjamuan saja sudah menunjukkan permintaan mereka dan keuntungan yang diberikan, namun Leon Gu ini, hampir sampai makan malam sudah hampir selesai pun hanya membicarakan topik-topik yang tidak penting.
tampaknya dia juga sedang mengetes Joe Sun.
terkadang bekerja sama dengan orang yang terlalu cerdik itu bukanlah sesuatu yang baik.
“Aku dengar-dengar di distrik baru sana ada sebuah tanah sedang dipersiapkan untuk membangun taman hiburan, benar-benar sebuah proyek yang bagus!” Ini bukan hanya proyek yang bagus, setelah taman hiburan ini selesai, dan dilengkapi fasilitas transportasi, perumahan, catering, keuntungannya akan datang bergulir, siapa yang tidak ingin menghasilkan uang ini?
“Ini memang merupakan sebuah proyek yang bagus, kami juga sedang mempersiapkannya, alangkah baik jika kami bisa memenangkan proyek ini.” akhirnya, Joe Sun membuka mulutnya dulu, kalau tidak, makan malam pada malam ini akan benar-benar menjadi sekedar makan malam saja.
“Tergantung dengan kemampuan dari masing-masing perusahaan, tapi distrik baru ini memang dalam rencana penataan kota, paling lama 3 tahun, tempat tersebut akan terkoneksi dengan kereta bawah tanah, lahan disekitarnya juga sedang ditender, terutama lahan komersial, setelah dibangun, ke depannya akan menjadi prime location untuk perdagangan, pariwisata dan industri makanan yang terintegrasi.” Joe Sun terlihat secara tidak sengaja mengungkapkan beberapa rencana selama 5 terakhir kepada Leon Gu.
Awalnya, dia masih ragu untuk mengambil proyek sebesar ini, tetapi sekarang Leon Gu pun sudah yakin.
“Jika berkembang seperti ini, prospek kota S kita pasti sangat mengesankan!” Leon Gu juga berpura-pura kalau ini merupakan cetak biru indah mereka terhadap Kota S.
“Kota S terdapat kelompok yang bersedia untuk membangun seperti kalian, tentu saja akan semakin makmur.”
Saat gelas wine bersulang di udara dengan suara yang jernih, kerja sama tersebut sudah mencapai kesuksesan sebesar 70%.
Pada saat yang tepat, hp Leon Gu yang ada di atas meja berdering, dan foto Cindy Ye muncul di tampilan hp, sebenarnya itu adalah urusan pribadi orang lain, tapi ketika mendengar lagu yang familiar itu, Joe Sun pun dengan tidak sadar melihat ke hp Leon Gu yang terletak di atas meja, dan foto di tampilan hp tersebut membuat Joe Sun tertegun dengan tiba-tiba.
“Kak Sun maaf, aku angkat telepon sebentar.” Ekspresi Joe Sun pun terlihat oleh tatapan mata Leon Gu, ia mengambil hpnya, lalu berdiri di dekat jendela dan mengangkat telepon tersebut.
suara Leon Gu tidak terlalu keras, namun kata “Cindy” tetap masuk ke dalam telinga Joe Sun, hatinya berdebar dengan kuat, apakah ini adalah dia yang pada 5 tahun lalu atau wanita lain yang memiliki nama dan marga yang sama bahkan wajah pun sama.
lebih baik jangan merupakan Cindy Ye!
Setelah menutup telepon, Leon Gu kembali ke tempat duduknya, terlihat sedikit tidak enak.
“Maaf, ada seorang teman baru pulang dari tempat lain, dia seorang wanita sendirian membawa anak juga tidak mudah.” Leon Gu menaruh hpnya di meja, menunjukkan wajah yang simpati, dia memperhatikan ekspresi wajah Joe Sun yang sudah hampir meledak.
“Cindy Ye?” Joe Sun tidak dapat menghabiskan waktunya untuk mencari wanita ini lagi, Leon Gu mentraktir ia makan, dan pada saat ini ada seorang wanita bernama Cindy Ye meneleponnya, tidak sulit untuk membayangkan bahwa ini sudah sengaja diatur oleh Leon Gu, Keluarga Ye dulu juga merupakan keluarga besar di Kota S , mengenal Leon Gu juga merupakan hal yang wajar.
“Oh? Kak Sun kenal dengan Cindy kah?” Leon Gu menunjukkan ekspresi wajah terkejut.
“Kita terus terang saja, Cindy Ye datang mencari kamu, benarkah? Kalau begitu, aku rasa kita juga tidak perlu melanjutkannya lagi.” Sambil ngomong, Joe Sun sudah berdiri, namun teringat sesuatu, “Kamu bilang dia membawa seorang anak?”
"Iya, pada saat rumahnya digeledah, dia pergi ke rumah kerabat jauhnya, tadinya aku ingin membantunya, tapi aku mengalami kecelakaan, berbaring di ranjang selama 4 tahun, setelah aku siuman aku pun membawanya kembali, tidak sengaja aku menemukan bahwa dia membawa seorang anak.” Leon Gu juga tidak menduga akan hal ini, tadinya ia hanya ingin memulai dari Joe Sun, lalu menemukan beberapa hal tentang dia dan Cindy Ye, lalu ia pun membawa Cindy Ye kembali ke Kota S, dia mengakui kalau untuk hal ini dia memang mempergunakan Cindy Ye.
Tapi kehidupan Cindy Ye di luar sangat berbeda dengan kehidupannya di Kota S, entah sebagai teman, atau mempergunakannya, Leon Gu ingin membawanya kembali.
“Sepertinya banyak juga yang kamu ketahui.” Joe Sun menatap Leon Gu dengan hawa yang menekan, dulu masalah Keluarga Ye digeledah ini merupakan masalah yang diperintakan untuk menjaga kerahasiaannya, orang luar hanya tahu bahwa Keluarga Ye bangkrut dalam semalam, tidak tahu bahwa masih ada hubungan seperti ini.
“Aku dan Cindy merupakan teman lama, terhadap masalah yang menimpa keluarga mereka aku turut bersedih, tapi dia seharusnya tidak menanggung semua itu, dan anaknya, walaupun Gadis Cilik sudah berumur 5 tahun, tapi terlihat lebih kecil di banding anakku yang berumur 4 tahun, sangat menyayangkan sekali.” Leon Gu tidak yakin apakah anak tersebut merupakan anak Joe Sun, namun memiliki kartu as ini, dia pun memiliki kepastian yang lebih besar untuk mengikat Joe Sun.
“Kalau sikap aku malam ini membuat Kak Sun merasa marah, maka anggaplah ini salahku, maaf.” Mundurnya Leon Gu membuat amarah Joe Sun berkurang.
Joe Sun tidak suka kelemahannya ditangkap oleh orang lain, belum lagi kelemahan ini merupakan rasa sakit terbesar dalam hidupnya, merupakan luka yang fatal.
“Yasudah, nasi pun sudah dimakan, memangnya bisa menganggap semua ini tidak pernah terjadi?” Joe Sun pun menutupi semua amarah di wajahnya, dan menunjukkan ekspresi wajah yang santai.
Leon Gu mengagumi Joe Sun yang bisa mengatur suasana hatinya dalam waktu yang begitu singkat, jika itu merupakan dirinya, dia mungkin tidak bisa menghadapinya dengan sikap begitu tenang.
“Terima kasih Kak Sun sudah memaafkan.” Leon Gu masih tidak bisa memastikan posisi Cindy Ye di dalam hati Joe Sun, kalau ia bisa berhasil bekerja sama dengan Joe Sun, masalah dia akan memanfaatkan Cindy Ye, Joe Sun tentu saja tidak akan mengatakan apa-apa. Tapi kalau mereka bertengkar di sini, maka Leon Gu pun membuat perseteruan besar.
“Ini adalah rambutnya Shailene, aku rasa Kak Sun mungkin membutuhkan ini.” Leon Gu memberikan sebuah kantong transparan ke depan Joe Sun, di dalam kantong tersebut adalah beberapa helai rambut.
Leon Gu tidak mengatakannya dengan jelas, tidak langsung berkata bahwa Shailene adalah anak dari Joe Sun, dia berkata mungkin dia membutuhkannya, bekerja sama dengan seseorang yang cerdik, setiap langkahnya harus berhati-hati, jika tidak, jika digigit olehnya suatu hari dan tidak mau lepas, maka akan sulit memiliki kesempatan untuk bangkit kembali.
Joe Sun menerima kantong tersebut, dan menyimpannya di dalam saku yang ada di dalam lapisan jas. Leon Gu memperhatikan gerakan ini ke dalam tatapannya, dia mengira pria seperti Joe Sun yang tidak peduli dengan apapun tidak akan memiliki kelemahan, tapi dia harus melakukannya tanpa ragu-ragu, sekarang tampaknya dia memiliki peluang besar untuk menang.
lalu mereka berdua pun hanya membicarakan topik yang tidak penting, Leon Gu mengantar Joe Sun ke depan lift, saat ia ingin masuk bersamanya ke dalam lift, tidak sengaja ia melihat sosok Valerie Pei, Valerie Pei malah menyandar ke dalam pelukan pria lain!
dan pria tersebut merupakan adiknya Austin Gu!
“Kak Sun kamu jalan terlebih daulu, aku masih ada urusan.” Leon Gu tidak masuk ke dalam lift, setelah buru-buru mengucapkan selamat tinggal, dia berjalan ke lift di sisi lain, tetapi Valerie Pei dan Austin Gu sudah masuk ke dalam lift.
Novel Terkait
Pergilah Suamiku
DanisMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiBretta’s Diary
DanielleMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaLove In Sunset
ElinaHei Gadis jangan Lari
SandrakoCinta Di Balik Awan
KellyDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)