Diamond Lover - Bab 40 Saling Menyiksa
Makan malam berakhir dalam suasana yang ganjil, lalu Henry Gu menyuruh semua orang untuk tinggal dan mengobrol di ruang tamu, ini sungguh adalah siksaan bagi Valerie Pei.
“Kakak ipar, jangan tidak senang hati, kamu semalaman ini tidak banyak berbicara, kalau tidak, besok aku bawa kamu main keluar? Kita berdua sudah lama tidak jalan-jalan bersama!” Emily Gu menghadang pandangan Valerie Pei, membuat sosok Leon Gu dan Cindy Ye menghilang dari depan matanya.
Austin Gu duduk di seberang Valerie Pei, mendengar perkataan Emily Gu, tatapannya tertuju lagi pada Leon Gu yang sedang asyik mengobrol dengan Cindy Ye. Melihat mereka tidak memperhatikan keadaan di sini, barulah dia berkata.
“Aku tahu ada satu restoran yang baru dibuka, aku bawa kalian makan ke sana.” Dalam empat tahun ketika Leon Gu berbaring di atas kasur, hubungan mereka bertiga lumayan dekat, dan sering juga makan keluar, Valerie Pei tidak merasa ada yang tidak baik dengan saran Austin Gu ini.
“Baik.” Valerie Pei menyetujui.
“Bagus sekali!” Emily Gu memeluk Valerie Pei dengan bahagia, “Tetapi jangan bawa Kakak tertua dari Kakak ipar, oke? Aku takut sekali dengannya.”
“Hahaha, Kakak aku yang begitu lucu juga bisa membuatmu takut? Sebenarnya dia hanya bertampang sedikit ganas saja, tetapi dalam hatinya sangat bijaksana….” Valerie Pei pun tidak bisa berhenti begitu membicarakan Jacob Pei, dia menceritakan banyak masalah lucu antara dia dan Jacob Pei kepada Emily Gu dan Austin Gu.
Suara tawa mereka bertiga juga terdengar di telinga Leon Gu, jelas-jelas tadi Valerie Pei masih berwajah tidak enak, sekarang sudah bisa tertawa dengan begitu senang. Terhadap Austin Gu, dia bisa tertawa tanpa pikiran? Dia sungguh memandang rendah Valerie Pei!
“Cindy, kalau begitu ke depannya kamu adalah dokter pribadi Kakek, merepotkan kamu.” Leon Gu berkata dengan suara yang hanya bisa didengar oleh Cindy Ye dan Henry Gu, ada sinar yang terlintas dalam matanya.
“Merepotkan dari mana, aku yang harus banyak berterima kasih padamu karena memberi aku pekerjaan ini, membiarkan Shailene memiliki tempat tinggal.” Cindy Ye tersenyum, dan dia menatap Leon Gu dengan rasa syukur.
Kebetulan William dan Shailene Ye juga sedang bermain di sebelah, jika dia tidak salah mendengar, ibu Shailene akan bekerja di klinik keluarga Gu, kalau begitu, ke depannya dia memiliki banyak waktu untuk bermain bersama Shailene, dipikir-pikir pun terasa senang.
“Huh, jika sudah tua maka harus dirawat oleh orang, mana seperti kalian orang muda.” Sejak Leon Gu masuk, Henry Gu sudah tahu dengan maksudnya, dia juga tidak menyingkap Leon Gu. Sementara itu, dia juga melihat ekspresi ganjil di wajah Valerie Pei, jika Valerie Pei benar-benar bisa menjalin kasih dengan Leon Gu, dia juga setuju menggunakan sedikit trik.
“Jika Kakek menerima perawatan dengan tepat, kondisi sekarang masih akan berlanjut lama.” Cindy Ye juga tidak berani mengatakan dengan berlebihan, tetapi setiap perkataannya tepat mengenai hati Henry Gu.
Meskipun Valerie Pei sedang menceritakan masalah lucu antara dia dan Jacob Pei kepada Emily Gu dan Austin Gu, namun tatapannya tetap sewaktu-waktu melirik ke arah Leon Gu. Entah Kakek atau Leon Gu, mereka sepertinya sangat menyukai Cindy Ye.
Sebelumnya adalah Naomi Ye, meskipun memiliki kasih belasan tahun dengan Leon Gu, tetapi tindakan Leon Gu juga menghormati dia sebagai nyonyanya, dan memberinya muka. Valerie Pei pun tidak menaruh Naomi Ye ke dalam hati, siapa yang tidak memiliki masa lalu? Dia dan Nathan Xia juga adalah teman masa kecil, dan mereka masih berhubungan sekarang. Selain itu, Kakek juga tidak menunjukkan perlakuan khusus terhadap Naomi Ye, orang keluarga Gu lainnya juga tidak terlalu antusias terhadap Naomi Ye.
Namun kemunculan Cindy Ye, bahkan Kakek juga bersikap khusus terhadapnya, tidak mungkin Valerie Pei tidak berpikir sembarangan.
William sudah lelah bermain, dia merebah di atas sofa dan tertidur, lalu Valerie Pei menggendongnya kembali ke villa. Dia masih ingat sekarang dia tidur terpisah dengan Leon Gu, maka sebelum Leon Gu pulang, dia kembali ke kamar untuk mengambil pakaian. Ketika hendak berjalan keluar, dia melihat Leon Gu sedang bersandar di pintu.
Tadi ketika di kediaman utama, Leon Gu masih mengenakan setelan jas, sekarang dia sudah menanggalkan luaran jas, dasinya juga sudah dilepaskan, dan lengan bajunya terlipat dengan asal, dia bersandar di pintu sambil menatap Valirie Pei yang berencana keluar dari kamar.
“Masih tidur di kamar William?” Dia melirik pakaian di tangan Valerie Pei, dan bertanya dengan sengaja.
Berjarak dua meter, Valerie Pei bahkan bisa mencium aroma bunga lili yang ringan di badan Leon Gu, dia ingat itu adalah aroma milik Cindy Ye. Tidak ada wanita yang berharap di badan suaminya membawa aroma wanita lain ketika pulang.
“Hhmm.” Valerie Pei mengangguk, dia ingin memutari Leon Gu untuk berjalan keluar, tetapi Leon Gu memeluknya dari belakang, dan menutup pintu.
Pakaian jatuh semuanya ke lantai, dan punggung Valerie Pei menjadi tegang. Dia tidak tahu apa yang ingin dilakukan Leon Gu, satu-satunya yang terpikirkan olehnya adalah Leon Gu ingin memelihara dua wanita di dalam rumah, tidak tahu masih ada berapa lagi di luar sana. Memikirkan hal ini, dia pun menginjak kaki Leon Gu, dan berhasil keluar dari pelukannya.
“Leon Gu, apa maksudmu?” Sambil bersandar pada daun pintu, Valerie Pei berkata dengan dingin, “Tidakkah cukup kamu mencintai Naomi Ye, masih membawa pulang satu lagi, mengapa kamu tidak membiarkan Naomi Ye masuk juga? Kamu kira kamu adalah kaisar zaman kuno yang memiliki banyak selir? Maaf, aku tidak melayanimu lagi, aku tidak mau menjadi permaisuri ini lagi, kamu ingin bagaimana maka bagaimana saja.”
“Oleh karena itu, kamu juga ingin bercerai, benarkah?” Leon Gu menggunakan kata ‘juga’, orang sepintar Valerie Pei, bagaimana mungkin tidak memperhatikan maksud perkataan ini.
“Kamu juga tidak berpikir untuk menjalani kehidupan dengan baik, untuk apa aku menekan diri untuk kebaikanmu?” Dia bisa menahan satu Naomi Ye, tetapi bagaimana dia menghadapi serombongan Naomi Ye? Keberadaannya pun tidak hanya untuk Leon Gu, “Heh, bukankah kamu khawatir dengan aturan keluarga dari keluarga Gu? Siapa yang mengajukan perceraian terlebih dahulu maka dia akan keluar dengan bersih, kamu sedang menunggu aku berkata ingin bercerai? Takut aku akan membawa pergi harta kekayaan keluarga Gu kalian? Aku beritahu kamu, Leon Gu, aku tidak sudi.”
Ketika Leon Gu sedang berbaring di atas kasur, ayah dan ibu mertua tidak senang terhadap dia, karena dia yang mengakibatkan keluarga putra sulung kehilangan kesempatan untuk meneruskan usaha keluarga. Awalnya Leon Gu adalah penerus usaha nan besar dari keluarga Gu, tetapi karena ditabok oleh Valerie Pei, identitas penerus tentu saja jatuh pada Austin Gu, bagaimana bisa keluarga putra sulung berbaik padanya?
Sementara setelah Leon Gu sadar, dia segera mencurahkan dirinya ke dalam pekerjaan, berjuang untuk menarik perusahaan kembali pada jalurnya yang tepat, tidak lain dan tidak bukan adalah ingin Henry Gu melihat kerja kerasnya, membuat dia memiliki kembali identitas sebagai penerus. Bagaimana mungkin Valerie Pei tidak tahu ambisi Leon Gu?
Jika mereka bercerai, dia pasti akan membawa pergi separuh harta kekayaan dari keluarga putra sulung, yang dia bawa pergi jauh lebih banyak daripada yang dia bawakan untuk keluarga Gu pada saat itu.
“Selain hak asuh dari William, aku bisa tidak menginginkan yang lain.” Valerie Pei sadar mereka sedang membahas perihal perceraian, benar saja, pada akhirnya, pernikahan mereka tetap tidak bisa dipertahankan.
Mungkin sudah seharusnya seperti ini, setelah mengulur setengah tahun, barulah disadari bahwa mereka sama sekali tidak cocok, dan sekarang telah mengakibatkan kesakitan yang lebih banyak.
“William adalah anak keluarga Gu, tidak bisa diserahkan padamu.” Leon Gu juga tidak akan menyerahkan hak asuh William. Ekspresinya serius dan tegas, jika di meja perundingan, Valerie Pei juga tidak tahu apakah dia bisa memenangkan Leon Gu dalam perundingan ini.
Benar kata Kakak, begitu mereka bercerai, maka hak asuh William akan membuat keluarga Gu dan keluarga Pei memulai pertempuran baru. Empat tahun yang lalu sudah hampir membuat keluarga Pei bangkrut, Valerie Pei tidak bisa sekali lagi membuat keluarga Pei masuk ke dalam lubang api.
“Baik, kalau begitu kita berkutat saja, aku akan menempati posisi Nyonya muda besar keluarga Gu, seumur hidup ini kamu tidak akan bisa memberi status resmi untuk orang yang kamu cintai.” Bukankah menyiksa orang? Valerie Pei dari kecil sudah sering melancarkan berbagai lelucon, sekarang sudah saatnya bersaing dengan Leon Gu!
“Kamu….” Leon Gu tidak ingin menyerahkan hak asuh William, juga tidak ingin terus berkutat dengan Valerie Pei seperti ini. Ketika mendengar Valerie Pei ingin menduduki posisi Nyonya Gu, dia ingin sekali merobek surat nikah dan melemparkannya pada Valerie Pei, “Baik, kita terus berkutat seperti ini saja, aku pun tidak rugi.” Leon Gu maju mendesak langkah demi langkah, Valerie Pei yang sudah bersandar pada pintu pun tidak memiliki ruang untuk mundur.
“Kamu sinting? Kamu suka berkutat maka berkutat saja.” Melihat Leon Gu berjalan kemari dengan niat tidak baik, Valerie Pei berbalik badan ingin membuka pintu, tetapi sudah terlambat, tangannya ditangkap Leon Gu dan ditahan ke pintu.
“Sudah kukatakan, aku tidak rugi, malah untung.”
“Kamu bajingan….”
“Aku masih bisa lebih bajingan lagi!”
….
“Mengapa tidak membiarkan aku mengurus kasus Hengtai Corp? Aku sudah menandatangani kontrak dengan Nathan, jika berganti orang lain, juga tidak ada yang lebih paham daripada aku mengenai masalah lanjutannya. Kamu tahu tidak kamu sedang menyia-nyiakan waktu dan tenaga tanpa hasil?” Valerie Pei langsung menerobos masuk tanpa melalui laporan Karyl Wang, Karyl Wang berdiri di depan pintu dengan hati ketakutan.
“Kamu keluar dulu.” Leon Gu seolah-olah tidak melihat wajah Valerie Pei yang gusar, dia melambaikan tangan kepada Karyl Wang, lalu Karyl Wang segera berjalan keluar dan menutup pintu.
Jelas-jelas tadi malam mereka masih bergulat bersama, keesokan harinya di perusahaan pun sudah berdebat, jika tidak dikatakan, tidak ada orang yang mengira mereka adalah suami istri, mereka terlalu tidak cocok.
“Masalah lanjutannya hanya sekedar masalah pemasaran, serahkan pada orang lain juga sama saja, aku punya pekerjaan lain untukmu.” Satu perkataan Leon Gu sudah membuat Valerie Pei kehabisan kata-kata, bagaimanapun juga, sekarang Leon Gu adalah CEO perusahaan, dirinya hanya bawahan dia saja.
“Ada satu tanah di kawasan baru, rencananya akan digunakan untuk membangun theme park terbesar di seluruh negara. Aku berencana untuk mengambil tanah ini, tetapi urusan di tanganku terlalu banyak, aku perlu kamu membantuku.” Leon Gu tidak pernah memandang rendah kinerja Valerie Pei, dia hanya tidak sependapat dengan cara Valerie Pei bertindak saja.
Valerie Pei pernah mendengar mengenai masalah ini, tetapi sebelumnya, perusahaan sudah lama tidak melakukan kasus properti, ditambah lagi kasus yang begitu besar memerlukan dukungan keluarga Gu di belakang. Dia hanya sekedar membantu Leon Gu mengurus perusahaan saja, apabila kasus ini tidak berhasil dan menghancurkan Swift Corp, dia pun punya tuduhan lagi. Oleh karena itu, dia menonton berbagai perusahaan properti besar di kota S memperebutkan tanah itu, tetapi tidak disangka sudah setengah tahun lamanya, masih tidak memiliki hasil akhir.
“Kalaupun aku membantumu, tetapi jika kamu menyuruhku untuk terus mengikuti kerja sama Hengtai Corp, juga tidak akan menghabiskan seberapa tenaga.” Tidak cukupkah Valerie Pei memahami Nathan Xia? Jika bukan karena Valerie Pei yang membahas dengannya, dia sangat mungkin tidak akan bekerja sama dengan Swift Corp, dia pun sanggup membayarkan denda pembatalan kontrak.
Terkadang, Nathan Xia adalah orang gila.
Leon Gu meletakkan pen di tangannya, dia bersandar ke kursi, lalu menatap Valerie Pei sambil mengangkat alis, dan berkata, “Apakah karena pihak sana adalah Nathan Xia sehingga kamu bersikeras untuk terus mengikuti?”
“Sebagain besar iya.”
“Aku kembalikan perkataan yang kamu berikan padaku tadi malam, karena kita berdua tidak bisa bercerai, maka berkutat saja, aku tidak bisa bersama dengan orang yang aku cintai, kamu juga jangan harap. Segera alihkan pekerjaan Hengtai Corp di tanganmu, nanti aku akan suruh Karyl Wang memberikan data mengenai theme park untukmu.”
“Membalas dendam sepuluh tahun kemudian tidaklah terlambat bagi orang baik, tetapi orang jahat hanya akan langsung membalas dendamnya.”
Novel Terkait
That Night
Star AngelStep by Step
LeksMenunggumu Kembali
NovanSi Menantu Buta
DeddyMy Cold Wedding
MevitaCinta Yang Dalam
Kim YongyiLove And War
JaneDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)